• Kejang diawali dengan mendengar bisikan, • Pasien kontrol ke poli saraf dengan
kemudian kaku diseluruh tubuh, saat karakteristik kejang yang sama terakhir
kejang pasien tidak sadar, dengan durasi < tanggal 12 Agustus, durasi < 5 menit,
5 menit. frekuensi 1-2x/ bulan.
• Setelah kejang pasien sadar dan tampak • Pasien mendapat terapi rutin dari RSUP dr
bingung selama 5 menit kemudian Sardjito: Depakote 2x250mg, asam folat
beraktivitas kembali. 2x1mg.
• Frekuensi kejang 2-3x setiap bulan
Disangkal: adanya demam, penglihatan kabur/dobel, gangguan lapang pandang, gangguan penghidu,
pusing berputar, nyeri kepala, sulit menelan, bicara pelo, mulut perot, kelemahan/kesemutan sesisi
Riwayat Penyakit Sekarang
HSMRS
• Pasien mengeluhkan sering telinga berdenging dan mendengar bisikan-bisian. Dalah sehari 2x
mendengar bisikan. Sebelumnya pasien sedang melakukan aktivitas, pasien sadar, durasi < 5
menit, bisikan berupa suara bicara, mengaji, berdenging. Setelah bisikan pasien sadar.
• Gejala dirasakan 2-3x/ minggu dengan frekuensi 2x perhari durasi < 5 menit
Disangkal: adanya kejang kaku seluruh tubuh, demam, penglihatan kabur/dobel, gangguan lapang pandang,
gangguan penghidu, pusing berputar, nyeri kepala, sulit menelan, bicara pelo, mulut perot,
kelemahan/kesemutan sesisi
Riwayat Penyakit Sekarang
Disangkal adanya demam, penglihatan kabur/dobel, gangguan lapang pandang, gangguan penghidu, nyeri
kepala, pusing berputar, sulit menelan, bicara pelo, mulut perot, kelemahan/kesemutan sesisi, trauma,
penurunan kesadaran
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat mondok di RSS tahun 2017 dengan ensefalitis viral lobus temporal yang
disertai gejala kejang kelojotan di keempat ekstremitas mendapat pengobatan
dengan azyclovir dan dikatakan sembuh pada 2018 sehingga tidak kontrol kembali.
Diakui:
-
: Pasien
: Meninggal
Disangkal:
- Epilepsi
- Tumor/ kemoterapi/radiasi
- Riwayat infeksi
menular/paru/THT
- Riwayat TB
Riwayat Psikososial
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Pasien tinggal dengan suami, hubungan dengan suami dan keluarga
pasien baik. Pasien tidak mendapat stigma buruk dari keluarga terkait
penyakitnya.
Pasien lulusan SMK, selama sekolah tidak pernah bermasalah.
Tingkat ekonomi menengah. Selama perawatan menggunakan BPJS.
Anamnesis Sistem
Sistem serebrospinal : Kejang fokal dengan gangguan kesadaran dan
automatisasi.
Sistem kardiovaskular : Tidak ada keluhan
Diagnosis Thalamocortical
1. Bangunan
1. Bangunan Peka
Peka pathway
Nyeri
Nyeri (Vertebra
(Vertebra segmensegmen Thorakal
Thorakal 8) 8)
topis 2. Medula
2. Medula
Lobus spinalis
spinalis
Temporal segmen
segmen thorakalis
thorakalis
Sinistra 8 8
Diagnosis
G1P0A0 hamil 24 minggu
lain
Pemeriksaan Fisik (15 juni 2021)
Keadaan Umum Kepala : Normocephalic, CA (-/-), SI (-/-)
Kondisi umum: kesan gizi cukup Leher : JVP normal, limfonodi tidak
GCS E4V5M6
teraba
Tanda vital: rom terbatas kesebelah kanan
BP : 120/80 mmHg Thorax : simetris, retraksi (-)
HR : 68 bpm, regular Pulmo : ves +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
RR : 20 x/minute, regular Jantung : S1-S2 regular, murmur (-)
Temp : 36.9°C
Abdomen : peristaltic (+) Normal, timpani
SPO2 : 98%
Nyeri tekan -
NPS : 0
Ekstremitas : hangat, edema -/ -
Pemeriksaan Neurologis
Kondisi Umum: sedang, GCS: E4V5M6 (Compos mentis)
B B 5/5/5 5/5/5
normotonus
- normotonus
-
+2 +2
Eutrophy Eutrophy
+2 +2
+2 +2 normotonus
normotonus
Eutrophy
Eutrophy
+2 +2
Clonus - Clonus -
- -
Skoring
• MMSE : 27/30 • HDRS :4
• Moca-INA : 23/30 • HRSA :6
• ADL : 0/18
• IADL : 0/14
• Barthel Index : 100
EEG (07 april 2021)
EEG (07 april 2021)
Background Activity:
a. Occipital : Irama dasar tetha-alpha, 7-12 Hz, regular, asimetris, amplitudo sedang (R>L)
b. Frontal beta: Tidak ditemukan frontal beta
Temuan Abnormal
a. Perlambata: Terdapat perlambatan irama dasar sisi kiri
b. Epileptiform discharge: Ditemukan epileptiform discharge yang sangat sering berupa gelombang
sharp, sharp and wave di regio temporalis sisi kiri.
Interpretasi
EEG abnormal dengan perlambatan background sisi kiri disertai dengan epileptiform discharge
fokal yang sangat sering di regio temporalis kiri.
Korelasi Klinis: EEG abnormal sangat sesuai dengan klinis sindrom TLE.
MRI Cerebral Non Kontras (05/07/2021)
Expertise
- Tak tampak lesi terutama di area cortical
- Tak tampak mesial temporal sclerosis, focal cortical dysplasia,
heterotropic grey matter, kalsifikasi cortex, micro-polygria maupun
gliosis
- Tak tampak gambaran infark, perdarahan, infeksi maupun massa
intracranial
- Sinusitis maxillaris sinistra
Resume Pemeriksaan Fisik
KU : Sedang, gizi cukup, compos mentis, GCS E4V5M6
Tanda vital : TD120/80 mmHg Nadi 68 x/menit
Respirasi 20 x/ menit
Suhu 36,5oC
Diagnosis Temporal
1. Bangunan
1. Bangunan lobe
Peka
Peka Sinistra
Nyeri
Nyeri melibatkan
(Vertebra
(Vertebra segmensegmen Thorakal
Thorakal 8) 8)
topis 2. Medula
2. Medulaspinalis
spinalis
thalamocortical segmen
segmen thorakalis
thorakalis
pathway 8 8
Diagnosis
G1P0A0 hamil 24 minggu
lain
Penatalaksanaan
Non Farmakologis:
Edukasi keluarga dan pasien mengenai penyakit, rencana terapi, efek samping dan
prognosis
Farmakologis
• PO Fenitoin 2x100mg
• PO Lamictal 1x50mg
• PO Asam Folat 2x1mg
Prognosis
Death : dubia ad bonam
Disease : dubia ad bonam
Disability : dubia ad bonam
Discomfort : dubia ad malam
Dissatisfaction : dubia ad malam
Destitution : dubia ad bonam
Follow Up
TERIMA KASIH