112018166
VERTIGO
PEMBIMBING: DR. NADIA HUSEIN, SP.S
DEFINISI VERTIGO
Vertigo berasal dari bahasa Latin
VERTERE yang artinya memutar
merujuk pada sensasi berputar
sehingga menganggu keseimbangan
seseorang.
Batang otak,
SENTRAL serebelum,
VESTIBULER serebrum
Respons yang muncul berupa penyesuaian otot-otot mata dan penggerak tubuh
dalam keadaan bergerak. Di samping itu orang menyadari posisi kepala dan
tubuhnya terhadap lingkungan sekitar
Jika fungsi alat keseimbangan tubuh di perifer atau sentral dalam kondisi tidak
normal/ tidak fisiologis, atau ada rangsang gerakan yang aneh atau berlebihan,
maka proses pengolahan informasi akan terganggu, akibatnya muncul gejala
vertigo
GEJALA KLINIS
• Ataksia adalah ketidakstabilan berjalan, biasanya universal
pada pasien dengan vertigo otologik dan sentral
• Gejala pendengaran biasanya berupa tinnitus, pengurangan
pendengaran atau distorsi dan sensasi penuh di telinga
• Gejala sekunder meliputi mual, gejala otonom, kelelahan,
sakit kepala, dan sensiivitas visual
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Sekitar
20 sampai 40% pasien dapat didiagnosis segera setelah anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Diagnosis juga dapat ditentukan berdasarkan
komplek gejala yang terdapat pada pasien.
ANAMNESIS
• Perlu ditanyakan mengenai sensasi
yang dirasakan pasien apakah sensasi
berputar atau hanya suatu perasaan
yang berbeda (kebingungan)
• Onset dan durasi vertigo
• Faktor Pencetus
Jika gejala terjadi hanya ketika perubahan
posisi, penyebab yang paling mungkin adalah
BPPV. Infeksi virus yang baru pada saluran
pernapasan atas kemungkinan berhubungan
dengan acute vestibular neutritis atau acute
labyrinthitis
• Gejala penyerta
• Riwayat keluarga
• Riwayat pengobatan
PEMERIKSAAN FISIK
Penegakan Diagnosis (Neurologis)
1. Uji Romberg :
Penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-
mula dengan kedua mata terbuka kemudian tertutup.
• Biarkan pada posisi demikian selama 20-30 detik.
• Harus dipastikan bahwa penderita tidak dapat
menentukan posisinya (misalnya dengan bantuan titik
cahaya atau suara tertentu).
• Pada kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup
badan penderita akan bergoyang menjauhi garis
tengah kemudian kembali lagi, pada mata terbuka
badan penderita tetap tegak.
• Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderita
akan bergoyang baik pada mata terbuka maupun pada
mata tertutup.
UJI TANDEM GAIT
Tes dismetria
• Adalah gangguan kemampuan untuk mengelola kecepatan, kekuatan dan jangkauan
gerakan.
• Tes yang sering digunakan dalam klinik adalah :
– tes telunjuk hidung
– tes hidung-telunjuk hidung
– tes telunjuk-telunjuk
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Tes audiometri
• Vestibular testing
• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan radiologi sebaiknya dilakukan pada
pasien dengan vertigo yang memiliki tanda dan
gejala neurologis
PENATALAKSANAAN
TERAPI
ANTIKOLINERGIK,
ANTIHISTAMIN,
BENZODIAZEPIN.
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
• Antihistamin (Betahistin, Dimenhidrinat,
DifhenhidraminHcl)
• Antagonis kalsium (Cinnarizine, Flunarizine)
• Fenotiazine (Promethazine,Khlorpromazine)
• Obat simpatomimetik (efedrin)
• Obat penenang (Lorazeoam, diazepam)
MANUEVER EPLEY
• Menolehkan kepala ke sisi yang sakit
sebesar 450,
• Pasien berbaring dengan kepala
tergantung dan dipertahankan 1-2
menit.
• Lalu kepala ditolehkan 900 ke sisi
sebaliknya, dan posisi supinasi
berubah menjadi lateral dekubitus
dan dipertahan 30-60 detik.
• Setelah itu pasien mengistirahatkan
dagu pada pundaknya dan kembali
ke posisi duduk secara perlahan
Manuver Semont