Anda di halaman 1dari 43

GANGGUAN

VESTIBULER PERIFER

Ikhsan Dermawan Syamsul


Fisiologi Keseimbangan
SISTEM: Visual Somatosensori Vestubuler
(Proprioseptif)

Organ
Reseptor : Retina Sendi + otot Labirin

Keseimbangan
KELUHAN PASIEN

1. VERTIGO : YA ? BUKAN?

2. JENIS VERTIGO
LETAK LESI

3. PENYEBAB

4. TERAPI
Pastikan Vertigo atau Bukan Vertigo
KELUHAN PASIEN
(Pusing, Pening, Melayang, Berat, Kosong, Goyang)

VERTIGO BUKAN VERTIGO


- Nyeri Kepala
- Presyncope/ Syncope
- Gangguan Keseimbangan
- Paresis
VERTIGO
Suatu ilusi dimana seseorang merasa tubuhnya
bergerak terhadap lingkungannya, atau lingkungan
bergerak terhadap dirinya
Anatomi & Fisiologi
Vertigo dapat digolongkan
sebagai salah satu bentuk
gangguan keseimbangan atau
gangguan orientasi di ruangan.
Vertigo muncul jika ada
gangguan pada salah satu atau
lebih dari ketiga sistem
keseimbangan.
fungsi keseimbangan tubuh terdiri dari tiga sistem,
yaitu
1. sistem visual , Retina (Mata )
2. sistem vestibular (Labirin) , dan
3.sistem somatosensorik atau proprioseptik.
(Sendi dan otot )

NORMAL: seseorang dapat berorientasi baik dalam


suatu ruangan akibat kerja alat keseimbangan tubuh
yang berfungsi dengan baik
a. Visual
Visual memegang peran penting dalam sistem
sensoris. Cratty & Martin (1969) menyatakan
bahwa keseimbangan akan terus berkembang
sesuai umur, mata akan membantu agar tetap
fokus pada titik utama untuk mempertahankan
keseimbangan, dan sebagai monitor tubuh selama
melakukan gerak statik atau dinamik. Penglihatan
juga merupakan sumber utama informasi tentang
lingkungan dan tempat kita berada, penglihatan
memegang peran penting untuk mengidentifikasi
dan mengatur jarak gerak sesuai lingkungan
tempat kita berada.
Dengan informasi visual, maka
tubuh dapat menyesuaikan atau
bereaksi terhadap perubahan
bidang pada lingkungan aktivitas
sehingga memberikan kerja otot
yang sinergis untuk
mempertahankan keseimbangan
tubuh.
b. Sistem vestibular
Komponen vestibular merupakan sistem sensoris yang
berfungsi penting dalam keseimbangan, kontrol kepala,
dan gerak bola mata. Reseptor  sensoris vestibular berada
di dalam telinga. Reseptor pada sistem vestibular
meliputi kanalis semisirkularis, utrikulus, serta sakulus.
Reseptor dari sistem sensoris ini disebut dengan sistem
labyrinthine. Sistem labyrinthine mendeteksi perubahan
posisi kepala dan percepatan perubahan sudut.
Melalui refleks vestibulo-occular, mereka mengontrol
gerak mata, terutama ketika melihat obyek yang
bergerak. Mereka meneruskan pesan melalui saraf
kranialis VIII ke nukleus vestibular yang berlokasi di
batang otak.
Sistem vestibular bereaksi sangat cepat sehingga
membantu mempertahankan keseimbangan tubuh
dengan mengontrol otot-otot postural.
c. Somatosensoris
Sistem somatosensoris terdiri dari taktil atau proprioseptif
serta persepsi-kognitif. Informasi propriosepsi disalurkan
ke otak melalui kolumna dorsalis medula spinalis.
Sebagian besar masukan (input) proprioseptif menuju
serebelum, tetapi ada pula yang menuju ke korteks serebri
melalui lemniskus medialis dan talamus.
Kesadaran akan posisi berbagai bagian tubuh dalam ruang
sebagian bergantung pada impuls yang datang dari alat
indra dalam dan sekitar sendi. Alat indra tersebut adalah
ujung-ujung saraf yang beradaptasi lambat di sinovia dan
ligamentum. Impuls dari alat indra ini dari reseptor raba
di kulit dan jaringan lain , serta otot di proses di korteks
menjadi kesadaran akan posisi tubuh dalam ruang.
sistem vestibular bertanggung jawab untuk mengintegrasikan
rangsangan terhadap indera dengan pergerakan tubuh serta
menjaga agar suatu obyek berada dalam fokus penglihatan saat
tubuh bergerak.
Sistem vestibular terdiri dari labirin.
Labirin terdiri dari :
1. Utrikulus reseptornya Makula Utrikularis  mendeteksi
gerak horizontal
2. Sakulus reseptornya Makula Sakularis  mendeteksi
gravitasi
3. Kanalis semi sirkularis mempertahankan keseimbangan pada
gerakan angular/berputar
Ketiga bagian ini mengandung organ reseptor untuk
mempertahankan keseimbangan.
Kanalis semi sirkularis KSS horizontal (lateral) mendeteksi
gerak kepala menggeleng  “no”
KSS posterior (inferior) mendeteksi gerak memiringkan kepalaa
KSS superior (anterior) mendeteksi gerak gerak kepala
mengangguk
 “yes”
MEKANISME KESEIMBANGAN
Keseimbangan yang normal
memerlukan:
a. informasi sensorik yang
akurat dari mata,
reseptor proprioseptif
dan labirin vestibularis;
b. koordinasi mengenai
informasi ini didalam
otak, dan
c. keluaran motorik
normal dari sistern saraf
pusat ke sistem
muskuloskeletal yang
tepat
Proprioseptif = sistem somato sensoris (syaraf di kulit, otot dan sendi
merasakan tumpuan dan rasa posisi berdasar gravitasi)
 Organ:  Input (INFORMASI SENSORIK)
 Sentral: cerebrum,
1. Input vestibuler /labirin mendeteksi:
cerebellum, brainstem  gerak (arah + percepatan +
 Perifer:
perlambatan)
Organ Vestibuler,  gravitasi
Organ Visual,  sikap dan posisi tubuh .
Organ Proprioseptik/ 2. Input visual /mata:
somatosensoris – Visualisasi input vestibuler (melihat
 Input: apa yg dirasakan vestibuler)
INFORMASI SENSORIK: 3. Input propioseptif (tulang, sendi, kulit,
 Informasi internal  otot, anggota gerak):
– Aktualisasi gravitasi (tumpuan, arah
Vestibuler
 Informasi eksternal  Visual bawah)
 Otput adl ”RESPON MOTORIK” yg tepat:
& Somatosensoris
 Otput:  RESPON MOTORIK – Kontrol postural (sesuaikan posisi
kepala dan tubuh)
– Kontrol visual (fiksasi obyek pandang)

Input yg berulang akan terhabituasi


(terlatih)
Keluhan & gejala gangguan
keseimbangan
 Adanya rasa goyang
(unsteadiness)
 Rasa goyang setelah gerakan
(after motion)
 Pening / mumet (dizziness)
 Pusing berputar (vertigo)
 Rasa tidak menapak
(unfootedness)
 Instabilitas postural
 Gejala otonom (mual,
muntah, keringat dingin)
 Berkunang-kunang
(lightheadedness)
Jenis Vertigo / Letak Vertigo
VERTIGO

JENIS : Vestibuler Non Vestibuler

LETAK LESI : Sistem Sistem Sistem


Vestibuler Visual Somatosensory
(Proprioseptif )

Sentral Perifer
- Batang Otak - Labirin
- Otak - N. Vestibularis
Perbedaan Vertigo Vestibuler dan Non
Vestibuler

Vertigo Vestibuler Vertigo Non Vestibuler

Sifat Berputar Goyang, melayang


Waktu Episodik Konstan
Faktor Pencetus Gerakan kepala Stress
Perubahan posisi
Gejala Mual, muntah, tuli, Pucat, kesemutan,
palpitasi
Perbedaan Vertigo Vestibuler Perifer
dan Sentral
PERIFER SENTRAL
Vertigo berat Vertigo ringan
Ada kelelahan (decay) Tidak ada decay
Pengaruh gerakan kepala + Tidak ada pengaruh gerakan
Arah obyek kepala
horizontal/rotatoar Arah obyek vertikal
Buka mata lebih ringan Gejala otonom +/-
Gejala otonom ++ Tidak ada gangguan
pendengaran
Penyebab Vertigo Vestibuler
Perifer : Benign Paroxymal Positional Vertigo
(BPPV)- Meniere’s – Neuritis – Oklusi A.
Labirin – Labirinitis – Auto Imun Tumor
N.VIII – Microvascular Compression.

Sentral : CVD – Tumor – Epilepsy – Demielinisasi


- Degenerasi
Penyebab Vertigo Non Vestibuler

Polineuropati – Mielopati – Artrosis Servikalis –


Trauma Leher –Hipotensi Ortostatik –
Hiperventilasi – Tension Headache –
Hipoglikemi – Penyakit Sistemik
Terletak di
Vestibuler Perifer
telinga dalam

Terdiri dari labirin tulang dan labirin membran


(berbentuk kanalis semi sirkularis)

Sel reseptor bersilia


Kanalis
Semisirkularis
(KSS)

Terdiri dari:

Horizontal
Anterior Posterior
(lateral)
BENIGN PAROXYSMAL POSITIONAL VERTIGO
(BPPV)
ETIOLOGI BBPV
1. Degeneratif yang idiopatik dewasa muda dan usia
lanjut
2. Trauma kepala
3. Labirinitis virus
4. Neuritis vestibuler
5. Pasca stapedectomi
6. Fistula perilimfa
7. Meniere diseases
PATOGENESIS
Ada 2 teori :
1. Teori kupulolitiasis
Debris-debris degeneratif atau fragmen otokonia
dari utrikulus yang terlepas dan melekat pada
permukaan kupula KSSP yang menghadap utrikulus
2. Teori kanalitiasis
oleh Epley pada tahun 1980, dasarnya adalah adanya
partikel padat ( debris ) yang mengapung dan bergerak
dalam KSSP. Ketika kepala tegak, partikel dalam KSS
berada pada posisi sesuai gaya gravitasi. Ketika kepala
dimiringkan, partikel tersebut bergerak berputar 90
derajat sepanjang arkus KSSP, setelah terjadi perlambatan ,
partikel akan berada pada bagian paling bawah sesuai
dengan gaya gravitasi. Hal ini menyebabkan endolimfe
mengalir menjauhi ampulla dan menyebabkan kupula
mengalami deflesi dan menimbulkan nistagmus.
Pembalikan arah posisi menyebabkan pembalikan deflesi
kupula dan rasa pusing serta nistagmus keposisi yang
berlawanan.
KANALOLITIASIS DAN KUPULOLITIASIS
Diagnosis
1.Anamnesis
2. Vestibuler nystagmus
3. Dix-Hallpike and Sidelying manuver untuk Kanalis
Semi Sirkularis posterior dan anterior
4. Roll manuver untuk KSS lateral
Vestibuler nystagmus
ex-torsion in-torsion
up

down nose
right left
Kaca-mata Frenzel
DIX-HALLPIKE MANUVER
Dix Hallpike
SIDELYING MANUVER
ROLL MANUVER
TATALAKSANA
1 Canalith Repositioning Treatment (CRT) dan
Liberatory maneuver  KSS posterior and anterior
2.Rolling (Barbecue) maneuver  KSS horizontal
3. Brandt-Daroff exercises  gejala sisa
Canalith Repositioning Treatment
LIBERATORY MANUVER
Latihan Brandt-Daroff
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai