Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MANAJEMEN

PERENCANAAN

DISUSUN OLEH:

I PUTU KRISNA MEIYASA (1907521083)

I GEDE KRISNA WIDI (1907521086)

YOSIA SOPHIA (1907521087)

I GUSTI NGURAH ADHI PRATAMA (1907521084)

HILAL ASQALANY (1907521085)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN AJARAN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadapan hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat
yang telah diberikan, tetapi sedikit sekali yang dapat kita ingat. Segala puji layak diberikan
kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan
tugas manajemen.

Dalam penyusunannya kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Manajemen yaitu


Bapak Drs. Komang Ardana, M.M yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan yang
begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini dapat memberikan
kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Dalam penyusunannya kami selalu berusaha mengerjakannya dengan sebaik mungkin,


namun dalam pengerjaan tugas manajemen ini tentu masih terdapat kesalahan dan kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga kedepannya
kami dapat menyelesaikannya dengan lebih baik lagi.

Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga hasil dari tugas manajemen kami
dapat bermanfaat bagi banyak orang.

Jimbaran, 9 Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………... i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………. 1

B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………….... 2

C. TUJUAN PENULISAN.………………………………………………………..... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERENCANAAN……………………...…………………….... 3

B. ALASAN – ALASAN PERLUNYA PERENCANAAN DALAM


ORGANISASI…………………………...……………………………………… 4

C. TAHAP – TAHAP PERENCANAAN…...…..……..…………………………... 6

D. DASAR – DASAR PENGKLASIFIKASIAN RENCANA…………………….. 8

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN………………………………………………………………...... 13

B. SARAN………………………………………………………………………...... 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Zaman yang modern ini tidak berlebihan apabila kita membicarakan lagi bahwa seluruh
proses administrasi dan manajemen harus dikaitkan secara langsung dengan bagian integral dari
usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tanpa ada keterkaitan langsung
tersebut, tidak akan mengherankan apabila dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam
organisasi terjadi kesimpangsiuran yang pada gilirannya akan menimbulkan berbagai macam hal
negarif seperti tumpang tindih, duplikasi, dan ketidakjelasan arah yang kesemuanya berakibat
pada pemborosan.

Karena hal itu tidak boleh dibiarkan terjadi, diperlukan penyelenggaraan berbagai fungsi
manajerial dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang setinggi mungkin.Bahwasannya telah
umum diketahui bahwa seluruh usaha pencapaian tujuan organisasi mutlak perlu didasarkan pada
suatu kebijaksanaan dasar yang dikenal pula dengan istilah strategi organisasi. Peranan yang
dimainkan oleh strategi tersebut yaitu sebagai penentu arah yang harus ditempuh oleh organisasi
bersangkutan.suatau kebijaksanaan dasar hanyalah mengatur hal-hal yang sangat pokok saja
dengan menggunakan pendekatan yang holistik, dan komprehensif. Hal-hal yang bersifat teknis,
apalagi yang bersifat operasional, tidak perlu diatur dalam strategi tersebut. Akan tetapi,
kebijaksanaan dasar haruslah sedemikian rupa pendekatan dan sistematika sehingga tidak sulit
untuk dijabarkan lebih lanjut. Penjabaran yang dimaksud dilakukan dengan perencanaan.

Perencanaan dapat di artikan sebgai keputusan terhadap apa yang akan dilakukan dikemudian
hari. Perencanaan tidak bisa statis tetapi harus dinamis,berkesinambungan dan fleksibel. Dinamis
artinya perencanaan harus liat kemuka memberikan prospek secara rasional. Segala sesuatu yang
berhubungan dengan jawaban “ apakah” dan “bagaimanakah” harus benar-benar di
perhitungkan. Itulah sebabnya perencanaan haus didahului oeh suatu penjajakan yang bersifat
penyelidikan pendahuluan (research).

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?
2. Apa saja alasan - alasan yang menyatakan bahwa perencanaan itu penting dalam
organisasi?
3. Sebutkan tahapan – tahapan perencanaan!
4. Apa saja dasar - dasar pengklasifikasian rencana?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan perencanaan
2. Mengetahui apa saja alasan - alasan yang menyatakan bahwa perencanaan itu penting
dalam organisasi
3. Mengetahui tahapan – tahapan perencanaan
4. Mengetahui apa saja dasar - dasar pengklasifikasian rencana

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERENCANAAN

Pengertian perencanaan adalah suatu proses menentukan hal-hal yang ingin dicapai (tujuan)
di masa depan serta menentukan berbagai tahapan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut. Pengertian perencanaan (planning) dapat juga didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang
terkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu dalam kurun waktu tertentu. Dengan begitu, di
dalam perencanaan akan terdapat aktivitas pengujian beberapa arah pencapaian, mengkaji
ketidakpastian, mengukur kapasitas, menentukan arah pencapaian, serta menentukan langkah
untuk mencapainya. Perencanaan adalah salah satu fungsi dari manajemen yang paling penting
dimana di dalamnya terdapat aktivitas mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi, serta
mengembangkan rencana kerja organisasi. Perencanaan adalah tahap awal dalam kegiatan suatu
organisasi terkait dengan pencapaian tujuan organisasi tersebut.

Pengertian Perencanaan Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti perencanaan, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli
berikut ini:

1. Erly Suandy

Menurut Erly Suandy (2001:2), pengertian perencanaan adalah suatu proses penentuan tujuan
organisasi dan kemudian menyajikan dengan jelas strategi-strategi, taktik-taktik, dan operasi
yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh.

2. Becker

Menurut Becker (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan adalah suatu cara rasional
untuk mempersiapkan masa depan.

3
3. Alder

Menurut Alder (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan adalah suatu proses
menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan
yang dibutuhkan untuk mencapainya.

4. Douglas

Menurut Douglas, definisi perencanaan adalah suatu proses kontinu dari pengkajian, membuat
tujuan dan sasaran, dan mengimplementasikan serta mengevaluasi atau mengontrolnya.

5. Steiner

Menurut Steiner, pengertian perencanaan adalah suatu proses memulai dengan sasaran-sasaran,
batasan strategi, kebijakan, dan rencana terperinci untuk mencapainya, mencapai organisasi
untuk menerapkan keputusan, dan termasuk tinjauan kinerja dan umpan balik terhadap
pengenalan siklus perencanaan baru.

B. ALASAN – ALASAN PERLUNYA PERENCANAAN DALAM ORGANISASI

Perencanaan Salah satu alasan utama menempatkan perencanaan sebagai fungsi organik
manajerial yang pertama ialah karena perencanaan merupakan langkah kongkret yang pertama-
tama diambil dalam usaha pencapaian tujuan. Artinya, perencanaan merupakan usaha
konkretitasilangkah-langkah yang harus ditempuh yang dasar-dasarnya telah diletakkan dalam
strategis organisasi.Terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi cara yang digunakan para
ilmuan dalam mendefinisikan perencanaan, kerangka acuan konseptual yang biasanya mendasari
pemikiran dalam membuat definisi perencanaan berangkat dari hal-hal berikut seperti.

a. Efektifitas manajerial seseorang sangat ditentukan oleh kemahirannya,termasuk


perencanaan.

4
b. Definisi yang dirumusakan diharapkan mempunyai makna operasional dalam
mengemudikan dan menjalankan roda organisasi.

c. Dapat membuat perencanaan seefisien mungkin sehingga dapat memberikan kegunaan


yang optimal bagi suatu organisasi.

d. Rencana yang dihasilkan oleh kegiatan perencanaan harus dapat dijadikan sebagai
landasan penyelenggaraan berbagai fungsi manajerial lainnya.Karena itulah definisi yang paling
umum dibuat tentang perencanaan mengatakan bahwa perencanaan merupakan usaha sadar dan
pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang dikerjakan
dimasa depan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.

Adapun pentinganya dari perencanaan adalah sebagai berikut:

a. Lahir sebagai hasil pemikiran yang bersumber pada hasil penelitian yang telah dilakukan.

b. Manusia tidak boleh menyerah pada masa depan yang tidak menentu, melainkan
menciptakan masa depan.

c. Sebagai acuan untuk mempermudah usaha yang akan dilakukan dalam pencapaian tujuan
yang bersangkutan.

Selain itu, Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang
dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapain tujuan-tujuan di waktu yang akan
datang, sehingga dapat meningkatkan pengambilan keputusn yang lebih baik. Oleh karena itu,
perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif, sehingga manajemen
tidak hanya bereaksi terhadap lingkungannya, tapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha.

Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan :

a. Untuk mencapai “protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan


terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.

5
b. Untuk mencapai “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan
organisasi.

Beberapa manfaat perencanaan adalah :

a. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan

b. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas

c. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat

d. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi

e. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi

f. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami

g. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami

h. Menghemat waktu, usaha, dan dana

C. TAHAP – TAHAP PERENCANAAN

Perencanaan adalah bagian paling awal dalam suatu proses kegiatan. Dapat dikatan bahwa
dengan adanya perencanaan yang baik maka akan tercapai tujuan dari suatu kegiatan tersebut.
Menurut Allen (1963, dikutip dalam Siswanto, 2010: 45-47), perencanaan terdiri atas aktivitas
yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berpikir ke depan dan mengambil keputusan saat
ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi tantangan pada waktu yang akan
datang. Berikut ini aktivitas perencanaan yang dimaksud adalah:

6
1. Prakiraan

Prakiraan merupakan suatu usaha yang sistematis untuk meramalkan/memperkirakan waktu yang
akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yang telah diketahui.

2. Penetapan tujuan

Penetapan tujuan merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang ingin dicapai
melalui pelaksanaan pekerjaan.

3. Pemograman

Pemograman adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud untuk menetapkan; (a)
langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan. (b) Unit dan anggota yang
bertanggung jawab untuk setiap langkah. (c) Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah.

4. Penjadwalan

Penjadwalan adalah penetapan atau penunjukan waktu menurut kronologi tertentu guna
melaksanakan berbagai macam pekerjaan.

5. Penganggaran

Penganggaran merupakan suatu aktivitas untuk membuat pernyataan tentang sumber daya
keuangan yang disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu.

7
6. Pengembangan prosedur

Pengembangan prosedur merupakan suatu aktivitas menormalisasikan cara, teknik, dan metode
pelaksanaan suatu pekerjaan.

7. Penetapan dan interprestasi kebijakan

Penetapan dan interprestasi kebijakan adalah suatu aktivitas yang dilakukan dalam menetapkan
syarat berdasarkan kondisi mana manajer dan para bawahannya akan bekerja. Suatu kebijakan
adalah sebagai suatu keputusan yang senantiasa berlaku untuk permasalahan yang timbul
berulang demi suatu organisasi.

Berdasarkan aktivitas perencanaan di atas, berikut ini adalah langkah-langkah penting dalam
pekerjaan perencanaan:

1. Menjelaskan permasalahan

Permasalahan harus digambarkan dengan jelas. Demikian juga permasalahan harus


dideskripsikan secara singkat karena suatu permasalahan yang dirumuskan dengan cara efektif
adalah setengah selesai.

2. Usaha memperoleh informasi terandal tentang aktivitas yang direncanakan

Pengetahuan tentang aktivitas yang akan direncanakan adalah penting dan perlu untuk
perencanaan yang efektif. Hal ini memiliki pengaruh terhadap aktivitas lain, baik yang bersifat
intern maupun ekstern bagi organisasi. Agar efektif, suatu aktivitas harus didasarkan atas
pengetahuan. Pemahaman pemecahan permasalahan yang lalu, praktik-praktik organisasi lain,
penelitian, pencarian catatan, dan data yang diperoleh dari penelitian dan percobaan merupakan
sumber umum dari informasi yang dapat digunakan.

8
3. Analisis dan klasifikasi informasi

Tiap-tiap informasi diperiksa secara terpisah dalam hubungannya dengan informasi secara
keseluruhan. Hubungan timbal balik ditunjukkan dan berhubungan dengan perencanaan yang
dihadapi, ditemukan, dan dinilai. Informasi yang diperuntukkan guna menghadapi permasalahan
yang sejenis diklasifikasikan sehingga data yang sama disatukan.

4. Menentukan dasar perencanaan dan batasan

Berdasarkan data yang berhubungan dengan permasalahan maupun atas dasar pendapat yang
dianggap penting untuk menetapkan rencana, harus disusun prakiraan tertentu. Dasar pendapat
dan batasan tersebut akan menunjukkan latar belakang yang dianggap dapat membenarkan
rencana.

5. Menentukan rencana berganti

Biasanya terdapat beberapa rencana berganti untuk menyelesaikan pekerjaan dan berbagai
macam alternatif dikembangkan dalam langkah ini. Kecermatan dan kecerdikan serta kreativitas
sering diperlukan untuk memperoleh beberapa rencana yang mungkin.

6. Memilih rencana yang diusulkan

Perlu dipertimbangkan dengan cermat mengenai ketepatan aktivitas yang dipilih (direncanakan)
dengan alokasi biaya yang akan dikeluarkan. Keputusan dalam hal ini dapat dibuat oleh satu
orang maupun terdiri atas sekelompok orang tertentu.

9
7. Membuat urutan kronologis mengenai rencana yang diusulkan

Artinya, membuat detail tindakan yang direncanakan akan dilakukan, oleh siapa, dan bilamana
dilakukan dalam urutan yang tepat untuk tujuan yang diinginkan. Pendekatan yang diikuti
maupun penentuan waktu atas rencana yang diusulkan adalah sangat penting dan harus
dimasukkan ke dalam suatu bagian dari rencana. Hal ini lebih sering dikenal sebagai siasat dalam
perencanaan.

8. Mengadakan pengendalian kemajuan terhadap rencana yang diusulkan

Efektivitas suatu rencana dapat diukur melalui hasil yang dicapai. Oleh karena itu, perlengkapan
untuk kelanjutan yang cukup dalam menentukan penyesuaian dan hasil harus dimasukkan dalam
pekerjaan perencanaan. Meskipun secara umum aktivitas tersebut merupakan pelaksanaan fungsi
pengendalian, namun setiap tahap pelaksanaan pekerjaan tertentu perlu dilakukan pengendalian,
demikian halnya dengan setiap tahap perencanaan.

Sedangkan Banghart & Trull (1973, dikutip dalam Engkoswara & Komariah, 2012: 136)
menyatakan tahapan perencanaan adalah sebagai berikut:

1. Persiapan perencanaan

Menentukan masalah perencanaan, yang mencakup; (1) gambaran ruang lingkup permasalahan.
(2) Mempelajari apa yang telah terjadi. (3) Menetapkan apa yang ada dan yang seharusnya
ada/kenyataan dan harapan. (4) Sumber-sumber dan keterbatasannya. (5) Mengembangkan
bagian-bagian perencanaan dan prioritasnya.

2. Analisis masalah perencanaan

Analisis masalah perencanaan, yang mencakup; (1) mengkaji permasalahan dan sub masalah. (2)
Pengumpulan dan tabulasi data. (3) Meramalkan dan memproyeksikan.

10
3. Konsep dan desain perencanaan

Konsep dan desain perencanaan, yang mencakup; (1) identifikasi kecenderungan yang ada. (2)
Merumuskan tujuan umum dan khusus. (3) Menyusun rencana.

4. Evaluasi rencana

Evaluasi rencana, yang mencakup; (1) simulasi rencana. (2) Evaluasi rencana. (3) Memilih
rencana.

5. Spesifikasi/merumuskan rencana

Spesifikasi/merumuskan rencana, yang mencakup; (1) merumuskan masalah. (2) Menyusun hasil
rumusan dalam bentuk final plan draf atau rencana terakhir.

6. Implementasi rencana

Implementasi rencana, yang mencakup; (1) persiapan rencana operasional. (2) Persetujuan dan
pengesahan rencana. (3) Mengatur aparat organisasi.

7. Balikan pelaksanaan rencana,

Balikan pelaksanaan rencana, yang mencakup; (1) monitoring rencana. (2) Evaluasi pelaksanaan
rencana. (3) Mengadakan penyesuaian, perubahan atau merancang apa yang perlu dirancang lagi,
bagaimana perancangannya, dan oleh siapa.

11
D. DASAR – DASAR PENGKLASIFIKASIAN RENCANA

1. Bidang Fungsional (Functional Area)


Mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia. Setiap faktor
memerlukan tipe perencanaan yang berbeda. Misal rencana produksi akan meliputi
perencanaan kebutuhan bahan, scheduling produksi, jadwal pemeliharaan mesin, dan
sebagainya. Sedangkan rencana pemasaran berisi target penjualan dan program promosi.

2. Tingkatan Organisasional (Organizational Level)


Mencakup keseluruhan organisasi atau satuan-satuan kerja organisasi. Teknik-
teknik dan isi perencanaan berbeda pada setiap tingkatan. Perencanaan organisasi
keseluruhan akan lebih kompleks daripada perencanaan suatu satuan kerja organisasi.

3. Karakteristik Rencana (Characteristic of the plans)


Meliputi faktor-faktor kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya,
rasionalitas, kuantitatif dan kualitatif. Misal rencana pengembangan produksi biasanya
lebih bersifat kuantitatif dibanding rencana personalia.

4. Waktu (Time)
Meliputi jangka pendek dan jangka panjang. Jangka Pendek (1 Tahun), misal:
jadwal penggunaan sumber daya.- Jangka Menengah (1-5 Tahun), misal: laba
pertumbuhan dalam usaha untuk perbaikan laba. Jangka Panjang (>5 Tahun), misal:
produk penyesuaian tujuan dan perubahan strategi, memperkirakan penjualan pada masa
yang akan datang dengan neraca laba/rugi sehingga dapat menetapkan program. Semakin
lama rentangan waktu antara prediksi dan kejadian nyata, kemungkinan terjadinya
kesalahan semakin besar.

5. Unsur-unsur Rencana (Activities)


Dalam wujud anggaran, program, prosedur, kebijaksanaan, dan sebagainya.
Meliputi berbagai tingkatan dan setiap tingkatan merupakan bagian dari tingkatan yang
lebih tinggi. Berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, seperti program

12
periklanan, prosedur seleksi personalia, anggaran penelitian dan pengembangan, dan
seterusnya.

Tipe-tipe Perencanaan & Rencana ada 2 tipe utama rencana :

1. Perencanaan Strategik (Strategic Planning)


Merupakan proses perencanaan jangka panjang atau long term plan (lebih dari 5
tahun) yang disusun untuk memenuhi tujuan organisasi. Perencanaan strategik biasanya
dirancang memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas, mengimplementasikan
misi yang memberikan alasan khas keberadaan organisasi.

2. Perencanaan Operasional (Operational Planning)


Merupakan rencana jangka pendek atau short term plan(kurang dari 1 tahun) yang
disusun ke dalam serangkaian kegiatan yang lebih rinci yang merupakan penunjang dari
rencana strategik yang akan dicapai.

Ada 2 tipe rencana operasioanal :

a) Rencana Sekali Pakai (Single Use Plans)

Merupakan serangkaian kegiatan terperinci yang tidak berulang dalam bentuk


yang sama pada waktu yang akan datang. Rencana ini digunakan untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu yang tidak digunakan kembali bila telah tercapai. Contoh:
perencanaan perusahaan untuk membuat gudang baru karena adanya perluasan
uasaha.

b) Rencana Tetap (Standing Plans)

Merupakan pendekatan-pendekatan bagi penanganan situasi-situasi yang


dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang dalam kebijakan operasional,

13
prosedur, dan peraturan kebijaksanaan. Contoh: penyewaan karyawan dan
pemberhentian sementara prosedur dan aturan.

14
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama
dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini,
perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis. Dalam
perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu Perencanaan berdasarkan jangkauan,
Perencanaan berdasarkan kerangka waktu, Perencanaan berdasarkan spesifisitas, Perencanaan
berdasarkan frekuensi penggunaan. Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam
penetapan tujuan. Hambatan tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan
yang tidak tepat, penolakan terhadap perubahan dan keterbatasan.

SARAN

Akhirnya makalah yang berjudul “Perencanaan” dapat penulis selesaikan. Penulis


menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dari
berbagai pihak:

1. Dari pihak dosen, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan makalah.

2. Untuk para mahasiswa, penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna
sebagai pelengkap belajar. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran demi hasil makalah yang
lebih baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Empat,Thantawi, 2013,Pengantar Manajemen,Malang: Biro Penerbitan Fakultas Ekonomi dab


Bisnis Universitas Brawijawa

Hafidhuddin, didin, dkk, 2005,Manajemen Syariah, Jakarta: Gema Insani

Daft Richard, Manajemen. Edisi enam, Salemba empat, Jakarta, 2006

Siswanto , Bedjo,.2005.Pengantar Manajemen. Jakarta : PT Bumi Aksara.

16

Anda mungkin juga menyukai