Anda di halaman 1dari 3

2. bagaimana tahap dan urutan penyusunan anasir/elemen gigi?

Pemasangan gigi anterior:

 11 21 :

◦ axisnya bersudut 5° terhadap mid. line

◦ incisalnya menyentuh bite rim RB

◦ bagian 1/3 permukaan labial agak depresi

 12 22 :

◦ axisnya bersudut 10° terhadap mid. line

◦ incisalnya berjarak 1-2 mm dari bite rim RB

◦ permukaan labial agak ke palatal dan mengikuti lengkung bite rim

 13 23 :

◦ axisnya tegak lurus/ hampir

sejajar dengan median line

◦ incisalnya menyentuh bite RB

◦ bagian 1/3 labioservikal lebih prominent

 31 41 :

◦ bagian servikal permukaan

labial sedikit depresi

◦ axisnya tegak lurus dengan bidang insisal, sedikit ke labial

◦ perhatikan overjet dan overbite

 32 42 :

◦ axisnya sedikit miring ke

mesial dgn permukaan labial

tegak lurus bidang insisal

◦ letaknya diantara 12-11 dan 21-22

 33 43 :

◦ axisnya sedikit ke mesial


◦ bagian cervical permukaan labial lebih prominent

◦ letak tonjolnya di antara 13-12 dan 22-23

Setelah pemasangan gigi anterior dilakukan try in untuk memeriksa:

 Overbite dan overjet

 Garis caninus (pd rest posisi à sudut mulut)

 Garis ketawa (batas servikal gigi atas, gusi tidak terlihat saat ketawa)

 Fungsi fonetik (pasien mengucapkan huruf s, f, t, r dan m)

Urutan pemasangan gigi posterior à RA kemudian RB.

 14 24:

◦ axis tegak lurus bite rim

RB dan bidang oklusal

◦ tonjol bukal dan lingual menyentuh bite rim RB, tonjol palatinal menggantung 1 mm

 15  25:

◦ axis tegak lurus bite rim RB

kedua tonjol menyentuh bite rim RB

 Untuk pemasangan gigi-gigi postrior rahang atas ini harus diperhatikan:

◦ dataran orientasi jika dilihat dari sagital harus membentuk kurva Wilson

◦ dataran orientasi jika dilihat dari arah lateral harus membentuk kurva Spee

◦ Gigi posterior RB yang harus dipasang pertama à 36 dan 46

 36 46:

◦ tonjol mesiopalatinal  16 26

tepat pada fossa central  36 46

◦ relasi  16 26 terhadap 36 46 neutrooklusi (Klas I Angle)

 34 44:

◦ axisnya tegak lurus bite rim

◦ letaknya di antara 13-14 dan 23-24 dengan tonjol bukal terletak di fossa sentral antara
P1 dan Caninus RA

 35 45:
◦ axisnya tegak lurus bite rim

◦ letaknya di antara 14-15 dan

24-25 dengan tonjol bukal terletak di fossa sentral antara P1 dan P2 RA

 37 47:

◦ axisnya tegak lurus bite rim

◦ tonjol mesiobukal 37 47 berada di antara tonjol mesiodistal 16 26 dan tonjol mesio-


bukal 17 27

 Setelah pemasangan gigi posterior à try in.

 Perhatikan inklinasi dan kontur gusi tiruannya, perlu juga dilakukan pengamatan tehadap:

◦ Oklusi

◦ Stabilisasi gaya working dan balancing side

◦ Estetis dengan melihat garis kaninus.

◦ Fonetik àpasien mengucapkan huruf S, D, O, M, R, A dan T à jelas dan tdk ada


gangguan

 Try in à mengevaluasi GTL sebelum diproses à melatih pasien untuk memakai, merasakan dan
beradaptasi dengan gigi tiruan tersebut :

◦ Dilatih berfungsi : bicara, menelan, mengunyah

◦ Bila ada kesulitan dalam berfungsi dicoba dengan latihan berkali-kali

◦ Dicek estetis, retensi, stabilisasi, fonetik, dan oklusi sentrik

Anda mungkin juga menyukai