Anda di halaman 1dari 51

DIAGNOSIS

DAN
PENATALAKSANAAN
TUMOR SINONASAL

Dr. I Gde Ardika Nuaba, Sp.THTKL(K)FICS

DEPARTEMEN THT-KL FK UNUD / RSUP SANGLAH


DENPASAR
ANATOMI

FISIOLOGI

PATOFISIOLOGI

DIAGNOSIS

PENATALAKSANAAN
ANATOMI
4
Vaskularisasi
• Drainase vena
– Vena facialis
– Vena retromadibular
– Vena jugularis interna

• Drainase lymphatic
– Sebagian besar
menuju
submandibular
lymphnodes
– Sebagian menuju :
• Retropharyngeal
• Deep cervical
• Subdigastric
• Internal jugular
chained
INERVASI

• Inervasi sensoris
– Cabang terminal
dari nervus
trigeminalis
melalui
• Supraorbital
• Infraorbital
• Foramen
mentale
FUNGSI SINUS

9
GEJALA KLINIK
 Tidak spesifik (≈ gejala tumor pada
umumnya).

 Tergantung lokasi anatomi dan


perluasan tumor.

 Gejala kanker sinonasal :


- hidung rasa tersumbat
- pembengkakan pada pipi
- rinore
- epistaksis
- gangguan visus
11
Karsinoma
Sinonasal

Perokok Virus Epstein-Barr


Paparan bahan industri
Sinusitis kronik  metaplasi mukosa sinus  ca
13
MRI
 jenis keganasan sinonasal bervariasi :
B. Biopsi

- diagnosis definitif 
tuntunan endoskopi
- sebagai panduan terapi
PENATALAKSANAAN

Rekonstruksi dan
Rehabilitasi
 Kebanyakan sudah stadium lanjut

 Tumor sgt besar  sulit ditentukan asalnya


Lokasi tumor

Sibeleau line Ohngren line

I. Infrastruktur 1. Antero-inferior
II. Mesostruktur 2. Postero-superior
III. Suprastruktur
OPERASI / PEMBEDAHAN
MACAM PEMBEDAHAN

1. Rinotomi Lateral
- Teknik Degloving
2. Maksilektomi
2.1 Maksilektomi medial
2.2 Maksilektomi parsial
2.2.1 Maksilektomi infrastruktur (inferior)
2.2.2 Maksilektomi suprastruktur (superior)
2.3 Maksilektomi total
2.4 Maksilektomi radikal dengan eksenterasi orbita
2.5 Maksilektomi luas dengan reseksi basis kranii
(reseksi kraniofasial anterior)
1. RINOTOMI LATERAL
• Ada 2 pendapat :
insisi di lateral hidung

operasi / pendekatan operasi


Macam macam insisi RL
Insisi rinotomi lateral yg sering dilakukan

Moure

Weber Ferguson
Indikasi operasi rinotomi
lateral
 Tumor jinak & ganas yg terbatas di rongga hidung

SCC
kav.nasi

Hemangioma kapilare Angiofibr. Nasof.


Teknik Degloving
 Mengeluarkan tumor rongga hidung tanpa insisi RL
MAKSILEKTOMI
TERBATAS
 mengeluarkan sebagian kecil dari maksila

Indikasi : TG sinus maksila / prosesus alveolaris yang kecil


(dini)
Contoh kasus : kars. sel skuamosa
alveolus

Maksilektomi terbatas Prostesis gigi


2. MAKSILEKTOMI
MEDIAL
 mengeluarkan seluruh dinding lateral
kavum nasi (dinding medial sinus
maksila), etmoid, lamina papirasea &
sebagian fosa kanina
Indikasi Maksilektomi
medial

• Tumor jinak sinonasal (mis. papiloma


inverted)
• TG sinus etmoid yg tidak meluas ke lamina
kribosa
• TG rongga hidung yang meluas ke sinus
maksila
3. MAKSILEKTOMI INFRASTRUKTUR
(INFERIOR)

 mengeluarkan bagian bawah (inferior)


maksila
Indikasi :
• TG di dasar antrum
• TG sinus maksila yg ekstensi ke bag.
bawah sinus / palatum durum, tidak
meluas ke etmoid, tidak infiltrasi tlg dasar
orbita
4. MAKSILEKTOMI SUPRASTRUKTUR
(SUPERIOR)

 mengeluarkan bagian atas (superior)


maksila

a) Tanpa eksenterasi b) Dengan eksenterasi orbita


orbita
Indikasi :
• TG sinus maksila yang letaknya
postero-superior, tetapi dasar sinus
masih intak

Teknik operasi maksilektomi


suprastruktur (superior)
 Sama dengan teknik operasi maksilektomi
infrastruktur (tahap 1 – 5), tetapi tidak
dilakukan pemotongan tulang untuk
mengeluarkan bagian bawah maksila (palatum
durum tetap dipertahankan)
Maksilektomi superior

Maksilektomi inferior
Bila tumor telah meluas ke rongga
orbita  dilakukan eksenterasi orbita
(bekerjasama dgn Dokter Mata),
kemudian bagian superior maksila
dikeluarkan

Maksilektomi suprastruktur
(superior) dengan eksenterasi orbita
5. MAKSILEKTOMI TOTAL
 mengeluarkan seluruh maksila
(termasuk tulang dasar orbita)
Indikasi :
• TG sinus maksila yang telah memenuhi
seluruh antrum, merusak (infiltrasi)
palatum durum dan dinding superior
sinus (dasar orbita) tetapi belum
mengenai (invasi) perios atau jaringan
lunak rongga orbita
6. MAKSILEKTOMI RADIKAL
+ EKSENTERASI ORBITA

 mengeluarkan seluruh maksila dan


struktur rongga orbita
Indikasi :
• TG sinus maksila yang besar dan telah
menginvasi periorbita, atau meluas ke
rongga orbita
7. MAKSILEKTOMI DIPERLUAS

MIS : MAKSILEKTOMI DENGAN RESEKSI BASIS


KRANII
(RESEKSI KRANIOFASIAL ANTERIOR)

Indikasi :
 TG etmoid atau sinus maksila yang telah mengenai
(infiltrasi/invasi) lamina kribrosa, meluas ke intrakranial mendesak
dura mater
KEMOTERAPI
Pembagian dan mekanisme kerja
sitostatika
sitostatika
Sitostatika menurut asal dan mekanisme
kerjanya
BAGAN TEMPAT KERJA OBAT ANTI
KANKER
DALAM SIKLUS SEL
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai