Anda di halaman 1dari 4

MODUL PEMBELAJARAN KE-5

Tujuan Organisasi/ Badan atau Perusahaan

1) Tujuan Pembelajaran
a) Mahasiswa mampu memahami pengertian visi, misi dan tujuan organisasi/badan atau perusahaan
b) Mahasiswa mampu memahami perbedaan visi, misi dan tujuan
c) Mahasiswa mampu memahami penetapan rumusan tujuan
d) Mahasiswa mampu memahami manajemen berdasarkan sasaran
e) Mahasiswa mampu mengetahui tipe-tipe keputusan dan proses pembuatan keputusan
f) Mahasiswa mampu memahami gaya keputusan manajer
2) Materi Pembelajaran

TUJUAN ORGANISASI/BADAN ATAU PERUSAHAAN


Para manajer sering membuat kesalahan yang sama. Mereka memulai kegiatan-kegiatan dan
membuat keputusan-keputusan tanpa penetapan suatu kerangka tujuan terlebih dahulu, di mana hal ini akan
mengarahkan pembuatan keputusan dalam organisasi. Tujuan itu sendiri adalah suatu hasil akhir, titik
terakhir, atau segala sesuatu yang akan dicapai. Seorang manajer personalia mungkin mempunyai tujuan
untuk menarik 14 orang operator mesin bulan depan, atau seorang mekanik pemeliharaan mempunyai
tujuan untuk menyelesaikan pekerjaan penyetelan mesin minggu ini. Setiap tujuan kegiatan- kegiatan
tersebut dapat juga disebut "sasaran" atau "target".
Tujuan mempunyai pengertian lebih luas, sedangkan sasaran adalah lebih khusus. Tetapi banyak
penulis dan manajer tidak membedakan keduanya. Istilah tujuan dan sasaran digunakan dalam pengertian
yang sama untuk menunjukkan hasil akhir yang dicari dan akan dicapai. Keduanya mempunyai nilai
orientasi dan mencerminkan kondisi- akan diinginkan, terutama untuk meningkatkan prestasi organisasi.

VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI


Sebelum organisasi menentukan tujuan-tujuan, terlebih dahulu harus menetapkan visi dan misi.
Visi dapat didefinisikan sebagai gambaran yang ideal dan unik tentang masa depan. Visi merupakan tentang
pernyataan tentang apa yang dicapai organisasi di masa mendatang. Jadi visi merupakan suatu gambaran
mental mengenai gambaran depan organisasi yang diharapkan, realistik dan mungkin dicapai dan lebih baik
daripada keadaan sekarang. Meskipun keadaan masa visi merupakan suatu gambaran ideal dan unik, tetapi
visi adalah sesuatu yang istimewa, mengikat, memotivasi atau menggerakkan semangat, berharga untuk
dikejar, memberi harapan, menghidupkan, memberikan ilham dan jiwa, mengubah tujuan menjadi tindakan,
realistik dicapai dan suatu dokumen hidup yang dapat dimodifikasi.
Visi organisasi diharapkan dapat berperan sebagai berikut:
1. Arahan pengembangan organisasi
2. Memotivasi pengembangan organisasi
3. Sumber inspirasi bagi anggota organisasi
4. Visi organisasi menjadi landasan bagi pengembangan iklim kerja yang transformasional
5. Menciptakan makna bagi anggota organisasi
Misi organisasi tidak lain adalah maksud organsasi atau alasan fundamental untuk keberadaan
organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Misi suatu organisasi
adalah maksud khas (unik) dan membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan
mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar. Misi merupakan perwujudan dasar
filsafat para pembuat keputusan strategik perusahaan, mencerminkan konsep diri perusahaan, serta
menunjukkan bidang-bidang produk atau jasa pokok dan kebutuhan-kebutuhan langanan utama yang akan
dipuaskan perusahaan. Secara singkat, misi menggambarkan bidang-bidang produk, pasar dan teknologi
yang ditekankan perusahaan, dimana hal ini mencerminkan nilai-nilai dan berbagai prioritas dari para
pembuat keputusan strategik. Misi organisasi juga menunjukkan fungsi yang hendak dijalankannya dalam
sistem sosial atau ekonomi tertentu.

PROSES PENETAPAN TUJUAN


1. Bahwa barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan berbagai manfaat paling
sedikit sama dengan harganya. Kebutuhan.
2. Bahwa barang dan jasa dapat memuaskan konsumen/anggaran.
3. Bahwa teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan barang dan jasa
dengan biaya dan kualitas bersaing.
4. Bahwa dengan kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi dapat beroperasi
dengan lebih baik dari sekedar menjaga kelangsungan hidup (survive), yaitu untuk pertumbuhan
(growth) dan dapat menghasilkan laba (profitable).
5. Bahwa pelayanan manajemen akan memberikan public image yang menguntungkan, sehingga
merek bersedia menanamkan modalnya dan menyumbangkan tenaganya untuk membantu sukses
organisasi.
6. Bahwa perusahaan mempunyai konsep diri (self concept) yang dapat dikomunikasikan dan
ditularkan kepada para karyawan da pemegang saham organisasi.
RUMUS TUJUAN
Agar perumusan tujuan efektif, manajer perlu memperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:
1. Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu-individu yang bertanggung jawab
terhadap pencapaian tujuan.
2. Manajer puncak sebagai sebagai perumusan tujuan umum, hendaknya bertanggung jawab untuk
menurunkan tujuan-tujuan pada tingkat-tingkatan lebih rendah.
3. Tujuan harus realistik, diselaraskan dengan lingkungan internal dan eksternal, baik sekarang
maupun di waktu yang akan datang.
4. Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang para anggota organisasi.
5. Tujuan-tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami dan diingat
oleh para pelaksana.
6. Tujuan bidang fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan umum.
7. Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan yang telah ditetapkan, dan bila perlu merubah
dan memperbaikinya sesuai perkembangan lingkungan

KEPUTUSAN
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini memainkan peran
penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan. Perencanaan menyangkut keputusan-
keputusan sangat penting dan jangka panjang yang dapat dibuat manajer. Dalam proses perencanaan,
manajer memutuskan tujuan-tujuan organisasi yang akan dicapai, sumber daya yang akan digunakan, dan
siapa yang akan melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan seluruh proses perncanaan itu melibatkan
manajer dalam serangkaian situasi pembuatan keputusan. Kualitas keputusan-keputusan manajer akan
menentukan efektifitas rencana yang akan disusun
Tipe-tipe keputusan
1. Keputusan tidak terstruktur
2. Keputusan terstruktur
3. Keputusan semi terstruktur

PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN


1. Pemahaman dan perumusan masalah
2. Pengumpulan dan analisa data yang relevan
3. Pengembangan alternative-alternatif
4. Evaluasi alternatif
5. Pemilihan alternatif terbaik
6. Implementasi keputusan
7. Evaluasi hasil-hasil keputusan

METODE KUANTITATIF
Metode kuantitatif dikembangkan untuk menyelidiki bagaimana teknik-teknik kuantitatif dapat
meningkatkan pembuatan keputusan manajerial. Fondasi dari metode kuantitatif untuk manajemen
meletakkan asumsi bahwa teknik matematika, statistik dan bantuan informasi dapat digunakan untuk
mendukung perbaikan pembuatan keputusan dan pemecahan masalah manajerial dan efektivitas
organisasional. Satu metode utama dari metode ini ialah manajemen ilmu pengetahuan.
Adapun tahap-tahap pendekatan riset operasi untuk memecahkan masalah, yang dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Diagnosa masalah.
2. Perumusan masalah.
4. Pembuatan model.
5. Analisa model.
6. Implementasi penemuan.

Anda mungkin juga menyukai