Coronavirus Infection in the Central Nervus System and Respiratory Tract Show Distinct Features in
Hospitalized Children
Dr Budhi Febrian P J
Moderator dr Cempaka Thursina Sp S (K)
Penguji Prof Dr. dr. Sri Sutarni Sp.S (K)
dr Indarwati Satyaningsih Sp S (K)
Gejala flu, bronkiolitis, pneumoni, pada saraf multiple sclerosis, dll. Adanya IL6, IL 8, MCP - 1, G CSF
dan GM CSF, plasma ini berperan dalam proses penyakit ini.
Tujuan penelitian: analisis komprehensif maninfestasi klinis dan eksplorasi profil pada pasien anak
dengan gejala neurologis pada corona
Inklusi:
Dirawat di RS > 2 gejala ensefalitis
Demam
Sakit kepala
Leher kaku
Kejang
Perubahan tingkat kesadaran
Didapatkan 183 anak --> ensefalitis akut, ensefalomielitis akut dan multiple sclerosis
236 anak --> Infeksi saluran pernapasan
Semuanya di screening Corona dengan ELISA didapatkan sample + yang kemudian diambil darah dan
LCS
Eksklusi= bakteri, jamur, TB --> Sehingga murni infeksi virus corona
Hasil Penelitian
22 anak dengan CNS infection corona virus
Rata-rata 3 tahun, dari rural area.
Symptom Demam +, sakit kepala +, muntah +, diare +, tidak ada penurunan kesadaran
Tanda klinis: kaku kuduk 7% terbanyak
MRI
Lab pleocytosis
OUTCOME= FULL RECOVERY 22
Keterbatasan penelitian:
Sample sedikit
Sample hanya saat admisi masuk
Kesimpulan:
1. Infeksi CoV pada CNS dapat terjadi
2. Profil eksresi multiple sitokin harus dipahami
3. Jalur pada anak
Critical Apraisal
Jurnal jelas YA
Metode dengan tepat YA
Jurnal cukup bagus
Tujuan sudah sesuai > 90%
Pertanyaan:
1. dr Clara Valencia : salah satu patofisiologis adalah sitokin storm? Ada hubungannya? Pencegahan
untuk sitokin storm?
dr Budi: Interleukin 6, sitokin proinflamasi yang menginduksi sel B. Terutama berpengaruh pada
oksidatif stress yang akan merusak akson sehingga IL 6 akan muncul dan aktif --> terjadi destruksi
pada myelin seeth nya.
Sitokin storm pada otak oleh peningkatan berlebih IL - 6
Obat yang menghambat storm --> TCZ (tocirizumab) akan menormalkan imun sistem
2. dr. Distya : mekanisme sitokin storm infeksi CNS bisa berdiri sendiri atau harus satu rangkaian
dengan ISPA?
dr Budi: Corona virus menyebar lewat saluran pernapasan, pada penilitian ini di inklusi dan eksklusi
dimungkinkan pada 183 anak dengan gejala ensefalitis sudah pernah menjalani gejala ispa
sebelumnya. Namun setelah di screening pada 183 anak sudah tidak didapatkan gejala ispa. Pada
penelitian ini dibuat dua kelompok, 1 khusus ispa 1 lagi CNS saja.
Dr Cempaka: harus lebih hati hati dengan infeksi ispa dan cns bisa jadi COVID
3. dr IS: presentasi jangan lebih dari 15 menit, pertanyaan tentang prognosis pada pasien dalam
penelitian?
Dr Budhi: 22 pasien pada CNS full recovery 100%, corona pada ISPA recovery 84%,
Dr IS: apa faktor penyebabnya? Apakah ada bubungan dengan sitokin?
Dr Budhi: neuroplastisiti pada CNS, pada ispa lebih akut sehingga bisa lebih buruk prognosis
sedangkan pada CNS kemungkinan sudah dengan ISPA dan memiliki kekebalan sehingga lebih baik.
Dr IS: penyebarannya?
Dr Budhi: mekanisme viremia lalu bisa jadi neurotropik. Pada neurotropik secara langsung pada covid
19 dimungkinkan dari nasal lalu ke N olfactorius.
Dr IS: sample dari mana?
Dr Budhi: 80% bagus sample dari alveoli dengan bronkoskopi, 60% dari swab tenggorok, 24% dari
swab hidung