5.sediaan Serbuk

Anda mungkin juga menyukai

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Depi Yuliana, M.Farm.

, Apt
Farmasetika Dasar
STIKES Qamarul Huda
 Menurut Farmakope III:
Campuran homogen dua atau lebih obat yang
diserbukkan.
 Definisi secara umum:
Bahan obat atau racikan obat untuk
keperluan dalam atau luar yang diserbukkan
dalam keadaan bercampur atau tak
tercampur dengan atau tanpa bahan
pembantu, terbagi atau tidak terbagi
Serbuk obat terbagi atas
1. Serbuk kemas (Pulvis)
Diberikan utuh dalam satu wadah ke pasien
(pemakai).
Obat-obatan yang dibuat pulvis adalah obat yang
efek terapinya tidak keras . Misalnya obat
pencahar, serbuk gigi, serbuk luka, bedak untuk
kulit.
Bila tidak dikatakan lain penakarannya
menggunakan sendok teh.
2. Serbuk berdosis tunggal (pulveres)
Serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih
kurang sama, dibungkus menggunakan bahan
pengemas yang cocok untuk sekali minum.
- Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih
mudah larut daripada bentuk sediaan oral
lain, sehingga dengan segera dapat
memberikan efek terapi.
- Lebih mudah untuk ditelan dibanding sediaan
padat lainnya.
- Lebih stabil dibanding sediaan cair.
- Lebih mudah dalam pengaturan dosis
- Sukar untuk menutup rasa dan bau yang tidak
enak.
- Tidak dapat disimpan lama
- Durasi efek dan waktu mulai berefek tidak
dapat diatur.
 Serbuk dibuat dengan cara mencampur
bahan obat satu persatu, sedikit demi
sedikit, dimulai dari bahan obat yang
jumlahnya sedikit , kemudian diayak.
- Bila tidak dinyatakan lain serbuk diayak dengan
ayakan nomor 60.
- Bila serbuk mengandung lemak maka harus
diayak dengan pengayak nomor 44.
- Jika jumlah obat kurang dari 50 mg atau jumlah
tersebut tidak dapat ditimbang, harus dilakukan
pengenceran menggunakan zat tambahan yang
cocok.
- Obat serbuk kasar , terutama simplisia nabati,
digerus lebih dahulu sampai derajat halus
sesuai yang tertera pada pengayak dan derajat
halus serbuk, setelah itu dikeringkan pada suhu
tidak lebih dari 50 ° C
- Obat berupa cairan misalnya tingtur dan ekstrak
cair, diuapkan pelarutnya hingga hampir kering dan
serbukkan dengan pertolongan zat tambahan yang
cocok.
- Obat bermasa lembek misalnya ekstrak kental,
dilarutkan dengan pelarut yang sesuai secukupnya
dan diserbukkan dengan pertolongan zat tambahan
yang cocok.
- Jika serbuk obat mengandung bagian yang mudah
menguap, dikeringkan dengan pertolongan kapur
tohor atau bahan pengering lain yang cocok.
1. Kering
2. Halus
3. Bahan obat harus tercampur merata
4. Untuk serbuk terbagi/dosis tunggal
(pulveres) harus memenuhi uji keseragaman
bobot.
- Derajat halus serbuk biasanya dinyatakan
dengan nomor ayakan. Bisa satu nomor atau
dapat juga dengan dua nomor.
- Bila satu nomor, berarti semua serbuk dapat
melalui pengayak dengan nomor tersebut.
- Jika dua nomor, itu berarti semua serbuk dapat
melalui pengayak dengan nomor terendah dan
tidak lebih dari 40% dari jumlah serbuk yang
dapat melalui pengayak dengan nomor
tertinggi.
Nomor pengayak menunjukkan jumlah lubang-
lubang tiap 2,54 cm dihitung searah dengan
panjang kawat
 Serbuk sangat kasar 5/8
 Serbuk kasar 10/40
 Serbuk agak kasar adalah serbuk 22/60
 Serbuk agak halus 44/85
 Serbuk halus 85
 Serbuk sangat halus 120 atau ada juga yang
menyatakan dengan derajat halus (200/300)
- Timbang isi dari 20 bungkus satu persatu
- Campur isi ke-20 bungkus tadi dan timbang
sekaligus.
- Hitung bobot isi rata-rata.
- Penyimpangan antara penimbangan satu persatu
terhadap bobot isi rata-rata tidak lebih dari 15%
tiap 2 bungkus dan tidak lebih dari 10% tiap 18
bungkus.
- Timbang seluruh obat yang sudah dicampur
(maksimal untuk 20 bungkus).
- Hitung bobot rata-rata.
- Bagi sebanyak permintaan resep. Bungkus lalu
timbang satu-persatu.
- Penyimpangan yang diperbolehkan antara
penimbangan satu persatu terhadap bobot
rata-rata tidak lebih dari 15% untuk tiap 2
bungkus, dan 10% untuk 18 bungkus.

Anda mungkin juga menyukai