Anda di halaman 1dari 5

i

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN SUCTION PADA PASIEN


Tn. Y DENGAN DIAGNOSA MEDIS CEDERA OTAK BERAT

DI RUANG ICU RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

25 APRIL 2022

OLEH :

TINA LUSIA.

NIM 21.300.0148

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA

TAHUN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN SUCTION PADA PASIEN


Tn. Y DENGAN DIAGNOSA MEDIS CEDERA OTAK BERAT DI RUANG ICU
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
TANGGAL 25 APRIL 2022

OLEH
TINA LUSIA
NIM 21.300.0148

Palangka Raya,

Mengetahui,

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Ria Anggara Hamba,Skep.,Ns.,MKes) (Christina Indah, Skep.,Ners)


ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN / LOG BOOK

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Suction (penghisapan lendir)


2. Nama klien : Tn. Y
3. Diagnosa medis : Cedera otak berat
4. Diagnosa keperawatan : bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan mukus tertahan
5. Justifikasi tindakan :
Obstruksi/bersihan jalan napas merupakan pernapasan yang tidak normal akibat ketidakmampuan
batuk secara efektif, dapat disebabkan oleh sekresi yang kental atau berlebihan, akibat imobilisasi,
statis sekresi. Kegagalan mempertahankan patensi jalan napas dapat berakibat fatal, bahkan dapat
menyebabkan kematian.
Suction adalah suatu tindakan untuk membersihkan jalan napas dengan menggunakan kateter
penghisap melalui nasotrakeal tube (NTT), orotacheal tube (OTT), traceostomy tube (TT) pada
saluran napas atas.

6. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :


a) Persiapan alat :
Suction pump dan botol berisi cair desinfektan
Kateter penghisap lendir
Sarung tangan
Pinset steril
Dua kom berisi larutan NaCl 0,9% dan larutan desinfektan
Kasa steril
Kertas tissue
Stetoskop

b) Prosedur pelaksanaan
1. Tahap PraInteraksi

a. Mengecek program terapi (rasional mencegah terjadinya kesalahan


sasaran/pasien dalam pemberian program terapi
b. Mencuci tangan (rasional mencegah transmisi mikroorganisme)
c. Siapkan alat (rasional pelaksanaan tindakan efektif efisien)
d. Memasang sampiran (rasional menjaga privasi klien)

2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam dan menyapa nama pasien (rasional memvalidasi keakuratan data dan
rencana yang dibuat dengan keadaan saat ini, membina rasa saling percaya)
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan (rasional menghormati hak-hak pasien untuk
mengetahui tindakan apa yang akan diberikan
c. Mendekatkan alat ke pasien (rasional memudahkan pelaksanaan tindakan sehingga efektif
efisien)
3. Tahap Kerja

a. Tempatkan klien pada posisi terlentang ; jika suction dilakukan melalui mulut posisi
kepala miring kearah perawat. Jika suction dilakukan melalui hidung, posisi kepala
ekstensi. (rasional agar pangkal lidah tidak jatuh kebelakang dan mencegah
aspirasi)
b. Memberikan oksigen nasal kanul 2-5 lpm (rasional mempertahankan kadar oksigen)
c. Meletakkan pengalas dibawah dagu pasien (rasional menjaga kebersihan klien)
d. Gunakan sarung tangan (rasional mencegah transmisi mikroorganisme)
e. Hubungkan kateter penghisap dengan selang alat penghisap.
f. Hidupkan mesin suction, cek tekanan dan botol penampung
g. Gunakan alat penghisap dengan tekanan 110-150mmHg untuk dewasa, 95-110
mmHg untuk anak-anak, dan 50-95 mmHg untuk bayi.(rasional tekanan yang
tidak tepat dapat menurunkan saturasi oksigen)
h. Lakukan penghisapan lendir dengan memasukan kateter penghisap ke dalam kom
berisi aquadest atau NaCl 0,9% untuk mempertahankan tingkat kesterilan.(rasional
mempermudah masuknya kanul suction)
i. Memasukan kanul suction dalam keadaan tidak menghisap.(hidung/nasofaring
±5cm, mulut/orofaring ±10cm) (rasional untuk mencegah distres pernapasan)
j. Tarik dengan memutar kateter penghisap (anak ±5 detik, dewasa < 15 detik).
(rasional beresiko terjadi hipoksia)
k. Bilas kateter dengan aquadest atau NaCl 0,9%.(rasional agar tidak terjadi sumbatan
pada kateter suction)
l. biarkan klien istirahat 20-30 detik sebelum melakukan penghisapan berikutnya
(rasional memberikan kesempatan klien bernapas)
m. mengulangi prosedur tersebut 3-5 kali suctioning
n. Setelah selesai, kaji jumlah, konsistensi, warna, bau secret, dan respon pasien
terhadap prosedur yang dilakukan.(rasional untuk mengetahui tingkat
keberhasilan tindakan)
o. Membereskan alat dan klien.(rasional siap digunakan sewaktu-waktu)
p. Mencuci tangan.(rasional mencegah transmisi mikroorganisme)
4. Tahap Terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan (rasional untuk menilai tingkat keberhasilan metode
yang dipakai dan pencapaian tujuan)
b. Berpamitan dengan klien (rasional membina saling percaya)
c. Mencuci tangan (rasional mencegah transmisi mikroorganisme)
d. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan (waktu pelaksanaan, respon pasien,
dan nama paraf perawat) (rasional sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat perawat
dalam pelaksanaan tindakan, serta mengetahui kapan tindakan dilakukan)

7. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
Bahaya Pencegahan
Hipoksemia Oksigenisasi sebelum dan sesudah suction
suction tidak melebihi 15 detik
ukuran diameter kanul suction yang benar
Trauma jaringan, iritasi dan Gunakan kanul suction dengan jenis dan ukuran benar
perdarahan Teknik suction baik dan benar
Ateletaksis Gunakan kanul suction dengan jenis dan ukuran benar
Teknik suction baik dan benar
Auskultasi pre dan post suction
Hipotensi Cek vital sign, pre dan post suction
Airways contrication Berikan bronkodilator

Analisa sintesa :
Penurunan kesadaran  reflek batuk menurun  akumulasi mukus  bersihan jalan napas tidak efektif
 lakukan suction  sekret keluar/tidak ada  Jalan napas bersih, suplai oksigen terpenuhi.

8. Tujuan tindakan tersebut dilakukan :


a. Membersihkan dan memelihara jalan nafas tetap bersih.
b. Untuk mengeluarkan sputum/secret pada pasien yang tidak mampu mengeluarkan sendiri.
c. Diharapkan suplai oksigen terpenuhi dengan jalan nafas yang adekuat

9. Hasil yang didapat dan maknanya :


a) Hasil ; jalan napas paten, tidak ada sumbatan dijalan napas
b) Makna ; saturasi oksigen meningkat

10. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/diagnosa
tersebut. (mandiri dan kolaborasi) :
a) Melakukan pemeriksaan suara napas
b) Memposisikan klien head-up (30 derajat)
c) Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat sesuai indikasi

Anda mungkin juga menyukai