Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Gusti Ngurah Adhi Pratama

NIM : 1907521084

No. Absen : 03

Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran / EKM231 A1

Dosen : Dr. Ni Wayan Ekawati, S.E.,M.M

“Ujian Tengah Semester”

Virus Corona tidak mengganggu penjualan Perusahaan Samsung

Analisis menurut materi 1 (Pemasaran: Menciptakan Nilai Pelanggan dan Engagement)

Perusahaan Korea Selatan, Samsung, masih tetap menjalankan bisnisnya ditengah isu Corona yang semakin
menyebar dengan cepat dan tidak melaporkan adanya kesulitan produksi hingga kelangkaan komponen yang harus
digunakan. Dilain hal, perusahaan smartphone lainnya berusaha meyakinkan investornya bahwa perusahaan mereka
sedang baik – baik saja. Perusahaan Samsung pintar dalam memanfaatkan konsep manajemen pemasaran yang ada.
Seperti yang kita ketahui budaya Korea atau K-pop sedang menyebar ke seluruh sudut dunia, ini yang dimanfaatkan
Samsung untuk meraih keuntungan ditengah isu Virus Corona ini. Mereka tetap berproduksi dan meluncurkan
Samsung Galaxy A Series dengan menggaet girlgroup Blackpink sebagai brand ambasadornya. Dengan
memanfaatkan nama Blackpink, Samsung sukses merebut pasar yang sebelumnya dikuasai Oppo dan Vivo yang
berhenti produksi produk baru karena isu Virus Corona yang sedang menjangkit seluruh dunia. Rencana pemasaran
yang selanjutnya dilakukan oleh Samsung adalah kembali memperkuat segmen ponsel flagship di Indonesia. Ponsel
flagship ini akan membuat konten semakin meningkat, karena platform yang tersedia semakin banyak.

Analisis menurut materi 2 (Pemasaran: Menciptakan Nilai Pelanggan dan Engagement)

Virus Corona yang sedang menyebar bukan berarti membuat hubungan Perusahaan Samsung dengan pelanggan
menjadi menurun. Perusahaan Samsung tetap aktif dalam produksi dan promosinya agar Samsung dapat tetap terus
berhubungan dengan pelanggannya walaupun sedang mengalami krisis Virus Corona. Seperti contoh, brand
ambasadornya, Blackpink tetap membuat postingan yang terkait dengan Samsung yang membuat hubungan
pelanggan dengan Samsung tetap terjaga secara tidak langsung melalui Blackpink. Hubungan dengan pelanggan
tentunnya menghasilkan nilai pelanggan, salah satunya yaitu nilai produk. Nilai produk adalah evaluasi mengenai
seberapa besar keuntungan yang dapat dinikmati oleh pelanggan terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen.
Nilai produk yang diberikan oleh Samsung, contoh Samsung A51. Berbeda dengan pendahulunya yaitu A50,
Samsung A51 mengalami banyak perubahan mulai dari desain hingga kamera. Samsung Galaxy A51 membawa
layar super AMOLED seluas 6,5 inci, beresolusi full HD plus dilengkapi prosesor Exynos 9611, disandingkan
dengan RAM 6GB dan penyimpanan internal 128GB. Dengan spesifikasi yang ditawarkan tentunya Samsung
menawarkan nilai produk yang cukup tinggi untuk pelanggannya.
Analisis menurut materi 3 (Perusahaan dan Strategi Pemasaran: Kemitraan Untuk Membangun Hubungan yang
Lebih Baik dengan Pelanggan)

Seperti yang kita ketahui Virus Corona dapat menyebar dengan mudah salah satunya melalui sentuhan. Untuk
mencegah hal tersebut Samsung berusahan merencanakan strategi pemasaran salah satunya menyediakan layanan
bersih – bersih perangkat Galaxy mulai dari ponsel, smartwatch, hingga earbuds secara gratis untuk menghindari
Virus Corona. Pembersihan yang ditawarkan Samsung ini menggunakan sinar UV-C, bukan dengan cairan
pembersih kimia yang dapat merusak komponen perangkat pengguna. Rencananya layanan ini akan disediakan di
semua Service Center Samsung yang ada di seluruh dunia. Selain itu, Marketing Mix (Bauran Pemasaran) yang
diterapkan ditengah Virus Corona yang sedang menyebar ini penting juga untuk diperhatikan. Marketing mix seperti
produk, harga, lokasi, dan promosi merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan ditengah penyebaran Virus
Corona. Produk yang baik dengan harga yang terjangkau merupakan pilihan terbaik pelanggan ketika sedang
menghadapi krisis seperti ini. Samsung memproduksi smartphone yang murah dengan spesifikasi yang baik seperti,
Samsung Galaxy A51.

Analisis menurut materi 4 (Menganalisis Lingkungan Pemasaran)

Dalam menghadapi Virus Corona, Samsung terus berusaha tetap beroperasi dengan didukung oleh lingkungan
makro pemasaran, seperti lingkungan demografi dan lingkungan teknologi. Lingkungan demografi sangat membantu
Samsung untuk tetap beroperasi. Seperti yang kita ketahui Vietnam merupakan sumber sdm bagi Samsung karena
disana tenaga kerja cukup murah dibanding Negara lainnya dan juga seperti yang kita ketahui Negara Vietnam
merupakan Negara yang tidak terlalu terdampak Virus Corona karena pencegahannya yang cukup baik. Dengan
tidak terlalu terpengaruhnya Vietnam dengan Virus Corona tentunya menguntungkan untuk Samsung tetap
beroperasi dengan tenaga kerja yang murah dan produksi massal yang dilakukan. Selain itu, lingkungan teknologi
juga sangat berpengaruh. Lingkungan teknologi seperti kecanggihan bahan baku yang Samsung miliki meski sedang
dilanda Corona, Samsung tetap dapat memenuhi kebutuhan bahan bakunya. Selain lingkungan tersebut, respon dari
lingkungan pemasaran juga cukup bagus. Seperti yang kita ketahui baru – baru ini Samsung meluncurkan Galaxy A
Series dan ludes terjual salah satunya di India. Chief Marketing and Senior Vice President of Samsung India
melaporkan bahwa Samsung Galaxy A Series telah laku terjual 2 juta unit dari 3 varian yaitu Galaxy A10, A30, dan
A50. Ini menunjukan meski ditengah Virus Corona respon lingkungan pemasaran terhadap Samsung tetap baik.

Analisis menurut materi 5 (Sistem Informasi Pemasaran)

Samsung terus beroperasi dikala beberapa perusahaan pesaing berhenti beroperasi ditengah Virus Corona ini. Hal
yang diperhatikan salah satunya adalah wawasan pelanggan atau costumer insights. Apa yang diperlukan pelanggan
ditengah Virus Corona yang menyebar, seperti contoh pembersihan perangkat elektronik pelanggan untuk
menghindari Virus Corona. Melalui sentuhan Corona bisa menjangkit manusia dan dengan adanya pembersihan
perangkat tentunya diharapkan dapat membantu pencegahan penyebaran Virus Corona. Costumer insight lainnya
yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana suatu perangkat dapat sampai ke pelanggan tanpa pelanggan harus ke
tempat Samsung. Samsung menyediakan service agar produk sampai ke pelanggan dan kemudian ketika sampai
ditempat pelanggan dapat menentukan ingin membeli atau tidak produk tersebut.
Analisis menurut materi 6 (Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen)

Pasar konsumen yang dikuasai oleh Samsung terus meningkat dan kali ini bukan hanya pasar smartphone premium
meski dikala Virus Corona ini. Dengan dipindahkannya pabrik ke Vietnam dan tetap beroperasinya Samsung di
Vietnam, Samsung semakin pasar. Seperti contoh Samsung A51 yang yang mempunyai spesifikasi yang wah
dengan harga yang murah tentunya akan semakin melebarkan sayap Samsung dalam menguasai pasar konsumen.
Kini tidak hanya pasar smartphone premium bahkan untuk pasar smartphone masyarakat biasa pun dapat Samsung
kuasai. Faktor perilaku konsumen juga memengaruhi perjalanan Samsung dalam pasar konsumen. Salah satunya
faktor persepsi, faktor ini merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya
berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut. Disini faktor persepsi tentu dibentuk
melalui iklan yang Samsung gunakan untuk mempromosikan produk mereka, seperti contoh menjadikan Blackpink
sebagai brand ambassador Samsung Galaxy A Series. Selain itu, faktor eksternal seperti kebudayaan juga
berpengaruh dalam pemasaran produk Samsung. Seperti contoh tadi Samsung tahu bahwa kebudayaan Korea /
Hallyu sedang menyebar keseluruh dunia sehingga Samsung menggaet Blackpink sebagai brand ambasadornya
sehingga ini dapat mendukung penjualan Samsung meski sedang terserang wabah Corona.

Analisis menurut materi 7 (Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis)

Pasar bisnis yang Samsung miliki sangat luas seperti salah satunya Samsung memilki anak perusahaan yaitu Harman
Internasional Industries yang memproduksi audio seperti BSS, AKG, JBL, dll. Pasar bisnis yang Samsung kuasai
semakin luas dan diberbagai alat – alat ekektronik. Karakteristik pasar bisnis dari perusahaan Samsung yang
pertama yaitu pembeli lebih sedikit, yang dimaksud adalah Samsung yang berkerja sama dengan Google dan
Ericsson untuk pembelian beberapa perangkat tambahan dalam handphone Samsung. Yang kedua, pembeli lebih
besar, yang dimaksud adalah Samsung yang membeli hampir sebagian besar alat elektronik seperti smartphone,
smartwatch, audio, dll. Yang ketiga adalah hubungan pemasok dengan pembeli yang erat, yang dimaksud adalah
seperti contoh kerjasama Samsung dan Google yang sudah lama bekerja sejak 2014. Dan yang terakhir yaitu para
pembeli terkonsentrasi pada geografisnya, yang dimaksud adalah seperti sejak Virus Corona yang sedang
menjangkit seluruh dunia, pabrik Samsung di China ditutup dan dipindahkan ke Vietnam yang awalnya untuk
menghemat biaya gaji dan kini juga untuk menghindari wabah Virus Corona yang ada di China.

Anda mungkin juga menyukai