Anda di halaman 1dari 46

VERTIGO

Dita Marina L, M.Farm., Apt


PENDAHULUAN
DEFINISI
• “Vertigo” : bhs Latin “vertere”(memutar) = ilusi
sensasi rotasi
• Vertigo : sindroma (pusing, gejala somatik &
otonom)
• Vertigo merupakan suatu ilusi gerakan, biasanya berupa
sensasi berputar yang akan meningkat dengan
perubahan posisi kepala.
Epidemiologi
• Pada studi berbasis populasi :
– Vertigo terjadi pada 4–7% orang1, 2
– Vertigo menempati 25–30% keluhan dizziness3
• Pada lansia > 75 th:
– 40% wanita & 30% pria mengeluhkan
gangguan postur 2

1.Yardley L et al. Br J Gen Pract 1998;48:1131-35. 2.Sixt E, Landahl S Age Ageing 1984;16:393–8.
3. Hanley K et al. Br J Gen Pract 2001;51:666–71.
ANATOMI ALAT KESEIMBANGAN TUBUH (AKT)

Mata Reseptor tekanan kulit

Telinga dalam
Reseptor sensoris
(sistem vestibuler)
Otot & sendi
Sistem saraf pusat

Kontrol Kontrol postural via


gerakan mata otot-otot

Keseimbangan
Goebel JA. Otolaryngol Clin North Am 2000;33:483–93.
Shepard NT, Solomon D. Otolaryngol Clin North Am 2000;33:455–69
Memastikan Keluhan Sebagai Vertigo

KELUHAN
Mabok, pusing, kepala berat, melayang

Dizzy ? Bukan Dizzy ?

- Sefalgia
- Stres
Deskripsikan keluhan ! !
Tabel 1. Gangguan Keseimbangan /
Dizziness

Vertigo Vertigo Non- Disequilibrium Presyncope


Vestibular vestibular
Sensasi: Sensasi: Sensasi: Sensasi:
“Berputar” “Mengambang” “Jatuh” “Pingsan”
“Melayang” Tungkai tak
“Goyang “ stabil
Membaik bila
duduk
Sistem: Sistem: Sistem: Sistem:
Vestibular Visual Spinal Kardiovaskular
Proprioseptif Serebelar
Psikogenik
Wirawan RB, 2005
Deskripsikan secara jelas apa yang
dimaksud pusing oleh pasien
◘ “Apakah anda terasa mau pingsan ?” ( “Pingsan / fainting”)
• PRESYNCOPE

◘ “Apakah anda merasa kedua tungkai tidak stabil, dan menjadi stabil
kalau duduk ?”
• DYSEQUILIBRIUM (“ Jatuh / falling”)

◘ “Apakah lingkungan anda kelihatannya berputar, atau anda sendiri


terasa berputar ?”
- VESTIBULAR VERTIGO” (“ Berputar / spinning”)

◘ “ Apakah merasa lingkungan bergoyang, atau anda sendiri terasa


bergoyang ?”
• VERTIGO NONVESTIBULAR (“Melayang / light-headed”)

◘ “Apakah anda merasa gugup atau cemas ?


• PSYCHOGENIC (“ Melayang / light-headed”)
VERTIGO

VERTIGO adalah sebuah ilusi dari gerakan


seseorang atau
benda-benda disekitarnya.

Sensasi geraknya bisa berupa:


● rasa “berputar” = Vertigo Vestibular

●“bukan-berputar“ (melayang, goyang) =


Vertigo Nonvestibular
VERTIGO
SISTEM KESEIMBANGAN
Batang otak,
SENTRAL serebelum,
VESTIBULER serebrum

Labirin dan saraf


PERIFER vestibula

Retina : otot bola


mata
VISUAL DAN
NON VESTIBULER
SOMATOKINETIK

Kulit, sendi, otot


Jenis Vertigo

I. Vertigo Vestibular ( “spinning” vertigo / “true”


vertigo)
● disfungsi Vestibular
1. Perifer
2. Sentral

II. Vertigo Nonvestibular (“non-spinning” vertigo)


● Disfungsi Visual
● Disfungsi Proprioseptif
VERTIGO
Perbedaan Klinis Vertigo Vestibular dan Non Vestibular
Vertigo Vastibuler Vertigo Non-vastibuler
Sifat vertigo Rasa berputar(True vertigo) Rasa melayang,
sempoyongan
Sifat serangan Episodik Kontinyu
Mual muntah + -
Gangguan pendengaran +/- -
Gerakan pencetus Gerakan kepala Gerakan obyek visual,
stress, hiperventilasi
Situasi pencetus - Ramai orang, lalu lintas
macet, sibuk, pasar
swalayan
Letak lesi Sistem Vastibular Sistem visual,
somatosensorik
(propioseptif)
VERTIGO
Perbedaan Klinis Vertigo Vestibular Perifer dan Sentral
Vertigo Vastibuler Vertigo Vastibuler
Perifer Sentral
Bangkitan vertigo Mendadak Rasa melayang,
sempoyongan
Intensitas Berat Ringan
Pengaruh gerakan + -
kepala
Gerakan otonom ++ +/-
Gangguan pendengaran + -

Tanda fokal otak - +


VERTIGO VESTIBULAR

Central
Involving CNS structures:
- Brainstem
- Cerebellum
- Cerebrum
Peripheral
Involving:
- Inner ear
- Vestibular nerve

Baloh RW. Lancet 1998;352:1841–6. Mukherjee A et al. JAPI 2003;51:1095-101. Puri V, Jones E. J Ky Med Assoc
2001;99:316–21. Salvinelli F et al. Clin Ter 2003;154:341–8. Strupp M, Arbusow V, Curr Opin Neurol 2001;14:11–20.
VERTIGO
Perifer vs Sentral

Gejala Jenis Vertigo


Perifer Sentral
Sifat serangan Episodik Kronik dan
konstan
Vertigo Berat Lebih ringan
Awitan Mendadak Perlahan
Ketidakseimbangan Ringan/sdng Berat
Mual, muntah Berat Bervariasi
Gejala auditori Sering Jarang
Gejala neurologis Jarang Sering
Perubahan mental/kesadaran Jarang Kadang-kadang
Kompensasi/resolusi Cepat Lambat
Baloh RW. Otolaryngol Head Neck Surg 1998;119:55–9. Puri V, Jones E. J Ky Med Assoc 2001;99:316–21.
VERTIGO
PENYEBAB UMUM
Berdasarkan anatominya :
1. Vertigo non-sistematis
Yaitu vertigo yang disebabkan oleh kelainan sistem saraf pusat,
bukan oleh kelainan sistem vestibular perifer.
Kelainan dapat terjadi pada : mata, propioseptik, sistem saraf pusat,
kelaina endokrin, kelainan psikoneurosis
2. Vertigo sistematis
Yaitu vertigo yang disebabkan oleh kelainan sistem vestibular
(yaitu labirin, nervus VIII atau inti vestibularis).
Kelainan dapat terjadi pada telinga, N.VIII, inti vestibularis
VERTIGO
PENYEBAB UMUM
• Keadaan lingkungan
– Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut)
– Obat-obatan (alkohol, gentamisin)
• Kelainan sirkulasi
– Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena
berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri
vertebral dan arteri basiler
• Kelainan di telinga
– Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam
telinga bagian dalam (menyebabkan benign paroxysmal positional
vertigo)
– Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri
– Herpes zoster
– Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)
VERTIGO
PENYEBAB UMUM
– Peradangan saraf vestibuler
– Penyakit Meniere
• Kelainan neurologis
– Sklerosis multipel
– Patah tulang tengkorak yang disertai cedera pada labirin,
persarafannya atau keduanya
– Tumor otak
– Tumor yang menekan saraf vestibularis.
• System saraf pusat
– Trauma
– Epilepsy
– Hipoksia serebri : anemia, arteriosklerosis, hipertensi kronis, dll
– Infeksi : meningitis, encephalitis, dll
VERTIGO
PATOFISIOLOGI
Rasa pusing atau Vertigo disebabkan oleh gangguan alat
keseimbangan tubuh  mengakibatkan ketidakcocokan antara posisi
tubuh yang sebenarnya dengan apa yang dipersepsi oleh susunan
saraf pusat.
Teori
Oversti
mulasi
Teori
Teori
Neural
Konflik
Missm
sensori
atch
Patofi
siologi
Teori
Teori
Otono
Sinap
mik
Teori
Neuroh
umoral
VERTIGO
PATOFISIOLOGI
Teori Overstimulasi :
• Rangsang yang berlebihan  hiperemi kanalis semisirkularis 
fungsinya terganggu  vertigo, nistagmus, mual dan muntah.
Teori Neural Mismatch :
• Pengembangan teori konflik sensorik.
• Otak mempunyai memori/ ingatan tentang pola gerakan tertentu;
• Jika pada suatu saat dirasakan gerakan yang aneh/ tidak sesuai
dengan pola gerakan yang telah tersimpan, timbul reaksi dari
susunan saraf otonom.
• Tapi lama kelamaan akan terbiasa.
• Jika pola tersebut dilakukan berulang-ulang akan terjadi mekanisme
adaptasi sehingga berangsur-angsur tidak lagi timbul gejala
VERTIGO
PATOFISIOLOGI
Teori Neurohumoral :
• Di antaranya teori histamin (Takeda), teori dopamin (Kohl) dan terori
serotonin (Lucat) yang masing-masing menekankan peranan
neurotransmiter tertentu dalam mem-pengaruhi sistim saraf otonom
yang menyebabkan timbulnya gejala vertigo.

Teori Otonomik :
• Menekankan perubahan reaksi susunan saraf otonom sebagai usaha
adaptasi gerakan/ perubahan posisi; gejala klinis timbul jika sistim
simpatis terlalu dominan, sebaliknya hilang jika sistim parasimpatis
mulai berperan.
VERTIGO
PATOFISIOLOGI
Teori Konflik Sensori :
• Terjadi ketidakcocokan masukan sensorik yang berasal dari berbagai
reseptor sensorik perifer yaitu antara mata/visus, vestibulum dan
proprioseptik, atau ketidakseimbangan/asimetri masukan sensorik
dari sisi kiri dan kanan→kebingungan sensorik di sentral→nistagmus
(usaha koreksi bola mata), ataksia atau sulit berjalan (gangguan
vestibuler, serebelum), berputar (berasal dari sensasi kortikal)
VERTIGO
Vertigo Berdasarkan Gejala Klinis
Vertigo Paroksimal : Serangan mendadak, beberapa menit atau hari,
hilang sempurna, bisa muncul kembali, diantara serangan bebas sama
sekali
•Vertigo jenis ini antara lain:
1.Vertigo dengan keluhan telinga.
 Sindroma Meniere, tumor fossa kranii posterior, kelainan gigi/odontogen.
2. Vertigo tanpa keluhan telinga.
Epilepsi, lesi lambung, vertigo pada anak (vertigo de L enfance),
labirin picu (Trigger Labyrinthyh).
3. Perubahan posisi.
Vertigo posisional paroksismal yang laten
Vertigo posisional paroksismal benigna
VERTIGO
Vertigo Berdasarkan Gejala Klinis
Vertigo Kronis : Menetap lama, konstan tidak ada serangan akut.
1. Disertai keluhan telinga : Otitis Media Kronika, Meningitis,
TBC.
2. Tanpa keluhan telinga : Kontusio serebri, Ensefalitis pontis,
Sklerosis multiple.
3. Dipengaruhi posisi : Hipotensi orthostatik, Vertigo servikalis.

Vertigo Akut : Berangsur-angsur berkurang, tidak bebas total.


1. Dengan keluhan telinga : Trauma labirin, Herpes Zoster Otikus,
Labirinitis akuta, Perdarahan labirin, Neuritis N. VIII, Cedera a.
auditiva interna, a. vestibulokohlearis.
2. Tanpa keluhan telinga : Neuronitis vestibularis
VERTIGO
Penegakan Diagnosis
ANAMNESIS :
1. Bentuk vertigo (melayang, goyang, berputar, tujuh keliling, rasa naik
perahu, dsb.
2. Keadaan yang memprovokasi timbulnya vertigo. (perubahan posisi
kepala dan tubuh, keletihan, ketegangan)
3. Profil waktu (timbulnya akut, perlahan-lahan, hilang timbul, kronik,
progresif/membaik).
4. Keluhan lain (keluhan pada telinga, pandangan kabur, mual
muntah,dsb).
VERTIGO
Penegakan Diagnosis
PEMERIKSAAN FISIK :
• Umum
kemungkinan kelainan sistemik yang dicurigai mendasari timbulnya
vertigo seperti hipotensi ortostatik.
• Neurologi
untuk mengevaluasi apakah kelainannya di sentral atau perifer.
PEMERIKSAAN FISIK

• NEUROLOGIS
a. Fungsi Vestibular/serebral
1) Tes Romberg
2) Tandem gait
3) Berdiri dengan kedua lengan lurus horisontal ke depan
4) Past-pointing test
5) Tes Fukuda

b. Saraf-saraf otak : visus, nistagmus, okulomotor,


sensori wajah, otot wajah, pendengaran, menelan

c. Fungsi motorik & sensorik


PEMERIKSAAN FISIK
• KHUSUS
a.Fungsi vestibular
1) tes Nylen Barany atau Dix Hallpike
2) Tes Kalori
3) Elektronistagmografi
b.Fungsi pendengaran
1) Tes garpu tala
2) Audiometri
VERTIGO
Pemeriksaan Penunjang
• Rontgen foto tengkorak, leher, Stenvers.
• Neurofisiologi :
 Elektroensefalografi (EEG), Elektromiografi (EMG), Brainstem
Audiotory Evoked Potential (BAEP)
• Neuroimaging :
 CT Scan, Arteriografi, Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Vertigo
Tujuan Terapi
• Mengupayakan tercapainya kualitas hidup
yang optimal sesuai dengan perjalanan
penyakit, dengan mengurangi atau
menghilangkan sensasi vertigo dengan
efek samping obat yg minimal
VERTIGO
Penatalaksanaan

TERAPI

TERAPI
TERAPI TERAPI
REHABILITATI
SIMTOMATIK KAUSAL
F

EPLEY MANUVER bedah,


VESTIBULAR LATIHAN BRAND farmakoterapi,
ANTIEMETIK SEMONT
SUPRESSANt DARROFT Prosesdur Reposisi
MANUVER Partikel))

ANTIKOLINERGIK,
ANTIHISTAMIN,
BENZODIAZEPIN. Hindari faktor pencetus & perbaiki life style
TREATMENT OF THE CAUSE OF VERTIGO
CAUSE TREATMENT
PERIPHERALCAUSE

BPPV Canalith repositioning manoeuvre (Brandt-Daroff)


Labyrinthine concussion Vestibular rehabilitation

Meniere’s disease Low-salt diet, diuretic, surgery, transtympanic gentamicin


Labyrinthitis Antibiotics, removal of infected tissue, vestibular rehabilitation
Perilymph fistula Bed rest, avoidance of straining
Vestibular neuritis Brief course of high-dose steroids, vestibular rehabilitation

CENTRAL CAUSE

Migraine Beta-blockers, calcium channel blockers, tricyclic amines

Vascular disease Control of vascular risk factors, e.g., antiplatelet agents

CPA tumours Surgery

Baloh RW. Lancet 1998;352:1841–6. Goebel JA. Otolaryngol Clin North Am 2000;33:483–93.
VERTIGO
TERAPI SIMPTOMATIK
• Meningkatkan kompensasi/adaptasi
• Tidak menghambat kompensasi/adaptasi
– Obat sedative diberikan dlm waktu singkat
– Antihistamin, antikolinergik & sedative bekerja
scr sentral dlm mengurangi respon ventribuler
 mencegah & mengurangi mabuk gerakan
– Gol.Amfetamin  mengurangi efek ngantuk
VERTIGO
Antikolinergik
• Efek samping:
– Mulut kering, dilatasi pupil, sedasi, gangguan
akomodasi
– Menghambat kompensasi
• Tidak dianjurkan pemakaian kronik
VERTIGO
Antihistamin
• Mengurangi vertigo
• Hampir semua antihistamin yang
digunakan untuk vertigo mempunyai efek
antikolinergik
VERTIGO
Benzodiazepin
• Potensiasi GABA
• Dosis kecil bisa mengurangi vertigo
• Efek samping
– Adiksi, gangguan memori, mudah jatuh,
menghambat kompensasi
VERTIGO
Betahistine
• Struktur analog dengan histamine
• Meningkatkan sintesis dan pengeluaran histamine dan
dapat meningkatkan kompensasi
• Meningkatkan kompensasi  meningkatkan
vasodilatasi, efek aurosal & restorasi efek ventibuler
• Semakin tinggi dosis histamine  semakin tinggi pula
efektifitasnya
• Dengan efek samping sangat minimal, dosis betahistine
dapat dinaikkan menjadi 24 mg 2x1 per hari
TERAPI SIMTOMATIK
VERTIGO
Penatalaksanaan (simptomatik)
VERTIGO
Penatalaksanaan
VERTIGO
Penatalaksanaan (rehabilitasi)
• Seseorang menetap pada posisi supine selama 30 detik dan pada posisi duduk
tegak selama 1 menit.
• Dengan demikian siklus ini membutuhkan waktu 2 ½ menit.
• Pada dasarnya 3 siklus hanya mengutamakan untuk beranjak tidur, sangat
baik dilakukan pada malam hari daripada pagi atau siang hari, karena jika
seseorang merasa pusing setelah latihan ini, dapat teratasi sendiri dengan
tidur.
VERTIGO
Penatalaksanaan (rehabilitasi)
Latihan CRT / Epley maneuver
• Seseorang menetap pada posisi supine selama 30 detik dan pada posisi duduk
tegak selama 1 menit.
• Dengan demikian siklus ini membutuhkan waktu 2 ½ menit.
• Pada dasarnya 3 siklus hanya mengutamakan untuk beranjak tidur, sangat
baik dilakukan pada malam hari daripada pagi atau siang hari, karena jika
seseorang merasa pusing setelah latihan ini, dapat teratasi sendiri dengan
tidur.
VERTIGO
Penatalaksanaan (rehabilitasi)
Metode Brandt Daroff
• Pasien duduk tegak ditepi tempat tidur dengan kedua tungkai tergantung.
• Lalu dengan kedua mata tertutup baringkan tubuh dengan cepat kesalah satu
sisi, pertahankan selama 30 detik, setelah itu duduk tegak kembali.
• Setelah 30 detik baringkan dengan cepat kesisi lain, pertahankan selama 30
detik, lalu duduk tegak kembali.
• Lakukan latihan ini 3 kali pada pagi hari sebelum bangun tidur, dan 3 kali pada
malam hari sebelum tidur, sampai 2 hari berturut-turut tidak timbul vertigo lagi.
VERTIGO
Pencegahan
• Tidurlah dengan posisi kepala yang agak tinggi
• Bangunlah secara perlahan dan duduk terlebih dahulu sebelum kita
berdiri dari tempat tidur
• Hindari posisi membungkuk bila mengangkat barang
• Hindari posisi mendongakkan kepala, misalnya untuk mengambil
suatu benda dari ketinggian
• Gerakkan kepala secara hati-hati jika kepala kita dalam posisi datar
(horisontal) atau bila leher dalam posisi mendongak.
• Makan secara teratur, tidak berlebihan atau kekurangan dan
mengandung gizi yang lengkap
• Mengurangi beban pikiran (stress psikis) & Istirahat yang cukup
(tidur pulas)
THANK YOU

DRIVE
HOME
SAFELY

Anda mungkin juga menyukai