Vertigo Non-Vestibular
Disusun oleh:
William Djauhari (2014-061-050)
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sendi temporomandibular (TMJ), nyeri pada lengan atau tangan dan nyeri
leher.
Persarafan proprioseptif terdapat pada otot dan sendi dan tidak
terkecuali pada otot dan sendi pada bagian servikal yang akan mengirimkan
rangsangan proprioseptif untuk dicocokan dengan rangsang visual dan
vestibular. Khususnya pada reseptor proprioseptif di servikal adalah untuk
member signal tentang posisi kepala dan oritentasinya terhadap tubuh.
Beberapa literature menyebutkan bahwa vertigo servikogenik disebabkan
karena peregangan reseptor paravertebra, namun hal tersebut masih
merupakan kontroversi. Pada pergerakan kepala terdapat stabilisasi okular
untuk menyeimbangkan gambaran visual dengan gerakan kepala.
Terdapat 3 refleks yang penting dalam konteks ini, yaitu refleks
vestibulo-okular (VOR), refleks optokinetik (OKR) dan refleks serviko-
okular (COR). Saat terjadi pergerakan kepala
kearah kiri dengan batang tubuh yang statis, atau pergerakan batang tubuh
dengan kepala yang statis, atau kepala dan batang tubuh yang bergerak
berlawanan, maka otak akan membedakan gerakan-gerakan ini melalui
petunjuk visual, vestibular dan proprioseptif servikal. COR bekerja-sama
dengan VOR dan OKR untuk mencegah ketidakseimbangan rangsang visual
saat pergerakan kepala. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kelders
et al, COR akan meningkat seiring dengan pertambahan usia sedangkan
VOR dan OKR akan menurun, sehingga COR menjadi lebih penting pada
usia tua untuk mempertahankan keseimbangan tubuh.
Penyebab dari vertigo servikogenik adalah kelainan pada medulla
spinalis daerah servikal bisa karena herniasi atau kompresi nervus dari
pembuluh darah sekitar. Ketegangan otot juga dapat mengakibatkan hal
yang serupa karena ketidak seimbangan input proprioseptif kanan-kiri.
VVAS positif jika terdapat 2 atau lebih situasi spesifik yang dinilai diatas 0
atau VVAS severity yang dihitung dengan cara:
yang sakit hingga range akhir, ditunggu 30 detik apakah muncul nystagmus.
Pada vertigo servikogenik didapatkan vertigo yang berubah arah menurut
arah gerakan leher dan bukan arah gravitasi.
terapi sikap pada pasien dengan gejala persisten dengan atau tanpa
farmakoterapi.
Tataklaksana terpenting adalah memastikan tidak ada kelainan
organik pada pasien dengan vertigo postural fobik dan edukasi pasien untuk
menjelaskan bahwa kelainannya bukan kelainan organik. Terapinya adalah
dengan desentisasi dengan tidak menghindari kegiatan-kegiatan yang
memprovokasi sensasi vertigo, apabila belom berhasil dianjurkan terapi
medikamentosa yaitu dengan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors)
(missal paroxetine 10–40 mg/hari) atau dengan antidepresan tetrasiklik untuk
3–6 bulan.
BAB III
KESIMPULAN