Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PROGRAM PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI

KLINIK UMUM DAN GIGI CITRA MEDIKA

Semester I JUNI 2023

A. PELAKSANAAN KEBIJAKAN ORGANISASI PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN INFEKSI .

1. Telah ter bentuk Tim PPI Klinik sesuai dengan Surat Keputusan
Pimpinan Klinik umum dan Gigi Citra Medika Nomor
16/SK/PMKP/I/2023 yang mempunyai tugas, fungsi dan kewenangan
yang jelas sesuai dengan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di fasilitas pelayanan Kesehatan.

2. Tim PPI merupakan unit kerja langsung di bawah Team Mutu Klinik,
yang disusun terdiri dari :

a. Ketua, : drg Shita mahanani

b. Sekretaris :

c. Anggota :

B. PELAKSANAAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


INFEKSI

1. Pelaksanaan Kewaspadaan Isolasi

2. Pelaksanaan kewaspadaan standar

3. Pendidikan dan Pelatihan Karyawan

4. Penggunaan Antibiotika Rasional untuk Prodilaksis dan Terapeutik

C. PELAKSANAAN KEBIJAKAN UMUM KEWASPADAAN ISOLASI


1. Kewaspadaan isolasi telah diterapkan untuk mengurangi
risiko infeksi penyakit menular pada petugas kesehatan baik
dari sumber infeksi yang diketahui maupun yang tidak
diketahui.

2. Dalam memberikan pelayanan kesehatan setiap petugas


harus menerapkan kewaspadaan isolasi yang terdiri dari dua lapis
yaitu kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan
transmisi.

3. Kewaspadaan standar yang diterapkan secara rutin di klinik


yang meliputi :

1. Kepatuhan Kebersihan tangan,

2. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD),

3. Pengelolaan limbah,

4. Perlindungan kesehatan karyawan,

5. Hygiene respirasi (etika batuk),

6. Praktek menyuntik yang aman.

4. Kewaspadaan berdasarkan transmisi diterapkan sebagai


tambahan kewaspadaan standar pada kasus – kasus yang
mempunyai risiko penularan melalui kontak, droplet, udara
(airborne), common vehicle (makanan, air, obat, alat, peralatan),
dan vektor (lalat, nyamuk, tikus).

D. PELAKSANAAN KEBIJAKAN KEWASPADAAN STANDAR

1. Kebersihan Tangan / Hand Hygiene

a. Semua karyawan klinik, pasien dan pengunjung sudah diusahakan


menjaga kebersihan dengan melakukan cuci tangan dengan
menggunakan air bersih dan sabun atau handrub menggunakan
cairan antiseptik berbasis alkohol.

b. Kebersihan tangan dilakukan pada 5 keadaan

a. Sebelum kontak dengan pasien,

b. Sebelum melakukan tindakan aseptik,

c. setelah melakukan tindakan invasif yang berhubungan


cairan tubuh pasien,

d. Setelah kontak dengan pasien,

e. Setelah kontak dengan lingkungan pasien.

c. Bila tangan tampak kotor : maka cuci tangan dengan sabun


dengan air mengalir.

d. Bila tangan tidak tampak kotor : cuci tangan dengan handrub


cairan antiseptic berbasis alcohol.

e. Cuci tangan dengan sabun dilakukan dengan 6 langkah selama 40-


60 detik, dengan prosedur yang sesuai dengan rekomendasi WHO.

f. Handrub dengan cairan antiseptik berbasis alkohol dilakukan


dengan benar 6 langkah selama 20-30 detik, dengan prosedur
yang sesuai dengan rekomendasi WHO.

g. Tim PPI telah melakukan evaluasi kepatuhan cuci tangan melalui


survey terhadap seluruh petugas klinik setiap bulan melaui
pelaporan INM .

h. Hasil survey kepatuhan cuci tangan dari unit kerja belum


memenuhi standard pada bulan mei sehingga pada bulan juni
dilakukan sosialisasi/training ulang kebersihan tangan pada unit
tersebut

2. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)

a. Alat pelindung diri (APD) adalah alat yang berfungsi sebagai


pelindung barrier untuk melindungi dari mikroorganisme yang ada
dan petugas kesehatan.
b. Semua petugas yang melakukan kontak dengan pasien yang
berisiko menularkan penyakit infeksius sudah memakai APD
sesuai dengan prosedur yang benar.

c. Semua petugas yang melakukan tindakan septik aseptik sudah


memakai APD dan dengan prosedur yang benar.

d. Jenis-jenis APD yang digunakan di klinik yaitu : sarung tangan,


masker, alat pelindung mata (goggles plastik bening, kaca mata
pengaman, topi, gaun pelindung, apron, )

e. Untuk APD yang disposible setelah dipakai sudah dibuang


ditempat sampah infeksius yang telah disediakan, sedangkan untuk
APD yang akan di pakai kembali, dilakukan penatalaksanaan
sesuai prosedur.

3. Pengelolaan Limbah

a. Klinik sudah menerapkan Upaya menurunkan resiko infeksi salah


satunya dengan cara pengelolaan limbah yang tepat.

b. Pengelolaan limbah dilakukan mulai dari identifikasi, pemisahan,


labeling, packing, penyimpanan, pengangkutan dan penanganan
sesuai jenis limbah dengan bekerjasama dengan pihak ketiga.

4. Pengendalian lingkungan

a. Pengendalian lingkungan Klinik merupakan salah satu upaya


pencegahan pengendalian infeksi.

b. Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat lingkungan dapat


diminimalkan dengan melakukan pembersihan lingkungan,
disinfeksi permukaan lingkungan yang terkontaminasi dengan
darah atau cairan tubuh pasien, melakukan pemeliharaan
peralatan medik dengan tepat, mempertahankan mutu air bersih,
mempertahankan ventilasi udara yang baik.

5. Perlindungan Kesehatan karyawan

a. Karyawan Klinik Citra Medika sudah menerapkan prinsip-


prinsip PPI yaitu kewaspadaan standar dan kewaspadaan
berbasis transmisi sesuai dengan indikasi dalam melaksanakan
tugasnya sehari-hari.

b. Karyawan Klinik Citra Medika terutama karyawan medis


dan paramedis, berhak mendapatkan vaksinasi hepatitis B
secara bertahap, tetapi belum dilaksanakan

c. Karyawan yang terpajan infeksi harus melakukan


prosedur paska pajanan, kemudian Tim PPI menindaklanjuti
dan mengevaluasi.

d. Karyawan Klinik yang merawat pasien menular melalui


udara harus mendapatkan pelatihan mengenai cara penularan
dan penyebaran, tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi
yang sesuai prosedur bila terpajan. Karyawan yang tidak terlibat
langsung dengan pasien harus diberi penjelasan umum mengenai
penyakit tersebut.

6. Praktek menyuntik yang aman

a. Semua petugas medis dan paramedis Klinik wajib


melakukan praktik menyuntik yang aman sesuai dengan
prosedur.

b. Praktek menyuntik menggunakan jarum yang steril, sekali pakai,


pada tiap suntikan untuk mencegah kontaminasi pada peralatan
injeksi dan terapi.

c. Bila menggunakan vial multidose, sebaiknya tetap digunakan


sekali pakai karena jarum atau spuit yang dipakai ulang untuk
mengambil obat dalam vial multidose dapat menimbulkan
kontaminasi mikroba yang dapat menyebar saat obat dipakai
untuk pasien lain.

7. Hygiene respirasi (etika batuk)

a. Kebersihan pernapasan dan etika batuk adalah dua


cara penting untuk mengendalikan penyebaran infeksi di
sumbernya.

b. Semua pasien, pengunjung, dan petugas kesehatan harus


dianjurkan untuk selalu mematuhi etika batuk dan
kebersihan pernapasan untuk mencegah sekresi pernapasan.
c. Etika batuk dilakukan dengan cara saat batuk atau bersin : Tutup
hidung dan mulut, segera buang tisu yang sudah dipakai, lakukan
kebersihan tangan.

E. PELAKSANAAN KEBIJAKAN KEWASPADAAN BERDASARKAN


TRANSMISI

1. Penggunaan APD petugas

a. Petugas memakai sarung tangan bersih non steril, lateks saat


masuk ke ruang pasien, ganti sarung tangan setelah kontak dengan
bahan infeksius (feses, cairan drain), lepaskan sarung tangan sebelum
keluar dari kamar pasien dan cuci tangan.

b. Petugas memakai gaun bersih, tidak steril saat masuk ruang


pasien untuk melindungi baju dari kontak dengan pasien,
permukaan lingkungan, barang diruang pasien, cairan diare pasien,
luka terbuka. Lepaskan gaun sebelum keluar ruangan. Jaga agar
tidak ada kontaminasi silang ke lingkungan dan pasien lain.

2. Kewaspadaan transmisi droplet

a. Masker selalu dipakai bila bekerja dalam radius 1 meter terhadap


pasien, saat kontak erat. Masker seyogyanya melindungi hidung dan
mulut, dipakai saat memasuki ruang rawat pasien dengan infeksi
saluran nafas.

b. Pengelolaan peralatan perawatan pasien Tidak perlu penanganan


udara secara khusus karena mikroba tidak bergerak jarak jauh.

3. Kewaspadaan transmisi udara (airborne)

a. Pengaturan penempatan posisi pemeriksa, pasien dan ventilasi mekanis


didalam suatu ruangan memperhatikan arah suplai udara bersih yang
masuk dan keluar.

F. KEBIJAKAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KARYAWAN DALAM


RANGKA PPI

a. Ketua Tim PPI Klinik diharapkan memiliki sertidikat Pelatihan


Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Tingkat Dasar.
b. Semua pegawai baru Klinik baik tenaga medis maupun non medis wajib
menjalani program orientasi pegawai baru baik orientasi umum maupun
khusus yang salah satu materinya adalah pelatihan tentang
pencegahan dan pengendalian infeksi yang diselenggarakan oleh
Tim PPI.

c. Tim PPI sudah berusaha mengembangkan program PPI yang


mengikutsertakan seluruh karyawan Klinik, pasien dan keluarga, serta
pengunjung lainnya

d. Tim PPI telah memberikan pendidikan tentang PPI kepada karyawan


Klinik, pasien dan keluarga, serta pengunjung lainnya berupa kepatuhan
kebersihan tangan dan kepatuhan membuang sampah pada tempatnya.

H. KEBIJAKAN PEMELIHARAAN FISIK DAN SARANA TERKAIT PPI

a. Tim PPI sudah memberikan masukan kepada Pimpinan Klinik


yang menyangkut konstruksi bangunan, renovasi ruangan, cara
pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI.

b. Telah dibuat laporan ICRA untuk renovasi yaitu : ICRA renovasi


pengecatan Gedung dan ICRA pemasangan Paving halaman belakang.

c. Untuk pemeliharaan Fisik dan sarana bekerjasama dengan


Ketua manajemen Fasilitas dan Keselamatan.

I. PENUTUP

Demikian laporan pelaksanaan program PPI di Klinik Citra medika untuk


semester pertama tahun 2023. Mohon dukungan untuk pelaksanaan dan
tindak lanjut program semester berikutnya.
Adapun kesimpulan dari pelaksanaan program PPI semester pertama
ininadalah adalah :
1. Telah disusun 5 SOP program PPI yaitu :
a. SOP Kepatuhan kebersihan tangan
b. SOP penggunaan APD
c. SOP pengelolaan Limbah medis dan Non medis
d. SOP Penyuntikan yang aman
e. Sop etika batuk
2. Telah dilaksnakan kewaspadaan isolasi dan kewaspadaan standar
walaupun belum optimal
3. Beberapa program sudah dilaporkan melalui Program pelaporan INM
yaitu : kepatuhan kebersihan tangan dan pemakaian APD.
4. Telah disusun ICRA konstruksi yaitu ICRA konstruksi untuk
Pengecatan Gedung dan ICRA konstruksi Pemasangan paving
Halaman Belakang .
5. Program vaksinasi hepatitis pada karyawan belum dilaksnakan.
6. Rencana semester depan adalah Meningkatkan capaian INM dan
pelaksanaan Vaksinasi hepatitis bagi karyawan.

Salatiga , 30 juni 2023


Ketua Tim PPI
Klinik Umum dan gigi Citra medika

Drg Shita mahanani

Anda mungkin juga menyukai