Disusun Oleh
Kelompok 12 Sore
2018
Pendahuluan
Latar Belakang
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh
semua mahluk hidup bagian dalam maupun bagian luar, guna mencegah,
atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, serbuk adalah campuran bahan kering
bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau
Serbuk terbagi menjadi dua bagian yaitu serbuk bagi dan serbuk tabur.
Serbuk bagi (pulveres) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang
sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas yang lain yang
Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukkan (FI
III, 23). Serbuk adalah campuran bahan kering, bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan dan dimaksudkan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. (FI IV,
14)
1. Serbuk bagi (pulveres) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot lebih kurang
sama, dikemas menggunakan pengemas yang cocok untuk sekali minum. (FI III, 23)
2. Serbuk tabur (pulvis adspersorius) adalah serbuk yang bebas dari butiran kasar
Pulveres adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama,
dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas yang cocok untuk sekali
minum (Depkes, 1979). Untuk serbuk terbagi yang mengandung bahan yang mudah
meleleh atau atsiri harus dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas yang
mengandung lilin kemudian dilapis lagi dengan kertas logam. Serbuk dapat diminta
terbagi-bagi atau tak terbagi-bagi. Serbuk yang terbagi-bagi, selalu dibuat sampai
bobotnya 0,5 g, sebagai zat pengisi dipakai laktosa. Tetapi ini hanyalah kebiasaan,
(Chaerunnisa,2009).
aktif dicampur dengan suatu zat tambahan yang banyaknya kira-kira sama, kemudian
campuran ini dicampur lagi dengan zat tambahan tersebut dalam jumlah yang sama
dan seterusnya. Untuk mencampur, jika mungkin hendaklah dipilih suatu serbuk yang
warnanya berlainan dan jika dipakai lebih dari satu serbuk berwarna, maka dipilih
Supaya dapat terbagi tepat, maka campuran serbuk sering ditambahkan zat
tambahan yang berkhasiat netral atau indiferen, sepertii Saccharum lactis dan
Saccharum album. Serbuk yang diberikan pada penderita diabetes tidak boleh
Ada dua cara penulisan serbuk bagi yang biasa dilakukan oleh dokter. Cara
pertama ditulis jumlah obat untuk seluruh serbuk dan lalu dibagi menjadi beberapa
bungkus. Cara kedua ditulis jumlah untuk setiap bungkus serbuknya dan membuat
berapa bungkus. Bila dokter lupa menulis atau keliru menulis d.t.d., akan segera
diketahui mengenai besarnya dosis yang menyimpang dari dosis biasa, apa lebih
1. Serbuk diracik satu demi satu, dan dicampur secara sedikit demi sedikit, dimulai dari
bahan obat yang jumlahnya sedikit, kemudian diayak, biasanya menggunakan
pengayak nomor 60 dan dicampur lagi, jika serbuk mengandung lemak. Diayak
dengan pengayak nomor 44
2. Obat yang jumlahnya kurang dari 50 mg atau tidak bisa ditimbang, harus dilakukan
pengenceran menggunakan zat tambahan yang cocok
3. Obat serbuk kasar, terutama simplisia nabati, digerus terlebih dahulu sampai derajat
halus sesuai dengan tertera pada pengayak dan derajat halus serbuk, setelah itu
dikeringkan dengan suhu tidak lebih dari 50
4. Obat yang berkhasiat keras dan jumlahnya sedikit digerus bersamaan dengan
bahan pembawa atau bahan tambahan
5. Obat berupa cairan, misalnya tinctur dan ekstra cair, diuapkan pelarutnya hingga
hamper kering dan diserbukkan dengan pertolongan zat tambahan yang cocok
6. Obat bermassa lembek, misalnya ekstra kental, dilarutkan dalam pelarut yang sesuai
secukupnya dan diserbukkan dengan zat tambahan yang cocok
2. Tidak melebihi jumlah maksimum yang diperlukan untuk memberi efek yang
diharapkan
3. Tidak mengurangi ketersediaan hayati, efek terapi atau keamanan dari sediaan
resmi
Minyak permen adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan destilasi uap dari bagian
di atas tanah tanaman berbunga Mentha piperita Linn (Familia Labiatae) yang segar,
keseluruhan. Mengandung tidak kurang dari 5,0% ester dihitung sebagai mentil asetat
(C12H22)2), dan tidak kurang dari 50,0% mentol total (C10H20O) sebagai mentol
Pemerian : cairan tidak berwarna atau kuning pucat; bau khas kuat menusuk; rasa
Kelarutan : dalam etanol 70%: satu bagian volume dilarutkan dalam 3 bagian volume
Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari panas
berlebih
Papaverin HCl
Papaverin Hidroklorida
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara membuat serbuk
terbagi dalam bentuk puyer dan mengetahui khasiat dari masing-masing bahan serta
khasiat keseluruhannya.
sendok gelas, kertas perkamen, sendok tanduk, mortar, stamper, etiket, lem, dan pot
Metode
dan Sacharum Lactis (SL) sebanyak 2 g. SL dibagi menjadi tiga bagian dengan
perkiraan mata. Mortar yang telah kering dan bersih disiapkan, kemudian papaverin
digerus dan ditambahkan 1/3 bagian SL, digerus hingga homogen kemudian
disisihkan.
dohomogenkan lagi.
1 tetes dan dihomogenkan lagi. Serbuk yang telah homogen tersebut dibagi menjadi
dua dengan timbagan, masing-masing bagian dibagi menjadi lima di atas kertas
perkamen dengan perkiraan mata. Serbuk pada kertas perkamen tersebut kemudian
Hasil
Sediaan farmasi yang telah dibuat yaitu berupa serbuk terbagi berbentuk
puyer yang terbagi ke dalam 10 bungkus. Obat ini merupakan obat yang dapat
Pembahasan
Pada pengemasan serbuk bagi, jika jumlahnya genap dan lebih dari 10, serbuk
dibagi dahulu menjadi 2 bagian sama banyak lalu masing-masing dibagi menjadi
lain paling besar 10%. Serbuk bagi dikemas dalam kertas perkamen. Bagi serbuk yang
mengandung zat yang higroskopis, serbuk dibungkus dengan kertas berlilin dan
diserahkan dalam pot dengan tutup sekrup. Serbuk tabur dikemas di pot. (FI III, 24).
Dalam resep yang tertera ditulis jumlah obat untuk seluruh serbuk dan lalu
dibagi menjadi beberapa bungkus. M. f. Pulv.d.t.d. no. X (Misce fac pulveres de tales
dosis numero decen) yang berarti campur dan buatlah serbuk sesuai dosis menjadi 10
bungkus, dengan tanda s.t.d.d 1 pulv.a.c (signa ter de die pulveres ante coenan) yang
berarti tanda tiga kali sehari satu bungkus sebelum makan. Dengan etiket berwarna
cara kerja menghambat sintesis prostaglandin terutama di Sistem Syaraf Pusat (SSP).
Parasetamol digunakan secara luas di berbagai negara baik dalam bentuk sediaan
sediaan obat flu, melalui resep dokter atau yang dijual bebas. (Lusiana Darsono 2002).
Papaverin berupa hablur putih atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa
agak pahit. Melebur pada suhu lebih kurang 220’ disertai peruraian, dan mempunyai
kelarutan sebagai berikut : larut dalam air dan dalam kloroform; sukar larut dalam
etanol; praktis tidak larut dalam eter (DepKes RI, 1995:647). Alkaloid papaverine
aktifitas fisiologi yang cukup luas. Papaverine bersifat sebagai antimikrobial, anti
Ansel,H.C. 1989. Pengantar bentuk sediaan farmasi ed.IV. Universitas Indonesia Press :
Jakarta
Tjay, H. T. dan Rahardja, Kirana. Obat-Obat Penting ed. IV. Elex Media Komputindo :
Jakarta.
Anief,Muhamad. 1987. Ilmu Meracik Obat. Gajah Mada University Press : Yogyakarta.
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia ed.III. Depkes RI : Jakarta.
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia ed.IV. Depkes RI : Jakarta.
Anonim. 1929. Pharmacope 5
Anief, Moh.2010., Ilmu Meracik Obat, Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Ansel, H.C. & Prince, S.J. 2006, Kalkulasi Farmasetik (Panduan
Untuk Apoteker), Penerbit Buku Kedokteran Egc, Jakarta.
Depkes Ri., 1979, Farmakope Indonesia Edisi Iii Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Sudarma, I.M., Bremner John. 2007. Sintesis Turunan Isoquino [2,1-c] [1,3]