PERENCANAAN
DISUSUN OLEH:
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS UDAYANA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadapan hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat
yang telah diberikan, tetapi sedikit sekali yang dapat kita ingat. Segala puji layak diberikan
kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan
tugas manajemen.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga hasil dari tugas manajemen kami
dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………... i
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………. 1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………….... 2
C. TUJUAN PENULISAN.………………………………………………………..... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERENCANAAN……………………...…………………….... 3
A. KESIMPULAN………………………………………………………………...... 13
B. SARAN………………………………………………………………………...... 13
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Zaman yang modern ini tidak berlebihan apabila kita membicarakan lagi bahwa seluruh
proses administrasi dan manajemen harus dikaitkan secara langsung dengan bagian integral dari
usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tanpa ada keterkaitan langsung
tersebut, tidak akan mengherankan apabila dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam
organisasi terjadi kesimpangsiuran yang pada gilirannya akan menimbulkan berbagai macam hal
negarif seperti tumpang tindih, duplikasi, dan ketidakjelasan arah yang kesemuanya berakibat
pada pemborosan.
Karena hal itu tidak boleh dibiarkan terjadi, diperlukan penyelenggaraan berbagai fungsi
manajerial dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang setinggi mungkin.Bahwasannya telah
umum diketahui bahwa seluruh usaha pencapaian tujuan organisasi mutlak perlu didasarkan pada
suatu kebijaksanaan dasar yang dikenal pula dengan istilah strategi organisasi. Peranan yang
dimainkan oleh strategi tersebut yaitu sebagai penentu arah yang harus ditempuh oleh organisasi
bersangkutan.suatau kebijaksanaan dasar hanyalah mengatur hal-hal yang sangat pokok saja
dengan menggunakan pendekatan yang holistik, dan komprehensif. Hal-hal yang bersifat teknis,
apalagi yang bersifat operasional, tidak perlu diatur dalam strategi tersebut. Akan tetapi,
kebijaksanaan dasar haruslah sedemikian rupa pendekatan dan sistematika sehingga tidak sulit
untuk dijabarkan lebih lanjut. Penjabaran yang dimaksud dilakukan dengan perencanaan.
Perencanaan dapat di artikan sebgai keputusan terhadap apa yang akan dilakukan dikemudian
hari. Perencanaan tidak bisa statis tetapi harus dinamis,berkesinambungan dan fleksibel. Dinamis
artinya perencanaan harus liat kemuka memberikan prospek secara rasional. Segala sesuatu yang
berhubungan dengan jawaban “ apakah” dan “bagaimanakah” harus benar-benar di
perhitungkan. Itulah sebabnya perencanaan haus didahului oeh suatu penjajakan yang bersifat
penyelidikan pendahuluan (research).
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?
2. Apa saja alasan - alasan yang menyatakan bahwa perencanaan itu penting dalam
organisasi?
3. Sebutkan tahapan – tahapan perencanaan!
4. Apa saja dasar - dasar pengklasifikasian rencana?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan perencanaan
2. Mengetahui apa saja alasan - alasan yang menyatakan bahwa perencanaan itu penting
dalam organisasi
3. Mengetahui tahapan – tahapan perencanaan
4. Mengetahui apa saja dasar - dasar pengklasifikasian rencana
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERENCANAAN
Pengertian perencanaan adalah suatu proses menentukan hal-hal yang ingin dicapai (tujuan)
di masa depan serta menentukan berbagai tahapan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut. Pengertian perencanaan (planning) dapat juga didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang
terkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu dalam kurun waktu tertentu. Dengan begitu, di
dalam perencanaan akan terdapat aktivitas pengujian beberapa arah pencapaian, mengkaji
ketidakpastian, mengukur kapasitas, menentukan arah pencapaian, serta menentukan langkah
untuk mencapainya. Perencanaan adalah salah satu fungsi dari manajemen yang paling penting
dimana di dalamnya terdapat aktivitas mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi, serta
mengembangkan rencana kerja organisasi. Perencanaan adalah tahap awal dalam kegiatan suatu
organisasi terkait dengan pencapaian tujuan organisasi tersebut.
Agar lebih memahami apa arti perencanaan, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli
berikut ini:
1. Erly Suandy
Menurut Erly Suandy (2001:2), pengertian perencanaan adalah suatu proses penentuan tujuan
organisasi dan kemudian menyajikan dengan jelas strategi-strategi, taktik-taktik, dan operasi
yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh.
2. Becker
Menurut Becker (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan adalah suatu cara rasional
untuk mempersiapkan masa depan.
3
3. Alder
Menurut Alder (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan adalah suatu proses
menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan
yang dibutuhkan untuk mencapainya.
4. Douglas
Menurut Douglas, definisi perencanaan adalah suatu proses kontinu dari pengkajian, membuat
tujuan dan sasaran, dan mengimplementasikan serta mengevaluasi atau mengontrolnya.
5. Steiner
Menurut Steiner, pengertian perencanaan adalah suatu proses memulai dengan sasaran-sasaran,
batasan strategi, kebijakan, dan rencana terperinci untuk mencapainya, mencapai organisasi
untuk menerapkan keputusan, dan termasuk tinjauan kinerja dan umpan balik terhadap
pengenalan siklus perencanaan baru.
Perencanaan Salah satu alasan utama menempatkan perencanaan sebagai fungsi organik
manajerial yang pertama ialah karena perencanaan merupakan langkah kongkret yang pertama-
tama diambil dalam usaha pencapaian tujuan. Artinya, perencanaan merupakan usaha
konkretitasilangkah-langkah yang harus ditempuh yang dasar-dasarnya telah diletakkan dalam
strategis organisasi.Terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi cara yang digunakan para
ilmuan dalam mendefinisikan perencanaan, kerangka acuan konseptual yang biasanya mendasari
pemikiran dalam membuat definisi perencanaan berangkat dari hal-hal berikut seperti.
4
b. Definisi yang dirumusakan diharapkan mempunyai makna operasional dalam
mengemudikan dan menjalankan roda organisasi.
d. Rencana yang dihasilkan oleh kegiatan perencanaan harus dapat dijadikan sebagai
landasan penyelenggaraan berbagai fungsi manajerial lainnya.Karena itulah definisi yang paling
umum dibuat tentang perencanaan mengatakan bahwa perencanaan merupakan usaha sadar dan
pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang dikerjakan
dimasa depan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
a. Lahir sebagai hasil pemikiran yang bersumber pada hasil penelitian yang telah dilakukan.
b. Manusia tidak boleh menyerah pada masa depan yang tidak menentu, melainkan
menciptakan masa depan.
c. Sebagai acuan untuk mempermudah usaha yang akan dilakukan dalam pencapaian tujuan
yang bersangkutan.
Selain itu, Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang
dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapain tujuan-tujuan di waktu yang akan
datang, sehingga dapat meningkatkan pengambilan keputusn yang lebih baik. Oleh karena itu,
perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif, sehingga manajemen
tidak hanya bereaksi terhadap lingkungannya, tapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha.
5
b. Untuk mencapai “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan
organisasi.
Perencanaan adalah bagian paling awal dalam suatu proses kegiatan. Dapat dikatan bahwa
dengan adanya perencanaan yang baik maka akan tercapai tujuan dari suatu kegiatan tersebut.
Menurut Allen (1963, dikutip dalam Siswanto, 2010: 45-47), perencanaan terdiri atas aktivitas
yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berpikir ke depan dan mengambil keputusan saat
ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi tantangan pada waktu yang akan
datang. Berikut ini aktivitas perencanaan yang dimaksud adalah:
6
1. Prakiraan
Prakiraan merupakan suatu usaha yang sistematis untuk meramalkan/memperkirakan waktu yang
akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yang telah diketahui.
2. Penetapan tujuan
Penetapan tujuan merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang ingin dicapai
melalui pelaksanaan pekerjaan.
3. Pemograman
Pemograman adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud untuk menetapkan; (a)
langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan. (b) Unit dan anggota yang
bertanggung jawab untuk setiap langkah. (c) Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah.
4. Penjadwalan
Penjadwalan adalah penetapan atau penunjukan waktu menurut kronologi tertentu guna
melaksanakan berbagai macam pekerjaan.
5. Penganggaran
Penganggaran merupakan suatu aktivitas untuk membuat pernyataan tentang sumber daya
keuangan yang disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu.
7
6. Pengembangan prosedur
Pengembangan prosedur merupakan suatu aktivitas menormalisasikan cara, teknik, dan metode
pelaksanaan suatu pekerjaan.
Penetapan dan interprestasi kebijakan adalah suatu aktivitas yang dilakukan dalam menetapkan
syarat berdasarkan kondisi mana manajer dan para bawahannya akan bekerja. Suatu kebijakan
adalah sebagai suatu keputusan yang senantiasa berlaku untuk permasalahan yang timbul
berulang demi suatu organisasi.
Berdasarkan aktivitas perencanaan di atas, berikut ini adalah langkah-langkah penting dalam
pekerjaan perencanaan:
1. Menjelaskan permasalahan
Pengetahuan tentang aktivitas yang akan direncanakan adalah penting dan perlu untuk
perencanaan yang efektif. Hal ini memiliki pengaruh terhadap aktivitas lain, baik yang bersifat
intern maupun ekstern bagi organisasi. Agar efektif, suatu aktivitas harus didasarkan atas
pengetahuan. Pemahaman pemecahan permasalahan yang lalu, praktik-praktik organisasi lain,
penelitian, pencarian catatan, dan data yang diperoleh dari penelitian dan percobaan merupakan
sumber umum dari informasi yang dapat digunakan.
8
3. Analisis dan klasifikasi informasi
Tiap-tiap informasi diperiksa secara terpisah dalam hubungannya dengan informasi secara
keseluruhan. Hubungan timbal balik ditunjukkan dan berhubungan dengan perencanaan yang
dihadapi, ditemukan, dan dinilai. Informasi yang diperuntukkan guna menghadapi permasalahan
yang sejenis diklasifikasikan sehingga data yang sama disatukan.
Berdasarkan data yang berhubungan dengan permasalahan maupun atas dasar pendapat yang
dianggap penting untuk menetapkan rencana, harus disusun prakiraan tertentu. Dasar pendapat
dan batasan tersebut akan menunjukkan latar belakang yang dianggap dapat membenarkan
rencana.
Biasanya terdapat beberapa rencana berganti untuk menyelesaikan pekerjaan dan berbagai
macam alternatif dikembangkan dalam langkah ini. Kecermatan dan kecerdikan serta kreativitas
sering diperlukan untuk memperoleh beberapa rencana yang mungkin.
Perlu dipertimbangkan dengan cermat mengenai ketepatan aktivitas yang dipilih (direncanakan)
dengan alokasi biaya yang akan dikeluarkan. Keputusan dalam hal ini dapat dibuat oleh satu
orang maupun terdiri atas sekelompok orang tertentu.
9
7. Membuat urutan kronologis mengenai rencana yang diusulkan
Artinya, membuat detail tindakan yang direncanakan akan dilakukan, oleh siapa, dan bilamana
dilakukan dalam urutan yang tepat untuk tujuan yang diinginkan. Pendekatan yang diikuti
maupun penentuan waktu atas rencana yang diusulkan adalah sangat penting dan harus
dimasukkan ke dalam suatu bagian dari rencana. Hal ini lebih sering dikenal sebagai siasat dalam
perencanaan.
Efektivitas suatu rencana dapat diukur melalui hasil yang dicapai. Oleh karena itu, perlengkapan
untuk kelanjutan yang cukup dalam menentukan penyesuaian dan hasil harus dimasukkan dalam
pekerjaan perencanaan. Meskipun secara umum aktivitas tersebut merupakan pelaksanaan fungsi
pengendalian, namun setiap tahap pelaksanaan pekerjaan tertentu perlu dilakukan pengendalian,
demikian halnya dengan setiap tahap perencanaan.
Sedangkan Banghart & Trull (1973, dikutip dalam Engkoswara & Komariah, 2012: 136)
menyatakan tahapan perencanaan adalah sebagai berikut:
1. Persiapan perencanaan
Menentukan masalah perencanaan, yang mencakup; (1) gambaran ruang lingkup permasalahan.
(2) Mempelajari apa yang telah terjadi. (3) Menetapkan apa yang ada dan yang seharusnya
ada/kenyataan dan harapan. (4) Sumber-sumber dan keterbatasannya. (5) Mengembangkan
bagian-bagian perencanaan dan prioritasnya.
Analisis masalah perencanaan, yang mencakup; (1) mengkaji permasalahan dan sub masalah. (2)
Pengumpulan dan tabulasi data. (3) Meramalkan dan memproyeksikan.
10
3. Konsep dan desain perencanaan
Konsep dan desain perencanaan, yang mencakup; (1) identifikasi kecenderungan yang ada. (2)
Merumuskan tujuan umum dan khusus. (3) Menyusun rencana.
4. Evaluasi rencana
Evaluasi rencana, yang mencakup; (1) simulasi rencana. (2) Evaluasi rencana. (3) Memilih
rencana.
5. Spesifikasi/merumuskan rencana
Spesifikasi/merumuskan rencana, yang mencakup; (1) merumuskan masalah. (2) Menyusun hasil
rumusan dalam bentuk final plan draf atau rencana terakhir.
6. Implementasi rencana
Implementasi rencana, yang mencakup; (1) persiapan rencana operasional. (2) Persetujuan dan
pengesahan rencana. (3) Mengatur aparat organisasi.
Balikan pelaksanaan rencana, yang mencakup; (1) monitoring rencana. (2) Evaluasi pelaksanaan
rencana. (3) Mengadakan penyesuaian, perubahan atau merancang apa yang perlu dirancang lagi,
bagaimana perancangannya, dan oleh siapa.
11
D. DASAR – DASAR PENGKLASIFIKASIAN RENCANA
4. Waktu (Time)
Meliputi jangka pendek dan jangka panjang. Jangka Pendek (1 Tahun), misal:
jadwal penggunaan sumber daya.- Jangka Menengah (1-5 Tahun), misal: laba
pertumbuhan dalam usaha untuk perbaikan laba. Jangka Panjang (>5 Tahun), misal:
produk penyesuaian tujuan dan perubahan strategi, memperkirakan penjualan pada masa
yang akan datang dengan neraca laba/rugi sehingga dapat menetapkan program. Semakin
lama rentangan waktu antara prediksi dan kejadian nyata, kemungkinan terjadinya
kesalahan semakin besar.
12
periklanan, prosedur seleksi personalia, anggaran penelitian dan pengembangan, dan
seterusnya.
13
prosedur, dan peraturan kebijaksanaan. Contoh: penyewaan karyawan dan
pemberhentian sementara prosedur dan aturan.
14
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama
dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini,
perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis. Dalam
perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu Perencanaan berdasarkan jangkauan,
Perencanaan berdasarkan kerangka waktu, Perencanaan berdasarkan spesifisitas, Perencanaan
berdasarkan frekuensi penggunaan. Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam
penetapan tujuan. Hambatan tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan
yang tidak tepat, penolakan terhadap perubahan dan keterbatasan.
SARAN
1. Dari pihak dosen, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan makalah.
2. Untuk para mahasiswa, penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna
sebagai pelengkap belajar. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran demi hasil makalah yang
lebih baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
16