Anda di halaman 1dari 44

KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

RS SENTRA MEDIKA CIBINONG


2018
APA ITU PPI ?

PPI kepanjangan dari Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi

Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus


memiliki Pencegahan dan Pengendalian Infe
ksi (PPI)
KENAPA DI RS HARUS ADA PPI ?

Setiap Rumah Sakit harus menerapkan


prinsip PPI di semua tindakan dan
prosedur

Hal ini bertujuan untuk menurunkan


atau mengendalikan infeksi nosokomial
atau HAIs (Healthcare Associated Infection)
Lingkungan Pasien Sumber Infeksi

Acknowledgements: H Sax, University Hospitals, Geneva 2006


STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PPI
Direktur

Komite PPI
dr. Farahanna, SpPK
Sekertaris

Ketua Tim PPI/IPCO


ANGGOTA KOMITE PPI
dr. Liza Ardhani
--> Perwakilan SMF (Anak,
Obgyn, Penyakit dalam dan IPCN
Bedah) Sri Setianingsih, AmdKep
--> IPRS dan House Keeping Ernawati, AmdKep
--> Sanitasi
--> K3
IPCLN/ IPCLS
TUGAS KOMITE PPI
• Menyusun, menetapkan mengevaluasi dan mensosialisasikan kebijakan
PPI - RS
• Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS
• Membuat SPO PPI bersama-sama Tim PPI
• Menyusun program PPI dan mengevaluasi program tersebut
• Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan
infeksi bila ada masalah KLB HAIs bersama Tim PPI
• Memberikan usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan upaya
PPI
TUGAS KOMITE PPI
TUGAS KOMITE PPI
• Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan RS dan
FanYanKes dalam PPI
• Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan SDM RS dalam PPI
• Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan
prinsip PPI dan aman bagi yg menggunakan.
• Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang
menyimpang dari standar prosedur / monitoring surveilans proses
PROGRAM PPI
RS SENTRA MEDIKA CIBINONG
• Terlaksananya identifikasi dan penurunan risiko
infeksi yang didapat dan ditularkan antara pasien, petugas

Tujuan Umum dan pengunjung.

• Meningkatkan kegiatan surveilans infeksi di RS


• Meningkatkan mutu sterilisasi, hygiene sanitasi dan

Tujuan Khusus pembersihan lainnya


• Meningkatkan penggunaan APD di RS
1. Tindakan Pencegahan & Pengendalian Infeksi
2. Penerapan Kewaspadaan Isolasi
3. Surveilans( HAIs )
 - HAIs : IDO,ISK,IADP,VAP
 - Proses : Audit kepatuhan petugas untuk HH dan pakai APD
4. Diklat tentang PPI bagi semua staf RS
5. Antibiotic Stewardship ( bekerjasama dengan TIM PPRA )
6. Kesehatan Karyawan ( bekerjasama dengan HRD )
KEGIATAN PPI
1. Melaksanakan surveilans
HAIs : IDO,ISK,IADP,VAP, DECUBITUS, FLEBITIS
2. Melakukan investigasi outbreak
3. Membuat Infection Control Risk Assesment (ICRA)
4. Monitoring sterilisasi
5. Monitoring manejemen laundry dan linen
6. Monitoring peralatan kadaluarsa, single-use menjadi re-use
7. Monitoring pembuangan sampah infeksius, cairan tubuh dan darah
8. Monitoring pembuangan benda tajam dan jarum
9. Monitoring kegiatan pelayanan makanan dan permesinan
10. Monitoring pembongkaran, pembangunan, dan renovasi
11. Monitoring pelaksanaan isolasi pasien
12. Monitoring hand hygiene
13. Monitoring kepatuhan penggunaan APD
Kebijakan Program Dan Mekanisme Pengawasan

Kebijakan Kewaspadaan Standart (Kebersihan Tangan, Alat Pelindung Diri (APD),


Peralatan Perawatan Pasien, Pengendalian Lingkungan, Pemrosesan Peralatan Pasien,
Pengelolaan Linen, Kesehatan Karyawan/Perlindungan Petugas Kesehatan, Penempatan
Pasien, Hygiene Respirasi/Etika Batuk, Praktek Menyuntik Yang Aman, Isolasi Dengan
Dugaan Emerging Disease)

Kebijakan Penempatan Pasien Airborne Desease

Penanganan Pasien Immunosuppresed

Kebijakan Pengembangan SDM PPI

Kebijakan Peralatan Kedaluwarsa

Kebijakan Pengelolaan Alat Single Use Yang Di Reuse

Kebijakan Penggunaan Antibiotika Yang Rasional


Kebijakan Surveilance

Kebijakan Upaya Pencegahan Infeksi

Kebijakan Pengelolaan Makanan

Kebijakan Pemeliharaan Fisik Dan Sarana Serta Kebijakan


Renovasi Bangunan

Kebijakan Tentang Kesehatan Karyawan

Kebijakan Ppi Untuk Pasien, Keluarga Dan Pengunjung.

Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB)

Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) Di Kamar Jenazah

Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) Di Ruang Khusus

Kebijakan Pelayanan TB – DOTS

Risk Manajemen PPI


Dasar Hukum PPIRS
1. SK Menkes No. 382/Menkes/SK/III/2007 tentang pelaksanaan PPI di RS dan FPK lain
RS membentuk Komite PPIRS upaya untuk memutus siklus penularan & melindungi
pasien,petugas kesehatan, pengunjung di fas yan kes

2. SK Menkes No 270/Menkes/SK/III/2007 tentang Buku Pedoman PPI

3. Edaran Dirjen Yanmed Depkes tahun 2008 bahwa RS harus membentuk Komite PPIRS yg
bertanggung jawab langsung kepada Direktur

4. SK Menkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 ttg SPM RS

5. SK Menkes 1165.A./Menkes/SK/X/2004 ttg Komisi Akreditasi RS

6. SK N0 18/SK-DIR/RSSM2/V/2016 Tentang Komite PPI RS. Sentra Cibinong

7. Permenkes No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi diFASYANKES
HAIs (Healthcare Associated Infection )
Pengganti Infeksi Nosokomial 2007

Terjadi setelah >48 jam


Terjadi pada pasien selama
dirawat di RS ,atau setelah
proses perawatan dan tidak
keluar RS ( paska bedah 90
dalam masa inkubasi saat
hari ,bila dengan implan
masuk RS
paska bedah s/d 1 tahun )

Infeksi yang didapat di RS Infeksi pada petugas


tetapi muncul saat setelah RS/Faskes yang diperoleh
keluar dari RS, karena pekerjaannya (okupasi)
KEWASPADAAN ISOLAS
I
Diterapkan pada semua petugas, klien
KEWASPADAAN
Dan semua orang yang berada di fasilitas
STANDAR
pelayanan kesehatan

KEWASPADAAN Diterapkan pada petugas,


BERDASARKAN pasien yang dirawat inap
TRANSMISI di rumah sakit
KEWASPADAAN
STANDAR

Rancangan untuk mengurangi resiko penularan


mikrooganisme di Rumah sakit dan fasilitas

pelayanan kesehatan lainnya dari sumber infeksi


Kebersihan
Praktek lumbal tangan/cuci
pungsi yang tangan Penggunaan
aman APD

Etika batuk
Sterilisasi

Praktek
menyuntik
Kewaspadaan Standar Penempatan
aman Pasien/isolasi

Kesehatan
Pengendalian
karyawan
Lingkungan

Penanganan Pengelolaan
Limbah Linen
1. Kebersihan Tangan/
Hand Hygiene

5 Moment :

1. Sebelum kontak dengan pasien


2. Sebelum tindakan aseptik
3. Setelah risiko terkena cairan
tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan
sekitar pasien
2.Penggunaan
APD

* APD digunakan sesuai pajanan

* APD digunakan untuk melindungi membran mukosa


mata,hidung, mulut dan kulit terhadap kemungkinan percikan
ketika akan kontak dengan darah dan cairan tubuh yang tidak
utuh

* APD segera dilepas bila sudah tidak terpapar


Cara Penggunaan Masker N 95
3.Pengelolaan
LINEN

* Tangani linen kotor dengan benar , menjaga jangan


terkena kulit atau membran mukosa

* Jangan merendam/ membilas linen kotor diwilayah


ruang perawatan

* Jangan mengibaskan linen dan meletakan linen


kotor di lantai

* Segera ganti linen yang tercemar/ terkena darah /


cairan tubuh
3.Lanjutan Linen

* Jika merapikan linen kotor dari bed pasien ,linen diletakkan ember/kantong plastik
hitam kemudian dituang atau diletakkan di troli linen kotor

* Linen infeksius dimasukkan ke dalam plastik kuning,diikat dan dimasukkan ke


dalam troli linen kotor untuk segera diantar ke ruang linen kotor

* Troli linen kotor jangan terlalu penuh,dan harus selalu tertutup

* Lakukan pencucian secara rutin troli kotor


4. Sterilisasi

1. Tangani peralatan yang tercemar dengan benar untuk mencegah kontak


langsung dengan kulit atau membran mukosa/ selaput lendir

2. Cegah terjadinya kontaminasi pada pakaian atau lingkungan

3. Cuci dan desinfeksi peralatan bekas pakai, kirim ke bagian CSSD


sebelum di gunakan kembali

4. Perhatikan indikator eksternal/internal pada alat steril


5.Penanganan Limbah

• Hindari menutup kembali • Buang pada tempat sampah • Buang pada tempat sampah
jarum/memanipulasi infeksi/plastik warna kuning non infeksi/plastik warna hitam
jarum,benda tajam yang
• Bila tempat sampah sudah 2/3 • Bila tempat sampah sudah 2/3
sudah digunakan
segera ikat dan kolaborasi segera ikat dan kolaborasi
• Buang jarum/benda tajam dengan CS untuk dilakukan dengan CS untuk dilakukan
ke dalam safety box segera pembuangan pembuangan
• Segera buang safety box
bila sudah 2/3 atau 2x24
jam

Limbah Benda Limbah Non


Limbah Infeksius
Tajam Infeksius
6. Pengendalian Lingkungan

 Bersihkan, Rawat dan Desinfeksi alat dan perlengkapan dalam

ruang perawatan pasien secara rutin setiap hari

 Lakukan pemeriksaan udara area RS, lakukan pemeriksaan

swab dinding pada area-area tertentu (seperti OK, ruang

isolasi,ruang post renovasi )

 Kerjasama dengan pihak ke-3 untuk pemusnahan limbah RS


7. Penempatan Pasien

 Isolasi pasien yang memiliki penyakit menular berdasarkan transmisi

airborne, droplet, kontak

 Konfirmasi pada unit yang akan menangani pasien isolasi


atau pasien dengan penyakit menular tentang hal –hal
yang berhubungan dengan penanganan pasien tersebut
seperti diagnosa,apd dll bila ada tindakan atau perpindahan
pasien isolasi
8. PRAKTEK MENYUNTIK DENGAN AMAN

5. Jangan menggunakan jarum 9. pertahankan tekhnik aseptik dan anti


1. cuci tangan sesuai dengan
atau spuit yang dipakai ulang septik pada pemberian suntikan dan terapi
prosedur
untuk obat atau vial multidose 10. Segera buang jarum suntik habis pakai
2. menggunakan APD sesuai
6. Setelah obat dilarutkan 11. Tidak melakukan recapping jarum
indikasi
segera berikan kepasien suntik habis pakai
3. Gunakan jarum steril sekali
7. Lakukan prinsip minimal 6 12. Lepaskan APD
pakai pada setiap suntikan
benar 13. Cuci tangan setelah melakukan
4. Upayakan tidak memakai tindakan
8. Desinfeksi pada area insersi
obat-obatan/multidose
14. dokumentasi
PRINSIP

One needle One syiringe One time


9. Praktek Lumbal Pungsi yang Aman

Cuci tangan sebelum melakukan lumbal pungsi

Gunakan alat sekali pakai

Perhatikan kesterilan alat

Gunakan APD

Desinfeksi yang benar pada area


10. Kesehatan Karyawan

• Petugas RS sebelum menangani pasien/bertugas wajib dilakukan


pemeriksaan kesehatan

• Petugas rs minimal 1 tahun sekali medikal cek up

• Petugas yang menangani pasien infeksi/menular mendapatkan


vaksin atau profilaksis
11. Etika Batuk & Bersin
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

Perlakukan pasien dan petugas sebagai


Individu yang potensial menularkan
dan rentan terhadap infeksi

Cuci tangan adalah prosedur penting untuk


mencegah pencemaran silang.

Gunakan APD ( Alat Pelindung Diri) sesuai pajanan


KEWASPADAAN
BERDASARKAN TRANSMISI

Kewaspadaan berdasarkan transmisi perlu

dilakukan sebagai tambahan

kewaspadaan standar
KEWASPADAAN
TRANSMISI

KEWASPADAAN KEWASPADAAN
PENULARAN PENULARAN
MELALUI KONTAK MELALUI AIR BORNE

KEWASPADAAN
PENULARAN
MELALUI DROPLET
Kewaspadaan Penularan Melalui Droplet

 Kewaspadaan ini dirancang untuk mengurangi resiko


penularan melalui percikan bahan infeksius. Droplet
infection terjadi melalui kontak dengan konjugtiva,
membran mukosa, hidung,mulut, dahak (sputum)
 Penyakit yang menular melalui droplet
seperti : Meningitis,Pneumonia ,Diphteria dll
Kewaspadaan Penularan Melalui Kontak

 Kewaspadaan ini dirancang untuk mengurangi resiko transmisi


organism pathogen melalui kontak langsung.

 Kontak langsung dapat terjadi pada kontak kulit dengan kulit


dan berpindahnya organisme selama kegiatan perawatan.

 Penyakit yang penularan melalui kontak seperti : HIV,Hepatitis,


MRSA
Kewaspadaan Penularan Melalui Air Borne

 Kewaspadaan melalui air borne(udara) dirancang untuk


mengurangi resiko penularan melaui penyebaran partikel
kecil ke udara baik secara langsung atau pertikel debu yg
mengandung mikro organisme

 Penyakit yang menular melalui airbone seperti:


TBC dengan BTA positif, Morbili,Varicella
PERAWATAN PASIEN DALAM RUANG ISOLASI

A. Persiapan dan Pemeliharaan Ruang Isolasi


• Lakukan tindakan pencegahan dengan memberi tanda peringatan pada pintu
• Isi Formulir Pemantauan PPI pada pasien isolasi, semua petugas,pasien dan pengunjung yang
masuk harus memahami peraturan kamar isolasi
• Pastikan bahwa semua yang masuk ruangan memakai APD yang sesuai pajanan
• Sediakan alat yang diperlukan tersendiri untuk masing-masing pasien. Bila terbatas, alat yang
digunakan oleh pasien lain seluruh alat harus dibersihkan dan didesinfeksi (sterilkan)sebelum
digunakan.
• Bersihkan ruangan secara menyeluruh setiap hari menggunakan disinfektan
• Bersihkan peralatan makan dalam air sabun(panas)
PERAWATAN PASIEN DALAM RUANG ISOLASI

B. Meninggalkan Ruangan:

Dipintu keluar isolasi di ruang anteroom lepaskan APD sesuai urutan

Cuci tangan dengan air mengalir atau gunakan handrub berbasis alkohol
VIDEO PENYEBARAN KUMAN
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
R. Rose Lt. 3 Ext. 3020
RS Sentra Medika Cibinong

Anda mungkin juga menyukai