Anda di halaman 1dari 30

PRESENTASI KASUS EPILEPSI

Rabu, 07 Juli 2021

Presentan : Nyimas Farisa Nadhilla

Moderator : dr. Desin Pambudi Sejahtera, M.Sc., Sp.S(K)


Penguji : Dr.dr.Ismail Setyopranoto, SpS(K)
dr. Sekar Satiti, SpS(K)
Identitas Pasien
• Nama : Ny. ZDS
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Yogyakarta
• Pekerjaan : IRT
• Pendidikan : SMK
• No RM : 0182XXXX
• Tanggal kontrol poli: 24 September 2021
Keluhan Utama
Autoanamnesis dengan pasien

sering mendengar suara dan bisikan


Riwayat Penyakit Sekarang

6 Bulan SMRS 1 Bulan SMRS

• Kejang diawali dengan mendengar bisikan, • Pasien kontrol ke poli saraf dengan
kemudian kaku diseluruh tubuh, saat karakteristik kejang yang sama terakhir
kejang pasien tidak sadar, dengan durasi < tanggal 12 Agustus, durasi < 5 menit,
5 menit. frekuensi 1-2x/ bulan.
• Setelah kejang pasien sadar dan tampak • Pasien mendapat terapi rutin dari RSUP dr
bingung selama 5 menit kemudian Sardjito: Depakote 2x250mg, asam folat
beraktivitas kembali. 2x1mg.
• Frekuensi kejang 2-3x setiap bulan

Disangkal: adanya demam, penglihatan kabur/dobel, gangguan lapang pandang, gangguan penghidu,
pusing berputar, nyeri kepala, sulit menelan, bicara pelo, mulut perot, kelemahan/kesemutan sesisi
Riwayat Penyakit Sekarang

HSMRS

• Pasien mengeluhkan sering telinga berdenging dan mendengar bisikan-bisian. Dalah sehari 2x
mendengar bisikan. Sebelumnya pasien sedang melakukan aktivitas, pasien sadar, durasi < 5
menit, bisikan berupa suara bicara, mengaji, berdenging. Setelah bisikan pasien sadar.
• Gejala dirasakan 2-3x/ minggu dengan frekuensi 2x perhari durasi < 5 menit

Disangkal: adanya kejang kaku seluruh tubuh, demam, penglihatan kabur/dobel, gangguan lapang pandang,
gangguan penghidu, pusing berputar, nyeri kepala, sulit menelan, bicara pelo, mulut perot,
kelemahan/kesemutan sesisi
Riwayat Penyakit Sekarang

1 Bulan SMRS HSMRS

• Pasien kontrol ke poli saraf dengan • Pasien mengeluhkan sering telinga


kejang terakhir tanggal 12 Agustus berdenging dan mendengar bisikan-bisian.
dengan karakteristik kejang yang Dalah sehari 2x mendengar bisikan.
sama, durasi < 5 menit, frekuensi Sebelumnya pasien sedang melakukan
aktivitas, pasien sadar, durasi < 5 menit,
1-2x/ bulan.
bisikan berupa suara bicara, mengaji,
berdenging. Setelah bisikan pasien sadar.
• Gejala dirasakan 2-3x/ minggu dengan
frekuensi 2x perhari durasi < 5 menit

Disangkal adanya demam, penglihatan kabur/dobel, gangguan lapang pandang, gangguan penghidu, nyeri
kepala, pusing berputar, sulit menelan, bicara pelo, mulut perot, kelemahan/kesemutan sesisi, trauma,
penurunan kesadaran
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat mondok di RSS tahun 2017 dengan ensefalitis viral lobus temporal yang
disertai gejala kejang kelojotan di keempat ekstremitas mendapat pengobatan
dengan azyclovir dan dikatakan sembuh pada 2018 sehingga tidak kontrol kembali.

Disangkal adanya riwayat trauma kepala, tumor, radiasi, penggunaan kontrasepsi,


hipertensi, kencing manis, sakit jantung, dan stroke.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Diakui:
-
: Pasien
 
: Meninggal
Disangkal:
- Epilepsi
- Tumor/ kemoterapi/radiasi
- Riwayat infeksi
menular/paru/THT
- Riwayat TB
Riwayat Psikososial
 Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga.
 Pasien tinggal dengan suami, hubungan dengan suami dan keluarga
pasien baik. Pasien tidak mendapat stigma buruk dari keluarga terkait
penyakitnya.
 Pasien lulusan SMK, selama sekolah tidak pernah bermasalah.
 Tingkat ekonomi menengah. Selama perawatan menggunakan BPJS.
Anamnesis Sistem
Sistem serebrospinal : Kejang fokal dengan gangguan kesadaran dan
automatisasi.
Sistem kardiovaskular : Tidak ada keluhan

Sistem respirasi : Tidak ada keluhan


Sistem gastrointestinal : Tidak ada keluhan
Sistem musculoskeletal : Tidak ada keluhan
Sistem endokrin : Tidak ada keluhan
Sistem integumentum : Tidak ada keluhan
Sistem urogenital : Tidak ada keluhan
Resume Anamnesis
Wanita 23 tahun, keluhan kejang fokal dengan gangguan kesadaran dan
automatisasi sejak 2 tahun yang lalu, yang timbul semakin sering sejak 1
minggu smrs, dengan keluhan pre-ictal: nyeri kepala, gelisah dan panik,
dan keluhan post-ictal: bingung. Frekuensi kejang 1-3x/minggu.
Pasien sudah EEG pada tanggal 07 april 2021 dengan hasil mengarah ke
temporal lobe epilepsi dan MRI cerebral tanpa kontras dengan hasil
normal, pasien saat ini sedang hamil pertama dengan usia kehamilan 6
bulan. Riwayat kejang absans saat SD kelas 6.
Semiologi Epilespi
Gejala Keterangan Lokasi/Lateralisasi
Awal Gejala
Fear and Panic + Mesial temporal lobe epilepsy
Lokalisasi Kejang
Frekuensi Kejang Less Frequent Frequent/daily (frontal), less frequent (Temporal)
Onset Kejang Slower Abrupt, explosive (frontal), slower (temporal)
Automatism Common Less common (frontal), Common, longer (temporal)
Durasi Kejang Brief Brief (frontal), longer (temporal)
Postictal confusion Less prominent Less prominent/short (frontal), more prominent and
longer (temporal)
Selama Kejang
Awareness & conciousness unaware simple vs complex partial/generalized
Oral automatism + temporal lobe, typically hippocampal
Unilateral limb automatism + Ipsilateral to seizure origin
Setelah Kejang
Confusion/amnesia confusion suggest complex partial or generalized
Diagnosis Sementara
Diagnosis
Focal unaware motor seizure cum automatism
klinis

Diagnosis Thalamocortical
1. Bangunan
1. Bangunan Peka
Peka pathway
Nyeri
Nyeri (Vertebra
(Vertebra segmensegmen Thorakal
Thorakal 8) 8)
topis 2. Medula
2. Medula
Lobus spinalis
spinalis
Temporal segmen
segmen thorakalis
thorakalis
Sinistra 8 8

Diagnosis Epilepsi primer (susp mesial temporal sklerosis)


etiologi dd/ Epilepsi Sekunder (induced kehamilan).

Diagnosis
G1P0A0 hamil 24 minggu
lain
Pemeriksaan Fisik (15 juni 2021)
Keadaan Umum  Kepala : Normocephalic, CA (-/-), SI (-/-)
Kondisi umum: kesan gizi cukup  Leher : JVP normal, limfonodi tidak
GCS E4V5M6
teraba
Tanda vital: rom terbatas kesebelah kanan
BP : 120/80 mmHg  Thorax : simetris, retraksi (-)
HR : 68 bpm, regular  Pulmo : ves +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
RR : 20 x/minute, regular  Jantung : S1-S2 regular, murmur (-)
Temp : 36.9°C
 Abdomen : peristaltic (+) Normal, timpani
SPO2 : 98%
 Nyeri tekan -
NPS : 0
 Ekstremitas : hangat, edema -/ -
Pemeriksaan Neurologis
Kondisi Umum: sedang, GCS: E4V5M6 (Compos mentis)

Kepala : Pupil isokor, ∅ 3 mm/3 mm, Refleks cahaya +/+, Refleks


kornea +/+, Refleks batang otak intak
Nn. Craniales : dalam batas normal
Leher : Tanda rangsang meningeal (-): kaku kuduk(-)

Sensibilitas : dalam batas normal


Vegetatif : dalam batas normal
Gerak Kekuatan
B B 5/5/5 5/5/5

B B 5/5/5 5/5/5

normotonus
- normotonus
-
+2 +2
Eutrophy Eutrophy
+2 +2

+2 +2 normotonus
normotonus

Eutrophy
Eutrophy
+2 +2
Clonus - Clonus -
- -
Skoring
• MMSE : 27/30 • HDRS :4
• Moca-INA : 23/30 • HRSA :6
• ADL : 0/18
• IADL : 0/14
• Barthel Index : 100
EEG (07 april 2021)
EEG (07 april 2021)
Background Activity:
a. Occipital : Irama dasar tetha-alpha, 7-12 Hz, regular, asimetris, amplitudo sedang (R>L)
b. Frontal beta: Tidak ditemukan frontal beta
Temuan Abnormal
a. Perlambata: Terdapat perlambatan irama dasar sisi kiri
b. Epileptiform discharge: Ditemukan epileptiform discharge yang sangat sering berupa gelombang
sharp, sharp and wave di regio temporalis sisi kiri.
Interpretasi
EEG abnormal dengan perlambatan background sisi kiri disertai dengan epileptiform discharge
fokal yang sangat sering di regio temporalis kiri.
Korelasi Klinis: EEG abnormal sangat sesuai dengan klinis sindrom TLE.
MRI Cerebral Non Kontras (05/07/2021)
Expertise
- Tak tampak lesi terutama di area cortical
- Tak tampak mesial temporal sclerosis, focal cortical dysplasia,
heterotropic grey matter, kalsifikasi cortex, micro-polygria maupun
gliosis
- Tak tampak gambaran infark, perdarahan, infeksi maupun massa
intracranial
- Sinusitis maxillaris sinistra
Resume Pemeriksaan Fisik
KU : Sedang, gizi cukup, compos mentis, GCS E4V5M6
Tanda vital : TD120/80 mmHg Nadi 68 x/menit
Respirasi 20 x/ menit
Suhu 36,5oC

Status neurologis : dalam batas normal


Sensibilitas dan vegetatif: dalam batas normal
EEG : EEG abnormal dengan perlambatan background sisi kiri disertai dengan
epileptiform discharge fokal yang sangat sering diregio temporalis kiri sesuai dengan
klinis sindrom Temporal Lobe Epilepsy.
MRI Cerebral Non Kontras: : dalam batas normal
Diagnosis Akhir
Diagnosis
Focal unaware motor seizure cum automatism
klinis

Diagnosis Temporal
1. Bangunan
1. Bangunan lobe
Peka
Peka Sinistra
Nyeri
Nyeri melibatkan
(Vertebra
(Vertebra segmensegmen Thorakal
Thorakal 8) 8)
topis 2. Medula
2. Medulaspinalis
spinalis
thalamocortical segmen
segmen thorakalis
thorakalis
pathway 8 8

Diagnosis Epilepsi primer (mesial temporal sklerosis)


etiologi dd/ Epilepsi Sekunder (induced kehamilan)

Diagnosis
G1P0A0 hamil 24 minggu
lain
Penatalaksanaan
Non Farmakologis:
Edukasi keluarga dan pasien mengenai penyakit, rencana terapi, efek samping dan
prognosis

Farmakologis
• PO Fenitoin 2x100mg
• PO Lamictal 1x50mg
• PO Asam Folat 2x1mg
Prognosis
Death : dubia ad bonam
Disease : dubia ad bonam
Disability : dubia ad bonam
Discomfort : dubia ad malam
Dissatisfaction : dubia ad malam
Destitution : dubia ad bonam
Follow Up
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai