Tumor jinak dan tumor ganas hidung & sinus paranasal jarang tjd, tetapi perlu diketahui utk:
Membedakan tumor jinak atau ganas Mengenali gejala dini tumor ganas dirujuk ke dokter THT
Tumor Kistik
Kista Nonsekresi - Dibatasi oleh jaringan ikat yang longgar dan terisi eksudat berwarna kekuningan. - licin, bulat, dan terletak subepitel - Terletak di dasar sinus maksila. Kista Retensi - Pembesaran dari kelenjar yang terletak dalam mukosa sinus - sumbatan terjadi sering terjadi karena infeksi atau alergi.
Mukokel - kista sekresi yang dibatasi oleh mukosa sinus dan menjadi besar karena akumulasi dari hasil sekret dan deskuamasi. - biasanya terjadi karena sumbatan sinus. - sekret biasanya jernih, kental dan kenyal. - paling sering di sinus frontal. Kista dentigerus/folikuler - Kista otontogenik - Unilokuler, mahkota tempat asal kelainan yg belum mengalami erupsi menghadap ke kista - Sebab: akumulasi cairan diantara reduksi enamel epitel dan enamel permukaan gigi - Klinis: benjolan pd mandibula/maksila - Dx: X-foto (AP/lat, panoramik, Eisler, Waters) - Tx: operasi (ekskokleasi)
Kista Radikuler
Kista odontogenik berasal dari inflamasi yang disebabkan berasal dari karies akibat rangsangan kronik, terbentuk granuloma di tulang rahang sekitar akar gigi yg kmd mengalami nekrosis di bag sentral shg tjd kista infeksi unilokuler Kista menghadap ke akar gigi (srg di premolar & molar) Dx: X-foto Tx: operasi
Tumor Padat
Osteoma Proliferasi tulang padat pada sinus Frontalis dan sinus Ethmoidalis Sefalgia, sinusitis berulang, rasa tertekan pada orbita Dx: X-foto Tx: observasi - operasi Ossifying Fibroma Penonjolan unilateral tulang wajah Berasal dari periosteum atau periodontal membran Anak atau dewasa (usia 20-40 th) Wanita > pria Mandibula > maksila Dx: X-foto Tx: operasi untuk kosmetik.
Papiloma - Papiloma inverted merupakan kelainan yang bermakna secara klinis - Massa polipoid bulky (besar, tebal), berwarna merah keabu-abuan biasanya ditemukan pada dinding lateral cavum nasi. - Usia 40-70 tahun. - Epithelium menginvasi jaringan sekitarnya (inverting). Angiofibroma Nasofaring Juvenilis Tumor jinak namun agresif pada pria remaja. Penyebabnya tidak diketahui, dicurigai karena sebab hormonal. Berasal dari dinding posterolateral, dekat foramen sphenopalatinum. Massa berwarna merah keabu-abuan, berdungkul dan licin pada cavum posterolateral Penatalaksanaan: pembedahan denganangka rekuren 6-24%
Melanoma maligna Kanker kulit yg paling sering Usia 20-60 th Seperti tahi lalat bertambah luas dg cepat, berbentuk benjol, dapat membentuk satelit di sekitarnya Tjd metastase Pd bagian luar hidung, septum nasi Epistaksis Konsultasi dg ahli penyakit kulit Hindari biopsi Operasi radikal secepat mungkin, dilanjutkan kemoterapi
Dari Epitel:
Squamous Cell Carcinoma (SCC) - Tumor ganas yang paling sering terjadi, dapat bertumbuh dari vestibulum nasi, dinding lateral cavum nasi (paling sering) atau septum nasi. - Terkait dengan paparan lingkungan (debu kayu dan nickel). - Terapi gabungan pembedahan dan radioterapi. Adeno Cystic Carcinoma (ACC) -Tumor kelenjar minor yang paling sering. Umumnya berasal dari antrum sinus maksilaris, dapat juga dari palatum dan cavum oris. - ACC maksila berkembang lambat, agrseif secara local dengan kecenderungan tinggi penyebaran perineural dan hematogenous. - Terapi pilihan merupakan kombinasi reseksi en blok dan radioterapi. - Angka rekurens dan metastasis dapat mencapai >85%, jarang metastasis ke KGB.
Adenocarcinoma - 40-68% dari neoplasma pada sinus ethmoidalis. - Biasa ditemukan pada cavum nasi bagian superior. - Terkait dengan tukang kayu dan pekerja mebel. Paparan terhadap nickel, chromium dan hidrokarbon juga dapat memicu terjadinya AdenoCa. - Terapi utama: pembedahan. Radio terapi direkomendasikan bila ada sisa pada batas pembedahan; untuk stadium lanjut, aggresif atau lesi yang luas dan yang mengenai dura dan cricriform plate.
Dari Mesenkhim:
Kaposi sarcoma adalah kanker yang berasal dari sel-sel pembuluh darah yang menyebabkan bercak pada jaringan di bawah permukaan kulit, mukosa mulut, tenggorokan, hidung dll. Bercak ini biasanya berwarna merah, tidak ada gejala spesifik bisa juga ada rasa nyeri tetapi bila kanker ini menyebar ke saluran pencernaan dan paru-paru dapat menyebabkan perdarahan.
Manifestasi Klinis
Hidung dan sinus paranasalis Oral Orbital Intracranial (fossa cranii anterior) Wajah dan sekitar rongga hidung
Massa memenuhi hidung, atau mendesak septum nasi ke kontralateral, atau mengadakan erosi, masuk ke kavum nasi kontralateral, Massa dapat diliputi mukosa polipoid.
Hidung buntu Rhinorrhea Kongesti Sinus Jika pertumbuhan tumor berlanjut, maka dapat juga didapatkan gejalagejala: Nyeri daerah wajah Epistaxis.
Cavum Oris
massa pada palatum durum jarak alveolar melebar dan susunan gigi yang kendor
Rongga Orbita
Pendorongan lamina papyracea oleh tumor jinak atau invasi tumor ganas lama-lama mengkompresi bagian apex rongga orbita. Penjepitan ductus nasolacrimalis
Intracranial
Nyeri kepala Neuropati cranialis (N.I, II, III, IV, V1, V2, VI) Frontal lobe symptoms
Semua jenis tumor ganas penanganannya sama 3% tumor ganas daerah kepala & leher Peringkat no. 2/3 di bidang THT Laki-laki : wanita = 2 : 1
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan THT Endoskopi Biopsi diagnosis pasti X-foto (Waters, skull lateral, Rheeze), CT scan, MRI Konsultasi dg ahli penyakit mata dan saraf Dicari metastasis jauh Sistem TNM
Pemeriksaan Penunjang:
Foto Roentgen CT Scan/MRI Biopsy
Klasifikasi TNM
T1 : tumor pada sinus maksilaris (antrum) T2 : infrastruktur, palatum durum, hidung T3 : etmoid, dinding posterior sinus maksilaris, dasar orbita, pipi (bukal) T4 : rongga orbita & struktur lain di sekitarnya
Stadium TNM
M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0 M1
Diagnosis banding
Infeksi sinus paranasalis dan komplikasinya Tumor jinak rongga hidung dan sinus paranasal
Terapi
(tergantung jenis, lokalisasi & perluasan) 1. Operasi
Rinotomi lateral Maksilektomi parsial Maksilektomi total Maksilektomi total + eksenterasi bulbi
2. Radiasi
Post operasi 6000 Rad Sebagai paliatif
3. Kemoterapi
TERIMA KASIH