20101440119065 – 34
KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS
D. Pemeriksaan Kehamilan
1) Biodata
Nama, umur, pekerjaan, suami, umur, agama, alamat, dan lain-lain untuk mengetahui
penderita dan menentukan status sosial ekonominya harus diketahui.
2) Keluhan utama
Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan atau keluhankeluhan yang
dirasakan ibu. Contoh :
a. Ibu mengatakan pinggang pegal-pegal
b. Ibu mengatakan keluar darah dari kemaluan
3) Riwayat haid
a. Menarche, haid teratur tidak, dan siklus, lamanya haid. Banyak darah. Sifat darah :
cair atau berbeku-beku, warnanya, baunya, haid nyeri atau tidak
b. Haid terakhir, teratur tidaknya haid dan siklusnya dipergunakan untuk
memperhitungkan tafsiran persalinan. Yang dimaksud dengan terakhir adalah hari
pertama dari haid yang terakhir (HPHT)
4) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
a. Kehamilan
Adakah gangguan seperti pendarahan, muntah yang sangat, toxacmia gavidarum
b. Persalinan
Spontan atau buatan, aterm atau premature, perdarahan, ditolong bidan, dokter atau
dukun
c. Nifas
Adakah panas atau perdarahan, bagaimana laktasi
d. Anak
Jenis kelamin, hidup atau tidak jika meninggal umur berapa dan penyebab
meninggalnya, berat badan waktu lahir.
5) Riwayat kehamilan sekarang
a. Mulai merasakan gerakan janin
b. Kehamilan masih muda adakah mual, muntah, sakit kepala, perdarahan, sakit
pinggang dan lain-lain
6) Riwayat kesehatan badan
a. Pernahkah sakit keras atau operasi
b. Bagaimana nafsu makan / minum
7) Riwayat penyakit keluarga
Adakah riwayat penyakit keturunan dalam keluarga seperti DM, hipertensi atau
penyakit menular yang dapat mempengaruhi persalinan TBC.
8) Riwayat sosial
Tentang perkawinan : kawin atau tidak berapa kali kawin, berapa lama kawin. Dari
anamnesa mendapat kesan tentang keadaan penderita dan kemudian akan dicocokan
dengan hasil dari pemeriksaan fisik.
A. Pengertian
Balita adalah anak yang berumur 5 tahun ke bawah atau masih kecil yang perlu tempat
bergantung pada seorang dewasa yang mempunyai kekuatan untuk mandiri. Periode 5
(lima) tahun pertama kehidupan anak sering disebut juga sebagai "Masa Keemasan (golden
period) atau Jendela Kesempatan (window opportunity) atauMasa Kritis (critical period)"
karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat
pada otak manusia, masa yang sangat peka bagi otak anak dalam menerima berbagai
masukan dari lingkungan sekitarnya. Mengingat masa 5 tahun pertama merupakan masa
yang 'relatif pendek' dan tidak akan terulang kembali dalam kehidupan seorang anak,
maka orang tua/pengasuh/pendidik/masyarakat dan tenaga kesehatan harus memanfaatkan
kesempatan ini untuk membentuk anak menjadi anak yang berkualitas tinggi melalui
kegiatan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang.
Ada beberapa aspek yang mempengaruhi perkembangan anak yaitu:
a. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti
duduk, berdiri, dan sebagainya.
b. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan
dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti
mengamati sesuatu, menjumput, menulis, dan sebagainya.
c. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
untuk memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti
perintah dan sebagainya.
d. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengankemampuan
mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan setelah bermain), berpisah
dengan ibu / pengasuh anak, bersosialisasi danberinteraksi dengan lingkungannya,
dan sebagainya.
B. Tujuan
1. Upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
2. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan mencari upaya pemecahan masalah
kesehatan
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perkembangan balita, masalah kesehatan
pada balita kepada keluarga dan orang tua.
4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan pemerataan pelayanan kesehatan
Untuk meningkatkan mutu pelayanan serta pemerataan pelayanan kesehatan yang
ada di masyarakat telah dilakukan berbagai upaya salah satunya adalah dengan
meletakkan dasar pelayanan kesehatan pada sektor pelayanan dasar.
5. Meningkatkan status gizi masyarakat
Peningkatan status gizi masyarakat merupakan bagian dari upaya untuk mendorong
terciptanya perbaikan status kesehatan. Dengan pemberiangizi yang baik diharapkan
pertumbuhan dan perkembangan anak akan baik pula, disamping dapat memperbaiki
status kesehatan anak.
6. Meningkatkan peran serta mayarakat
Peningkatan peran serta masyarakat dalam membantu perbaikan status kesehatan
penting, sebab upaya pemerintah dalam menurunkan kematian bayi dan anak tidak
hanya dapat dilakukan oleh pemerintah melainkan peran serta masyarakat.
7. Meningkatkan manajemen kesehatan
Upaya pelaksanaan program pelayanan kesehatan anak dapat berjalan dan berhasil
dengan baik bila didukung dengan perbaikan dalam pengelolaan pelayanan kesehatan
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup asuhan keperawatan kelompok khusus balita mencakup upaya- upaya
promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan resosilitatif melalui berbagai kegiatan yang
terorganisisasi sebagai berikut :
a. Pelayanan kesehatan dan keperawatan
b. Penyuluhan kesehatan
c. Bimbingan dan pemecahan masalah terhadap anggota, kader kesehata, dan petugas
kesehatan
d. Penemuan kasus secara dini.
e. Melakukan rujukan medis dan kesehatan
f. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan masyarakat, kader, danpetugas kesehatan
Fenomena yang menjadi bidang garapan keperawatan kelompok khusus balita adalah:
1. Pemantauan tumbuh kembang balita melalui pemeriksaan oleh petugaskesehatan
2. Perawatan anak balita dengan seksama.
3. Pemberian asi eksklusif dan makanan tambahan
4. Imunisasi secara lengkap dan berkala.
5. Penimbangan berat badan secara rtin.
6. Pemberian vitamin
7. Status gizi pada balita
8. Angka kematian dan kesakitan pada balita.
PROSES KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas Data
Meliputi nama, tempat dan tanggal lahir, usia, pendidikan, alamat, agama, manaayah/ibu,
pekerjaan ayah dan ibu, pendidikan ayah dan ibu serta suku bangsa.
2. Keluhan-keluhan yang dialami balita
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit masa lampau meliputi prenatal, natal dan postnatal.
5. Penyakit waktu kecil dan apakah pernah dirawat di rumas sakit.
6. Obat-obatan yang pernah digunakan
7. Riwayat alergi pada balita
8. Kecelakaan
9. Imunisasi
10. Riwayat keluarga dan genogram keluarga
11. Riwayat sosial meliputi pengasuh utama, pembawaan secara umum, danlingkungan
rumah.
12. Keadaan kesehatan saat ini meliputi diagnosa medis, tindakan operasi, obat- obatan,
tindakan keperawatan yang pernah dilakukan, hasil laboratorium danhasil rontgen.
13. Pengkajian pola fungsional meliputi persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan,
pola nutrisi metabolik, pola eliminasi seperti pola defeksi, pola eliminasi urine, kebersihan
pakaian, aktivitas pola latihan, pola istirahat tidur anak seperti lama tidur perhari,
perubahan pola istirahat, posisi tidur, gerak tidur, pola kognitif persepsi anak, persepsi diri
dan pola konsep diri, stressor darikeluarga, interaksi anak dengan keluarga, pols bermaian,
support sistem, dan pola-pola keyakinan.
14. Pemeriksaan fisik meliputi keadaan umum, kesadaran, postur tubuh, tanda vital,tinggi
badan, berat badan, lingkar kepala, lingkar dada, mata, hidung, mulut, telinga, dada,
janung, paru-paru, perut, punggng, genitalia, ekstremitas dan kulit.
15. Pemeriksaan perkembangan meliputi kemandirian dalam bergaul, motorik halus,konitif
dan bahasa serta perkembangan motorik kasar.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan, baik aktual maupun
potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan
masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian. Diagnosa keperawatan
adalah suatu peryataan yang jelas, padat, dan pastitentang status dan masalah klien yang dapat
diatasi dengan tindakan keperawatan. Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah
yang ditemukan. Diagnosa keperawatan akan memberikan gambaran tentang masalah dan
status kesehatan masyarakat, baik yang nyata (aktual) maupun yang mungkin terjadi
(potensial). Diagnosa keperawatan mengandung komponen PES (problem, etiologi, symptom).
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada balita adalah:
1. Kurang gizi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang gizi balita.
2. Diare
a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilanganberlebihan melalui feses
dan muntah serta intake terbatas (mual).
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan
absorbsi nutrien dan peningkatan peristaltik usus
c. Nyeri (akut) berhubungan dengan hiperperistaltik, iritasi fisura perirektal.
d. Kecemasan keluarga berhubungan dengan perubahan status kesehatananaknya
e. Kurang pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan
kebutuhan terapi berhubungan dengan pemaparan informasi terbatas,salah interpretasi
informasi dan atau keterbatasan kognitif.
f. Kecemasan anak berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, lingkungan yang
baru
3. ISPA
a. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan proses inflamasi pada saluran
pernafasan, nyeri
b. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi mekanik dari jalan
nafas oleh sekret, proses inflamasi, peningkatan produksi sekret.
c. Cemas berhubungan dengan penyakit yang dialami oleh anak, hospitalisasi pada anak
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa.1 Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan berlebihan melalui
feses dan muntah serta intake terbatas (mual).
Tujuan : Kebutuhan cairan akan terpenuhi dengan kriteria tidak ada tanda-tanda dehidrasi
intervensi rasional
Berikan cairan oral dan parenteral sesuai Sebagai upaya rehidrasi untuk mengganti
dengan program rehidrasiPantau intake dan cairan yang keluar bersama
output. feses.Memberikan informasi status
keseimbangan cairan untuk menetapkan
kebutuhan cairan pengganti.
Kaji tanda vital, tanda/gejala dehidrasi dan Menilai status hidrasi, elektrolit dan
hasil pemeriksaan laboratorium keseimbangan asam basa
Pemberian obat-obatan secara kausal penting
Kolaborasi pelaksanaan terapi definitif setelah penyebab diare diketahui
Diagnosa.2 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan
absorbsi nutrien dan peningkatan peristaltik usus.
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria terjadi peningkatan berabadan.
Intervensi Rasional
Tujuan : Nyeri berkurang dengan kriteria tidak terdapat lecet pada perirektal
Intervensi Rasional
Menurunkan tegangan permukaan abdomen
Atur posisi yang nyaman bagi dan mengurangi nyeri
klien, misalnya dengan lutut
fleksi.
Meningkatkan relaksasi, mengalihkan fokus
Lakukan aktivitas pengalihan perhatian kliendan meningkatkan
untuk memberikan rasa nyaman kemampuan koping
seperti masase punggung dan
kompres hangat abdomen
Bersihkan area anorektal dengan Melindungi kulit dari keasaman feses,
sabun ringan dan airsetelah mencegah iritasi
defekasi dan berikan perawatan
kulit
Tujuan : Keluarga akan mengerti tentang penyakit dan pengobatan anaknya,serta mampu
mendemonstrasikan perawatan anak di rumah.
Intervensi Rasional
Kaji kesiapan keluarga klien mengikuti Efektivitas pembelajaran dipengaruhi oleh
pembelajaran, termasuk pengetahuan tentang kesiapan fisik dan mental serta latar belakang
penyakit dan perawatan anaknya. pengetahuan sebelumnya.
Jelaskan tentang proses penyakit anaknya, Pemahaman tentang masalah ini penting
penyebab dan akibatnya terhadap gangguan untuk meningkatkan partisipasi keluarga
pemenuhan kebutuhan sehari-hari aktivitas klien dan keluarga dalam proses perawatan
sehari-hari. klien
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan pengukuran keberhasilan sejauhmana tujuan tersebut tercapai. Bila ada
yang belum tercapai maka dilakukan pengkajian ulang, kemudian disusun rencana, kemudian
dilaksanakan dalam implementasi keperawatan lalau dievaluasi, bila dalam evaluasi belum
teratasi maka dilakukanlangkah awal lagi dan seterusnya sampai tujuan tercapai.