0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
90 tayangan34 halaman
Manajemen konflik merupakan hal penting dalam organisasi. Dokumen ini membahas tentang pengertian, penyebab, proses, dan strategi penyelesaian konflik. Konflik dapat berakibat baik jika dikelola dengan baik, namun dapat menurunkan efektivitas jika tidak teratasi dengan tepat. Metode seperti negosiasi dan kompromi penting untuk menyelesaikan konflik secara win-win.
Manajemen konflik merupakan hal penting dalam organisasi. Dokumen ini membahas tentang pengertian, penyebab, proses, dan strategi penyelesaian konflik. Konflik dapat berakibat baik jika dikelola dengan baik, namun dapat menurunkan efektivitas jika tidak teratasi dengan tepat. Metode seperti negosiasi dan kompromi penting untuk menyelesaikan konflik secara win-win.
Manajemen konflik merupakan hal penting dalam organisasi. Dokumen ini membahas tentang pengertian, penyebab, proses, dan strategi penyelesaian konflik. Konflik dapat berakibat baik jika dikelola dengan baik, namun dapat menurunkan efektivitas jika tidak teratasi dengan tepat. Metode seperti negosiasi dan kompromi penting untuk menyelesaikan konflik secara win-win.
A. PENDAHULUAN Disetiap organisasi dimana manusia saling berinteraksi mempunyai kesempatan untuk terjadi konflik. Konflik seringkali merupakan masalah yang serius dalam suatu organisasi. Secara tradisional konflik atau pertentangan dinilai sebagai sesuatu yang buruk karena disinonimkan dengan dengan kekerasan, perusakan dan ketidakrasionalan Namun kini konflik dipandang dari sisi positif karena dapat memberikan pengaruh positif seperti seseorang menjadi lebih terbuka dan dapat bekerja sama, mampu menyelesaikan konflik dan menyadari konflik adalah maksud untuk perbaikan. Posisi hubungan manusia menyatakan bahwa konflik merupakan peristiwa yang wajar dalam semua kelompok dan organisasi, termasuk di institusi pelayanan kesehatan Konflik berhubungan dengan persepsi seseorang atau perasaan manusia termasuk perasaan terabaikan, dipandang negatif, diperlakukan tak wajar, tidak dihargai, diabaikan dan beban yang berlebihan. B. Pengertian Konflik adalah suatu proses yang diawali ketika satu pihak merasa bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, atau akan segera mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang menjadi perhatian pihak pertama (Robin,stephen 2003) Konflik adalah perselisihan internal/eksternal yang disebabkan oleh perbedaan pikiran/ide, nilai (value), atau perasaan diantara dua atau lebih manusia (Marquisand Husto, 2006) Marquis & Huston (1998) dalam Nursalam (2002) mendefinisikan konflik sebagai masalah internal & eksternal yang terjadi sebagai akibat dari perbedaan pendapat, nilai-nilai atau keyakian dari dua orang atau lebih Littlefield (1995) dalam Nursalam (2002) megatakan bahwa konflik dapat dikategorikan sebagai suatu kejadian atau proses Suatu Kejadian, konflik terjadi dari suatu ketidaksetujuan antara dua orang atau organisasi dimana seseorang tersebut menerima sesuatu yang akan mengancam kepentingannya Sebagai Proses, Konflik dimanifestasikan sebagai suatu rangkaian tindakan yang dilakukan oleh dua orang atau kelompok dimana setiap orang atau kelompok berusaha menghalangi atau mencegah kepuasan dari seseorang Sebagai Manajer Keperawatan konflik sering terjadi pada setiap tatanan asuhan keperawatan. Oleh karena itu, Manajer harus mempunyai dua asumsi dasar tentang Konflik : 1. Konflik adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam suatu organisasi 2. Jika konflik dapat dikelola dengan baik, konflik dapat menghasilkan suatu kualitas produksi, penyelesaian yang kreatif dan berdampak terhadap peningkatan dan pengembangan C. Penyebab Konflik 1. Perilaku menentang; a. Competitive Bombermudah menolak utk bekerja b.Martyred accomodatormenggunakan kepatuhan palsu c. Avoidermenghindarkan kesepakatan & partisipasi 2. Stres 3. Ruang 4. Keyakinan, nilai dan sasaran 5. Kewenangan dokter Penyebab konflik berdasarkan kategori Variabel Komunikasi Variabel struktur Variebel Idividu D. Sejarah terjadinya manajemen konflik Sejarah terjadinya suatu konflik disuatu organisasi dimulai seratus tahun yang lalu, dimana konflik adalah suatu kejadian yang alamiah dan peristiwa yang pasti terjadi diorganisasi Pada awal abad 20, konflik diindikasikan sebagai suatu kelemahan manajemen disuatu organisasi dan harus dihindarkan Pada pertengahan abad 19, sewaktu ketidak puasan staf dan umpan balik dari atasan tidak ada, maka konflik diterima secara pasif dan sebagai suatu kejadian yang normal dalam organisasi Manajer harus belajar banyak tentang bagaimana penyelesaian konflik Teori Interaksi pada tahun 1970 mengemukakan bahwa konflik suatu hal yang penting dan secara aktif mengajak organisasi utk terjadinya konflik yang berarti juga sebagai pertumbuhan produksi E. Sumber konflik Kompetisi atau persaingan antara kelompok Peningkatan beban kerja Kebutuhan multi peran Ancaman terhadap identitas & area profesinalitas Ancaman terhadap keamanan Sumber daya yang kurang Perbedaan budaya Invasi/masuk dalam wilayah personal F. Proses terjadinya konflik Tahap I ( oposisi ) atau kondisi anteseden : komunikasi, struktur dan variabel pribadi Tahap II ( kognisi ) konflik yg dipersepsikan dan konflik yg dirasakan Tahap III (maksud) maksud penanganankonflik antara lain : Bersaing, bekerjasama, berkompromi, menghindari, dan Tahap IV (Perlaku ) : Konflik terbuka (perilaku pihak dan reaksi orang lian Tahap V ( Hasil ) : ( Kinerja kelompok meningkat / kinerja kelompok menurun Menurut Marquis & Huston (1998) Proses konflik dibagi menjadi bebrapa tahapan : 1. Konflik Laten, terjadi terus-menerus dlm suatu organisasi. Misalnya kondisi keterbatasan staf & perubahan yang cepatmemicu ketidakstabilan. 2. Felt konflik (konflik yang dirasakan), terjadi karena adanya suatu yang dirasakan sebagai ancaman, ketakutan, tidak percaya dan marah. 3. Konflik yang nampak/sengaja dimunculkan, konflik yg sengaja dimunculkan utk dicari solusi. Tindakan yang dilaksanakan mungkin menghindar, kompetisi, debat atau mencari penyelesaian konflik. 4. Resolusi konflik, adalah suatu penyelesaian masalah dengan cara memuaskan semua orang yang terlibat didalamnya dengan prinsip “ win-win solution” 5. Konflik “ Aftermath “, konflik yang terjadi akibat tidak terselesaikannya konflik yang pertama G. Akibat konflik Terlalu sedikit konflik Statisnya organisasi Terlalu banyak konflik prubahan efektifitas organisasi dengan adanya pegawai keluar H. Jenis Konflik Jenis konflik menurut Robbins (2003) : 1. Konflik fungsinal 2. Konflik difungsional
Menurut Marquis(2004), kategori
konflik ada 3 (tiga) yaitu; 3. Intrapersonal 4. Antar kelompok 5. Interpersonal I. Penyelesaian konflik 1. Langkah-langkah Vestal (1994) dalam Nursalam (2002) menjabarkan langkah-langkah penyelesaian konflik meliputi : a. Pengkajian; Analisa situasi Analisa & mematikan isu yang berkembang Menyususn tujuan b. Identifikasi; Mengelola perasaan c. Intervensi; Masuk pd konflik yg diyakini dapt diselesaikan dengan baik Identifikasi hasil yang yang positif yg akan terjadi Menyeleksi metode dalam penyelesaian konflik J. Strategi/manajemen konflik 1. Kompromi (Compromising) mengambil jalan tengah dapat memecahkan konflik 2. Pertandingan/persaingan (Competing ) 3. Kerjasama (Coordinating) & akomodasi(Acomodating) 4. Melunak (Smoothing) 5. Menghindari (avoiding ) 6. Kolaborasi (collaborating ) K. Metode manajemen konflik (Swansburg, 2003) 1. Disiplin 2. Mempertimbangkan tahap kehidupan 3. Komunikasi 4. Mendengarkan dengan aktif 5. Lingkaran kualitas 6. Latihan keasertifan NEGOSIASI Pada umumnya sama dengan kolaborasi Pada organisasi negosiasi juga diartikan sebagai suatu pendekatan yang kompetitif (marquis & Huston 1998, dalam Nursalam 2002) Smeltzer (1991) dalam Nursalam (2002) mengidentifikasi 2 tipe dasar negosiasi yaitu: 1) Kooperatif (setiap orang menang) dan 2) Kompetitif (hanya satu orang yang menang ) Meskipun dalam negosiasi ada unsur menang dan kalah, maka sebagai Negotiator, penting untuk : 1. Memaksimalkan kemenangan kedua belah pihak untuk mencapai tujuan bersama 2. Meminimalkan kekalahan, dan bagi yang kalah tetap dapat mengikuti tujuan bersama 3. Membuat kedua belah pihak merasa puas terhadap hasil negosiasi Sebelum Negosiasi Tiga kriteria harus dipenuhi sebelum manajer setuju untuk memulai proses negosiasi: 1. Masalah harus dapat dinegosiasi 2. Negotiator harus tertarik terhadap “Take & Give “ selama proses 3. Mereka harus saling percaya (Smeltzer, 1991 dalam Nursalam 2002) Langkah sebelum melaksanakan negosiasi : 1. Mengumpulkan informasi tentang masalah sebanyak mungkin 2. Dimana manajer harus memulai 3. Memilih alternatif yang terbaik tentang sarana & prasarana 4. Mempunyai agenda yang disembunyikan (untuk alternatif Selama Negosiasi(Smeltzer, 1991 dalam Nursalam, 2002)
Strategi dalam menciptakan kondisi
yang persuasif, asertif, dan komunikasi terbuka : Pilih fakta –fakta yang rasional & berdasarkan hasil suatu penelitian Dengarkan dengan seksama & perhatikan respon nonverbal yang nampak Berpikir positif & selalu terbuka utk menerima semua alternatif informasi yang disampaikan Upayakan utk memahami pandangan apa yg disampaikan lawan bicara Selalu diskusikan tentang konflik yang terjadi Hindarkan utk menyalahkan orang lain utk konflik yang terjadi Jujur Usahakan bersikap bahwa anda memerluka suatu penyelesaian yang baik Jangan langsung menyetujui terhadap solusi yang ditawarkan, berfikir & mintalah waktu utk menjawabnya Jikakedua belah pihak menjadi marah atau lelah selama negosiasi berlangsung, istirahat sebentar Dengarkan & tanyakan tentang pendapat yang anda belum begitu memahami Bersabarlah Hindari : Sikap yang tidak baik (sinis, kasar, menyepelekan) Trik yg tidak baik (manipulasi) Distorsi Tergesa-gesa dalam proses negosiasi Tidak berurutan Membuat hanya satu pilihan Memaksakan kehendak Berusaha menekankan pada satu pendapat CONTOH KASUS DISKUSI Perawat X pindahan dari bagian anak diberikan tugas untuk mengelola bagian ruang bersalin (rooming in ). Perawat X tidak tahu apa yang harus dilakukan. Karena tidak menguasai bagaimana melakukan ASKEP pada bayi baru lahir, sehingga perawat X mengajukan keberatan. Sebagai kepala ruang anda menilai bahwa perawat X adalah orang orang yg kompeten terhadap tugas yang diberikan. Dalam situasi tersebut anda mengalami konflik personal dan profesional Pertanyaan : Pilih strategi penyelesaian konflik yang sesuai dan berikan alasan rasional terhadap tindakan anda !
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik