CA TONSIL
Oleh:
Athifa Syofiza Putri
1610070100049
Preseptor :
dr. Elfahmi, Sp. THT-KL
Anatomi Tonsil
Tonsil terletak di lateral orofaring.
Dibatasi oleh:
1. Jaringan ikat
2. Folikel germinativum (merupakan sel limfoid)
3. Jaringan interfolikel (terdiri dari jaringan limfoid).
• Fosa Tonsil
• Plika Triangularis
• Persarafan
Tonsil bagian atas mendapat sensasi dari serabut saraf ke V
melalui ganglion sfenopalatina dan bagian bawah dari saraf
glosofaringeus.
• Imunologi Tonsil
• Perokok berat
• Peminum alkohol
• Kebersihan mulut yang kurang baik
• Virus epstein barr
• Herpes simplex virus tipe 16 dan 18
Klasifikasi berdasarkan histopatologi
Perluasan
penyebaran
Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium
• Pembekuan dan koagulasi (termasuk jumlah trombosit dan lain –
lain).
• Tes fungsi hati, diperlukan pengetahuan tentang fungsi hati karena
untuk mengetahui riwayat diet pasien dan penyalahgunaan etanol
yang sering menyebabkan fungsi hati.
• Tes fungsi ginjal ketika akan memulai kemoterapi, tes fungsi ginjal
diperlukan untuk memastikan apakah pasien dapat menghilangkan
agen yang ditangani oleh ginjal.
• Tes fungsi paru diperlukan pada setiap bedah kepala dan leher yang
dapat membawa risiko tambahan komplikasi pernapasan
perioperative dan pasca operatif.
• X-rays untuk menentukan tumor sudah menyebar ke
paru-paru dan karenanya harus menjadi modalitas pilihan,
• Fine Needle Aspiration Biopsy (FNA) Biopsi adalah satu –
satunya alat untuk mendiagnosis keganasan tonsil berupa
limfoma
• Radiologi
1. Orthopantomography (Panorex).
2. Computerized tomography (CT).
3. Magnetic Resonance Imaging (MRI).
4. Positron Emission Tomography (PET).
Pemilihan terapi
• Staging
• T Karakteristik massa tumor utama
• N Status kelenjar getah bening di leher (misalnya, bukti
penyebaran kanker)
• M Status kanker menyebar ke bagian tubuh luar kepala
dan leher.
• Tx : Tumor primer tidak dapat dinilai
• T0 : Tidak ada kejadian tumor primer
• Tis : Carcinoma in situ
• T1 : Diameter tumor ≤ 2 cm
• T2 : Diameter tumor 2-4 cm
• T3 : Diameter tumor > 4 cm
• T4a : Tumor meluas ke laring, otot-otot lidah yang lebih
dalam atau ektrinsik, otot pterygoid medial, palatum
durum, atau mandibula
• T4b : Tumor meluas ke otot pterygoid lateral, lempeng
pterygoid, nasofaring lateral, basis crania atau arteri
karotis
Nx : Kelenjar limfe regional tidak dapat dinilai
N0 : Tidak ada metastase ke kelenjar limfe regional
N1 : Metastase ke kelenjar limfe regional ipsilateral tunggal,
diameter ≤ 3 cm
N2 : Metastase ke kelenjar limfe regional ipsilateral tunggal,
diameter 3-6 cm; ke kelenjar limfe regional multipel,
diameter < 6 cm; kelenjar limfe bilateral atau kontralateral,
diameter < 6 cm
N2a : Metastase ke kelenjar limfe regional ipsilateral
tunggal, diameter 3-6 cm
N2b : Metastase ke kelenjar limfe regional multipel,
diameter < 6 cm
N2c : Metastase ke kelenjar limfe bilateral atau
kontralateral, diameter < 6 cm
N3 : Metastase ke kelenjar limfe, diameter > 6 cm
Metastase jauh
Mx : Metastase jauh tidak dapat dinilai
M0 : Tidak ada metastase jauh
M1 : Terdapat metastase jauh.2
Indikasi dan kontraindikasi
Indikasi :
1. high risk occult cervical metastasis
2. teraba KGB leher secara klinis
3. KGB residu paska radiasi
4. KGB muncul setelah mendapat radiasi
5. Tumor primer dapat diangkat radikl.
Kontraindikasi :
1. Kondisi medis yang menghalangi dilakukannya anestesi
umum.
2. Penurun keadaan pasien saat pengobatan pembedahan
3. Invasi ke otot paraspinous
4. Invasi columna vertebral
5. Invasi otot pterygoid lateral
6. Invasi plate pterygoid
7. Metastasis yang jauh.
Komplikasi
1. Abses Peritonsilar (quinsy)
2. Abses Parafaringeal
3. Abses Retrofaringeal
4. Tonsilolith
5. Kista Tonsil
6. Komplikasi Sistemik
prognosis