Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para manajer sering membuat kesalahan yang sama. Mereka
memulai kegiatan dan membuat keputusan tanpa penetapan suatu
kerangka tujuan terlebih dahulu, dimana hal ini akan mengarahkan
pembuatan keputusan dalam organisasi. Tujuan itu sendiri adalah suatu
hasil akhir, titik akhir, atau segala sesuatu yang akan dicapai. Setiap
tujuan kegiatan-kegiatan tersebut dapat juga disebut sasaran atau target.
Sebelum organisasi menentukan tujuannya, terlebih dulu menetapkan
misi atau maksud organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan
abadi tentang maksud organisasi. Sedangkan Misi organisasi adalah
maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari
organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup
operasi dalam hal produk dan pasar. Tujuan yang dapat diukur dengan
standarnya disebut sasaran atau target. Sehingga tujuan mempunyai
pengertian lebih luas dan sasaran mempunyai pengertian lebih
khusus.Ada tujuan umum, tujuan khusus maupun tujuan akhir. Tujuan
umum sifatnya umum dan menyeluruh dan sifatnya adalah strategis
sehingga disebut tujuan strategis (goals).Tujuan umum tersebut
dijabarkan ke dalam tujuan khusus dan tujuan akhir untuk dicapai secara
koordinatif oleh satuan-satuan organisasi yang ada dalam mendukung
tercapainya tujuan akhir organisasi tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud dengan tujuan organisasi?
2. Apa saja fungsi tujuan organisasi?
3. Apa saja tipe-tipe tujuan organisasi?
4. Bagaimana proses penetapan tujuan organisasi?
5. Bagaimana perumusan tujuan?
6. Apa saja kelemahan dan kelebihan MBO?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang tujuan organisasi.
2. Untuk mengetahui fungsi tujuan organisasi
3. Untuk mengetahui tipe-tipe tujuan organisasi.
4. Untuk mengetahui proses penetapan tujuan organisasi.
5. Untuk mengetahui perumusan tujuan.

D. Manfaat Penulisan
Agar menjadi bahan acuan bagi mahasiswa atau mahasiswi ketika
akan menuliskan sebuah karya ilmiah. Dan pembaca mampu
mengaplikasikan dalam tulisan karya ilmiah yang benar dan sistematis.
Memberi pengetahuan kepada setiap pembaca mengenai Penetapan
Tujuan Organisasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Tujuan Organisasi
Tujuan adalah suatu hasil akhir , titik akhir atau segala sesuatu yang
akan dicapai. Tujuan Organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan
atau situasi yang tidak terdapat sekarang tetapi untuk dicapai diwaktu
yang akan datang melalui kegiatan kegiatan organisasi. Tujuan adalah
suatu hasil akhir atau segala sesuatu yang akan dicapai. Pendapat para
ahli, Etzioni , Modern Organization . Suatu pernyataan tentang
keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk
merealisasikan dan sebagai pernyataan tentang keadaan di waktu yang
akan datang dimana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk
menimbulkannya.
Unsur penting tujuan adalah :
a. Hasil-Hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang dengan
mana.
b. Usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan.

Tujuan dapat berupa tujuan umum atau khusus , tujuan akhir atau
tujuan antara. Tujuan Umum (tujuan strategic) secara operasioanal tidak
dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan
khusus yang lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga
membentuk hirarki tujuan.

B. Fungsi Tujuan Organisasi


Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai
beberapa fungsi penting yang bervariasi menurut waktu dan keadaan.
Berbagai fungsi tujuan antara lain sebagai berikut:
1. Pedoman bagi kegiatan, melalui penggambaran hasil akhir
diwaktu yang akan datang. Memberikan arah dan pemusatan
kegiatan organisasi mengenai apa yang harus atau tidak dilakukan.
2. Sumber legitimasi, melalui pembenaran kegiatan kegiatannya.
Akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan
berbagai sumber daya dan dukungan dari lingkungan sekitarnya.
3. Standar pelaksanaan, memberikan standar langsung bagi
penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi organisasi).
4. Sumber motivasi, karena sering memberikan insentif bagi para
anggota.
5. Dasar rasional pengorganisasian, karena antara tujuan dan
struktur organisasi saling berinteraksi dalam kegiatan kegiatan
untuk mencapai tujuan.

2
C. Tipe Tipe Tujuan
Klasifikasi tujuan dari Penow bagi organisasi pada umumnya
dibedakan menjadi 5 tujuan menurut sudut pandangan mereka yang
berkepentingan , yaitu:
1. Tujuan Kemasyarakatan (Societal Goals), berkenaan dengan kelas-
kelas organisasi luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan
masyarakat.
2. Tujuan Keluaran (Output Goals), berkenaan dengan jenis-jenis
keluaran tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh :
barang- barang konsumen, jasa-jasa bisnis.
3. Tujuan Sistem (System Goals), cara pelaksanaan fungsi organisasi
tidak tergantung pada barang atau jasa yang diproduksi atau tujuan
yang diambil.
4. Tujuan Produk (Product Goals) atau Tujuan Karakteristik
Produk,berbagai karakteristik barang- barang atau jasa-jasa
produksi.
5. Tujuan Turunan (Derived Goals), tujuan digunakan organisasi
untuk meletakkan kekuasaanya dalam pencapaian tujuan lain.

D. Proses Penetapan Tujuan


Proses penetapan tujuan merupakan usaha untuk menciptakan nilai-
nilai tertentu melalui berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan
organisasi. 6 Unsur dasar yang melatarbelakangi penetapan tujuan
organisasi adalah :
1. Barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat
memberikan berbagai manfaat, paling sedikit sama dengan
harganya.
2. Barang dan jasa dapat memuaskan kebutuhan konsumen atau
langganan.
3. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan
menghasilkan barang dan jasa dengan biaya dan kualitas bersaing.
4. Kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi
dapat beroperasi dengan baik.
5. Pelayanan manajemen akan memberikan public image yang
mengguntungkan, sehingga mereka bersedia menanamkan modal
dan menyumbangkan tenaganya untuk membantu sukses
organisasi.
6. Perusahaan mempunyai konsep diri (self concept) yang dapat
dikomunikasikan dan ditularkan kepada para karyawan dan
pemegang saham organisasi.

E. Bidang Bidang Tujuan


Peter Drucker dan GE, mengidentifikasikan 8 bidang pokok di mana
perusahaan harus menetapkan tujuan :
Posisi Pasar.
Produkivitas atau Efesiensi, adalah rasio antara masukkan (tenaga
kerja, peralatan dan keuangan) dengan keluaran organisasi.

3
Sumber Daya Fisik dan Keuangan, tujuan harus ditetapkan dengan
memperhatikan mesin dan peralatan serta penyediaan bahan baku.
Profitabilitas.
Inovasi.
Prestasi dan Sikap Karyawan.
Prestasi dan Pengembangan Manajer.
Tanggung Jawab Sosial dan Publik Kebutuhan Penyeimbangan
Tujuan

Hampir semua organisasi mempunyai serangkaian tujuan yang


berganda untuk memenuhi permintaan trade off dari berbagai pihak
berkepentingan yang terlibat dalam operasi organisasi. Akibatnya, sering
menimbulkan konflik antara pihak-pihak tersebut. Dalam proses
pencapaian tujuan, manajemen harus menentukan keseimbangan atau
campuran optimum tujuan-tujuan dam memadukan berbagai kepentingan
pihak-pihak yang terlibat dalam organisasi.

F. Perumusan Tujuan
Tujuan dirumuskan dengan mempertimbangkan seluruh kekuatan
yang terlibat dalam operasi organisasi. Perumusan tujuan merupakan Hasil
usaha perpaduan untuk memuaskan semua pihak atau himpunan
berbagai tujuan individu dan organisasi. Agar perumusan tujuan efektif
manajer perlu memperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut :
Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu-individu
yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan.
Manajer puncak (sebagai perumus tujuan umum) hendaknya
bertanggung jawab untuk menurunkan tujuan-tujuan pada tingkatan
yang lebih rendah.
Tujuan harus realistis, diselaraskan dengan lingkungn internal dan
eksternal.
Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang anggota
organisasi.
Tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah
dipahami dan diingat oleh pelaksana.
Tujuan bidang fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan
umum.
Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan telah ditetapkan.

G. Kriteria Tujuan Yang Efektif


Spesifik dan terukur (specific and measurable). Jika
memungkinkan, tujuan harus ditampilkan dalam bentuk
kuantitatif, misalnya meningkatkan keuntungan 2%, mengurangi
kerusakan produk sebanyak 1 %, atau meningkatkan peringkat
rata-rata efektivitas guru dar 3,5 menjadi 3,7.
Menyentuh area penting (cover key result areas). Tujuan tidak
dapat disusun untuk setiap aspek perilaku karyawan atau kinerja
organisasi; maka angka yang tertera jelas tidak berarti lagi.
Manajer diharapkan mengidentifikasi sejumlah area penting-
4
mungkin hingga empat atau lima departemen di organisasi atau
pekerjaan. Area penting merupakan kegiatan yang memberi
kontribusi terbanyak bagi kinerja perusahaan. Banyak
perusahaan menggunakan pendekatan berimbang untuk
penentuan tujuannya.
Menantang namun tetap realistis (challenging but realistic).
Tujuan seharusnya bersifat menantang namun tidak sulit untuk
dicapai dengan akal sehat. Seorang manajer yang baru saja
direkrut menemukan bahwa stafnya harus bekerja sebanyak 100
jam tiap minggu untuk mencapai semua yang diharapkan dari
mereka. Jika tujuan bersifat tidak realistis, maka karyawan akan
menuju kegagalan dan akan menurunkan moral karyawan.
Namun, jika tujuan terlalu mudah, karyawan tidak akan merasa
termotivasi. Tujuan yang direntangkan merupakan tujuan yang
sangat ambisius namun tetap realistis sehingga menantang
karyawan untuk mencapai standar.
Jangka waktu yang jelas (defined time period). Tujuan harus
merinci jangka waktu pencapaian. Jangka waktu merupakan
tenggat yang menyatakan tanggal tujuan tersebut dicapai.
Sebuah tujuan yang berisi peluncuran intranet.
Dikaitkan dengan kompensasi (linked to rewards). Dampak akhir
dari tujuan tergantung dari sejauh mana gaji mengalami
peningkatan, promosi, dan penghargaan yang didasarkan pada
pencapaian tujuan. Siapa saja yang mencapai tujuan harus diberi
penghargaan. Penghargaan member arti dan kaitan dengan
tujuan serta membantu karyawan berkomitmen untuk untuk
mencapainya. Kegagalan dalam mencapai tujuan sering kali
disebabkan oleh faktor diluar karyawan.

H. Managemen By Objective (MBO)


Management by Objectives (MBO) adalah metode yang digunakan
manajer dan karyawan untuk menjelaskan tujuan dari setiap departemen,
proyek dan orang serta menggunakannya untuk mengawasi kinerja
berkelanjutan. Bentuk langkah-langkah dari proses MBO ada empat
kegiatan utama harus ada agar pelaksanaan MBO dapat berhasil.
1. Menetapkan tujuan (set goal). Ini merupakan langkah yang sulit
dalam MBO. Penetapkan tujuan melibatkan karyawan ditiap
tingkatan dan memandang kegiatan harian jauh kedepan untuk
menjawab pertanyaan apa yang coba kita raih? tujuan yang baik
seharusnya konkret dan realistis, memberikan target yang spesifik
dan jangka waktu tertentu, serta memerlukan tanggung jawab.
Tujuan dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, tergantung apakah
hasilnya terukur.

5
2. Mengembangkan rencana pelaksanaan (develop action plan).
Sebuah rencana pelaksanaan menjelaskan arah tindakan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Rencana
pelaksanaan disusun untuk individu sekaligus departemen.
3. Meninjau kemajuan yang dicapai (review progress). Kemajuan
secara periodic adalah hal penting untuk menjamin rencana
pelaksanaan dijalankan dengan baik. Pemeriksaan ini dapat
dilakukan secara informal antara manajer dengan bawahan, dimana
organisasi dapat melakukan pemeriksaan tiap tiga, enam, atau
Sembilan bulan dalam satu tahun. Pemeriksaan periodic ini
membuat manajer dan karyawan memerhatikan apakah mereka
berbeda dalam target atau tindakan korektif yang diperlukan.
Manajer dan karyawan seharusnya tidak terbatas pada perilaku yang
telah ditentukan sebelumnya dan harus melakukan langkah apa pun
yang diperlukan untuk menghasilkan sesuatu yang berarti. Hal
utama dari MBO adalah mencapai tujuan. Rencana pelaksanaan
dapat diubah kapanpun jika tujuan tidak tercapai
4. Penghargaan atas kinerja keseluruhan (appraise overall
performance). Langkah akhir dari MBO adalah secara cermat
mengevaluasi apakah tujuan tahunan telah dicapai oleh individu
maupun departemen. Keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai
tujuan dapat menjadi bagian dari system penilaian kinerja dan arah
dari kenaikan penghasilan dan penghargaan lainnya. Penghargaan
atas kinerja departemen dan perusahaan secara keseluruhan
menentukan tujuan untuk tahun berikutnya. Siklus MBO akan
berulang dalam basis tahunan.

Kekuatan MBO :
Meningkatkan koordinasi antara tujuan & rencana
Memperjelas prioritas & ekspektasi
Memungkinkan komunikasi horizontal & vertikal
Meningkatkan motivasi karyawan
Dapat menjalankan pengawasan yg lebih efektif

Kelemahan MBO:
Cenderung gagal jika tidak ada komitmen yg kontinu dari
manajemen puncak
Terlalu menekankan pada tujuan jangka pendek
Memerlukan bayak waktu & usaha dalam implementasinya
Tidak cocok untuk manajer yg otoriter & mereka yg menerapkan
birokrasi secara ketat

6
BAB III
KESIMPULAN

Tujuan Organisasi merupakan pernyataan tentang keadaaan atau


situasi yang tidak terdapat sekarang tetapi untuk dicapai diwaktu yang
akan datang melalui kegiatan kegiatan organisasi. Kelompok kami
menyimpulkan dalam isi makalah ini bahwa tujuan sangat penting di
dalam perusahaan atau organisasi apapun, karena dengan adanya tujuan,
organisasi tersebut mempunyai tolak ukur atas apa saja yang ingin di
capai atau di targetkan sesuai dengan tujuan itu sendiri. Organisasi tidak
bisa berdiri tanpa adanya tujuan adapun sebaliknya tujuan juga tidak ada
kalau tidak adanya organisasi.

7
DAFTAR PUSTAKA
Daft, L. Richard. 2008. Managemen. Salemba empat. Jakarta.
Handoko,T.Hani. 2003. Manajemen. BPFE. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai