Anda di halaman 1dari 5

1.

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


a. Sebutkan Budaya PPI yang dikembangkan di RS Advent Palangka
Raya
Jawab :
- Budaya WASPADA
- Budaya kerja aman
- Budaya cuci tangan, kuku pendek, tanpa perhiasan
- Budaya APD
- Budaya hemat, rapih, resik
- Budaya keselamatan kerja pasien / patient safety
- Budaya FIFO, Kadaluarsa (recall), sekali pakai (disposable), First
Expired Out
b. Sebutkan 5 tujuan Program PPI
Jawab :
- Melindungi pasien dari penularan infeksi
- Melindungi nakes
- Melindungi pengunjung rumah sakit dan masyarakat
- Melindungi lingkungan
- Melakukan program PPI secara cost efektif
c. Berikan pendapat anda tentang pernyataan “Pada penyelenggaraan
PPI harus terarah, tepat guna dan hemat biaya”.
Jawab :
Saya sangat setuju dengan pernyataan tersebut, karena dengan adanya
program PPI yang tepat maka hasil dan cost effective akan maksimal,
sehingga karyawan dan Rumah sakit dapat merasakan keuntungan dari
program PPI tersebut.
d. Tuliskan / gambar struktur organisasi Panitia PPI RS Advent
Palangka Raya
Jawab :

PANITIA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


RUMAH SAKIT ADVENT PALANGKARAYA

DIREKTUR
dr. Raymond AS

KETUA PANITIA
dr. Deddy, Sp.PD

IPCN KETUA TIM PPI IPCD


Ns. Yuni Lestia, S.Kep Fennylisa, Amd dr. Erland
 IPCLN
1. Farmasi = Maria
2. Laboratorium = Tunika
3. Radiologi = Ruspa
4. Dapur = Taupik
5. Laundry = Kepala Ruangan Laundry

 IPCLN
1. IPD = Penanggung jawab IPD
2. ICU/PICU = Priskila Astiani
3. OK = Christin Pratiwi
4. CSSD = Kepala ruangan CSSD

 IPCLN
1. WTC = Penanggung Jawab WTC
2. Dental = Kepala ruangan Dental
3. OPD = Penanggung jawab OPD
4. IGD = Reski Hariawan
5.
e. Rumah Sakit Advent Palangka Raya mempunyai bed 51 pelayanan
berapa orangkah dibutuhkan IPCN fulltimer purnawaktu
Jawab :
1 orang, Karena berdasarkan SK Menkes tahun 2007 bahwa setiap
Rumah Sakit harus melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI) dan memiliki IPCN dengan perbandingan 1 IPCN terhadap 100-150
tempat tidur

f. Sebutkan peran IPCN


Jawab :
- Praktisi klinik
- Survailand
- Member
- Educator
- Manager
- Konsultan
- Penelitian
- Auditor
- Advocator
- Fasilitator
- Komunikator
- Motivator
- Evaluasi
- Coordinator
- Investor

2. Keselamatan Pasien
a. Sebutkan sasaran keselamatan pasien di RS Advent Palangka Raya
Jawab :
- Kepatuhan Identifikasi Pasien
- Peningkatan Komunikasi Efektif
- Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi
- Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan Kesehatan
- Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
b. Pemicu terjadinya HAIs adalah commission dan / atau omission,
sebutkan masing masing tiga contoh commission tiga dan omission tiga
contoh.
Jawab :
3 contoh commision :
- Infeksi saluran kemih akibat kateter
- Pneumonia akibat ventilator
- Gastritis akibat infeksi H.pylori akibat endoskopi
3 contoh ommision :
- Tidak memindahkan pasien keruang isolasi, saat dicurigai pasien
infeksius
- Tidak menggunakan APD saat menangani pasien yang dicurigai
infeksius
- Melakukan suatu tindakan secara tidak aseptic
c. Menurut pendapat anda bagaimana mengatasi Near Miss.
Jawab :
Dengan cara menerapkan pengendalian hirarki risiko, termasuk risiko
infeksi HAI’s yaitu :
- Eliminasi
- Substitusi
- Perancangan
- Administrasi
- APD
Maka dapat mencegah terjadinya near miss
d. Menurut pendapat anda bagaimana melaksanakan komunikasi efektif di
rumah sakit.
Jawab :
Dengan cara menerapkan SBAR (Situation, Background, Assessment,
Recommendation) dan TBAK (Tulis, Baca dan Konfirmasi)
e. Sebutkan rincian 6 Langkah cuci tangan yang menjadi pedoman di RS
Advent Palangka Raya
Jawab :
- Ratakan sabun dengan menggosokkan pada kedua telapak tangan
- Gosok punggung tangan dan sela sela jari, lakukan pada kedua tangan
- Gosok kedua telapak dan sela sela jari kedua tangan
- Gosok punggung jari kedua tangan dengan posisi tangan saling
mengunci
- Gosok ibu jari kiri dengan diputar dengan genggaman tangan kanan,
begitu juga sebaliknya
- Usapkan ujung kuku tangan kanan dengan diputar di telapak tangan
kiri, begitu juga sebaliknya.
f. Sebutkan rincian 5 moments cuci tangan yang menjadi pedoman di RS
Advent Palangka Raya
Jawab :
- Sebelum menyentuh pasien
- Sebelum prosedur aseptic
- Setelah terkena cairan tubuh pasien
- Setelah menyentuh pasien
- Setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien

3. Manajemen Risiko
Bagaimana menurut pendapat anda dalam menyusun prioritas pencegahan
dan pengendalian infeksi?
Jawab :
Dengan cara menggunakan rumus risk matrix (Frekuensi x dampak x
kepatuhan) kita dapat mengetahui cara pencegahan dan pengendalian factor
resiko dari kasus tersebut dan apabila hasil yang didapat lebih tinggi dari
angka normal maka, bisa disebut tinjauan langsung dan tindakan harus
dilaksanakan secepatnya.

4. Kewaspadaan Isolasi
a. Sebutkan program PPI RS Advent Palangka Raya untuk Kewaspadaan
Isolasi
Jawab :
- Kebersihan tangan, 5 momen, 6 langkah
- Penggunaan APD
- Pengelolaan limbah dan benda tajam
- Pengendalian lingkungan
- Penyuntikan aman
- Etika batuk
- Lumbal pungsi aman
- Pengelolaan peralatan perawatan pasien
- Pengelolaan linen
- Kesehatan karyawan
- Penempatan pasien
- Airbone
- Droplet
- Kontak
b. Bagaimana pendapat anda untuk menghadapi Infeksi Saluran Kemih
akibat pemasangan kateter?
Jawab :
dengan cara menerapkan isk bundles yaitu :
- kateter urin seharus melakukan perawatan kateter dengan
mempertahankan kesterilan drainase drainase tertutup, lakukan
kebersihan tangan sebelum dan sesudah memanipulasi kateter, hindari
sedikit mungkin melakukan buka tutup kateter urin karena akan
menyebabkan masuknya bakteri, hindari meletakannya di lantai,
kosongkan kantong urin secara teratur dan menghindari kontaminasi
bakteri. Menjaga posisi kantong urine lebih rendah dari kandung
kemih, menghindari irigasi rutin, melakukan perawatan meatus dan jika
terjadi kerusakan atau kebocoran pada kateter lakukan perbaikan
dengan tehnik aseptik.
- Melepaskan kateter
Sebelum membuka kateter urine keluarkan cairan dari balon terlebih
dahulu, pastikan balon sudah mengempes sebelum ditarik untuk
mencegah trauma, tunggu selama 30 detik dan biarkan cairan mengalir
mengikuti gaya gravitasi sebelum menarik kateter untuk dilepaskan.
- Prosedur pemasangan kateter urine menetapdilakukan dengan tehnik
aseptik, sebelum dimulai periksa semua peralatan kesehatan yang
dibutuhkan yang terdiri dari :
 Sarung tangan steril,
 Antiseptik yang non toxic,
 Swab atau kapas,
 Handuk kertas steril (dok steril),
 Gel lubrikasi anastesi,
 Katater urin sesuai ukuran, – Urine bag, – Syringe spuite dengan
cairan aquabidest atau saline untuk tutup balon.
c. Bagaimana pendapat anda untuk menghadapi infeksi Covid-19 ?
Jawab :
- Menurut WHO orang dengan virus di hidung dan tenggorokan dapat
meningalkan droplet yang dapat menginfeksi pada benda dan
permukaan (fomit) Ketika mereka bersin/batuk dan kontak langsung
kemudian menyentuh bagian mata hidung atau mulut sebelum
membersihkan tangan, maka orang lain dapat terinfeksi. Inilah
sebabnya mengapa sangat penting untuk membersihkan tangan
menggunakan sabun dan air serta membersihkan tangan dengan
berbahan dasar alcohol.

Anda mungkin juga menyukai