Anda di halaman 1dari 21

VERTIGO VESTIBULAR

Elena Silvia Tara


112017101

Pembimbing :
DR dr. Endang Kustiowati Sp.S(K), Msi.Med

RS PANTI WILASA DR.CIPTO


PERIODE 12 AGUSTUS 2019 – 14 SEPTEMBER 2019
VERTIGO
• Bahasa Latin “vertere”

• Gerakan lingkungan sekitar serasa


berputar mengelilingi pasien atau pasien
serasa berputar mengelilingi lingkungan
sekitar

• Disebabkan oleh gangguan pada sistim


keseimbangan
EPIDEMIOLOGI
Vertigo merupakan gejala yang sering
didapatkan pada individu dengan
prevalensi sebesar 7 %.

Lebih banyak ditemukan pada wanita


dibanding pria (2:1), sekitar 88% >
pasien mengalami episode rekuren

Vertigo sentral biasanya diderita oleh


berusia tua, karena adanya faktor
resiko yang berkaitan

BPPV jenis vertigo perifer yang paling


sering dijumpai
ETIOLOGI
Keadaan Lingkungan

Obat - obatan

Kelainan di telinga

Kelainan sirkulasi

Kelainan neurologis
KLASIFIKASI
• Sentral  diakibatkan oleh kelainan pada batang otak atau
cerebelum.

• Perifer  disebabkan oleh kelainan pada telinga dalam atau nervus


cranialis vestibulocochlear
Ciri-ciri Vertigo perifer Vertigo sentral
Lesi Sistem vestibuler (telinga dalam, Sistem vertebrobasiler dan gangguan
saraf perifer) vaskular (otak, batang otak, serebelum)

Penyebab Vertigo posisional paroksismal jinak iskemik batang otak, vertebrobasiler


(BPPV), penyakit maniere, neuronitis insufisiensi, neoplasma, migren basiler
vestibuler, labirintis, neuroma
akustik, trauma
Gejala gangguan Tidak ada Diantaranya :diplopia, parestesi,
SSP gangguan sensibilitas dan fungsi motorik,
disartria, gangguan serebelar
Masa laten 3-40 detik Tidak ada
Intensitas vertigo Berat Ringan

Telinga berdenging Kadang-kadang Tidak ada


dan atau tuli

Nistagmus spontan + -
Perifer Sentral
Bangkitan vertigo Mendadak Lambat
Derajat vertigo Berat Ringan
Pengaruh gerakan (+) (-)
kepala
Gejala otonom (++) (-)
Gangguan (+) (-)
pendengaran
No Nystagmus Vertigo sentral Vertigo perifer
1. Arah Berubah-ubah Horizontal/horizontal
rotatoar
2. Sifat Unilateral/bilateral Bilateral
3. Test posisional
- Latensi Singkat Lebih lama
- Durasi Lama Singkat
- Intensitas Sedang Larut/sedang
- Sifat Susah ditimbulkan Mudah ditimbulkan

4. Test dengan Dominasi arah jarang ditemukan Sering ditemukan


rangsang (kursi
putar, irigasi
telinga)

5. Fiksasi mata Tidak pengaruh Terhambat


PATOFISIOLOGI
Vertigo  ketidakcocokan informasi aferen yang disampaikan kepusat kesadaran

Dalam keadaan fisiologis, Dalam keadaan tidak


informasi yang tiba dipusat fisiologis, ada rangsang
integrasi alat keseimbangan berlebihan
tubuh
Proses informasi akan
terganggu
Respon yang muncul
berupa penyesuaian otot2 Respon gerakan otot tidak
mata dan penggerak tubuh adekuat  gerakan
dalam keadaan bergerak abnormal dan gejala
otonom
DIAGNOSIS
• Karekteristik  melayang, goyang, berputar, tujuh
ANAMNESIS
keliling, rasa naik perahu

• Keadaan yang memprovokasi  perubahan posisi kepala


dan tubuh, keletihan

• Onset dan durasi vertigo  akut atau perlahan-lahan,


hilang timbul, kronik, progresif atau membaik

• Gejala penyerta  mual, muntah, keringat dingin


• Ganggan pendengaran
• Penyakit yang diderita
• Riwayat mengkonsumsi obat-obatan
PEMERIKSAAN FISIK
1. UJI ROMBERG 2. TANDEM GAIT
Penderita berjalan dengan tumit kaki kiri
kanan diletakkan pada ujung jari kaki
kanan kiri ganti bergantin.
• Kelainan vestibuler : perjalanannya
menyimpang
• Kelainan Cerebeler : penderita
cenderung jatuh
PEMERIKSAAN FISIK
3. UJI UNTERBERGER 4. TES SALAH TUNJUK
Penderita diperintahkan untuk
merentangkan lengannya dan telunjuk
penderita diperintahkan menyentuh
telunjuk pemeriksa. Selanjutnya, penderita
diminta untuk menutup mata, mengangkat
lengannya tinggi tinggi (vertikal) dan
kemudian kembali pada posisi semula.
Pada gangguan vestibuler, akan
didapatkan salah tunjuk
PEMERIKSAAN FISIK
3. TES FUKUTA
Fukuda test dimana dengan mata tertutup pasien berjalan di tempat
sebanyak 50 langkah kemudian diukur sudut penyimpangan kedua kaki,
Normal : sudut penyimpangan tidak lebih dari 30°.
DIX-
HALLPIKE
T EST
T ES
KALO RI
Menentukan canal paresis atau directional preponderance ke kiri
atau ke kanan.
• Canal paresis ialah jika abnormalitas ditemukan di satu telinga
 di labirin atau N.VIII
• Directional preponderance ialah jika abnormalitas ditemukan
pada arah nistagmus yang sama di masing-masing telinga 
lesi disentral
1. Tes Garpu tala

T ES
PENDENGARAN
• Tuli konduktif  tes Rinne negatif, weber
lateralisasi ke sisi yang tuli, dan Schwabach
memendek.

2. Audiometri
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan darah rutin

Foto Rontgen tengkorak, leher, Stenvers (pada neurinoma


akustik

Elektroensefalografi(EEG), Elektromiografi (EMG),


Brainstem Auditory Evoked Pontential (BAEP).

Pencitraan: CT Scan, Arteriografi, Magnetic Resonance


Imaging (MRI).
PENATALAKSANAAN FARMAKO LO GI

1. Kausal
2. Simtomatik
3. Rehabilitatif

Beberapa golongan obat yang dapat digunakan untuk penanganan vertigo di


antaranya :
Antikolinergik, Antihistamin, Benzodiazepin, Antagonis kalsium
BRANDT-
DARROF
EXERCISE
Manuver ini dikembangkan sebagai latihan
untuk di rumah dan dapat dilakukan sendiri oleh
pasien sebagai terapi tambahan pada pasien
yang tetap simptomatik
PROGNOSIS

• Prognosis pasien dengan vertigo


vestibular tipe perifer umumnya baik,
dapat terjadi remisi sempurna. Sebaliknya
pada tipe sentral, prognosis tergantung
dari penyakit yang mendasarinya. Infark
arteri basilar atau vertebral, misalnya,
menandakan prognosis yang buruk.1
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai