Anda di halaman 1dari 6

Hand Hygiene

redzz | Rabu, 30 Januari 2013 | 0 comments


Hand Hygiene adalah tindakan membersihkan tangan dengan tepat dan benar yang dapat
dilakukan dengan:
- Melakukan handrub dengan cairan handrub berbasis alkohol, bila tangan tidak tampak kotor
- Mencuci tangan dengan sabun dan air, bila tangan tampak atau terasa kotor, terkontaminasi
dengan darah maupun cairan tubuh, dan bila berpotensi membentuk spora kuman.

5 saat melakukan praktek kebersihan tangan


1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan bersih/asepsis
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

Persiapan Hand Hygiene:


1. Sebelum melakukan hand hygiene pastikan tangan tidak menggunakan perhiasan
2. Jagalah kuku agar tetap pendek
3. Jangan menggunakan cat kuku

Prosedur cuci tangan :


1. Basuh tangan dengan air kemudian tuangkan sabun cair secukupnya ke telapak tangan
2. Ratakan sabun pada kedua telapak tangan
3. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
4. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari
5. Gosok jari-jari kedua tangan dengan posisi saling mengait
6. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan, dan sebaliknya
7. Gosok ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dengan gerakan memutar, kemudian
sebaliknya
8. Bilas kedua tangan dengan air
9. keringkan dengan tissue towel hingga benar-benar kering
10. Gunakan tissue tersebut untuk menutup keran
11. Saat kering, tangan anda sudah aman

Sumber : Buku petunjuk tekhnis hand hygiene bagi petugas kesehatan di RSUP Fatmawati
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Prevention and Control of Infections (PCI)

Gambaran Umum
Tujuan program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit adalah untuk
mengidentifikasi dan mengurangi risiko penularan atau transmisi infeksi di antara pasien, staf,
profesional kesehatan, pekerja kontrak, relawan,mahasiswa, dan pengunjung.

Risiko infeksi dan kegiatan program dapat berbeda antara rumah sakit yang satu dengan rumah
sakit lainnya,tergantung pada kegiatan dan layanan klinis rumah sakit yang bersangkuran,
populasi pasien yang dilayani, lokasi geografis, volume pasien, dan jumlah pegawainya.

Program yang efektif umumnya telah menentukan pemimpin program, staf terlatih, metode
untuk mengidentifikasi dan mengatasi risiko infeksi secara proaktif, kebijakan dan prosedur yang
sesuai, menentukan ,juga pendidikan staf, dan pengoordinasian program itu di seluruh rumah
sakit.

Standar
Berikut adalah daftar semua standar untuk fungsi ini. Agar nyaman dibaca, daftar ini tidak
menyertakan persyaratan, maksud dan tujuan, atau elemen penilaiannya. Informasi lebih lanjut
tentang sasaran-sasaran ini, dapat dilihat pada bagian berikutnya dalam bab ini, yakni Sasaran,
Persyaratan, Maksud dan Tujuan, dan Elemen Penilaian.

Program Kepemimpinan dan Koordinasi


PPI.1 Semua kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi diawasi oleh satu atau lebih individu.
Individu tersebut memiliki kualifikasi yang cukup dalam bidang pencegahan dan pengendalian
infeksi yang didapat dari pendidikan, pelatihan, pengalaman, atau sertifikasi.

PPl.2 Terdapat mekanisme koordinasi untuk semua kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
yang melibatkan para dokter, perawat, dan Iain-lain berdasarkan ukuran dan kompleksitas rumah
sakit.

PPI.3 Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan atas pengetahuan ilmiah terkini,
pedoman praktik yang diterima, undang-undang dan peraturan yang berlaku, serta standar-
standar untuk sanitasi dan kebersihan.

PPI.4 Pemimpin rumah sakit menyediakan sumber daya yang memadai untuk mendukung program
pencegahan dan pengendalian infeksi.

Fokus Program
PPI.5 Rumah sakir merancang dan menerapkan suatu program menyeluruh untuk mengurangi risiko
infeksi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan pada pasien dan petugas pelayanan
kesehatan.
PPI.5.1 Semua wilayah pasien, stafdan pengunjung rumah sakit termasuk dalam program pencegahan
dan pengendalian infeksi.
PPI.6 Rumah sakit menggunakan pendekatan berbasis risiko dalam menetapkan fokus program
pencegah dan penurunan infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan.

PPI.7 Rumah sakit mengidentifikasi prosedur dan proses yang terkait dengan risiko infeksi dan
menerapi strategi untuk mengurangi risiko infeksi.
PPI.7.1 Rumah sakit mengurangi risiko infeksi dengan memastikan pembersihan dan sterilisasi peralatan
yang memadai dan pengelolaan binatu dan linen yang tepat.
PPI.7.1.1 Terdapat kebijakan dan prosedur yang mengidentifikasi proses untuk mengelola persediaan yang
sudah kadaluarsa dan menentukan persyaratan untuk penggunaan kembali peralatan sekali-pakai
apabila diizinkan oleh undang-undang dan peraturan.
PPI.7.2 Rumah sakit mengurangi risiko infeksi melalui pembuangan
limbah yang tepat.
PPI.7.3 Rumah sakit mempunyai kebijakan dan prosedur pembuangan benda tajam dan jarum.
PPI.7.4 Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas yang terkait dengan kegiatan kerja instalasi
makanan dan pengontrolan fungsi mekanis serta teknis (mechanical and engineering)
PPI.7.5 Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas selama pembongkaran, konstruksi dan
renovasi.

Prosedur Isolasi
PPI.8 Rumah sakit menyediakan alat pelindung untuk kewaspadaan (barrier precautions) dan prosedur
isolasi yang melindungi pasien, pengunjung dan staf dari penyakit menular dan melindungi
pasien imunosupresi dari infeksi yang terhadapnya pasien rentan.

Teknik Pelindung dan Higiene Tangan


PPI.9 Sarung tangan, masker, pelindung mata, peralatan pelindung lainnya, sabun dan disinfektan
tersedia dan:digunakan secara tepat jika diperlukan.

Integrasi Program dengan Perbaikan Mutu dan Keselamatan Pasien


PPI.10 Proses pencegahan dan pengendalian infeksi terintegrasi dengan program rumah sakit
keseluruhan untuk perbaikan mutu dan keselamatan pasien.

PPI.10.1 Rumah sakit menelusuri risiko infeksi, angka infeksi, dan tren infeksi yang terkait dengan
pelayanan kesehatan.

PPI.10.2 Perbaikan mutu meliputi ukuran-ukuran yang terkait dengan masalah infeksi y
yang penting secara epidemiologis bagi rumah sakit.

PPI 10.3 Rumah sakit menggunakan informasi risiko, tingkat risiko, dan tren risiko untuk merancang dan
memodifikasi proses penurunan risiko infeksi yang terkait dengan perawatan kesehatan ke
tingkat yang serendah mungkin.

PPI.10.4 Rumah sakit membandingkan tingkat infeksi yang terkait pelayanan kesehatan dengan rumah
sakit lain melalui database komparatif.
PPI.10.5 Hasil pengukuran pencegahan dan pengendalian infeksi dalam rumah sakit secara teratur
disampaikan kepada pemimpin dan staf.

lihat master JCI


Standar JCI meliputi standar yang berfokus pasien dan standar manajemen organisasi pelayanan
kesehatan. Dalam standar manajemen organisasi pelayanan kesehatan, terdapat 6 standar yang
salah satunya adalah pencegahan dan pengendalian infeksi (prevention and control of infections)
yang bertujuan untuk mengurangi risiko penularan diantara pasien, staf, profesional kesehatan,
pekerja kontrak, relawan, mahasiswa dan pengunjung.

Program pencegahan dan pengendalian infeksi harus dilakukan dengan pendekatan berbasis
risiko infeksi yang ada di rumah sakit, sehingga tiap rumah sakit akan memiliki program
pencegahan dan pengendalian infeksi yang berbeda tergantung dari risiko infeksinya karena
memiliki perbedaan layanan klinis, populasi pasien yang dilayani, lokasi geografis, volume
pasien dan jumlah pegawai rumah sakit.

Hand hygiene merupakan salah satu cara untuk mengurangi infeksi yang berkaitan dengan
perawatan kesehatan. Penelitian menjelaskan bahwa hand hygiene yang dilakukan oleh semua
pegawai rumah sakit dapat mencegah terjadinya hospital acquired infections (HAIs) sebesar 15-
30 % (Grol R, 2003 & Lautenbach, 2001). Banyak upaya dilakukan untuk meningkatkan
kepatuhan hand hgyiene namun umumnya tidak efektif dan berjangka pendek. Sehingga penting
untuk mencari strategi berbasis bukti yang jelas untuk meningkatkan kebiasaan hand hygiene.

Huis, A et al (2012) mencoba menggambarkan secara berurutan mengenai strategi meningkatkan


kepatuhan hand hygiene yang baik seperti dalam langkah-langkah seperti dibawah ini.

 Langkah 1 : mendeskripsikan Hand Hygiene yang baik


 Langkah 2 : Memperkirakan pemenuhan hand hygiene saat ini
 Langkah 3 : Memperkirakan berbagai penghambat dan fasilitator yang berkaitan dengan
pemenuhan hand hygiene
 Langkah 4 : Merancang strategi peningkatan hand hygiene dan menghubungkan aktivitas
implementasi dengan faktor pengaruhnya
 Langkah 5 : Menguji dan mengeksekusi strategi peningkatan hand hygiene
 Langkah 6 : Menguji keefektivan biaya dalam strategi peningkatan hand hygiene
 Langkah 7 : Menilai dan menetapkan kembali strategi peningkatan hand hygiene

Anda mungkin juga menyukai