Anda di halaman 1dari 66

Case Report Session

Vertigo Vestibuler Tipe Perifer

Presentant :

Athifa Syofiza Putri (1610070100049))


 

Preseptor :

dr. Reno Sari Caniago, Sp.S, M.Biomed

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN NEUROLOGI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M.NATSIR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2022
1
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Vertigo adalah adanya sensasi gerakan seseorang merasa tubuhnya bergerak
(berputar) terhadap lingkungan sekitarnya, atau lingkungan bergerak terhadap dirinya
dengan gejala lain yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh oleh
berbagai keadaan atau penyakit.

• Prevalensi global sebesar 7,4%, kejadiannya mencapai 1,4% pertahun.


• Prevalensi di Jerman (2019) sebesar 30%.
• Amerika (2018) sebesar 35%.
• Indonesia pada tahun 2013 sebesar 50% dari usia 75 tahun dan pada tahun 2015 sebesar 50%
dari usia 40-50 tahun.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

• Defenisi

Vertigo berasal dari bahasa latin, vertere, yang artinya memutar. Vertigo merupakan
perasaan atau ilusi ketika seseorang merasa tubuhnya bergerak (berputar) terhadap
lingkungannya, atau lingkungan bergerak terhadap dirinya. dapat terjadi karena penyakit
pada telinga bagian dalam atau karena gangguan pusat vestibular ataupun jalur di
sistem saraf pusat.

3
ANATOMI SISTEM KESEIMBANGAN TUBUH

Vestibulum sebagai monitor pergerakan dan posisi


kepala dengan mendeteksi akselerasi linier dan
angular.
Vestibuler dari Labirin Terdiri dari
3 Kanalis Semisirkularis :
• Anterior
• Lateral
• Posterior
Labirin terdiri dari 2 struktur :
• Utrikulus  Makula Utrikularis
• Sakulus  Makula Sakularis
Reseptor:
• Makula Utrikulus/Sakulus → gerak lurus/linier
• Krista Ampularis → gerak berputar/sentrifugal

4
2.2 Anatomi

Gambar 2.1 Anatomi Telinga


5
Gambar 2.2 Anatomi telinga luar

6
Gambar 2.3 Anatomi telinga tengah

7
Gambar 2.4 Anatomi telinga Dalam

8
Fungsi Keseimbangan

Keseimbangan adalah sensasi orientasi dan gerakan tubuh. Fungsi keseimbangan diatur
oleh beberapa organ penting di tubuh yang input sensoriknya akan diolah di susunan
saraf pusat (SSP). Fungsi ini diperantarai beberapa reseptor, yaitu :
• reseptor vestibular
• reseptor somatosensorik
• reseptor visual

9
1 2
Sistem somatosensori adalah sistem
Sistem vestibular Sebagai pengatur
sensorik menghasilkan modalitas
keseimbangan dan bagi koordinasi
sensorik seperti sentuhan,
gerakan kepala dengan gerakan
temperatur, proprioseptif (posisi
mata serta postur
tubuh) dan nosiseptif (nyeri).

3
Sistem visual merupakan
kontributor utama dalam
keseimbangan tubuh, memberikan
informasi tentang lingkungan,
lokasi, arah, serta kecepatan
gerakan suatu individu.
Klasifikasi Vertigo
VERTIGO

JENIS : Vestibuler Non Vestibuler

LETAK LESI : Sistem Sistem Sistem


Vestibuler Visual Somatosensory
(Proprioseptif)

Sentral Perifer
- Batang Otak - Labirin
- Sereblum - N. Vestibularis
- Serebrum
11
2.3 Epidemiologi

• Vertigo sering umur 18-79 tahun, prevalensi global sebesar 7,4%


serta kejadian pertahunnya mencapai 1,4%.
• 2019, di Jerman, berusia 18 - 79 tahun : 30%, 24% karena
kelainan vestibuler.
• 2018, Amerika : 35% populasi (>40 tahun) karena disfungsi
vestibular
• 2018 , Indonesia: memiliki prevalensi yang besar, usia 41-50
tahun (38,7%) dan 51-60 tahun (19,3%).
• Perempuan (72,6%) lebih berisiko memiliki vertigo dibandingkan
laki-laki (27,4%)
12
Klasifikasi
Klasifikasi Dizziness Klasik
Tipe Dizziness Deskripsi Sistem yang terganggu
Vertigo vestibuler Pusing berputar Sistem vestibuler
Imbalance atau unsteadiness Rasa goyah dan tidak stabil, rasa Sistem
atau disekuilibrium hendak jatuh. Sensasi ini somatosensorik/propriosep
membaik/menghilang saat tif dan serebelum
duduk dan berbaring
Non-spesific lightheadedness Melayang atau rasa bergoyang Sistem somatosensorik/
atau vertigo nonvestibuler proprioseptif dan visual
Presinkop Perasaan hendak pingsan Sistem kardiovaskular

13
2.5 Etiologi
•BPPV
•Post trauma
Vestibular •Meniere
•Labirintitis
Labirin
•Toksik
•Oklusi
Perifer •Fistula
labirin
N. vestibularis •Infeksi
•Inflamasi
•Neuroma
akustik

•Stroke
Batang otak, •Tumor intrakranial
Sentral serebelum atau •Kondisi metabolic
cerebrum •Paroksismal atau gangguan
degeneratif
14
Penyebab Vertigo Non Vestibuler

– Polineuropati – Hipotensi Ortostatik


– Mielopati – Hiperventilasi
– Artrosis Servikalis – Tension Headache
– Trauma Leher – Hipoglikemi
– Presinkop – Penyakit Sistemik

15
2.6 Patofisiologi

Teori Neurohumoral

Rangsang gerakan

Pelepasan
corticotropin
releasing hormon Gejala pucat, rasa
(CRH) Keseimbangan saraf
otonom mengarah dingin di kulit,
ke dominasi saraf keringat dingin dan
simpatis vertigo
Influks kalsium

Meningkatkan Di locus coeruleus,


aktifitas saraf hipokampus dan
simpatis korteks serebri
16
2.7 Manifestasi Klinis
Vertigo keluhan subyektif dalam bentuk rasa berputar dari tubuh/kepala
atau lingkungan di sekitarnya.

Mual pengalaman psikis berupa rasa tidak enak di lambung yang


menuntun timbulnya gejala muntah.
Muntah pengeluaran isi gastrointestinum melalui mulut.

Kulit pucat Kulit pucat ini paling jelas terlihat pada kulit muka, disekitar mulut
dan hidung.
Keringat Keringat keluar tanpa ada rangsangan suhu yang memadai,
terutama daerah dorsum tangan, lengan, dan dahi.

17
2.8 Diagnosis

Anamnesis

a. Bentuk serangan: pusing yang dikeluhkan ini dapat berupa rasa goyang,
berputar-putar, atau melayang.
b. Sifat serangan vertigo: periode, kontinue, ringan atau berat.
c. Pencetus / eksaserbasi vertigo: tanpa pencetus (misalnya neuritis vestibular),
berjalan (vestibulopati bilateral), menolehkan kepala (misalnya vestibular
paroxysmia), menjalankan kepala tertentu (misalnya BPPV), batuk, suara bising
dengan frekuensi tertentu (fistula perilimfe atau sindrom dehisensi kanalis
superior), atau keadaan sosial tertentu (vertigo postural fobia).
18
d. Gejala otonom yang menyertai keluhan vertigo: mual, muntah, keringat dingin.

e. Ada atau tidaknya gejala gangguan pendengaran seperti: tinitus atau tuli.

  f. Obat-obatan yang menimbulkan gejala vertigo seperti: streptomisin, gentamisin, dan

kemoterapi

g. Tindakan tertentu: operasi tulang temporal, pengobatan trans-tympanal.

h. Penyakit yang diderita pasien: DM, hipertensi, kelainan jantung.

i. Defisit neurologis: hemihipestesi, baal wajah satu sisi, perioral mati rasa, disfagia, hemiparesis,

penglihatan ganda, ataksia serebelaris.

19
2.8 Diagnosis

Pemeriksaan Fisik
1. Tanda vital
2. Pemeriksaan fisik umum
3. Pemeriksaan neurologis
• Kesadaran
• Nervi kranialis III, IV, VI, V sensorik, VII, VIII,
IX, X, XI, XII
• Sistem saraf motorik : kelumpuhan satu sisi
(hemiparesis).
• Sistem saraf sensoris : gangguan sensorik pada satu
sisi (hemiparesis).
• Keseimbangan (pemeriksaan khusus neuro-otologi)
20
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan spesifik yang dapat membantu
menentukan diagnosis penyebab vertigo antara lain:

1. Tes romberg
2. Tes romberg dipertajam
3. Tes jalan tandem (tandem gait)
4. Tes fukuda
5. Tes past pointing
6. Head thrust test
7. Nistagmus
21
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai dengan
etiologi.
1. Pemeriksaan laboratorium rutin atas darah dan
urin, dan pemeriksaan lain sesuai indikasi.
2. Foto rontgen tengkorak.
3. Neurofisiologi Elektroensefalografi (EEG),
Elektromiografi (EMG) Brainstem Auditory
Evoked Potential (BAEP).
4. Pencitraan CT-scan, arteriografi, arteriografi,
magnetic resonance imaging (MRI).

22
2.9 Penatalaksanaan

1. Terapi kausal, mencakup


a. Farmakoterapi
b. Prosedur reposisi partikel (pada BPPV)
c. Bedah
2. Terapi simtomatik, melalui farmakoterapi
a. Ca antagonis : Flunarizin 2x 5 mg
b. Vasodilator : Betahistine 3x 6 mg
c. Sedatif : Diezepam 3x 2 mg /Amitriptilin 3x 25 mg
3. Terapi Rehabilitatif atau Terapi (vestibular exercise) mencakup
a. Metode brandt-daroff
b. Latihan visual vestibular
c. Latihan berjalan
4. Terapi diet dan pola hidup

23
2.10 Prognosis

Quo ad vitam : Dubia ad bonam


Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam

24
BAB III
LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN
Nama Penderita : Ny.Adeveline suija
Alamat : Solok tembok
Pekerjaan : Bidan
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 32 Tahun
TGL Masuk : 15 Oktober 2022
Jam masuk : 13.10 WIB
25
a. Keluhan Utama : seorang pasien perempuan datang dengan keluhan pusing berputar
sejak 1 hari SMRS.

b. Riwayat Penyakit Sekarang:

Seorang pasien berjenis kelamin perempuan berusia 32 tahun merasakan pusing


berputar sejak 1 hari SMRS, awalnya pasien merasakan badan pasien mengigil dan
disertai dengan demam 38°C, lalu diikuti dengan pasien merasakan pusing yang secara
mendadak semakin lama semakin memberat dan terasa berputar kemudian pasien
segera berbaring akibat pusing berputar tersebut, tetapi tidak ada perbaikan pasien tetap
pusing dan pasien mengatakan jika adanya gerakan perubahan posisi kepala akan
menyebabkan pusing berputar lebih parah disertai dengan mual dan muntah. Pasien
mengatakan bahwa muntah kurang lebih 5 kali dan berisi makanan yang dia makan.
 
26
Pasien juga mengeluhkan adanya sakit kepala berdenyut sejak 1 hari SMRS,
sakit kepala pasien rasakan di seluruh bagian kepala, sakit kepala timbul bersamaan
saat pasien merasakan pusing berputar yang tidak berhenti, keluhan lain juga
dirasakan oleh pasien berupa rasa mual dan muntah yang timbul apabila pasien
memindahkan posisi kepala, dan pasien tidak dapat membuka mata karna apabila
membuka mata pasien merasakan pusing yang lebih parah,disertai dengan
pandangan kabur dan berkeringat. Pasien mengatakan tidak terdapat kesulitan dalam
berbicara dan tidak terdapat gangguan pendengaran.

27
c. Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat penyakit yang serupa (-) • Riwayat stroke (-)


• Riwayat penyakit asma (+) • Riwayat penyakit jantung (-)
• Riwayat hipertensi (-) • Riwayat keganasan (-)
• Riwayat DM (-) • Riwayat kolesterol (-)
• Riwayat stroke (-) • Riwayat infeksi telinga (-)
• Riwayat infeksi telinga (-)

28
d. Riwayat Penyakit Keluarga :

•Riwayat penyakit asma (+)


•Riwayat penyakit serupa dengan pasien (-)
•Riwayat HT (-)
•Riwayat DM (-)
•Riwayat hipertensi (-)

29
E. Riwayat Pribadi Sosial :

Pasien seorang perempuan berusia 32 tahun tinggal disolok bersama suami


dan anak, pasien bekerja sebagai bidan dirumah sakit arosuka kota solok.
Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok,konsumsi alkohol, dan minum kopi.

30
II. PEMERIKSAAN FISIK
1. UMUM
Keadaan Umum :Sedang
Kesadaran : Compos Mentis Kooperatif
Rambut : Hitam
Nadi : 105 kali/menit
Irama : Reguler
Pernafasan : 20 kali/menit
Tekanan darah : 132/80 mmHg
Suhu : 37,2°C
Turgor kulit: Normal
Kulit dan kuku : CRT < 2 Detik

31
Kelenjar Getah Bening
Leher : Tidak ada pembesaran KGB
Aksila : Tidak ada pembesaran KGB
Inguinal : Tidak ada pembesaran KGB

Paru
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
Palpasi perkusi: Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler kiri dan kanan, 32
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Dalam batas normal
Auskultasi : Irama reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi : Perut tidak tampak membuncit
Palpasi : Supel, Nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal 33
2. STATUS NEUROLOGIKUS
A. Tanda Rangsangan Selaput Otak
Kaku Kuduk : Negatif
Brudzinki I : Negatif
Brudzinki II : Negatif
Tanda Kernig : Negatif
 
B. Tanda Peningkatan Tekanan Intrakranial
Pupil : Isokor (3mm-3mm)
34
C. Pemeriksaan Nervus Kranialis
N I (Olfaktorius)
Penciuman Kanan Kiri

 Subjectif Normal Normal

 Objectif Dengan Bahan Normal Normal

35
N II (Opticus)
Pengelihatan Kanan Kiri

Tajam Pengelihatan Normal Normal

Melihat Warna Normal Normal

Lapang Pandang Normal Normal

Funduskopi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

36
N III (Okulomotorius)
  Kanan Kiri

Bola Mata Simetris Simetris

Ptosis Tidak ada Tidak ada

Gerakan Bulbus Normal Normal

Strabismus Tidak ada Tidak ada

Nistagmus Tidak ada Tidak ada

Ekso/Endothalmus Tidak ada Tidak ada

Pupil Isokor Isokor

Bentuk Bulat Bulat

Refleks Cahaya + +

Reflek Akomodasi + +

Reflek Konvergensi + +

37
N IV (Troklearis)

  Kanan Kiri

Gerakan Mata Kebawah Normal Normal

Sikap Bulbus Normal Normal

Diplopia Tidak ada Tidak ada

38
N V (Trigeminus)
  Kanan Kiri
Motorik    
• Membuka Mulut Normal Normal
• Menggerakan Rahang Normal Normal
• Menggigit Normal Normal
• Mengunyah Normal Normal
Sensorik    
Divisi Opthalmica    
 Reflek Kornea Tidak dilakukan Tidak dilakukan
 Sensibilitas Normal Normal
Divisi Maksila    
 Reflek Massester Normal Normal
 Sensibilitas Normal Normal
Divisi Mandibula    
 Sensibilitas Normal Normal

39
N VI (Abdusen)

  Kanan Kiri

Gerakan Mata Kebawah Normal Normal

Sikap Bulbus Normal Normal

Diplopia Tidak ada Tidak ada

40
N VII ( Fasialis)
  Kanan Kiri
Raut Wajah Simetris
Menggerakan Dahi Simetris
Menutup Mata Normal Normal
Memperlihatkan Gigi Normal Normal
Mencibir/Bersiul Normal Normal
Sekresi Air Mata Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Fisura Palpebra Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sensasi Lidah 2/3 Depan Normal
Hiperakusis Tidak ada

41
N VIII (Vestibulokoklearis)
  Kanan Kiri

Suara Berisik Normal Normal

Detik Arloji Normal Normal

Rinne Test + +

Weber Test Tidak ada lateralisasi

Scwabach Test Sama dengan pemeriksa


Nistagmus normal normal

Pengaruh Posisi Kepala Dipengaruhi perubahan posisi kepala

42
N IX (Glosopharingeus)

Sensasi Lidah 1/3 Belakang Normal

Refleks Muntah/Gag Reflek Tidak dilakukan

43
N X (Vagus)

Arkus Faring Simetris

Uvula Normal

Menelan Normal

Artikulasi Normal

Suara Normal

Nadi Reguler

44
N XI ( Accessorius)
  Kanan Kiri

Menoleh Ke Kanan Normal Normal

Menoleh Ke Kiri Normal Normal

Mengangkat Bahu Normal Normal

45
N XII (Hipoglosus)

Kedudukan Lidah Dalam Tidak ada deviasi

Kedudukan Lidah Dijulurkan Normal

Tremor Tidak ada

Fasikulasi Tidak ada

Atrofi Tidak ada

46
Pemeriksaan Kordinasi
Cara Berjalan normal
Romberg Test Mata tertutup abnormal
Jatuh kearah kiri
Ataksia Tidak ada
Rebound Phenomen Tidak ada
Test Tumit Lutut Tidak dilakukan
Disartria Tidak ada
Disgrafi Tidak dilakukan
Test Jari Hidung Normal
Tes Hidung Jari Normal
Supinasi-Pronasi Normal

47
Pemeriksaan Fungsi Motorik
Badan

Respirasi Normal
Duduk Normal

Berdiri Dan Berjalan

Gerakan Spontan Tidak ada


Tremor Tidak ada
Atetosis Tidak dilakukan
Mioklonik Tidak dilakukan
Khorea Tidak dilakukan

48
Eksremitas
  Superior

  Kanan Kiri

Gerakan Aktif Aktif

Kekuatan 555 555


Trofi Eutrofi Eutrofi

Tonus Eutonus Eutonus

49
Inferior
  Inferior
  Kanan Kiri

Gerakan Aktif Aktif

Kekuatan 555 555

Trofi Eutrofi Eutrofi

Tonus Eutonus Eutonus

50
Pemeriksaan Sensibilitas

Sensibilitas Nyeri Baik

Sensibilitas Taktil Baik

Sensibilitas Termis Tidak dilakukan

Sensibilitas Kortikal  Tidak dilakukan

Stereognosis Baik

Pengenalan 2 Titik Baik

Pengenalan Rabaan Baik

51
Sistem Refleks fisiologi
Fisiologis Kanan Kiri
Kornea Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Laring Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Maseter Normal Normal
Dinding Perut Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Biceps ++ ++
Triceps ++ ++
Apr ++ ++
Kpr ++ ++
Bulbokavernosus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Cremaster Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sfingter Tidak dilakukan Tidak dilakukan

52
Sistem Refleks patologis
Patologis Kanan Kiri

Hoffman-Tromner Negatif Negatif

Babinsky Negatif Negatif

Chaddoks Negatif Negatif

Oppenhem Negatif Negatif

Gordon Negatif Negatif

Schaeffer Negatif Negatif

53
Fungsi otonom
• Miksi : Normal
• Defekasi : selama dirawat 2x
• Sekresi keringat : Normal

54
Fungsi Luhur
Kesadaran Tanda Dementia

Reaksi Bicara Baik Reflek Glabella Tidak dilakukan

Fungsi Intelek Baik Reflek Snout Tidak dilakukan

Reaksi Emosi Baik Reflek Menghisap baik

    Reflek Memegang baik

    Reflek Tidak dilakukan


Palmomental

55
Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium tgl 15/10/22
Penunjang
hemoglobin 13.7 g/dL 12.0-16.0
eritrosit 4.67 106/mm3 4.0-5.0
hematokrit 39.2 % 36-48
Nilai-Nilai MC      
MCV 83.9 L fl 84-96
MCH 29.3 Pg/cell 28-34
MCHC 34.9 g/dL 32-36
RDW-CV 12.3 % 11.5-14.5
leukosit 2.8 L 103/mm3 5.0-10.0
trombosit 204 103/mm3 140-400
Hitung jenis(Diff)      
basofil 1 % 0-1
eosinofil 0 L % 1-3
neutrofil 64 % 50-70
limfosit 15 L % 20-40
monosit 20 H % 2-8
ALC 420 L /µL 1500-4000
NLR 4.27 H   <3.13
16 oktober 2022 Elektrolit serum

Natrium (Na) 143.1 mEq/L 135-145


Kalium (K) 3.7 mEq/L 3.5-5.5
Clorida (Cl) 111.0 H mEq/L 98-108
RO THORAK

Kesan : COR dan Pulmo tidak ada


kelainan
Diagnosis:

Diagnosis Klinis : Vertigo perifer tipe vestibuler


Diagnosis Topik : vestibuler
Diagnosis Etiologis : perifer
Diagnosis Sekunder :-

Diagnosis Banding: Vertigo sentral

59
tatalaksana

Umum/suportif : Terapi Khusus:

• IVFD12jam RL/kolf Oral


• Diet makan biasa • Betahistin 3x12 mg
• Paracetamol 3x500mg
• Domperidone 3x 10mg
• Ranitidine 2x150mg
Injeksi
• Ondansentron 2x1(IV)
prognosis

Quo ad Quo ad
Quo ad vitam:
fungtionam: sanationam:
Dubia ad
Dubia ad Dubia ad
Bonam
Bonam Bonam
tanggal Anamnesis asessment terapi
Senin, Hari rawatan ke 3/onset ke4 A/ P/
17oktober S/ Vertigo vestibular tipe -IVFD aminofluid
2022 -pusing berputar masih perifer 12jam/kolf
  -Betahistin 3x12 mg
 
 
dirasakan   -Paracetamol 3x500mg
  -sakit kepala(+)  
  -Domperidone 3x 10mg
-belum sepenuhnya mampu   -Ranitidine 2x150mg
membuka mata   -azitromicin 1x500
  -vit D 1x1000
-mual(+) tidak disertai  
muntah  
-curcuma 3x1
 
-nafsu makan menurun    
 
-tidur terganggu  
 
 
- BAB tidak lancar    
 
-BAK normal  
 
 
     
O/    
   
KU: tampak sakit sedang    
Kes: CMC    
TD: 120/74mmHg  
 
RR:20x/i  
HR:92x/i  
T:36,7°C  
 
 
 
 
Selasa, Hari rawatan ke 4/onset ke5 A/ P/
18 oktober2022 S/ Vertigo vestibular tipe -IVFD aminofluid
-pusing berputar masih dirasakan perifer 12jam/kolf
-sakit kepala (+) -Betahistin 3x12 mg
-membuka mata (+) tidak bisa -Paracetamol 3x500mg
melihat keatas -Domperidone 3x
-mual(+) tidak disertai muntah 10mg
-nafsu makan -Ranitidine 2x150mg
-tidur terganggu -azitromicin 1x500
-BAB tidak lancar -vit D 1x1000
-BAK normal -curcuma 3x1
 
O/
KU: tampak sakit sedang
Kes: CMC
TD: 106/67mmHg
RR:20x/i
HR:97x/i
T:36,8°C
Rabu, Hari rawatan ke 5/onset ke6 A/ P/
19 oktober2022 S/ Vertigo vestibular tipe -IVFD aminofluid
-pusing berputar masing perifer 12jam/kolf
dirasakan -Betahistin 3x12 mg
-membuka mata(+) tidak melihat -Paracetamol 3x500mg
ketas -Domperidone 3x
-demam(+) 10mg
-berkeringat(+) -Ranitidine 2x150mg
-mual(+) tidak muntah -vit D 1x1000
-nafsu makan -curcuma 3x1
-tidur terganggu - diazepam 3x2mg
-BAB tidak lancar
-BAK normal
 
O/
KU: tampak sakit sedang
Kes: CMC
TD: 108/75mmHg
RR:20x/i
HR:100x/i
T:36,8°C
Kamis, Hari rawatan ke 6/onset7 A/ P/
20 oktober S/ Vertigo vestibular - IVFD stop
2022 -pusing berputar sudah tipe perifer -Betahistin 3x12 mg
berkurang -Paracetamol
-mual sudah berkurang, 3x500mg
muntah(-) -Domperidone 3x
-demam(-) 10mg
-nafsu makan sudah mulai -Ranitidine 2x150mg
membaik -vit D 1x1000
-tidur normal -curcuma 3x1
-BAB 2x selama dirawat - diazepam 3x2mg
-BAK normal
 
O/
KU: tampak sakit sedang
Kes: CMC
TD: 97/67mmHg
RR:21x/i
HR:78x/i
T:36,2°C
 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai