Anda di halaman 1dari 7

UJIAN KOMPREHENSIF IPCN DASAR

Petunjuk :
1. Download dahulu Soal Ujian IPCN Dasar pada link :
https://docs.google.com/document/d/1HZ2uLthQIPhacYb-rK5Q6WpvWkaURZ8c/edit?
usp=sharing&ouid=100006595484179250168&rtpof=true&sd=true

2. rename/beri nama file word dengan format No. Absen_Nama_Penguji


3. Baca soal dengan tenang dan teliti dan Jawab setiap pertanyaan dengan ringkas tetapi jelas
4. Ketik jawaban langsung dalam lembaran ini untuk setiap pertanyaan atau isi pada file word ujian yang
sudah di dowload
5. kirim jawaban menggunakan form ini

UJIAN KOMPREHENSIF

PELATIHAN IPCN DASAR

No. Absen :  29

Nama :  SOFI NUR EKA APRIL LAELANI

Pembimbing :  JAJANG,S.Kep.,Ners

Asal Institusi :  RSUD Berkah Pandeglang

Lama Menjadi :  1 Tahun


IPCN

1. Sebagai seorang IPCN, anda harus memahami konsep penularan infeksi, Definiskan
menggunakan skema atau jelaskan proses penularan infeksi yang dapat terjadi
Jawaban :
Enam komponen rantai penularan infeksi, yaitu:
a. Agen infeksi (infectious agent) adalah mikroorganisme penyebab infeksi. Pada manusia,
agen infeksi dapat berupa bakteri, virus, jamur dan parasit.
b. Reservoir agen infeksi dapat hidup, tumbuh, berkembang-biak dan siap ditularkan kepada
pejamu atau manusia. Berdasarkan penelitian, reservoir terbanyak adalah pada manusia,
alat medis, binatang, tumbuh-tumbuhan, tanah, air, lingkungan dan bahan-bahan organik
lainnya.
c. Portal of exit (pintu keluar) adalah lokasi tempat agen infeksi (mikroorganisme)
meninggalkan reservoir melalui saluran napas, saluran cerna, saluran kemih serta
transplasenta.
d. Metode Transmisi adalah metode transport mikroorganisme dari wadah/reservoir ke
pejamu yang rentan. Ada beberapa metode penularan yaitu: (1) kontak: langsung dan tidak
langsung, (2) droplet, (3) airborne, (4) melalui vehikulum (makanan, air/minuman, darah)
dan (5) melalui vektor (biasanya serangga dan binatang pengerat).
e. Portal of entry (pintu masuk) adalah lokasi agen infeksi memasuki pejamu yang rentan
dapat melalui saluran napas, saluran cerna, saluran kemih dan kelamin atau melalui kulit
yang tidak utuh.
f. Susceptible host (Pejamu rentan) adalah seseorang dengan kekebalan tubuh menurun
sehingga tidak mampu melawan agen infeksi. Faktor yang dapat mempengaruhi kekebalan
adalah umur, status gizi, status imunisasi, penyakit kronis, luka bakar yang luas, trauma,
pasca pembedahan dan pengobatan dengan imunosupresan.

2. A. Dalam melaksanakan kegiatannya, Komite PPI harus memiliki program yang ditetapkan
setiap tahunnya, Apa saja program yang harus dibuat oleh Komite/Tim PPI ?
Jawaban :
Program Kerja Komite PPI
1. Kebersihan tangan
 Audit 6 langkah dan 5 moment kebersihan tangan kepada semua petugas baik klinis
dan non klinis.
 Edukasi Kebersihan tangan ke petugas, pasien, pengunjung dan masyarakat
 Usulan kelengkapan fasilitas kebersihan tangan
2. Kebersihan lingkungan rumah sakit
 Audit kepatuhan petugas pembuangan limbah/ sampah
 Usulan kelengkapan fasilitas kebersihan lingkungan.
 Pemeriksaan kualitas udara, air dan permukaan lingkungan
3. Surveilens infeksi
 Infeksi Daerah Operasi ( IDO )
 Infeksi Aliran Darah Primer ( IADP )
 Plebitis
 Infeksi Saluran Kemih
 ( ISK )
 Ventilator Associated Infection ( VAP )
 Hospital Aquired Pneumonia ( HAP )
4. Investigasi ( Outbreak ) penyakit infeksi
Persiapan lapangan Ø Memastikan KLB Ø Verifikasi Diagnosa Ø Tetapkan kasus KLB
(umumkan ) Ø Pengolahan data deskriptif Ø Buat langkah penanggulangan Ø Evaluasi
hasil Ø Pencegahan dan penanggulangan Ø Observasi hasil tindakan Ø Komunikasi hasil
temuan Ø Kasus dihentikan
5. Meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan antimikroba secara aman.
 Pembuatan Pola kuman HAIs
 Pembuatan Pola Kuman MDRO
 Pemantauan pemberian Antimikroba profilaksis
6. Kesehatan kerja
 Medical Chek Up seluruh karyawan sesuai prioritas
 Tracing Kontak erat Covid -19
 Laporan pasca pajanan
 Profilaksis pasca pajanan
7. Edukasi PPI
Kegiatan diklat eksternal
- Pelatihan PPI Dasar
- Pelatihan PPI Lanjut
- Pelatihan IPCN
- Pelatihan IPCN Lanjut
- Pelatihan TOT PPI
- Pelatihan IPCD
- Pertemuan Ilmiah Tahunan
- Pelatihan/Seminar/Workshop PPI lainnyaKegiatan diklat eksternal
- Pelatihan PPI Dasar
- Pelatihan PPI Lanjut
- Pelatihan IPCN
- Pelatihan IPCN Lanjut
- Pelatihan TOT PPI
- Pelatihan IPCD
- Pertemuan Ilmiah Tahunan
- Pelatihan/Seminar/Workshop PPI lainnya
Kegiatan diklat internal
 Orientasi pegawai baru ( klinis non klinis )
 Orientasi mahasiswa baru ( klinis dan non klinis )
 In House Training Staf Klinis ( PPA) secara berkala
 In House Training Staf Non Klinis
 Edukasi Pasien dan keluarga
 Edukasi Pengunjung
8. Assesment resiko secara berkala, analisis resiko, serta menyusun risk register
Infection Control Risk Assesment ( ICRA ) unit :
Rawap Inap - Rawat Jalan - Instalasi Gawat Darurat - Instalasi Farmasi - Instalasi
Radiologi - Instalasi Penyehatan Lingkungan - Intensive Care Unit - Instalasi Bedah
Sentral - Instalasi Pengolah Data Elektronik - Instalasi Patologi Klinik - Instalasi
Radiologi - Instalasi Rehabilitasi Medik - Instalasi Pemeliharaan Sarana RS - Instalasi
Promosi Kesehatan Rumah Sakit
Infection Control Risk Assesment ( ICRA ) kegiatan penunjang:
 Tindakan invasife (pencampuran obat suntik, pemberian suntikan, terapi cairan
 pemrosesan alat dan sterilisasi
 pengelolaan linen dan laundry
 pengelolaan limbah dan benda tajam
 pelayanan makanan
 pengelolaan kamar jenazah

Infection Control Risk Assesment ( ICRA ) kontruksi:


- renovasi
- demolisi
- pembangunan gedung baru/kontruksi
9. Menetapkan sasaran penurunan resiko infeksi.
Penerapan Bundles /Pencegahan IDO
- Penerapan Bundles /Pencegahan Plebitis
- Penerapan Bundles /Pencegahan IADP
- Penerapan Bundles /Pencegahan ISK
- Penerapan Bundles /Pencegahan VAP
- Penerapan Bundles /Pencegahan HAP
10. Mengukur dan me-review resiko infeksi.
Skoring Resiko Infeksi:
- Resiko HAIs
- ICRA Unit
- ICRA penunjang
- ICRA Kontruksi
- Resiko Laboratorium
Review resiko infeksi
- Dilakukan upaya menurunkan resiko infeksi dengan PDSA.
11. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPI
 Monitoring dan supervisi tiap bulan
 Analisa dan evaluasi tiap 3 bulan
 Rapat dengan IPCLN tiap bulan
 Rapat dengan Komite PPI setiap 3 bulan
 Rapat dengan Komite PMKP setiap 4 bulan
 Rapat dengan unit terkait setiap 4 bulan atau sewaktu- waktu diperlukan

B. Menurut anda, apa hambatan atau kesulitan yang mungkin akan ditemukan dalam
melaksanakan program PPI ?
Jawaban :
1. Kurang tersediaanya sarana dan prasarana
2. Kesadaran petugas yang masih kurang
3. Kurang dukungan dari manejemen
4. Pencatan kasus infeksi yang tidak berkelanjutan

3. A. Jelaskan, apa bedanya kewaspadaan standar dengan kewaspadaan berdasarkan


transmisi ?
Jawaban :
 Kewaspadaan standar yaitu kewaspadaan yang utama, dirancang untuk diterapkan secara
rutin dalam perawatan seluruh pasien di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya, baik yang telah didiagnosis,diduga terinfeksi atau kolonisasi.
 Kewaspadaan berdasarkan transmisi adalah sebagai tambahan Kewaspadaan Standar yang
dilaksanakan sebelum pasien didiagnosis dan setelah terdiagnosis jenis infeksinya.
B. Sebutkan apa yang termasuk dalam kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan
transmisi!
Jawaban :
a. Kewaspadaan standar, yaitu kebersihan tangan, Alat Pelindung Diri
(APD),dekontaminasi peralatan perawatan pasien,kesehatan lingkungan, pengelolaan
limbah, penatalaksanaan linen, perlindungan kesehatan petugas, penempatan pasien,
hygiene respirasi/etika batuk dan bersin, praktik menyuntik yang aman dan praktik
lumbal pungsi yang aman.
b. kewaspadaan berdasarkan transmisi
1. Kewaspadaan Transmisi Melalui Kontak
2. Kewaspadaan Transmisi Melalui Droplet
3. Kewaspadaan Transmisi Melalui Udara (Air-Borne Precautions)

4. Jelaskan peran dan fungsi anda sebagai IPCN dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien yang memiliki risiko HAIs.
Jawaban :
Peran dan fungsi IPCN yaitu sebagai
1. Educator
2. Surveyor
3. Ahli dalam bidang PPI sebagai konsultan, manajer, komunikator, motivator, fasilitator,
coordinator, evaluator, auditor
IPCN Bekerja di semua unit kerja, perpanjangan tangan program kerja PPI, Monitoring dan
Evaluasi, Melakukan Surveilans dan Audit, Memerikan Edukasi dan Penyuluhan, Memberikan
Konsultasi, Membuat laporan kegiatan

5. Jelaskan Langkah-langkah dalam mengimplementasikan Surveilans HAIs ?


Langkah-Langkah Surveilans
1. Perencanaan
a. Mengkaji populasi pasien
menentukan populasi pasien yang akan dilakukan survei
b. Menseleksi hasil
melakukan seleksi hasil surveilans dengan pertimbangan kejadian paling sering/dampak
biaya/diagnosis yang paling sering
c. Penggunaan definisi infeksi
Gunakan definisi infeksi yang mudah dipahami dan mudah diaplikasikan,
2. Pengumpulan data
 Mengumpulkan data surveilans oleh orang yang kompeten, profesional, berpegalaman,
dilakukan oleh IPCN
 Memilih metode surveilans dan sumber data yang tepat.
 Data yang dikumpulkan dan dilakukan pencatatan meliputi data demografi, faktor
risiko, antimikroba yang digunakan dan hasil kultur resistensi, nama, tanggal lahir, jenis
kelamin, nomorcatatanmedik, tanggal masuk RS.
 Metode observasi langsung merupakan gold standard.
3. Analisis
Incidence rate dengan meggnakan Numerator dan Denominator
4. Interpretasi
5. Pelaporan
6. Evaluasi

6. Bagaimana cara anda membuat dan menyusun ICRA HAIs ? Jelaskan !


Jawaban :
1. Identifikasi resiko
Proses menejemen resiko bermula dari identifikasi resiko dan melibatkan
a. Penghitungan beratnya ptonsial dan kemungkinan frekuensi munculnya resiko
b. Identifikasi aktifitas dan pekerjaan yang menempatkan pasien, tenaga Kesehatan dan
pengunjung pada resiko
c. Identifikasi agen infeksius yang terlibat
2. Analisa resiko
• Mengapa hal ini terjadi ?

• Berapa sering hal ini terjadi ?

• Siapa saja yang berkontribusi terhadap kejadian tersebut ?

• Dimana kejadian tersebut terjadi ?

• Apa dampak yang paling mungkin terjadi jika tindakan yang sesuai tidak

dilakukan ?

•Berapa besar biaya untuk mencegah kejadian tersebut ?

3. Kontrol resiko

• Memastikan rencana pengurangan risiko dilaksanakan.

• dapat dilakukan dengan audit dan atau surveilans untuk memberikan umpan

balik kepada staf dan manajer terkait.


4. Monitoring resiko

7. A. Jelaskan apa yang dimaksud dengan BUNDLES ?


Jawaban :
secara umum adalah pengelompokan praktik terbaik sehubungan dengan proses penyakit yang
secara individual meningkatkan perawatan, tetapi ketika diterapkan bersama-sama
menghasilkan peningkatan yang jauh lebih besar

B. Jelaskan apa saja yang harus diimplementasikan dalam Bundles VAP ?


Jawaban :
1. Membersihkan tangan setiap akan melakukan kegiatan terhadap pasien
2. Posisikan tempat tidur antara 30-45O bila tidak ada kontra indikasi
3. Menjaga kebersihan mulut setiap 2-4 jam dengan menggunakan clorhexidine 0,02% dan
dilakukan gosok gigi setiap 12 jam untuk mencegah timbulnya flaque
4. Manajemen sekresi oroparingeal dan trakeal yaitu:
5. Melakukan pengkajian setiap hari ‘sedasi dan extubasi”:
6. Peptic ulcer disease Prophylaxis diberikan pada pasien-pasien dengan risiko tinggi.
7. Berikan Deep Vein Trombosis (DVT) Prophylaxis.

Anda mungkin juga menyukai