Anda di halaman 1dari 29

Gangguan Keseimbangan

Oleh : Ika Fatiha

Pembimbing :
dr H. Edy Riyanto Bakri, Sp.THT-KL
Anatomi dan Fisiologi Alat Keseimbangan Tubuh

Terdapat 3 sistem pengaturan keseimbangan tubuh:

1.Sistem Vestibular + 54%


(Aparatus vestibularis, Nervus Vestibularis, Vestibular Sentra)

2.Sistem Proprioseptik (gerakan, posisi, getaran)

3.Sistem Optik (penglihatan)


ANATOMI & FISIOLOGI KESEIMBANGAN

ORGAN STATUS : LABIRIN VESTIBULER


Terdiri dari
 Utrikulus  Makula Utrikularis
 Sakulus  Makula Sakularis
 3 Kanalis Semisirkularis :
• Horisontal,
• Vertikalis ant,
• Vertikalis Post. Krista Ampularis
Reseptor:
 Makula Utrikulus/Sakulus  gerak lurus/linier
 Krista Ampularis  gerak berputar/sentrifugal
ANATOMI SISTEM VESTIBULER
Sistem keseimbangan (Aparatus Vestibular) terdapat di rongga telinga
bagian dalam terdiri dari:

1.Canalis semicircularis anterior


2.Canalis semicircularis Posterior
3.Canalis semicircularis Lateris
4.Organ Otolith yaitu sacculus dan utriculus
Fisiologi keseimbangan
 Otolit sakulus dan utriculus: bergerak oleh perubahan posisi kepala
 Rangsangan ditransmisikan sepanjang serat saraf nervus kranialis kedelapan (auditorius) pars
vestibularis ke otak tengah , medulla oblongata, serebelum , dan medulla spinalis.
 Rangsangan ini memulai perubahan refleks pada otot-otot leher , mata, badan, dan ekstremitas
untuk mempertahankan keseimbangan dan postur dan mata dapat difiksasi pada objek yang
bergerak.
FISIOLOGI
 Informasi keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh reseptor vestibuler, visual
dan propioseptik.
 Dari ketiga jenis reseptor tersebut, reseptor vestibuler yang punya kontribusi
paling besar ( >50% ) disusul kemudian reseptor visual dan yang paling kecil
konstibusinya adalah propioseptik.
 bila ada gerakan atau perubahan dari kepala atau tubuh  perpindahan cairan
endolimfe di labirin  hair cells menekuk
 Tekukan hair sel  menyebabkan permeabilitas membran sel berubah sehingga
ion Kalsium menerobos masuk kedalam sel (influx)
• Influx Ca  menyebabkan depolarisasi dan juga merangsang pelepasan NT eksitator
(glutamat)  saraf aferen (vestibularis)  pusat-pusat keseimbangan di otak .
• Pusat Integrasi alat keseimbangan tubuh pertama di inti vestibularis (menerima
impuls aferen dari propioseptik, visual dan vestibuler)
• Serebellum merupakan pusat integrasi kedua juga pusat komparasi informasi yang
sedang berlangsung dengan informasi gerakan yang sudah lewat
• informasi tentang gerakan juga tersimpan di pusat memori prefrontal korteks serebri
Gambar jaras vestibular
ETIOLOGI GANGGUAN KESEIMBANGAN
Otological Cause
Non Otological Cause
Vertigo
• Vertigo ialah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari
tubuh seperti  rotasi (memutar) tanpa sensasi perputaran yang
sebenarnya
• dapat sekelilingnya terasa berputar (vertigo objektif)
• badan yang berputar  (vertigo subjektif)
Meniere Disease
•Ditandai dengan vertigo yang intermiten diikuti dengan keluhan
pendengaran . Gangguan pendengaran berupa tinnitus (nada rendah),
dan tuli sensoris pada fluktuasi frekuensi yang rendah, dan sensasi
penuh pada telinga.
•Merupakan akibat dari hipertensi endolimfatik. Hal ini terjadi karena
dilatasi dari membrane labirin bersamaan dengan kanalis semisirularis
telinga dalam dengan peningkatan volume endolimfe.
•Dapat terjadi idiopatik atau sekunder akibat infeksi virus atau bakteri
telinga atau gangguan metabolik.
Klasifikasi
Vertigo dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Vertigo Sentral diakibatkan oleh kelainan pada batang
batang otak atau cerebellum.
2. Vertigo Perifer disebabkan oleh kelainan pada telinga
dalam atau nervus cranialis vestibulocochlear (N. VIII).

Perifer Sentral
Bangkitan vertigo Mendadak Lambat
Derajat vertigo Berat Ringan
Pengaruh gerakan (+) (-)
kepala
Gejala otonom (++) (-)
Gangguan (+) (-)
pendengaran
Ciri-ciri Vertigo Perifer Vertigo Sentral

Lesi Sistem vestibuler (telinga dalam, saraf Sistem vertebrobasiler dan


perifer) gangguan vaskular (otak,
batang otak, serebelum)
Penyebab Vertigo posisional paroksismal jinak iskemik batang otak,
(BPPV), penyakit maniere, neuronitis vertebrobasiler insufisiensi,
vestibuler, labirintis, neuroma akustik, neoplasma, migren basiler
trauma
Gejala gangguan Tidak ada Diantaranya :diplopia,
SSP parestesi, gangguan
sensibilitas dan fungsi
motorik, disartria, gangguan
serebelar
Masa laten 3-40 detik Tidak ada

Habituasi Ya Tidak

Intensitas vertigo Berat Ringan

Telinga Kadang-kadang Tidak ada


berdenging dan
atau tuli
Nistagmus + -
spontan
Gejala Klinis
Gejala Primer:
•Rasa Pusing berputar-putar
•Impulsion (sensasi berpindah,
terdorong/diangkat)
• Gejala Sekunder:
•Oscilopia (ilusi pergerakan • Mual
dunia yg diprovokasi dengan • Gejala otonom
• Kelelahan
pergerakan kepala)
• Sakit kepala
•Ataxia (ketidakstabilan • Sensitivitas visual
berjalan)
•Gangguan pendengaran,
tinnitus
•Kadang disertai nistagmus
Patofisiologi
Ketidakseimbangan cairan telinga dalam
Aparatus vestibularis

Pembengkakan rongga
endolimfatikus

Keseimbangan tubuh
(vestibuler) terganggu

Vertigo Tinitus

•Gejala primer: •Gejala sekunder:


Pusing berputar-putar Mual, Gangguan
Implusion, oscilopia, Gejala otonom, pola tidur
ataxia, tinnitus, Kelelahan,
nigtagmus. Sakit kepala,
Sensitivitas visual
Tes Romberg

Kelainan vestibuler
mata tertutup : badan penderita akan bergoyang menjauhi garis tengah kemudian kembali
lagi
mata terbuka : badan penderita tetap tegak
Kelainan serebelar badan penderita akan bergoyang baik pada mata terbuka maupun pada
mata tertutup
Stepping Test

• penderita berjalan ditempat dengan mata tertututp sebanyak 50 langkah


•Kelainan vestibular: Bila penderita lebih dari 1 meter dari tempat semula atau
badannya berputar lebih dari 30 derajat.
Kelainan vestibuler
 terlihat penyimpangan lengan
penderita ke arah lesi
• Perifer (benign positional vertigo): vertigo dan nistagmus timbul
setelah periode laten 2-10 detik, hilang dalam waktu <1 menit, akan
berkurang atau menghilang bila tes diulang-ulang beberapa kali
(fatigue)
• Sentral: tidak ada periode laten, nistagmus dan vertigo berlangsung
>1 menit, bila diulang-ulang reaksi tetap seperti semula (non-fatigue)
Canal paresis 
 lesi perifer di labirin atau n.VIII

Directional preponderance 
 lesi sentral

 
CRT (Canalith Repositing Treatment)/ Epley Maneuver
Manuver Lempert
Manuver Semont
Terapi Fisik Brand-Darrof
1. Ambil posisi duduk.
2. Arahkan kepala ke kiri, jatuhkan badan ke posisi kanan, kemudian balik
posisi duduk.
3. Arahkan kepala ke kanan lalu jatuhkan badan ke sisi kiri. Masing-masing
gerakan lamanya sekitar satu menit, dapat dilakukan berulang kali.
4. Untuk awal cukup 1-2 kali kiri kanan, makin lama makin bertambah.
Penatalaksanaan
Medikasi umum terapi vertigo:

a. Antihistamin (Betahistin, Dimenhidrinat, Benadryl)

b. Antagonis Kalsium (Cinnarizine/Stugeron, Flunarizine/Sibelium)

c. Fenotiazine (Promethazine, Khlorpromazine)

d. Obat Simpatomimetik (Efedrin)

e. Obat Penenang Minor (Lorazepam, Diazepam)

f. Obat Anti Kholinergik (Skopolamin)

Anda mungkin juga menyukai