Anda di halaman 1dari 41

KELAINAN

SISTEM VESTIBULAR

dr.Hendry Gunawan Sp.S

Dept of Neurology
Waled General Hospital
1
Sistem Keseimbangan
● Cerebelum
● Vestibular
● Visual
● Proprioseptif

2
Sistem Vestibular

3
Labirin

4
5
Saraf Vestibular
● Ganglion vestibularis (ganglion Scarpa) terletak
dalam Meatus Akustikus Interna.
● Semua serat perifernya berhubungan dengan
reseptor dalam aparatus vestibular dan serat-serat
sentralnya membentuk saraf vestibularis.
● Saraf vestibularis→batang otak pada sambungan
pontomedular → nukleus vestibularis dekat lantai
ventrikel ke empat.

6
JALUR SARAF
● Lintasan masuk menuju Nukleus-Nukleus Vestibularis:
● 1. Neuron-neuron sensorik bipolar N.vestibularis (ganglion
vestibulare Scarpae).
● 2. Lobus flocculonodularis, vermis lobus anterior
cerebellum dan uvula cerebelli, serta nukleus-nukleus
fastigii cerebelum
● 3. Nukleus-nukleus vestibularis sisi kontralateral.
● 4. Traktus spinovestibularis, bercampur dengan
traktus-traktus vestibulospinalis, menghantarkan rangsang
kulit eksteroseptif menuju nukleus-nukleus vestibularis

7
Lintasan keluar dari Nukleus-Nukleus Vestibularis

● Traktus Vestibulospinalis Lateralis dan Medialis (melintas dlm FLM)


● Nukleus N. Abducens ,Nukleus N. Trochlearis dan Nukleus N.
Occulomotorius, lewat serabut vestibulomesensefalik pada FLM
● Gyrus Postcentralis lewat nukleus ventralis posterior inferior thalami
dan nukleus ventralis posterior lateralis thalami (traktus
vestibulothalamic)
● Cerebelum (lobus floccunodularis dan uvula), lewat serabut-serabut
pada corpus yukstaresiforme (traktus vestibulocerebellar)
● Nukleus olivaris inferior meneruskan pengaruh vestibular ini lewat
Traktus Vestibulo Olivaris, menuju bagian kaudal vermis cerebelli
● Nukleus-nukleus Vestibularis sisi kontralateral.

8
9
Anatomi Cerebellum
● Archiserebelum (lobus flokulonodular)
Fungsi mempertahankan keseimbangan.
● Paleoserebelum (Spinocerebelum)
Fungsi regulasi tonus otot dan
mempertahankan sikap badan.
● Neocerebelum (Lobus posterior)
Fungsi koordinasi gerakan lincah

10
ANATOMI CEREBELLUM

11
Gangguan Sistem Vestibular

12
BPPV
● Benign→ bukan malignant /mengancam jiwa
● Paroxysmal→ timbul respon (nystagmus),
memuncak, fatigues
● Positioning → respon dibangkitkan dengan
provokasi perubahan kepala atau badan
● Vertigo– sensasi gerakan biasanya timbul saat
berputar atau membalik.
Definisi BPPV
● Gangguan klinis yang sering terjadi dengan
karakteristik serangan vertigo tipe perifer
yang berulang dan singkat, sering barkaitan
dengan perubahan posisi kepala.
Insiden
◆ Prevalensi 2,4% dalam kehidupan seseorang.

◆ Insiden tertinggi pada usia diatas 50 - 60 tahun

◆ Wanita lebih sering dari pada laki-laki di


kelompok semua umur
Tipikal Gejala klinis
◆ Episode vertigo transien (<1 minute)
◆ Timbul saat perubahan posisi
◆ Karakteristik adanya periode eksaserbasi dan
remisi.
◆ Biasanya unilateral
◆ Sangat responsif terhadap terapi rehabilitasi
Etiologi
1. Idiopatik
– Sekitar 50% penderita BPPV tidak diketahui
penyebabnya

2. Simptomatik
– Pasca trauma, pasca-labirintis virus, insufisiensi
vertebrobasilaris, Meniere, pasca=operasi,
ototoksisitas dan mastodiditis kronik.
Cupulolithiasis;
Patofisiologi
otokonia didalam utricle terlepas masuk kanal
posterior (90%) dan melayang

otokoniaiasis;
otokonia bebas melayang dalam kanalis
semisirkularis posterior; saat kepala bergerak
dengan posisi diprovokasi, otokonia masuk ke
salah satu kanal tergantung posisi sehingga
menyebabkan endolim bergerak
Karakteristik Klasik
● Latency-10-40 detik
● Paroxysmal
● Nistagmus rotatoar
● Durasi < 1 minute
● Fatigues dengan
pengulangan
● Nistagmus membalik
pada posisi tegak
Diagnosis
● Anamnesis
– adanya vertigo yang terasa berputar, timbul mendadak
pada perubahan posisi kepala atau badan, lamanya
kurang dari 30 detik, dapat disertai rasa mual dan
kadang-kadang muntah.
● Pemeriksaan Fisik;
– pada yang idiopatik tidak ditemukan kelainan,
sedangkan yang simtomatik dapat ditemukan kelainan
neurologi fokal atau kelainan sistemik.
● Tes Dix Hallpike
TATALAKSANA
● Terapi simtomatik :
– Pengobatan farmakologik (antivertigo,
antiemetik) ditujukan untuk mengurangi gejala
pada beberapa hari pertama.
– Betahistine dosis tinggi (48 mg/hari)
mempercepat terjadinya kompensasi vestibuler.
– Jangan memberikan obat yang mendepresi
susunan saraf pusat karena akan mengganggu
mekanisme kompensasi sentral
PENYAKIT MENIERE
● Gangguan kronis telinga dalam
● Gejalanya berfluktuasi, berbulan-bulan,
bertahun-tahun
● Idiopatik
● Tidak fatal
● Mengganggu kualitas hidup
4 GEJALA PENYAKIT
MENIERE
1. VERTIGO
2. PENDENGARAN MENURUN
3. TINITUS
4. RASA PENUH DI DALAM TELINGA
1. VERTIGO :
– Rasa berputar
– Mendadak, tidak dapat diprediksi
– Episodik
– Derajat ringan sampai berat
– Durasi minimal 20 menit setiap episode serangan
– Dapat disertai mual, muntah, keringat dingin
2. PENDENGARAN MENURUN :
● Berfluktuasi
● Tuli sensorineural frekuensi rendah
● Memberat saat serangan
- Semakin lama bisa semakin memberat
sampai terjadi tuli permanen
3. TINITUS : - Dering nada rendah
- Roaring noise (gemuruh) di telinga

4. RASA PENUH DI DALAM TELINGA


TERAPI
● TERAPI SIMTOMATIK :
- anti vertigo : al. Betahistine dosis tinggi 48 mg / hari
- diuretik : Hydrochlorthiazide / acetazolamide 50 mg/hari
- steroid : prednisone 80mg/hari selama 7 hari kemudian diturunkan
bertahap.
- Antihistamin
● TERAPI REHABILITATIP
● MODIFIKASI GAYA HIDUP :
– TERAPI DIET : - rendah garam ( 1,5-2 gram sehari )
- tinggi kalium (apabila menggunakan diuretik),

– HINDARI FAKTOR PENCETUS


VERTIGO SENTRAL
● Stroke Vertebro Basilar (83%)
● Multipel Sklerosis (11%)
● Lain- lain : TIA, Vestibular Migrain

29
STROKE VB
● 20 % dari Stroke
● 20% Gejalanya hanya vertigo
● Sehingga sering salah diagnosis sebagai
vertigo saja

30
STROKE VB
Nukleus Long Tract
Vertigo Pandangan terganggu
Disartri Drop attacks
Disfagia Kordinasi terganggu
Baal-baal seputar mulut Hemiplegi alternans
Opthalmoplegia Hemihipestesi

Kesadaran terganggu
Nyeri Kepala

31
VERTIGO
● Iritasi aparatus vestibular dan hubungan sentralnya
● Perasaan seseorang berputar pada aksisnya sendiri
atau semua di sekelilingnya berputar secara cepat
● Impuls dari kanalis semisirkularis mencapai
nukleus motorik otot-otot mata (nistagmus),
medula spinalis (rasa tidak mantap berjalan dan
berdiri) dan pusat otonom dalam formatio
retikularis (berkeringat, pucat).

32
Perbedaan klinis vertigo vestibular tipe
perifer dan tipe sentral
Tipe Perifer Tipe Sentral
LABIRIN & NONVESTIBULARIS BATANG OTAK SAMPAI
KORTEKS

Bangkitan vertigo lebih mendadak lebih lambat


Derajat vertigo Berat ringan
Pengaruh gerakan kepala (+) (-)
Gejala autonom ( ++ ) (±)
(mual, muntah, keringat) (+) (-)
Ggn pendengaran (+) (-)
(tinitus, tuli)
Tanda fokal otak (-) (+)
Tabel 1. Gangguan Keseimbangan / Dizziness
4 jenis

Vertigo Vertigo Disequilibrium Presyncope


Vestibular Non-vestibular
Sensasi: Sensasi: Sensasi: Sensasi:
“Berputar” ◼“Mengambang” ◼“Jatuh” ◼“Pingsan”
◼“Melayang” ◼Tungkai tak stabil
◼“Goyang “ ◼Membaik bila
duduk

Sistem: Sistem: Sistem: Sistem:


◼Vestibular ◼Visual ◼Spinal ◼Kardiovaskular
◼Proprioseptif ◼Serebelar
◼Psikogenik
Nistagmus

● Gerakan menyentak khas pada mata yang tampak pada saat


awal dan akhir periode rotasi
● Tdd: satu komponen cepat dan satu kecepatan lambat.
● Komponen lambat merupakan tanda aktual dari iritasi,
sedangkan komponen cepat hanya merupakan gerak
reflektif kembalinya mata seperti sentakan ke posisi asal.
● Komponen lambat dicetuskan oleh impuls dari labirin.
Komponen cepat dicetuskan oleh suatu pusat di batang
otak.
● Nistagmus horizontal ,vertikal, rotasi, atau berputar.

36
Nistagmus
● Nistagmus perifer terjadi jika labirin atau saraf vestibularis
menderita penyakit. Nistagmus sentral jika nukleus
vestibularis atau jaras sentralnya mengalami kerusakan.
● Kegagalan perifer mungkin disebabkan oleh: labirinitis,
sindrom Meniere, fistula perilimfatik, trauma labirin,
cedera toksik dari labirin akibat streptomisin atau obat lain
dan neurinoma di dalam meatus akustikus interna.
● Kegagalan sentral dapat disebabkan oleh lesi sirkulatoris
(pelunakan, perdarahan)dalam daerah vertebrobasilaris,
sklerosis multipel, sifilis, tumor atau kondisi lain.

37
- Perbedaan nistagmus akibat kelainan perifer dan
sentral
ATAKSIA
● Gerakan-gerakan tidak mantap, kaku dan
terkordinasi dengan buruk.
● Disebabkan oleh lesi pada lintasan rangsang
propiosepsi. Penderita memperlihatkan langkah
yang tidak mantap sewaktu berjalan.

39
40
Manuver Nylen Barany atau Hallpike

(Dari Fife. BNI Quarterly, 1994 : 10 (3))

Anda mungkin juga menyukai