Anda di halaman 1dari 20

Lingual Squamous cell Carsinoma

Oleh:
Istiqomah Maximiliani
NIM 71 2017 011

Pembimbing:
Drg. Nursiah Nasution, M. Kes.
Anatomi
Lidah

• Struktur Superficial
• Otot –otot Pada Lidah
• Persarafan
• Kelenjar Limfe
Pengertian Karsinoma Lidah

▣ Tumor : suatu benjolan atau pembengkakan


Jinak dan Ganas

▣ Tumor rongga mulut : tumor yang terdapat di


daerah rongga mulut

▣ Karsinoma Lidah: suatu neoplasma maligna yang


berasal dari jaringan epitel mukosa lidah dengan sel
berbentuk squamous cell carcinoma
Epidemiologi

▣ Kanker Lidah >> dari semua jenis kanker rongga mulut

▣ >> 40 tahun (60 – 70 th>>)


>>

▣ >> di India

▣ Hampir semua kanker di rongga mulut dimulai dari sel yang


menutupinya-> karsinoma sel skuamosa dan mencapai 90%
(Lidah>>)
▣ masih belum diketahui

▣ iritasi yang terus-menerus

‘’
(gigi palsu yang tidak tepat posisi
kebiasaan mengunyah sirih dan tembakau)
(Caries, gigi busuk, Calculus>>)

Etiologi ▣ Merokok dan alkohol

▣ Riwayat Syhipilis

▣ Oral Hygine yang buruk


Patofisiologi

▣ Tumor ganas -> proses biasanya memakan waktu


yang cukup lama.
▣ Pada tahap awal terjadi

inisiasi

promosi yang dipicu o/ promoter

sel yang polimorfis dan anaplastik

Progresi
▣ SCC pada lidah >> timbul pada daerah epithelium yang tidak
normal

▣ Lesi yang agak jinak. sel tumor masuk sedikit kelamina propria,
membentuk massa papileferus pada permukaan.
▣ Tumor yang agak jinak massa papiliferus + penyebaran
ringan

terlihat sebagai ulser nekrotik


▣ Tumor paling ganas menyebar cukup dalam serta cepat ke
yang dalam
jaringan didekatnya dengan penyebaran permukaan yang kecil

▣ Lidah memiliki pembuluh lymphe yang kaya Metastase ke


KGB regional

□ Perubahan genetik pada karsinoma sel skuamosa kepala dan leher.


hilangnya kromosom 9p21 atau 3p menyebabkan perubahan dini pada
Manifestasi Klinis
1. Tanda awal umumnya berupa ulkus tanpa nyeri yang tidak
sembuh-sembuh.

‘’
membesar & menekan atau menginfiltrasi jaringan sekitar yang
nyeri lokal, otalgia ipsilateral dan nyeri mandibula.

2. Infiltrasi ke otot-otot gerakan lidah terbatas. Kanker ini


dapat menginfiltrasi jaringan sekitarnya seperti dasar mulut

3. Sejalan dengan kemajuan kanker pasien dapat mengeluhkan nyeri


tekan, kesulitan mengunyah, menelan, dan berbicara, batuk dengan
sputum bersemu darah atau terjadi pembesaran nodus limfe servikal.
Anamnesis terarah
Diagnosis Pem. Fisik yg cermat
Pem. Histopatologi

ANAMNESIS PEM. FISIK


Manifestasi Tipikal:

• Pada stadium awal,


1. Benjolan di lidah,
ulkus sering ditemukan
lesi ulseratif
• Pemeriksaan palpasi
• Palpasi daerah leh
2. Nyeri
dilakukan untuk ukuran tumor
3. Gangg. Nutrisi Pembesaran KGB lehe
yang teraba biasanya lebih
Fisik besar dibandingkan yang
terlihat.
4. Limfadenopati
Leher ditentukan lokasi, ukuran, jarak
dari ujung lidah, garis tengah dan
sulkus terminalis, ada tidaknya
invasi ke dasar mulut dan
frenulum lidah serta mobilitas
tumor.
Pemeriksaan Penunjang

1. MRI
(Mendeteksi luasnya suatu massa pada jaringan lunak)

2. CT scan
(Mendeteksi penjalaran dari lidah ke tulang)

3. Biopsi Langsung
Gambaran makroskopis : Tumor-tumor terdapat papiler, noduler, difus bersifat
fisura atau berulserasi dengan daerah leukoplakia yang sering kali terlihat
diperifer.
Gambaran Mikroskopis : Biasanya dapat terjadi suatu karsinoma sel skuammosa
keratinisasi tetapi dengan tipe yang berdiferensiasi buruk, termasuk
limfoepitelioma, khususnya pada sepertiga lidah posterior
4. Biru toluidine
memberi warna biru pada sel kanker
Tabel 1. Klasifikasi stadium TNM karsinoma lidah berdasarkan kesepakatan Amerika
Serikat (AJCC) dan Perancis (UICC) tahun 2002

STADIUM Kelenjar getah bening Metastasis Jauh


Tumor primer regional
metastasis kel limfe
Tumor primer tidak
Tx Nx regional tidak dapat Metastasis jauh tidak
dapat dinilai
dinilai Mx dapat dinilai
tidak teraba MO tidak ada metastasis
T0 Tidak tampak tumor NO
pembesaran kelenjar jauh
diameter < 3 cm, M1 terdapat metastasis
Tis tumor in situ N1
tunggal, ipsilateral jauh
diameter 3-6 cm,
T1 diameter < 2 cm N2a
tunggal, ipsilateral
diameter antara 2-4 diameter < 6 cm,
T2 N2b
cm multipel, ipsilateral
diameter < 6 cm,
T3 diameter > 4 cm N2c bilateral atau
kontralateral
tumor invasi ke
korteks tulang, otot
T4a lidah profunda atau N3 diameter > 6 cm
otot luar lidah, sinus
maksila, kulit wajah
tumor invasi ke celah
posterior gigi molar,
T4b
plat pterigoid, basis
kranii, A. karotis int
Penggolongan stadium klinis

Stadium 0 Tis N0 M0

Stadium I T1 N0 M0

Stadium II T2 N0 M0

Stadium III T3 N0 M0 ; T1/T2/T3 N1 M0

Stadium IVA T4A N0/N1 M0 ; T1/T2/T3/T4A N2 M0

Stadium IVB Semua T N3 M0 ; T4B semua N M0

Stadium IVC Semua T semua N M1


Tatalaksana

▣ Tujuan Terapi:
1. Pemberantasan/menghilangkan penyakit kanker dari tubuh penderita.
2. mengembalikan fungsi fisiologis sedapat mungkin.
3. Mempertahankan/mengusahakan pengembalian fungsi kosmetik seoptimal
mungkin.

▣ Penatalaksanaan Tumor:
Lidah dan dasar mulut:
■ Lesi yang sangat kecil (<1 cm): eksisi, radiasi interstisial, atau radiasi
eksternal.

■ Lesi T1 atau T2: pembedahan, jika lokasi memungkinkan eksisi luas


tanpa mengganggu fungsi; atau kombinasi radiasi eksterna dan
interstisial. Pilihan tergantung keadaan umum dan kondisi pasien.

■ Lesi ekstensif: Radioterapi saja atau kombinasi dengan bedah.


Pembedahan disarankan pada kasus yang sudah menginvasi mandibula
atau jenis karsinoma verukosa.
▣ Penatalaksanaan Nodul
KGB leher negatif
Lesi T1 primer: observasi
Lesi T2 – T4 primer:
a. Jika lesi primer di bedah, lakukan diseksi leher elektif
b. Jika lesi primer di radiasi, lakukan radiasi nodul
c. Jika lesi primer dilakukan keduanya, lakukan diseksi leher atau radiasi nodul

KGB leher positif


a. Jika lesi primer di bedah, lakukan diseksi leher
b. Jika lesi primer di radiasi, lakukan iradiasi leher dan lakukan diseksi untuk residu
nodul yang membesar atau yang berukuran > 3cm
c. Jika limfadenopati servikal terfiksir, terapi awal yaitu dengan radiasi. Jika nodul
semakin mobile dengan radiasi, lakukan diseksi leher setelah dosis 5000 cGy. Jika
tetap immobile, selesaikan radiasi sampai dosis maksimal.
▣ Terapi utama
1. Tanpa metastase jauh: radioterapi dengan dosis 5000-7000 rads.
Kalau perlu kombinasi dengan operasi.

2. Ada metastase jauh: kemoterapi, yang dipakai antara lain:


Karsinoma epidermoid: Cisplatin, methotrexate, bleomycin,
cyclophosphamide, adryamycin, dengan angka remisi 20-40%,
misalnya:
● Tunggal: methotrexate 30 mg /m2 2x seminggu
● Kombinasi: Vincristin: 1,5 mg/m2; Bleomycin: 12 mg/m2 diulang tiap 2-3 minggu;
Methotrexate: 20 mg/m2 h3
Komplikasi

Komplikasi-komplikasi yang bisa timbul termasuk :


1. Sulit menelan
2. Nyeri tenggorok
3. Perdarahan
4. Sumbatan jalan nafas
5. Gangguan fonasi suara
6. Glossitis
7. Mulut kering
8. Penurunan berat badan akibat kurangnya nafsu
makan
9. Kekambuhan
Prognosis

Prognosis karsinoma lidah ttergantung stadium


penyakit, dimana pada stadium lanjut memiliki
prognosis yang buruk dibandingkan stadium dini.

Karsinoma lidah dengan metastasis kelenjar getah


bening leher memiliki five year’s survival dibandingkan
karsinoma lidah tanpa metastasis ke kelenjar getah
bening.
KESIMPULAN

• Tumor ganas lidah adalah keganasan yang terdapat pada lidah. Bentuk yang paling banyak
ditemukan adalah karsinoma sel skuamosa lidah.
• Hal ini jarang terjadi sebelum usia 40 dan insiden tertinggi penyakit ini dalam dekade-dekade
6 dan 7 dengan perbandingan pria dan wanita 3 : 1. Faktor risiko untuk pengembangan dasar
karsinoma lidah termasuk alkohol kronis dan penggunaan tembakau, usia lebih tua, lokasi
geografis
• Gejala-gejala kanker lidah antara lain adalah Tanda awal umumnya berupa ulkus tanpa nyeri
yang tidak sembuh-sembuh. Kemudian membesar dan menekan atau menginfiltrasi jaringan
sekitar yang megakibatkan nyeri lokal, otalgia ipsilateral dan nyeri mandibula
• Diagnosis pasti ditegakkan berdasarkan hasil biopsi histopatologi jaringan lidah.
• Penanganan kanker lidah ini sebaiknya dilakukan secara multidisipliner.
• Tumor ganas pada lidah yang tidak ditangani segera akan melakukan penyebaran ke jaringan
di dalam rongga mulut dan leher yang lebih dalam.
• deteksi dini dan pengobatan yang tepat serta adekuat menunjukkan prognosis yang baik.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai