CARCINOMA
Preseptor Fariz Auliadi Khalil, S.Ked
Dr. Fahrizal, Sp. THT-KL 2006112036
BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH KEPALA DAN LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA
ACEH UTARA 2022
RIWAYAT PENYAKIT
Seorang tukang kayu, berusia 62 tahun dating untuk Seorang tukang kayu, berusia 62 tahun dating untuk pemeriksaan terkait nyeri tenggorokan yang persisten dan terus memberat, napas berbau, odinofagia, otalgia pada telinga kanan yang telah terjadi dalam 3 bulan terakhir. Pasien juga mengeluhkan adanya penurunan berat badan sebesar 25 pon (11,34 kg). Pasien memiliki riwayat
merokok sebanyak 40 bungkus dalam 1 tahun dan mengonsumsi alkohol pada acara tertentu. Pasien secara umum sehat. Pemeriksaan fisik menunjukkan pasien tampak lemah, sakit, ditemukan massa dengan ulserasi di tonsil kanan dan meluas sampai palatum mole dan permukaan mukosa llidah (Gambar 1). Tumor berukuran 4,5 cm
pada dimensi terbesarnya, mobile dalam hubungannya dengan ramus mandibula. Pasien ini juga memiliki satu tumor berukuran 3 cm, di atas nodus limfoid jugular, berbatas tegas (stadium II). Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal.
1) Tumor primer menyebabkan kompresi dan invasi yang progresif ke struktur disekitarnya, dan
menimbulkan gejala nyeri tenggorokan, otalgia, serta odinofagia.
2) Proses ulserasi sering terjadi pada tumor ganas sebagai dari perjalanan penyakitnya, dimana terjadi
peningkatan aliran darah dan nekrosis jaringan.
• FNAB
• Keadaan umum dari kepala daqn leher pasien, serta riwayat merokok dan minum alkohol.
• Kuesioner CAGE
• Skor Karnofsky
• Status nutrisi -> biasanya dibawah normal
• Pemeriksaan tiroid -> direkomendasikan bagqi yang telah mendapatkan terapi radiasi
dileher atau pembedahan tiroid
• Pemeriksaan gigi
• Fungsi dan dukungan sosial
• Pencitraan -> CT-Scan kepala leher dengan kontras sebagai pemeriksaan pertama,
rontgen dada, CT-Scan dada, MRI, PET-CT
• Untuk tumor dengan ukuran besar, yaitu tumor yang mencapai mandibula, pasien dengan tampilan klinis
trismus, maka reseksi dilakukan dengan mandibulotomy atau reseksi segmental disertai dengan bagian
mandibula. Secara umum, mandibulotomy merupakan standar baku untuk tindakan reseksi tiga dimensi yang
komprohensif dari tumor orofaring
TATALAKSANA
PEMBEDAHAN
• Radial forearm free flap merupakan tindakan yang memindahkan kulit atau jaringan lunak yang tipis dari lengan
bawah dan menjadi pilihan dari tindakan rekonstruksi faringeal.
• Defek besar yang mengenai mandibula dapat diatasi dengan osteocutaneous free fibula flap jika pasien memiliki
peluang hidup yang lebih besar dari 6 bulan. Jika tidak, maka mandibula dibiarkan dalam bentuk yang tidak
terkonstruksi dan defek ditutup dengan cangkok jaringan lunak yang besar seperti dari jaringan anterolateral paha
atau muskulokutaneous abdominis.
• Pectoralis mayor musculocutaneous flap (pec flap) merupakan tindakan yang diandalkan, cepat untuk dilakukan,
dan tidak memerlukan ahli bedah mikro. Kekurangan tindakan ini yaitu risiko kebocoran dari garis struktur
dehiscence oleh karena gravitasi dan besarnya cangkok, menjadi pilihan kedua dari rekonstruksi orofaringeal
• Operasi radikal untuk tumor orofaring memerlukan trakeostomi sebagai sekresi dan kontrol pernapasan, serta
gastrostomi untuk akses nutrisi
REHABILITASI DAN
KONTROL LANJUTAN
● Intensitas dari kontrol lanjutan bergantung dari risiko rekurensi tumor yang berbeda dari setiap pasien.
● Sebagian besar rekurensi terjadi dalam 2 tahun pertama setelah pasien menerima pengobatan secara
lengkap.
● Kontrol ulang dilakukan setiap 1 – 2 bulan untuk 2 tahun pertama dan setiap 3 – 6 bulan untuk tahun
berikutnya.
● Secara umum, pasien dengan tumor kepala dan leher harus di kontrol minimal selama 5 tahun. Beberapa
menyarankan untuk control seumur hidup.