Anda di halaman 1dari 24

Karsinoma Nasofaring

Jefri Ptriawan
112018054
Anatomi Nasofaring
Karsinoma Nasofaring
• keganasan yang berasal dari epitel nasofaring. Titik
tengah tumor di dalam wilayah nasofaring paling
sering dijumpai di fossa Rosenmuller, dari mana
tumor dapat menginvasi ruang atau organ anatomi
yang berdekatan.
Histologi Nasofaring

nasofaring atas empat macam epitel :


Epitek selapis torak bersilia
Epitel torak berlapis
Epitel torak berlapis bersilia
Epitel torak berlapis semu bersilia
Etiologi
Epidemiologi

• Pada tahun 2012 diperkirakan terdapat 86.700 kasus baru


KNF dan 50.800 kematian akibat KNF, keduanya mewakilkan
sekitar 0,6% dari semua kasus keganasan, sehingga
karsinoma ini dapat dikatakan relatif langka. Jumlah
penderita KNF laki-laki lebih banyaak dibanding perempuan.
EBV Patofisiologi

BEREPLIKASI DI Morfologi
EPITEL NASOFARING
Group: Group I (dsDNA)
Family: Herpesviridae
Subfamily:
MENGINFEKSI Gammaherpesvirinae
Limfosit B DI TONSIL Genus:
Lymphocryptovirus
Species:
Human herpesvirus 4 (HHV-4)
TRANSFORMASI SEL
Epitel

Karsinoma
nasofaring
Epistaksis karena Tumor

Jika, terdapat MASSA

Penekanan secara
langsung

Pembuluh darah
pecah

Epistaksis
Telinga berdenging (TINITUS)
“……”
Masa,trauma,
Infeksi.

Mendesak
tuba eustachius

Tekanan ≠ sama

Dengungan/
Tinitus
Masa pada daerah
telinga bagian
belakang

Dekat dengan rongga


tengkorak

Mendesak N. III-IV-VI
Atau V
Fusi kedua
Double vision Otot-otok eksternal
lapang
bola mata melemah
pandang ≠
Histopatologi

• Makroskopik
Bentuk Ulseratif :
- Lesi kecil disertai jar.
Nekrotik
- Mudah infiltrasi ke jar.
Sekitar
- Sering pd ddg posterior/
fosa rosen muller
Histopatologi

• Bentuk noduler/lobuler
- Spt anggur/ polipoid tanpa
ulserasi
- Sering daerah tuba E
- meluas dr tuba ke ruang
maksilofaring dan menekan N
V2
- Menekan palatum molle &
menjalar ke daerah
petrosfenoid di basis kranii
Histopatologi

• Bentuk eksofitik
- Pd satu sisi nasofaring
- Tdk ada ulserasi
- Kadang bertangkai,licin
- Pd atap nasofaring & dapat
memenuhi rongga nasofaring
- Menekan palatum molle, msk
ke ro. Hidung ,sinus maksila
& orbita
- Menekan saraf bila tumor
sangat besar.
Histopatologi

Mikroskopis
a) Perubahan pra keganasan
Metaplasia skuamosa dan hiperplasia dari sel-sel
nasofaring merupakan keadaan yang paling bermakna
untuk terjadinya KNF.
b) Perubahan patologik pada mukosa nasofaring
• Reaksi radang
tukak mukosa yang mengandung sejumlah leukosit PMN, sel
Plasma dan Eosinofil. Pada peradangan kronis akan dijumpai
limfosit dan jaringan fibrosis.
• Hiperplasia
Sedang hyperplasia jaringan limfoid dapat terjadi dengan
atau tanpa proses radang.
• Metaplasia
Sering terlihat metaplasia pada epitel kolumnar nasofaring
berupa perubahan kearah epitel skuamosa bertingkat.
• Neoplasia
terlihat adanya perubahan epitel dari karsinoma in situ pada
dinding posterior nasofaring.
Gejala dan tanda klinis

• Hidung : tersumbat, epistaksis, ingusan


• Telinga : otore, gangguan pendengaran ,tinitus,otalgia
• Mata : Diplopia
• Neurologi : nyeri saraf, kelumpuhan saraf (N III,IV,V,VI----
for.laserum---penjalaran petrosfenoid, N IX,X,XI,XII ----- for.
Jugulare -----penjalaran retroparotidian
Diagnosis

• CT Scan kepala dan leher


• Pemeriksaan serologi IgA anti EA dan IgA anti VCA untuk
infeksi virus E-B
• Biopsi nasofaring,bisa melalui hidung dan mulut.
Staging The AJCC/UICC classification system is
as follows:
• Primary tumor (T) • Regional lymph nodes (N)
• TX –tumor primer tidak dapat dinilai • NX –pembesaran KGB tidak dapat dinilai
• T0 – tidak tampak tumor • N0 –tidak ada pembesaran
• Tis - Carcinoma in situ • N1 –metastasis KGB unilateral, dengan ukuran
terbesar ≤ 6 cm, diatas fossa supraklavikula
• T1 –tumor terbatas di nasofaring
• N2 - metastasis KGB bilateral, dengan ukuran
• T2 –tumor meluas ke jaringan lunak terbesar ≤ 6 cm, diatas fossa supraklavikula
• T2a –perluasan tumor ke orofaring/rongga
hidung tanpa perluasan ke parafaring
• N3 - metastasis KGB bilateral, dengan ukuran >6
cm, atau terletak didalam fossa supraklavikula
• T2b –disertai perluasan ke parafaring
• N3a –ukuran > 6 cm
• T3 –tumor menginvasi struktur tulang
• N3b –di dalam fossa supraklavikula
dan/sinus paranasal
• T4 –tumor dengan perluasan intrakranial • Distant metastasis (M)
dan/atau terdapat keterlibatan saraf • MX –metastasis jauh tidak dapat dinilai
kranial,fosaa infratemporal, hipofaring, • M0 – tidak ada metastasis jauh
orbita atau ruang mastikator.
• M1 – terdapat metastasis jauh
Penatalaksanaan

• Stadium I radioterapi
• Stadium II & III kemoradiasi
• Stadium IV dengan N<6cmkemoradiasi
• Stadium IV dengan N>6cmKemoterapi dosis penuh dilanjutkan
kemoradiasi.
Edukasi

• Hindari memakan makanan yang dibakar dan ikan asin


• Berhenti merokok
• Konsumsi buah dan sayuran
• Menggunakan masker apabila ingin bekerja supaya tidak terkena
pajanan debu kunci
Prognosis
Prognosis diperburuk oleh beberapa faktor seperti:
- Stadium yang lebih lanjut.
- Usia lebih dari 40 tahun
- Laki-laki dari pada perempuan
- Ras Cina dari pada ras kulit putih
- Adanya pembesaran kelenjar leher
- Adanya kelumpuhan saraf otak dan adanya kerusakan tulang
tengkorak
- Adanya metastasis jauh
Kesimpulan

• Karsinoma nasofaring merupakan keganasan di bidang kepala leher


terbanyak di Indonesia. Prevalensi KNF tinggi pada populasi dengan faktor
risiko genetik dan lingkungan tertentu, seperti etnisitas tertentu dan
konsumsi ikan asin.
• Diagnosis dini KNF tidak mudah karena gejala awal nonspesifik, mencakup
gangguan tuba Eustachius, hidung tersumbat, dan sekret. Sebagian besar
pasien datang ketika sudah teraba massa di leher, yang berarti telah terjadi
penyebaran lesi keganasan ke leher. Kegagalan diagnosis pada stadium awal
memperburuk prognosis pasien.
• Patogenesis KNF yang melibatkan berbagai faktor risiko, serta perlunya
deteksi dini untuk prognosis pasien yang lebih baik, merupakan bagian dari
tanggungjawab dokter yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Dokter harus mampu mengidentifikasi faktor risiko dari anamnesis
pasien dan mengeliminasi faktor risiko tersebut, serta cermat mendeteksi
gejala-gejala awal keganasan pada KNF sehingga mampu merujuk.

Anda mungkin juga menyukai