Anda di halaman 1dari 10

JIKMA Juningsih Mustika Ratu, Ni Wayan Sudarmi, Julita Legi

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEAKTIFAN


LANSIA MENGIKUTI POSYANDU LANSIA DI DESA MANEMBO
KECAMATAN PASSI TIMUR BOLAANG MONGONDOW
Juningsih Mustika Ratu1, Ni Wayan Sudarmi2

ABSTRAK
Lansia merupakan seseorang yang berumur diatas 60 tahun dengan diikuti proses perubahan menjadi
tua. Proses menua yaitu proses berkurangnya kemampuan jaringan tubuh untuk beregenerasi menjadi
normal. Proses penurunan fungsi tubuh menyebabkan perubahan fisik, kognitif, perasaan, sosial dan
seksual. Proses menua ditandai dengan menurunnya fungsi-fungsi biologis yang terlihat sebagai
penurunan fungsi fisik dan kognitif. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan
dukungan keluarga dengan keaktifan lansia mengikuti posyandu lansia di Desa Manembo Kabupaten
Bolaang Mongondow. Jenis Penelitian kuantitatif melalui pendekatan cross sectional study, Populasi
dalam Penelitian ini sebanyak 61 responden, tempat penelitian di Desa Manembo Kecamatan Tutuyan,
Analisa Data menggunakan Uji Chi- Square dengan tingkat kemaknaan (α=0,05). Hasil Penelitian di
peroleh nilai ρ-value = 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05. Berarti H0 ditolak maka terdapat hubungan
dukungan keluarga dengan Keaktifan Lansia Mengikuti Posyandu Lansia Di Desa Manembo
Kecamatan Passi Timur Bolaang Mongondow. Kesimpulan dalam Penelitian ini diperoleh hasil
Keaktifan dan dukungan lansia dalam mengikuti Posyandu Lansia pada umumnya sudah baik serta
terdapat hubungan dukungan keluarga dengan Keaktifan Lansia. Saran dalam Penelitian ini menjadi
masukan dan memberikan informasi tentang dukungan keluarga dengan keaktifan lansia mengikuti
posyandu lansia di Desa Manembo Kabupaten Bolaang Monggondow.
Kata kunci : Dukungan Keluarga, Keaktifan Mengikuti Posyandu Lansia

ABSTRACT
Elderly is someone who is over 60 years old followed by the process of changing into old age. The
process of aging is the process of reducing the ability of body tissue to regenerate to be normal. The
process of deterioration in bodily functions causes physical, cognitive, feeling, social and sexual
changes. The aging process is characterized by a decrease in biological functions which is seen as a
decrease in physical and cognitive function. The purpose of this study is to find out the relationship
between family support and the activeness of the elderly to join the elderly posyandu in Manembo
Village, Bolaang Mongondow District. This type of quantitative research through a cross sectional study
approach, the population in this study were 61 respondents, the research site in Manembo Village,
Tutuyan Subdistrict, Data Analysis used Chi-Square Test with significance level (α = 0.05). The research
results obtained ρ-value = 0,000 less than the value of α = 0.05. It means that H0 is rejected, then there
is a relationship of family support with the Active Elderly Following the Elderly Posyandu in Manembo
Village, Passi Timur District Bolaang Mongondow. The conclusion in this study is that the activeness
and support of the elderly in attending the Elderly Posyandu are generally good and there is a
relationship between family support and elderly activity. Suggestions in this study provide input and
provide information about family support with active elderly people attending the elderly Posyandu in
Manembo Village, Bolaang Monggondow District.
Keywords: Family Support, Active Following the Elderly Posyandu

Jurnal Ilmiah Kesehatan Manado Hal 1-10 Vol. I No. 2 2022,


JIKMA Juningsih Mustika Ratu, Ni Wayan Sudarmi, Julita Legi

PENDAHULUAN tua. Proses menua yaitu proses

Pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) berkurangnya kemampuan jaringan tubuh

di dunia sangat cepat dibandingkan untuk beregenerasi menjadi normal

kelompok usia lainya. Jumlah lansia di (Maryam dkk, 2011). Proses penurunan

dunia pada tahun 2011, mencapai 500 juta fungsi tubuh menyebabkan perubahan

orang dan diperkirakan mencapai 1,2 fisik, kognitif, perasaan, sosial dan seksual.

milyar pada tahun 2025. Pada tahun 2025 Proses menua ditandai dengan menurunnya

jumlah lansia Indonesia diperkirakan fungsi-fungsi biologis yang terlihat sebagai

sebesar 41,4%. Pada tahun 2020-2050, penurunan fungsi fisik dan kognitif

umur harapan hidup di Indonesia akan (Azizah, 2011). Kemunduran atau

mencapai 70 tahun tertinggi setelah penurunan kesehatan pada lansia sangat

Amerika Serikat, India dan RRC berbengaruh terhadap kemandirian dan

(Nugroho, 2012). Menurut WHO pada kualitas hidup lansia. Peran keluarga atau

tahun 2013 proporsi dari populasi orang terdekat sangat penting untuk

penduduk lansia yang berusia lebih dari 60 memotivasi lansia memeriksakan

tahun adalah 13,4% dari total populasi kesehatan ke pelayanan kesehatan karena

dunia dan diperkirakan jumlah tersebut adanya hubungan kekeluargaan yang baik

akan terus meningkat seiring dengan secara fisik maupun emosional ( Nugroho,

peningkatan umur harapan hidup (BPS RI, 2012). Indonesia termasuk dalam 5 (lima)

2015). Di Negara-negara maju, jumlah besar negara dengan jumlah lanjut usia

lansia juga mengalami peningkatan, antara terbanyak di dunia. Berdasarkan sensus

lain: Jepang (17,2%), Singapura (8,7%), penduduk pada tahun 2010, jumlah lanjut

Hongkong (12,9%) dan korea selatan usia di Indonesia yaitu 18,1 juta jiwa (7,6%

(7,5%). Sementara Negara-negara seperti dari total penduduk). Pada tahun 2014,

Belanda, Jerman dan Perancis sudah lebih jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia

dulu menghadapi masalah yang serupa menjadi 18,781 juta jiwa dan diperkirakan

(Nurmayawati, 2011). Lansia merupakan pada tahun 2025, jumlahnya akan

seseorang yang berumur diatas 60 tahun mancapai 36 juta jiwa (Kementerian

dengan diikuti proses perubahan menjadi Kesehatan RI. 2014). Semakin tingginya

Jurnal Ilmiah Kesehatan Manado Hal 2-10 Vol. I No. 2 2022,


JIKMA Juningsih Mustika Ratu, Ni Wayan Sudarmi, Julita Legi

jumlah lansia di Indonesia, maka diikuti lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah
pula dengan peningkatkan umur harapan disepakati, yang digerakkan oleh
hidup lansia di Indonesia. Menurut Badan masyarakat dimana mereka bisa
Pusat Statistik RI (2015), Sejak tahun mendapatkan pelayanan kesehatan.
2010-2015 memperlihatkan adanya Pelayanan kesehatan di posyandu lanjut
peningkatan Umur Harapan Hidup (UHH) usia meliputi pemeriksaan fisik dan mental
di Indonesia dari 69,43 tahun menjadi 70,8 emosional yang dicatat dan dipantau
tahun dan proyeksi tahun 2030-2035 dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk
mencapai 72,2 tahun. mengetahui lebih awal penyakit yang
diderita (Artinawati, 2014). Para lansia
Seiring dengan semakin meningkatnya
seharusnya berupaya memanfaatkan
populasi lansia, pemerintah telah
adanya posyandu tersebut sebaik mungkin,
merumuskan berbagai kebijakan pelayanan
agar kesehatan para lansia dapat terpelihara
kesehatan usia lanjut yang ditunjukan
dan terpantau secara optimal. Lansia yang
untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
tidak aktif dalam memanfaatkan posyandu
mutu kehidupan lansia untuk mencapai
lansia, menyebabkan kondisi kesehatan
masa tua bahagia dan berdaya guna dalam
mereka tidak dapat terpantau dengan baik,
kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai
sehingga masalah kesehatan tidak dapat
dengan keberadaannya. Kondisi ini
terdeteksi dan bisa berakibat fatal hingga
tentunya harus mendapatkan perhatian
mengancam jiwa mereka. Berbagai
berbagai pihak karena lanjut usia yang
komplikasi yang akhirnya mengakibatkan
sakit sakitan akan menjadi beban bagi
penurunan kualitas hidup lansia. Semakin
keluarga, masyarakat dan bahkan
banyaknya komplikasi, maka semakin
pemerintah, sehingga akan menjadi beban
banyak pula biaya ekonomi yang harus
dalam pembangunan. Sebagai wujud nyata
dikeluarkan untuk menyembuhkan
pelayanan sosial dan kesehatan pada
penyakit tersebut (Komnas Lansia, 2010).
kelompok usia lanjut, pemerintah telah
Keaktifan lansia dalam mengikuti setiap
mencanangkan pelayanan pada lansia
kegiatan yang dilaksanakan posyandu
melalui beberapa jenjang salah satunya
lansia diharapkan akan membantu
adalah posyandu lansia (Kresnawati,
keberhasilan program posyadu lansia dan
2010). Posyandu lansia merupakan pos
dapat menurunkan angka kesakitan lansia,
pelayanan terpadu untuk masyarakat usia

Jurnal Ilmiah Kesehatan Manado Hal 3-10 Vol. I No. 2 2022,


JIKMA Juningsih Mustika Ratu, Ni Wayan Sudarmi, Julita Legi

adapun keaktifan lansia dalam kegiatan agar lansia semakin aktif mengikuti
posyandu lansia tidak lain adalah untuk kegiatan posyandu, bagi puskesmas juga
mengontrol kesehatan mereka sendiri. diharapkan untuk memotivasi dan
Lansia yang aktif dalam kegiatan fisik mengarahkan keluarga lansia untuk
maupun mental dapat dilihat dari usahanya mendukung lansia mengikuti kegiatan
untuk menghadiri dan mengikuti setiap posyandu serta meningkatkan kualitas
kegiatan posyandu lansia (Puspitasari, pelayanan kesehatan di posyandu lansia.
2014). Pemanfaatan posyandu lansia Keaktifan lansia mengikuti posyandu
secara optimal dapat dilakukan ketika lansia dipengaruhi oleh faktor-faktor
lansia memiliki kemauan, sadar akan pengetahuan lansia megikuti posyandu
kesehatan dirinya untuk ikut dalam lansia, dukungan dari keluarga, jarak
kegiatan diposyandu lansia. Hal itu akan rumah, kondisi fisik lansia (Sulistyorini
menciptakan kualitas hidup lansia yang dkk, 2010). Menurut Rahayu, 2009 dalam
baik. Namun di Indonesia realita yang Anggraini dkk, 2013) menyatakan bahwa
terjadi saat ini kemauan dan kesadaran frekuensi ideal kunjungan ke posyandu
lansia untuk berkunjung ke posyandu lansia dalam setahun adalah 12 kali
lansia masih rendah (sulistyorini dkk, kunjungan, karena posyandu lansia
2010). diselenggarakan setiap satu bulan sekali.
Jurnal Penelitian Daniel Ginting tahun Apabila lansia memiliki frekuensi
2017 tentang Hubungan Dukungan kunjungan yang tinggi maka dapat
Keluarga dengan Keaktifan Lansia terpantau dengan baik status kesehatan.
Mengikuti Kegiatan Posyandu di Desa Data hasil wawancara yang diperoleh di
Lumban Sinaga Wilayah Kerja Puskesmas Pusyandu desa Manembo, Kecamatan
Lumban Sinaga Kecamatan Pangaribuan Passi Timur, Kabupaten Bolaang
Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2017 Mongondow tahun 2019 jumlah usia lanjut
ternyata ada hubungan yang signifikan di Desa Manembo sebanyak 155 orang,
antara dukungan keluarga dengan rata-rata kunjungan posyandu lansia pada
keaktifan lansia mengikuti kegiatan tahun 2019 berjumlah 61 orang perbulan
posyandu lansia p value = 0,007, dengan presentase 47,4 %. Alasan lansia
disarankan bagi keluarga untuk dapat tidak ke posyandu berdasarkan hasil
meningkatkan dukungannya bagi lansia wawancara melalui kuesioner dan

Jurnal Ilmiah Kesehatan Manado Hal 4-10 Vol. I No. 2 2022,


JIKMA Juningsih Mustika Ratu, Ni Wayan Sudarmi, Julita Legi

pengambilan data antara lain tidak ada (Arikunto, 2016). Penelitian telah di
yang mengantar untuk ke posyandu dan lakukan di Posyandu Desa Manembo,
Pergi untuk berkebun. Berdasarkan uraian Kecamatan Passi Timur, Bolaang
yang telah dipaparkan diatas, menunjukan Mongondow. Penelitian ini telah di
keaktifan lansia masih kurang dan selalu laksanakan pada bulan Juni s/d Juli 2020
berubah-ubah setiap bulannya, maka Populasi dalam penelitian ini adalah adalah
penulis tertarik untuk melakukan penelitian semuah Lansia yang ada di Desa Manembo
tentang “Hubungan Dukungan Keluarga Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Bolaang
Dengan Keaktifan Lansia di Posyandu Mongondow yang mengikuti Posyandu
Lansia Desa Manembo Kecamatan Passi yang berjumlah 155 orang. Teknik yang
Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow digunakan dalam pengambilan sampel
Tahun 2020.” adalah teknik pengambilan purposive
sampel dengan menggunakan Rumus
Slovin. Pengambilan sampel dilakukan
TUJUAN PENELITIAN dengan menggunakan cara purposive
Diketahui hubungan dukungan keluarga sampling. Sampel dalam penelitian ini
dengan keaktifan lansia mengikuti berjumlah 61 responden. Instrumen
posyandu lansia di Desa Manembo penelitian data yang akan digunakan pada
Kabupaten Bolaang Mongondow. penelitian ini adalah dengan menggunakan
lembar kuesioner mengenai variable bebas
dan rekapitulasi kehadiran mengenai
METODE PENELITIAN variabel terikat. Kuisioner merupakan
Jenis penelitian yang digunakan adalah daftar pertanyaan yang diisi oleh peneliti
jenis penelitian kuantitatif melalui berdasarkan jawaban lisan yang diberikan
pendekatan cross sectional study Penelitian oleh responden atau responden mengisi
dilakukan dalam waktu yang bersamaan kuisioner secara mandiri (Notoatmodjo,
tetapi dengan subjek yang berbeda-beda, 2012). Analisis data yang digunakan
tetapi dalam penelitian dilakukan dengan adalah analisis univariat dan bivariate
menggunakan protokol kesehatan

HASIL PENELITIAN

Jurnal Ilmiah Kesehatan Manado Hal 5-10 Vol. I No. 2 2022,


JIKMA Juningsih Mustika Ratu, Ni Wayan Sudarmi, Julita Legi

Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan Dukungan keluarga di Desa Manembo Kecamatan


Passi Timur tahun 2020

Dukungan Keluarga n Persentase


Baik 49 80%
Kurang baik 12 20 %

Total 61 100 %

reseponden yang memilki dukungan


Dari tabel 1. menunjukan bahwa sebagian keluarga yang kurang.
besar responden mempunyai peran a. Deskripsi Keaktifan Lansia Mengikuti
keluarga yang baik sebanyak 49 responden Posyandu Lansia
(80%), sedangkan dukungan keluarga Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan
kurang baik berjumlah 12 responden Keaktifan Lansia Mengikuti Posyandu
(20%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Lansia di Desa Manembo Kecamatan
responden yang memiliki dukungan Passi Timur tahun 2020:
keluarga yang baik lebih besar dari pada

Keaktifan Posyandu Lansia n Persentase


Baik 48 78%
Kurang baik 13 22%

Total 61 100 %

Dari tabel 2. diatas menunjukan bahwa Lansia baik lebih besar dari pada
responden dengan keaktifan lansia reseponden yang kurang baik dalaam
mengikuti Posyandu Lansia baik berjumlah keaktifan mengikuti Posyandu Lansia.
45 responden (78%), sedangkan kurang
baik aktif dalam mengikuti Posyandu Hubungan Dukungan keluarga dengan
Lansia 16 responden (22%). Dapat Keaktifan Lansia mengikut Posyandu
disimpulkan bahwa responden yang Lansia di Desa Matani Kecamatan
keaktifan lansia mengikuti Posyandu Tumpaan, tahun 2020

Jurnal Ilmiah Kesehatan Manado Hal 6-10 Vol. I No. 2 2022,


JIKMA Juningsih Mustika Ratu, Ni Wayan Sudarmi, Julita Legi

Keaktifan Lansia mengikuti


Dukungan Posyandu Total
Keluarga Kurang baik Baik P
n n
% %
9 3 12
Kurang baik
14,8% 4,9% 19,7%
4 45 49
Baik 0,000
66% 73,8% 80,3%
13 48 61
Total
21,3% 78,7% 100%

Berdasarkan tabel 3. menunjukan bahwa dengan demikian 34 kali lansia akan akan
dari 88 responden yang memiliki dukungan aktif mengikuti Posyandu Lansia,
keluarga baik dengan Keaktifan Lansia sebaliknya jika dukungan keluarga kurang
Mengikuti Posyandu Lansia baik terdapat baik maka 34 kali lansia tidak aktif ke
45 responden (73,8%) lebih banyak Posyandu Lansia.
dibanding dukungan kelurga yang kurang PEMBAHASAN
baik dengan Keaktifan Lansia Mengikuti Dari hasil uji statistik Chi-square (𝑥 2 ) di
Posyandu Lansia yang kurang baik ada 9 peroleh nilai ρ-value = 0,000 lebih kecil
responden (14,8%). Berdasarkan hasil uji dari nilai α = 0,05 yang menunjukan
statistik dengan menggunakan Chi-square bahwaH0 ditolak maka terdapat hubungan
(𝑥 2 ) di peroleh nilai ρ-value = 0,000 lebih yang bermakna antara dukungan keluarga
kecil dari nilai α = 0,05. Berarti H0 ditolak dengan Keaktifan Lansia Mengikuti
maka terdapat hubungan dukungan Posyandu Lansia Di Desa Manembo
keluarga dengan Keaktifan Lansia Kecamatan Passi Timur Bolaang
Mengikuti Posyandu Lansia Di Desa Mongondow.
Manembo Kecamatan Passi Timur Dukungan Keluarga adalah dua
Bolaang Mongondow. Nilai odd Ratio atau lebih dari dua individu yang tergabung
sebesar 33.750 atau dibulatkan menjadi 34 hubungan darah, hubungan perkawinan
yang artinya jika dukungan keluarga baik atau pengangkatan dan mereka hidup

Jurnal Ilmiah Kesehatan Manado Hal 7-10 Vol. I No. 2 2022,


JIKMA Juningsih Mustika Ratu, Ni Wayan Sudarmi, Julita Legi

dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu tentang hal-hal yang perlu diketahui
sama lain dan didalam perannya masing- tentang usia lanjut. Mensosialisasikan
masing menciptakan serta tentang persiapan mental memasuki usia
mempertahankan kebudayaan (Friedman, lanjut
2016). Sedangkan menurut Ali (2017), Hasil penelitian ini sejalan dengan
keluarga adalah dua atau lebih individu penelitian yang dilakukan oleh oleh Jolin
yang bergabung karena hubungan darah, Haryanto (2017) yang menyatakan bahwa
perkawinan dan adopsi dalam satu rumah ada hubungan yang signifikan antara
tangga, yang berinteraksi satu dengan dukungan keluarga dengan kebutuhan
lainnya dalam peran dan menciptakan serta dengan Keaktifan LansiaMengikuti
mempertahankan suatu budaya. Posyandu Lansia di Kelurahan Pinrang
Keaktifan lansia dalam kegiatan nilai signifikan ∝< 0,05.
posyandu lansia sangat membantu petugas Dukungan keluarga yang baik dapat
kesehatan dalam membantu kesehatan memberikan perawatan yang baik untuk
lansia dan memberikan pengertian tentang lansia, sehingga kebutuhan perawatan diri
pola kehidupan sehat diusia lanjut. Manfaat lansia dapat terpenuhi, sehingga lansia
dari keaktifan lansia di posyandu lansia dapat merasa aman, tenang, dan nyaman,
antara lain (Kresnawati, 2016) karena keluarga memperhatikan dengan
a) Petugas kesehatan dapat memperoleh baik kebutuhan dari lansia. Dukungan
data-data yang berkaitan dengan keadaan keluarga sebagai tempat yang aman dan
lansia saat itu, minimal diketahui berat dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta
tinggi badan, denyut nadi,tekanan darah, membantu penguasaan terhadap emosi.
teluhan fisik dan penyakit yang diderita. Aspek-aspek dari dukungan emosional
b) Petugas kesehatan mendapatkan data meliputi dukungan yang diwujudkan dalam
mengenai pola makan dan data hidup bentuk afeksi, adanya kepercayaan,
mereka, mendapatkan data-data kondisi perhatian, mendengarkan dan didengarkan
psikologis, yang mungkin terampil dalam sangat dibutuhkan Lansia dalam
keluhan fisik yang diungkapkan. mempertahankan kesehatan dan
Berdasarkan data-data tersebut petuugas kemandirian Lansia. Keaktifan lansia
kesehatan memberikan informasi dan dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia
penyuluhan pada keluarga dan masyarakat sangat membantu petugas kesehatan dalam

Jurnal Ilmiah Kesehatan Manado Hal 8-10 Vol. I No. 2 2022,


JIKMA Juningsih Mustika Ratu, Ni Wayan Sudarmi, Julita Legi

memonitor serta membantu perkembangan 2. Bagi Profesi Keperawatan


kesehatan lansia dan memberikan Agar menjadi masukkan dalam
pengertian tentang pola kehidupan sehat rangka mengembangkan
diusia lanjut. pendidikan, pengetahuan, serta
KESIMPULAN meningkatkan pelayanan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat di kesehatan bagi para lansia
tarik kesimpulan sebagai berikut : 3. Bagipeneliti selanjutnya
1. Dukungan keluarga mengenai Sebagai bahan masukkan dalam
Keaktifan Lansia mengikuti penelitian gerontik, dapat berguna
Posyandu Lansia untuk menunjang hasil penelitian
Di Desa Manembo Kecamatan yang akan dilakukan.
Passi Timur Bolaang Mongondow
sebagian besar responden memiliki
dukungan yang baik dibandingkan DAFTAR PUSTAKA
dengan dukungan keluarga yang Artinawati, Sri. (2014). Asuhan
kurang baik. Keperawatan Gerontik.Bogor
: IN MEDIA
2. Terdapat hubungan dukungan
keluarga dengan Keaktifan Lansia Azizah, LilikMa’rifatul. (2016).
KeperawatanLanjutUsia.
mengikuti Posyandu Lansia Di Yogyakarta :GrahaIlmu.
Desa Manembo Kecamatan Passi
Friedman, Marilyn M. (2016). Buku Ajar
Timur Bolaang Mongondow . Keperawatan Keluarga
SARAN :Riset,Teoridan Praktek
Edisi5. Jakarta : EGC
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
peneliti memberikan saran sebagai Kresnawati, Indah. (2016). Hubungan
Dukungan Keluarga Dengan
berikut: Keaktifan Lansia(LanjutUsia)
1. Bagi institusi pendidikan Dalam Mengikuti Kegiatan Di
PosyanduLansia Desa Gonilan
Dapat dijadikan sebagai Kecamatan Kartasura. Naskah
sumbangan ilmiah dan masukkan Publikasi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta
dalam pengembangan
pengetahuan tentang perawatan Maryam, R. Sitidkk. (2017). Mengenal
Usia Lanjutdan
lansia

Jurnal Ilmiah Kesehatan Manado Hal 9-10 Vol. I No. 2 2022,


JIKMA Juningsih Mustika Ratu, Ni Wayan Sudarmi, Julita Legi

Perawatannya. Jakarta Dukungan Keluarga Dengan


:Salemba Medika Keaktifan LanjutUsia Dalam
Mengikuti Kegiatan Di
Notoatmodjo.(2012). Metodologi Posyandu Lansia Desa
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Gajahan Kecamatan
Rineka Cipta Colomadu. Naskah Publikasi.
Universitas Muhammadiyah
Nugroho, W. (2017) Keperawatan Surakarta.
Gerontik & Geriatik, Ed
#.Jakarta: EGC Sulistyorini,dkk. (2016). Posyandu dan
desa siaga.Yogyakarta : Nuha
Puspitasari, Dian. (2014). Hubungan medika
Tingkat Pengetahuan Dan

Jurnal Ilmiah Kesehatan Manado Hal 10-10 Vol. I No. 2 2022,

Anda mungkin juga menyukai