Presentant :
Preseptor :
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Defenisi
Vertigo berasal dari bahasa latin, vertere, yang artinya memutar. Vertigo merupakan
perasaan atau ilusi ketika seseorang merasa tubuhnya bergerak (berputar) terhadap
lingkungannya, atau lingkungan bergerak terhadap dirinya. dapat terjadi karena penyakit
pada telinga bagian dalam atau karena gangguan pusat vestibular ataupun jalur di
sistem saraf pusat.
3
ANATOMI SISTEM KESEIMBANGAN TUBUH
4
2.2 Anatomi
6
Gambar 2.3 Anatomi telinga tengah
7
Gambar 2.4 Anatomi telinga Dalam
8
Fungsi Keseimbangan
Keseimbangan adalah sensasi orientasi dan gerakan tubuh. Fungsi keseimbangan diatur
oleh beberapa organ penting di tubuh yang input sensoriknya akan diolah di susunan
saraf pusat (SSP). Fungsi ini diperantarai beberapa reseptor, yaitu :
• reseptor vestibular
• reseptor somatosensorik
• reseptor visual
9
1 2
Sistem somatosensori adalah sistem
Sistem vestibular Sebagai pengatur
sensorik menghasilkan modalitas
keseimbangan dan bagi koordinasi
sensorik seperti sentuhan,
gerakan kepala dengan gerakan
temperatur, proprioseptif (posisi
mata serta postur
tubuh) dan nosiseptif (nyeri).
3
Sistem visual merupakan
kontributor utama dalam
keseimbangan tubuh, memberikan
informasi tentang lingkungan,
lokasi, arah, serta kecepatan
gerakan suatu individu.
Klasifikasi Vertigo
VERTIGO
Sentral Perifer
- Batang Otak - Labirin
- Sereblum - N. Vestibularis
- Serebrum
11
2.3 Epidemiologi
13
2.5 Etiologi
•BPPV
•Post trauma
Vestibular •Meniere
•Labirintitis
Labirin
•Toksik
•Oklusi
Perifer •Fistula
labirin
N. vestibularis •Infeksi
•Inflamasi
•Neuroma
akustik
•Stroke
Batang otak, •Tumor intrakranial
Sentral serebelum atau •Kondisi metabolic
cerebrum •Paroksismal atau gangguan
degeneratif
14
Penyebab Vertigo Non Vestibuler
15
2.6 Patofisiologi
Teori Neurohumoral
Rangsang gerakan
Pelepasan
corticotropin
releasing hormon Gejala pucat, rasa
(CRH) Keseimbangan saraf
otonom mengarah dingin di kulit,
ke dominasi saraf keringat dingin dan
simpatis vertigo
Influks kalsium
Kulit pucat Kulit pucat ini paling jelas terlihat pada kulit muka, disekitar mulut
dan hidung.
Keringat Keringat keluar tanpa ada rangsangan suhu yang memadai,
terutama daerah dorsum tangan, lengan, dan dahi.
17
2.8 Diagnosis
Anamnesis
a. Bentuk serangan: pusing yang dikeluhkan ini dapat berupa rasa goyang,
berputar-putar, atau melayang.
b. Sifat serangan vertigo: periode, kontinue, ringan atau berat.
c. Pencetus / eksaserbasi vertigo: tanpa pencetus (misalnya neuritis vestibular),
berjalan (vestibulopati bilateral), menolehkan kepala (misalnya vestibular
paroxysmia), menjalankan kepala tertentu (misalnya BPPV), batuk, suara bising
dengan frekuensi tertentu (fistula perilimfe atau sindrom dehisensi kanalis
superior), atau keadaan sosial tertentu (vertigo postural fobia).
18
d. Gejala otonom yang menyertai keluhan vertigo: mual, muntah, keringat dingin.
e. Ada atau tidaknya gejala gangguan pendengaran seperti: tinitus atau tuli.
kemoterapi
i. Defisit neurologis: hemihipestesi, baal wajah satu sisi, perioral mati rasa, disfagia, hemiparesis,
19
2.8 Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
1. Tanda vital
2. Pemeriksaan fisik umum
3. Pemeriksaan neurologis
• Kesadaran
• Nervi kranialis III, IV, VI, V sensorik, VII, VIII,
IX, X, XI, XII
• Sistem saraf motorik : kelumpuhan satu sisi
(hemiparesis).
• Sistem saraf sensoris : gangguan sensorik pada satu
sisi (hemiparesis).
• Keseimbangan (pemeriksaan khusus neuro-otologi)
20
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan spesifik yang dapat membantu
menentukan diagnosis penyebab vertigo antara lain:
1. Tes romberg
2. Tes romberg dipertajam
3. Tes jalan tandem (tandem gait)
4. Tes fukuda
5. Tes past pointing
6. Head thrust test
7. Nistagmus
21
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai dengan
etiologi.
1. Pemeriksaan laboratorium rutin atas darah dan
urin, dan pemeriksaan lain sesuai indikasi.
2. Foto rontgen tengkorak.
3. Neurofisiologi Elektroensefalografi (EEG),
Elektromiografi (EMG) Brainstem Auditory
Evoked Potential (BAEP).
4. Pencitraan CT-scan, arteriografi, arteriografi,
magnetic resonance imaging (MRI).
22
2.9 Penatalaksanaan
23
2.10 Prognosis
24
BAB III
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Penderita : Ny.Adeveline suija
Alamat : Solok tembok
Pekerjaan : Bidan
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 32 Tahun
TGL Masuk : 15 Oktober 2022
Jam masuk : 13.10 WIB
25
a. Keluhan Utama : seorang pasien perempuan datang dengan keluhan pusing berputar
sejak 1 hari SMRS.
27
c. Riwayat Penyakit Dahulu
28
d. Riwayat Penyakit Keluarga :
29
E. Riwayat Pribadi Sosial :
30
II. PEMERIKSAAN FISIK
1. UMUM
Keadaan Umum :Sedang
Kesadaran : Compos Mentis Kooperatif
Rambut : Hitam
Nadi : 105 kali/menit
Irama : Reguler
Pernafasan : 20 kali/menit
Tekanan darah : 132/80 mmHg
Suhu : 37,2°C
Turgor kulit: Normal
Kulit dan kuku : CRT < 2 Detik
31
Kelenjar Getah Bening
Leher : Tidak ada pembesaran KGB
Aksila : Tidak ada pembesaran KGB
Inguinal : Tidak ada pembesaran KGB
Paru
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
Palpasi perkusi: Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler kiri dan kanan, 32
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Dalam batas normal
Auskultasi : Irama reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tidak tampak membuncit
Palpasi : Supel, Nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal 33
2. STATUS NEUROLOGIKUS
A. Tanda Rangsangan Selaput Otak
Kaku Kuduk : Negatif
Brudzinki I : Negatif
Brudzinki II : Negatif
Tanda Kernig : Negatif
B. Tanda Peningkatan Tekanan Intrakranial
Pupil : Isokor (3mm-3mm)
34
C. Pemeriksaan Nervus Kranialis
N I (Olfaktorius)
Penciuman Kanan Kiri
35
N II (Opticus)
Pengelihatan Kanan Kiri
36
N III (Okulomotorius)
Kanan Kiri
Refleks Cahaya + +
Reflek Akomodasi + +
Reflek Konvergensi + +
37
N IV (Troklearis)
Kanan Kiri
38
N V (Trigeminus)
Kanan Kiri
Motorik
• Membuka Mulut Normal Normal
• Menggerakan Rahang Normal Normal
• Menggigit Normal Normal
• Mengunyah Normal Normal
Sensorik
Divisi Opthalmica
Reflek Kornea Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sensibilitas Normal Normal
Divisi Maksila
Reflek Massester Normal Normal
Sensibilitas Normal Normal
Divisi Mandibula
Sensibilitas Normal Normal
39
N VI (Abdusen)
Kanan Kiri
40
N VII ( Fasialis)
Kanan Kiri
Raut Wajah Simetris
Menggerakan Dahi Simetris
Menutup Mata Normal Normal
Memperlihatkan Gigi Normal Normal
Mencibir/Bersiul Normal Normal
Sekresi Air Mata Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Fisura Palpebra Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sensasi Lidah 2/3 Depan Normal
Hiperakusis Tidak ada
41
N VIII (Vestibulokoklearis)
Kanan Kiri
Rinne Test + +
42
N IX (Glosopharingeus)
43
N X (Vagus)
Uvula Normal
Menelan Normal
Artikulasi Normal
Suara Normal
Nadi Reguler
44
N XI ( Accessorius)
Kanan Kiri
45
N XII (Hipoglosus)
46
Pemeriksaan Kordinasi
Cara Berjalan normal
Romberg Test Mata tertutup abnormal
Jatuh kearah kiri
Ataksia Tidak ada
Rebound Phenomen Tidak ada
Test Tumit Lutut Tidak dilakukan
Disartria Tidak ada
Disgrafi Tidak dilakukan
Test Jari Hidung Normal
Tes Hidung Jari Normal
Supinasi-Pronasi Normal
47
Pemeriksaan Fungsi Motorik
Badan
Respirasi Normal
Duduk Normal
48
Eksremitas
Superior
Kanan Kiri
49
Inferior
Inferior
Kanan Kiri
50
Pemeriksaan Sensibilitas
Stereognosis Baik
51
Sistem Refleks fisiologi
Fisiologis Kanan Kiri
Kornea Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Laring Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Maseter Normal Normal
Dinding Perut Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Biceps ++ ++
Triceps ++ ++
Apr ++ ++
Kpr ++ ++
Bulbokavernosus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Cremaster Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sfingter Tidak dilakukan Tidak dilakukan
52
Sistem Refleks patologis
Patologis Kanan Kiri
53
Fungsi otonom
• Miksi : Normal
• Defekasi : selama dirawat 2x
• Sekresi keringat : Normal
54
Fungsi Luhur
Kesadaran Tanda Dementia
55
Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium tgl 15/10/22
Penunjang
hemoglobin 13.7 g/dL 12.0-16.0
eritrosit 4.67 106/mm3 4.0-5.0
hematokrit 39.2 % 36-48
Nilai-Nilai MC
MCV 83.9 L fl 84-96
MCH 29.3 Pg/cell 28-34
MCHC 34.9 g/dL 32-36
RDW-CV 12.3 % 11.5-14.5
leukosit 2.8 L 103/mm3 5.0-10.0
trombosit 204 103/mm3 140-400
Hitung jenis(Diff)
basofil 1 % 0-1
eosinofil 0 L % 1-3
neutrofil 64 % 50-70
limfosit 15 L % 20-40
monosit 20 H % 2-8
ALC 420 L /µL 1500-4000
NLR 4.27 H <3.13
16 oktober 2022 Elektrolit serum
59
tatalaksana
Quo ad Quo ad
Quo ad vitam:
fungtionam: sanationam:
Dubia ad
Dubia ad Dubia ad
Bonam
Bonam Bonam
tanggal Anamnesis asessment terapi
Senin, Hari rawatan ke 3/onset ke4 A/ P/
17oktober S/ Vertigo vestibular tipe -IVFD aminofluid
2022 -pusing berputar masih perifer 12jam/kolf
-Betahistin 3x12 mg
dirasakan -Paracetamol 3x500mg
-sakit kepala(+)
-Domperidone 3x 10mg
-belum sepenuhnya mampu -Ranitidine 2x150mg
membuka mata -azitromicin 1x500
-vit D 1x1000
-mual(+) tidak disertai
muntah
-curcuma 3x1
-nafsu makan menurun
-tidur terganggu
- BAB tidak lancar
-BAK normal
O/
KU: tampak sakit sedang
Kes: CMC
TD: 120/74mmHg
RR:20x/i
HR:92x/i
T:36,7°C
Selasa, Hari rawatan ke 4/onset ke5 A/ P/
18 oktober2022 S/ Vertigo vestibular tipe -IVFD aminofluid
-pusing berputar masih dirasakan perifer 12jam/kolf
-sakit kepala (+) -Betahistin 3x12 mg
-membuka mata (+) tidak bisa -Paracetamol 3x500mg
melihat keatas -Domperidone 3x
-mual(+) tidak disertai muntah 10mg
-nafsu makan -Ranitidine 2x150mg
-tidur terganggu -azitromicin 1x500
-BAB tidak lancar -vit D 1x1000
-BAK normal -curcuma 3x1
O/
KU: tampak sakit sedang
Kes: CMC
TD: 106/67mmHg
RR:20x/i
HR:97x/i
T:36,8°C
Rabu, Hari rawatan ke 5/onset ke6 A/ P/
19 oktober2022 S/ Vertigo vestibular tipe -IVFD aminofluid
-pusing berputar masing perifer 12jam/kolf
dirasakan -Betahistin 3x12 mg
-membuka mata(+) tidak melihat -Paracetamol 3x500mg
ketas -Domperidone 3x
-demam(+) 10mg
-berkeringat(+) -Ranitidine 2x150mg
-mual(+) tidak muntah -vit D 1x1000
-nafsu makan -curcuma 3x1
-tidur terganggu - diazepam 3x2mg
-BAB tidak lancar
-BAK normal
O/
KU: tampak sakit sedang
Kes: CMC
TD: 108/75mmHg
RR:20x/i
HR:100x/i
T:36,8°C
Kamis, Hari rawatan ke 6/onset7 A/ P/
20 oktober S/ Vertigo vestibular - IVFD stop
2022 -pusing berputar sudah tipe perifer -Betahistin 3x12 mg
berkurang -Paracetamol
-mual sudah berkurang, 3x500mg
muntah(-) -Domperidone 3x
-demam(-) 10mg
-nafsu makan sudah mulai -Ranitidine 2x150mg
membaik -vit D 1x1000
-tidur normal -curcuma 3x1
-BAB 2x selama dirawat - diazepam 3x2mg
-BAK normal
O/
KU: tampak sakit sedang
Kes: CMC
TD: 97/67mmHg
RR:21x/i
HR:78x/i
T:36,2°C
THANK YOU