Anda di halaman 1dari 5

UJIAN KOMPREHENSIF

PELATIHAN IPCN DASAR


No. Absen :  29

Nama :  SOFI NUR EKA APRIL LAELANI

Pembimbing :  JAJANG,S.Kep.,Ners

Asal Institusi :  RSUD Berkah Pandeglang

Lama Menjadi : Baru


IPCN

1. Sebagai seorang IPCN, anda harus memahami konsep penularan infeksi, Definiskan
menggunakan skema atau jelaskan proses penularan infeksi yang dapat terjadi
Jawaban :
Enam komponen rantai penularan infeksi, yaitu:
a. Agen infeksi berupa bakteri, virus, jamur dan parasit.
b. Reservoir (manusia, alat medis, binatang, tumbuh-tumbuhan, tanah, air, lingkungan)
c. Portal of exit (eksreta, sekreta, mukosa)
d. Metode Transmisi penularan melalui kontak, droplet, airborne
e. Portal of entry (pintu masuk) dapat melalui saluran napas, saluran cerna, saluran kemih
dan kelamin
f. Pejamu rentan (lansia, penyakit kronis, luka bakar yang luas, trauma, pasca pembedahan
dan pengobatan dengan imunosupresan.

2. A. Dalam melaksanakan kegiatannya, Komite PPI harus memiliki program yang ditetapkan
setiap tahunnya, Apa saja program yang harus dibuat oleh Komite/Tim PPI ?
Jawaban :

 Kewaspadaan Isolasi
 Surveilans HAI’s
 Pencegahan Infeksi dengan Bundle HAI’s
 Penggunaan Antibiotik Rasional
 Pendidikan dan Pelatihan

B. Menurut anda, apa hambatan atau kesulitan yang mungkin akan ditemukan dalam
melaksanakan program PPI ?
Jawaban :
1. Kurang tersediaanya sarana dan prasarana
2. Kesadaran petugas yang masih kurang
3. Kurang dukungan dari manejemen
4. Pencatan kasus infeksi yang tidak berkelanjutan

3. A. Jelaskan, apa bedanya kewaspadaan standar dengan kewaspadaan berdasarkan transmisi ?


Jawaban :
 Kewaspadaan standar yaitu kewaspadaan yang utama, dirancang untuk diterapkan secara
rutin dalam perawatan seluruh pasien di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya, baik yang telah didiagnosis,diduga terinfeksi atau kolonisasi.
 Kewaspadaan berdasarkan transmisi adalah sebagai tambahan Kewaspadaan Standar yang
dilaksanakan sebelum pasien didiagnosis dan setelah terdiagnosis jenis infeksinya.

B. Sebutkan apa yang termasuk dalam kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan
transmisi!
Jawaban :
 Kewaspadaan standar, yaitu kebersihan tangan, Alat Pelindung Diri (APD),dekontaminasi
peralatan perawatan pasien,kesehatan lingkungan, pengelolaan limbah, penatalaksanaan
linen, perlindungan kesehatan petugas, penempatan pasien, hygiene respirasi/etika batuk
dan bersin, praktik menyuntik yang aman dan praktik lumbal pungsi yang aman.
 kewaspadaan berdasarkan transmisi
Kewaspadaan Transmisi Melalui Kontak
Kewaspadaan Transmisi Melalui Droplet
Kewaspadaan Transmisi Melalui Udara (Air-Borne Precautions)

4. Jelaskan peran dan fungsi anda sebagai IPCN dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien yang memiliki risiko HAIs.
Jawaban :

 Memberikan edukasi dan penyuluhan


Kepada pasien yang mengalami HAI’s sebagai IPCN kita wajib memberikan
pendidikan dan penyuluhan terkait infeksi yang dialami oleh pasien, edukasi tak
hanya diberikan kepada pasien juga namun juga dengan keluarga pasien.
Sehingga pasien dan keluarga mampu mandiri dalam perawatan infeksi yang
dialami.
 Memberikan Konsultasi
Sebagai IPCN wajib memberikan konsultasi terkait HAI’s kepada pasien agar
pasien dapat merasa nyaman meskipun sedang mengalami infeksi HAI’s.

5. Jelaskan Langkah-langkah dalam mengimplementasikan Surveilans HAIs ?


1. Pengumpulan data
 Mengumpulkan data surveilans oleh orang yang kompeten, profesional, berpegalaman,
dilakukan oleh IPCN
 Memilih metode surveilans dan sumber data yang tepat.
 Data yang dikumpulkan dan dilakukan pencatatan meliputi data demografi, faktor
risiko, antimikroba yang digunakan dan hasil kultur resistensi, nama, tanggal lahir, jenis
kelamin, nomorcatatanmedik, tanggal masuk RS.
 Metode observasi langsung merupakan gold standard.
2. Analisis
3. Incidence rate dengan meggnakan Numerator dan Denominator
4. Interpretasi
5. Pelaporan
6. Evaluasi

6. Bagaimana cara anda membuat dan menyusun ICRA HAIs ? Jelaskan !


Jawaban :

Cara kita Menyusun ICRA adalah dengan menentukan dan mengkaji masalah yang ada di
Rumah Sakit kita, tentunya pengkajian ini tidak bisa dilakukan sendiri, kita harus duduk
Bersama dan rapat, dengan Tim. Harus berdiskusi dengan Komite mutu terkait mutu RS,
mengundang seluruh kepala ruangan, komite medik, sehingga kita data satu persatu
masalah yang ada di RS, berdasarkan data yang ada dan hasil pengkajian surveilans kita
setiap hari, termasuk audit kepatuhan yang mungkin ditemukan masalah kepatuhan dan
angka infeksinya. Selanjutnya kita lakukan pengukuran skore dengan grading matrix
dengan rumus ProbableXDampakXSistem yang ada, dan kita susun Rencana Perbaikannya
(POA).

a. Identifikasi Resiko
Lakukan pengkajian pada kasus infeksi dengan perhitungan beratnya dampak potensial
dan kemungkinan frekwensi munculnya resiko
b. Analisa Risiko
Hitung resiko menggunakan Grand Matrix dengan rumus Nilai Probabilitas X Dampak
X Sistem yang ada. Jumlahkan total score dan lakukan perengkingan sehingga muncul
angka infeksi yang paling prioritas
c. Susun rencana tindak lanjut
Susun dengan rangking tertinggi (skor tertinggi) Tujuan Umum, Tujuan Khusus,
Strategi dan Evaluasi
7. A. Jelaskan apa yang dimaksud dengan BUNDLES ?
Jawaban :
Sekumpulan cara yang terstruktur untuk meningkatkan perawatan terhadap pasien sehingga memudahkan
petugas dalam memberikan pelayanan keperawatan pada pasien yang beresiko terjadi infeksi

B. Jelaskan apa saja yang harus diimplementasikan dalam Bundles VAP ?


Jawaban :

1. insersi :
a. Kebersihan tangan sebelum tindakan aseptic dan setelah menyentuh darah dan
cairan tubuh (sebelum inserasi dan setelah inserasi)
b. Menggunakan teknik steril ketika melakukan tindakan intubasi atau
memanipulasi ETT
c. Menggunakan APD (sarung tangan bersih, topi, gaun, masker sesuai indikasi
dan jenis paparan)
d. Prosedur sedasi dan analgetik (PSA) “fentanyl, propofal, etomidate,midazolam”
untuk merelaksasi otot-otot pernapasan.
2. maintenance :
a. Melakukan kebersihan tangan secara rutin setiap prosedur tindakan/melakukan
manipulasi pasien dan peralatan kesehatan
b. Posisi kepala 3- s/d 45 derajat
c. Kelakukan perawatan kebersihan mulut dan hidung secara rutin
d. Menggunakan APD (sarung tangan bersih, topi, gaun, masker sesuai indikasi
dan jenis paparan saat melakukan perawatan pasien
e. Manajemen sekresi oropharingeal dan endotrakeal
f. Penggantian sirkuit, trachesotomy dini dan prophylaksis peptic ulcer.

Pada saat IPCN melakukan Audit Bun dle VAP yang pertama-tama dilakukan adalah
mengumpulkan data pasien yang terpasang Ventilator dan mendatangi pasien tersebut dan
melihat petugas melakukan perawatan pada pasien yang akan dipasang ventilator bahkan
yang sudah erpasang ventilator kita lihat langsung apakah tindakan sudah sesuai dengan
bundles yang kita buat, ceklis saja yang dlakukan. Kemudian lakukan perhitungan dengan
rumus jumlah ya/ jumlah ya+ jumlah tidak x100. Sehingga mendapatkan hasil kepatuhanya.

Anda mungkin juga menyukai