Anda di halaman 1dari 25

KARSINOMA LIDAH

Sasti Astika
1310070100036

Preceptor: dr. Elfahmi,Sp THT-KL

KEPANITRAAN KLINIK SENIOR


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-KL
RSUD SOLOK
2019
Anatomi Lidah
Secara garis besar lidah dapat terbagi menjadi 2
bagian yaitu:
2/3 depan (apex)
1/3 belakang (Dorsum)

Lidah secara anatomi terbagi 3 bagian, yakni:


1. Apex Linguae (ujung lidah)
2. Corpus Linguae (Badan Lidah)
3. Radix Linguae (Akar Lidah)
Anatomi Lidah
Lidah terletak di dasar rongga mulut, terbentuk dari otot
lurik dan mukosa di permukaannya.

Diperbatasan 1/3 media dan posterior lidah terdapat


sulkus terminalis terbentuk dari papilla valatae, (Sulkus
berbentuk V)
 2/3 bagian anterior sulkus V (korpus linguae)
 1/3 posterior adalah radiks linguae (akar lidah).
Permukaan atas korpus linguae disebut dorsum
linguae, permukaan bawah disebut venter linguae, melalui
frenulum linguae dihubungkan ke mukosa bagian anterior
dasar mulut.
Kedua sisi disebut margo lateral lidah.
Bagian anterior yang sempit disebut apeks linguae. Dorsum
linguae dipenuhi papilla, kuntum pengecap tersebar pada
papilla valatae dan papilla fungiformis. Mukosa venter
linguae licin, bersinambung ke dasar mulut, di anterior
bersinambung dengan frenulum linguae.
Akar lidah relatif terfiksasi, termasuk lingkup orofaring.
Otot ekstrinsik Otot intrinsik
M. longitudinalis
M. hioglosus lingua superior dan
inferior

M. transversus
M.stiloglosus
lingua inferior

M. genioglosus
M. vertikalis lingua.

Otot-otot ini dipersarafi oleh N. Hipoglosus (N.XII) dan bekerja


sama dalam proses menelan serta artikulasi berbicara
Otot-otot • berfungsi merubah
ekstrinsik posisi lidah

otot-otot • berfungsi merubah


intrinsik bentuk lidah
Inervasi

untuk
Sensorik lidah
pengecapan

cabang ke tiga
n. lingualis
dari N.
cabang n.
Trigeminus
mandibularis
(N.V)
Sekretomotorik

Bagian posterior N.
lidah (sensorik
maupun Glosofaringeus
sekretomotorik ) (N.IX)timpani
korda
cabang dari N.
Fasialis
nervus (N.VII)
Motorik otot lidah hipoglossus
(N.XII)
Vaskularisasi Lidah

a. lingualis yang merupakan cabang dari A.


karotis eksterna
Lidah mempunyai banyak
kelenjar getah bening.
KGB pada ujung KGB Sub
lidah Mental

KGB
KGB 2/3 Submandibula dan
Lateral Lidah jugulodigastrikus

KGB bagian KGB


Tengah jugulomilohioid.
1/3 posterior lidah terdapat banyak
anastomose drainase limfatik yang
melewati garis tengah tubuh
sehingga tumor satu sisi dapat
bermetastasis ke sisi kontralateral
2/3 anterior lidah hanya
mempunyai drainase limfatik pada
satu sisi
Definisi
Karsinoma lidah adalah keganasan yang terdapat pada
lidah. Bentuk yang paling banyak ditemukan adalah
karsinoma sel skuamosa lidah
Epidemiologi
Karsinoma tersebut 48% berlokasi di
rongga mulut dan 40 % merupakan
karsinoma lidah.

Insidensi dari karsinoma kepala dan leher


cukup rendah yaitu 3% dari total
karsinoma.

Karsinoma sel skuamosa merupakan jenis


terbanyak dari karsinoma lidah yaitu 90%.
Epidemiologi
Distribusi dari Karsinoma Lidah
Bentuk Ulkus pada karsinoma Lidah
• gigi palsu yang tidak pas
mekanik
• penyangga gigi
• karies dentis
Trauma
• HPV (virus papilloma humanus)
biologis
• Faktor genetik
• gangguan metabolik nutrient
Karsinogen
• Nikotin dalam tembakau
kimia
• Alkohol Karsinogen
Faktor predisposisi
Patofisiologi

Energi radiasi

Senyawa kimia

virus
Diagnosis
Gerakan lidah
terbatas
Gangguan nutrisi
Nyeri
fisik

Benjolan di lidah
dan kemudian Limfadenopati
timbul lesi Anamnesis leher
ulseratif
2. Pemeriksaan fisik
pada palpasi ditentukan lokasi,
ukuran, jarak dari ujung lidah,
garis tengah dan sulkus
terminalis, ada tidaknya invasi
ke dasar mulut dan frenulum
lidah serta mobilitas tumor
Kelenjar getah bening leher
yang sering terkena menurut
urutannya adalah kelenjar
getah bening pada level II, I,
III dan IV
3. Pemeriksaan penunjang
Biopsi langsung
Patologi anatomi
CT scan
MRI
Stadium
Tumor primer Kelenjar getah bening regional Metastasis jauh
Tx Tumor primer tidak dapat Nx metastasis kel limfe Mx Metastasis jauh tidak dapat
dinilai regional tidak dapat dinilai dinilai

TO tidak tampak tumor NO tidak teraba pembesaran kelenjar MO tidak ada metastasis jauh
Tis tumor in situ N1 diameter < 3 cm, tunggal, M1 terdapat metastasis jauh
  ipsilateral
T1 N2a    
diameter < 2 cm diameter 3-6 cm, tunggal,
ipsilateral
T2 N2b    
diameter antara 2-4 cm diameter < 6 cm, multipel,
ipsilateral
T3 N2c    
diameter > 4 cm, diameter < 6 cm, bilateral atau
kontralateral
T4a N3    
tumor invasi ke korteks tulang, diameter > 6 cm
otot lidah profunda atau otot luar  
lidah, sinus maksila, kulit wajah
T4b        
tumor invasi ke celah posterior
gigi molar, plat pterigoid, basis
kranii, A. karotis int
Diferensial Diagnosis
Ulserasi Traumatik
Ulserasi
Inflamatorik
Leukoplakia dan eritroplakia
Prognosis
Prognosis karsinoma lidah terutama
tergantung stadium penyakit, dimana
pada stadium lanjut memiliki prognosis
yang buruk dibandingkan stadium dini.
Penatalaksanaan
Pembedahan,
Radioterapi
Kemoterapi dan kombinasi.
KESIMPULAN
 
Kanker lidah adalah suatu neoplasma malignant  yang timbul
dari jaringan epitel mukosa lidah dengan sel yang berbentuk 
squamous cell carcinoma (sel epitel gepeng berlapis). 
Diagnosis karsinoma lidah berdasarkan anamnesis yang terarah,
pemeriksaan fisik yang cermat dan pemeriksaan histopatologi
sebagai diagnosis pasti. Kanker lidah predileksi timbul di 1/3
tengah margo lateral lidah, disusul venter lidah dan dorsum lidah,
paling jarang ke apeks lidah. Derajat keganasan kanker lidah
lebih tinggi dari kanker rongga mulut umumnya, riwayat
penyakit pendek, progresi cepat. Manifestasi tipikalnya adalah :
Benjolan di lidah kemudian timbul lesi ulseratif, nyeri, gerakan
lidah terbatas, penurunan berat badan, dan limfadenopati leher.
Penatalaksanaan karsinoma lidah meliputi pembedahan,
radioterapi, kemoterapi dan kombinasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai