Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MERENCANAKAN PENYELESAIAAN KONFLIK DALAM


PELAKSANAAN ASUHAN PELAYANAN KEPERAWATAN RUANG
RAWAT

OLEH:
KELOMPOK III
NAMA-NAMA KELOMPOK:
1. EMILIA ANA AWANG
2. IDIARTY M.L BANUNAEK
3. PRITILIA M. AKOIT
4. DESTY S. TOULAY
5. NORBETWAN PULU TATA
6. RIAN TANONE
7. CHINDELIS N. SIUBELAN
KELAS/SEMESTER : B/VIII
MATA KULIAH : MANAJEMEN KEPERAWATAN
PRODI : S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, Berkat rahmat
dan karunia-nya sehingga penyusunan makalah ini dapat kami selesaikan dengan jadwal yang
telah direncanakan. Terdorong oleh rasa ingin tahu, kemauan, kerjasama dan kerja keras kami
serta seluruh upaya demi mewujudkan keinginan ini.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan untuk
melengkapi dan menyempurnakan suatu mata kuliah manajemen keperawatan .
Kami menyadari pula, bahwa selesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan serta bantuan
baik berupa moral maupun material dari semua pihak terkait. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................
A. Jenis-Jenis Konflik Diruang Rawat.........................................................................
B. Tahapan Konflik......................................................................................................
C. Teknik Manajemen Konflik Dalam Pengelolaan Ruang Rawat .............................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap manusia memiliki sejumlah dorongan, tujuan dan kebutahan yang unik dan
selalu menuntut untuk dipuaskan. Bumi ini terdiri dari orang- orang seperti ini yang
bergerak dari segala penjuru, melalui massa dan ruang didalam perjalan mereka jika
perjalan ini dibayangkan sebagai sebuah kapsul yang memuat satu orang yang
melintasi kapsul  –  kapsul lain, maka setiap akan bersifat otonomi, dan manusia tidak
dapat diperhitungkan secara sosilogis; dan teori system umum akan berlaku. Di satu
segi, manusia adalah kapsul- kapsul tetapi kebutuhan- kebutuhanya dipenuhi dengan
menjadi tergantung (dependen) dan saling tergantung (interdependep) dengan kapsul
lain. Bila semua orang dan kapsul- kapsul mereka menginkan hal- hal yang
komplemen, yaitu, apa yang dinginkan oleh seseorang adalah apa yang ingin
diberikan oleh orang lain, dan apa yang ingin dipertahankan oleh seseorang adalah
apa yang tidak dinginkan oleh orang lain, apa system- system dapat hadir dengan
itegrasi total. Tetapi, harmoni seperti ini tidak hadir didalam realita konflik hadir
didalam ketidakadaan integrasi total yang harmonis. Karenanya , konflik selalu ada
meskipun ditekan.manusia memmang tidak berfikir menyakini, dan meinginkan hal
yang sama. Konflik adalah sebuah kemutlakan; pemimpin harus belajar untuk secara
efektif menfasilitasi penyelesauian konflik diantara orang – orang agar tujuan dapat
tercapai, inilah yang merupakan isi dari bab ini.
Konflik adalah perselisihan atau perjuangan yang timbul ketika keseimbangan
dari  perasaan, hasrat, pikiran, dan perilaku seseorang terancam. Perjuangan ini dapat
terjadi di dalam individu atau di dalam kelompok. Pemimpin dapat menggerakkan
konflik ke hasil yang destruktif atau konstruktif. Deutsch (1969) dalam lamonica
(1986), mendefinisikan konflik sebagai suatu  perselisihan atau perjuangan yang
timbul akibat terjadinya ancaman keseimbangan antara  perasaan, pikiran, hasrat dan
perilaku seseorang. Douglass & bevis (1979) mengartikan konflik sebagai suatu
bentuk perjuangan diantara kekuatan interdependen. Perjuangan tersebut dapat terjadi
baik di dalam individu (interpersonal conflict ) ataupun di dalam kelompok
(intragroup conflict ). Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa konflik terjadi
akibat adanya  pertentangan pada situasi keseimbangan yang terjadi pada diri individu

1
taupun pada tatanan yang lebih luas, seperti antar-individu, antar-kelompok, atau
bahkan antar-masyarakat. Konflik dianggap sebagai suatu bentuk perjuangan maka
dalam penyelesaian konflik seharusnya diperlukan usaha-usaha yang bersifat
konstruktif untuk menghasilkan  pertumbuhan positif individu atau kelompok,
mpeningkatan kesadaran, pemahaman diri dan orang lain, dan perasaan positif kearah
hasil interaksi atau hubungan dengan orang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan konflik
2. Apa saja jenis-jenis konflik
3. Apa saja tahapan konflik
4. Apa saja Teknik manajemen konflik dalam pengelolaan ruang rawat
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu konflik
2. Untuk mengetahui jenis-jenis konflik
3. Untuk mengetahui tahapan konflik
4. Untuk mengetahui teknik manajemen konflik dalam pengelolaan ruang rawat

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis-Jenis Konflik Di Ruang Rawat


Menurut Rigio (2003) jenis-jenis konflik yang ada antara lain konflik intrapersonal,
konflik interpersonal, konflik intra kelompok dan konflik antar kelompok.
1. Konflik Intrapersonal
2. Konflik intrapersonal adalah konflik yang terjadi pada individu sendiri. Keadaan
ini merupakan masalah internal untuk mengklasifikasinilai dan keinginan dari
konflik yang terjadi. Hal ini sering dimanifestasikan sebagai akibat dari kompetisi
peran. Misalnya seorang manajer mungkin merasa konflik intrapersonal dengan
loyalitas terhadap profesi keperawatan, loyalitas terhadap pekerjaan, dan loyalitas
kepada pasien.
3. Konflik Interpersonal
4. Konflik interpersonal terjadi antara dua orang atau lebih, dimana nilai, tujuan, dan
keyakinan berbeda. Konflik ini sering terjadi karena seseorang secara konstan
berinteraksi dengan orang lain sehinggaditemukan perbedaan-perbedaan. Sebagai
contoh seorang manajer sering mengalami konflik dengan teman sesame manajer,
atasan, dan bawahannya.
5. Konflik Intra
6. kelompok Konflik ini terjadi ketika seseorang didalam kelompok melakukan kerja
berbeda dari tujuan, dengan contoh seorang perawat tidak mendokumentasikan
rencana tindakan perawatan pasien sehingga akan mempengaruhi kinerja perawat
lainnya dalam satu tim untuk mencapai tujuan perawatan di ruangan tersebut.
7. Konflik Antar
8. Kelompok Konflik ini dapat timbul ketika masing-masing kelompok bekerja
untuk mencapai tujuan kelompoknya. Sumber konflik jenis ini adalah hambatan
dalam mencapai kekuasaan dan otoritas (kualitas jasa layanan), keterbatasan
prasarana.
B. Tahapan Konflik
Tahapan Manajemen Konflik
1. Pencegahan konflik

3
Tahapan ini adalah tahapan yang dilakuakan dalam menata konflik sebelum
terjadinya perselisihan atau ketidaksetujuan suatu pihak atas pihak lainnya.
Tujuannya adalah untuk mencegah munculnya konflik yang keras antara satu
pihak dengan lainnya.
2. Penyelesaian konflik
Tahapan ini adalah tahapan yang dilakuakan dalam menata konflik ketika
pertentangan dan perselisihan telah terjadi. Tujuannya adalah untuk mengakhiri
perselisihan, ketidaksetujuan, atau perilaku kekerasan melalui suatu persetujuan
persamaan pendapat atau persetujuan untuk mengakhiri suatu kekerasan atau
upaya untuk menciptakan perdamaian
3. Pengelolaan konflik
Tahapan ini adalah tahapan yang dilakukan dalam menata konflik pada saat
perselisihan atau pertentangan sulit untuk di damaikan. Tujuannya untuk
membatasi meluasnya pertentangan, serta menghindari penggunaan kekerasan
dengan mendorong para pihak untuk berprilaku positif terhadap pihak lain.
4. Resolusi konfik
Tahapan ini adalah tahapan yang dilakukan dalam menata konflik melalui upaya
pencariab dan penanganan penyebab utama dari konflik yang terjadi. Tujuannya
adalah guna membangun hubungan barau antar individu atau kelompok yang
bertentangan, sehingga tercipta hubungan yang harmonis dan berkelanjutan antar
pihak yang awalnya bersebrangan.
5. Transformasi konflik
Tahapan ini adalah tahapan yang dilakukan dalam menatakonflik melalui
perubahan-perubahan atas kekuatan-kekuatan yang ada di tiap-tiap kelompok.
Tujuannya adalah untuk mengatasi sumber konflik, baik sosial maupun politik
yang lebih luas dengan mengubah kekuatan negatif menjadi kekuatan positif.
C. Teknik Manajemen Konflik Dalam Pengelolaan Ruang Rawat
Berikut 5 teknik manjemen Konflik Yang Efektif Dengan Manajemen Konflik Dalam
Keperawatan (Marquis. 2012):
1. Avoiding (Menghindar)
Cara mengelola konflik bisa dengan menghindar, dengan cara tersebut konflik
bisa diselesaikan dengan sendirinya, terlalu menghabiskan energi atau mungkin
mengakibatkan keadaan semakin berbahaya. Lebih baik mengalah jika tidak ada
hal besar yang dipertaruhkan.

4
2. Accomodating (Akomodasi)
Dengan membiarkan salah satu pihak untuk menang dikarenakan lawan lebih
berkuasa, isu dari konflik tersebut lebih dibutuhkan oleh salah satu pihak
3. Collaborating (Kolaborasi)
Kedua belah pihak mencoba menemukan penyelesaian konflik yang bermutu dan
memuaskan dengan berkomitmen untuk berpatisipasi dan mencari resolusi.
Konflik diidentifikasi, dicari alternatif, dipertimbangkan sampai kesulitannya
dapat dipecahkan. Cara ini membutuhkan banyak waktu secara efektif.
4. Competing (Kompetisi)
Mengorientasikan kekuasaan dengan lebih agresif dalam memenangkan suatu
konflik. Salah satu pihak tersebut akan tidak merasa penting menyampaikan
pendapatnya dan merasa yang berkuasa harus didengar dan diterima hal yang
diputuskan.
5. Negotiation (Negoisasi)
Mencoba untuk membagi hadiah, kekuatan atau keuntungan sehingga seseorang
mendapatkan sesuatu dari konflik tersebut. Kemudian membagi oknum yang
terlibat kedalam posisi setuju atau tidak setuju dalam beberapa level baik secara
formal maupun informal.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Konflik adalah perselisihan atau perjuangan yang timbul ketika keseimbangan dari
perasaan, hasrat, pikiran, dan perilaku seseorang terancam. Perjuangan ini dapat
terjadi di dalam individu atau di dalam kelompok. Pemimpin dapat menggerakkan
konflik ke hasil yang destruktif atau konstruktif
B. Saran
Kami berharap agar pembaca, khususnya mahasiswa dapat mengerti dan memahami
dengan baik, tentang merencanakan penyelesaiaan konflik dalam pelaksanaan asuhan
pelayanan keperawatan ruang rawatagar menjadi pedoman kita sebagai mahasiswa
keperawatan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Monica. 1998. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC.


Simamora, R. 2012. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC.
Supriyatno. 2005. Manajemen Bangsal Keperawatan. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai