Anda di halaman 1dari 20

REFERAT

ESOFAGITIS KOROSIF
OLEH :
Herwin Irawan C1108213
Nur Isna Asmaun 1102090135
Pembimbing :
dr. Sophian Sujana

PENDAHULUAN

Esofagus
merupakan
saluran
yang
menghubungkan dan menyalurkan makanan
dari cavum oris ke gaster. Di dalam cavum
thoraks, esofagus berada di mediastinum
posterior mulai dari belakang lengkung aorta
dan bronkus cabang utama kiri kemudian agak
membelok ke kanan berada di samping kanan
depan aorta torakalis bawah dan masuk dalam
cavum abdomen melalui hiatus esofagus dari
diafragma dan berakhir di cardia gaster.

PREVALENSI
Pada
Sekitar

Sekitar

ANATOMI OESOPHAGUS

HISTOLOGI OESOPHAGUS

DEFINISI
Esofagitis korosif adalah peradangan
esofagus yang disebabkan oleh luka
bakar karena zat kimia yang bersifat
korosif, misalnya asam kuat, basa kuat
dan zat organik.

ETIOLOGI
ESOFAGITIS KOROSIF

PATOFISIOLOGI

PATOFISIOLOGI
1-5
Nekrosis
1-5
Nekrosis

DERAJAT 1

GAMBARAN KLINIS

Esofagitis
Menurut
derajat luka
bakar

Berdasarkan
perjalanan penyakit

DIAGNOSIS
Riw.tertelan
Keluhan

Penatalaksanaan

Differential Diagnosis
Differential
diagnosis

Riw. Tertelan
zat korosif

penyebab

Gejala klinis

Esofagitis
Korosif

Asam kuat,
basa kuat, zat
organik laiinya

Disphagia,
odinofagi, luka
pada bibir,
tanda2 obtruksi
jln napas

Esophageal
Perforation,
rupture and
tears

Pasien dgn
kebiasaan
muntah,
pecandu alkohol

Segera trjd
perforasi dan
retrosternal sgt
parah, nyeri
epigastrium,
hematemesis,
syok progresif
gejala

Differential
Diagnosis

Riw.tertelan zat
korosif

penyebab

Gejala klinik

Esofagitis

Refluks asam
lambung, pada
immunocompro
mised infeksi
dari candida
Albicans

Disphagia,
odinophagia,
vomiting, heart
burn

GERD

Disfungsi dari
sfingter
esofagus

Disphagia,
odinophagia,
heart nurn, nyeri
epigastrium

Epiglottitis

Infeksi plg
sering
H.influenzae

Disphagia,
odinophagia,
pada anak biasa
ddahului ISPA

Komplikasi
Karsinoma
Keracunan
Perdarahan
striktur
Mediastinitis
Perforasi
Edema,

Prognosis

Prognosis tergantung dari derajat luka bakar


yang dialami pasien, serta jenis zat yang
tertelan, lama paparan, Ph, volume, konsentrasi,
kemampuannya menembus jaringan, serta
jumlah kerusakan jaringan yang diperlukan
untuk menetralisir zat yang masuk.
Angka kematian berkisar 1-4% karena teknik
pembedahan, anastesi, antibiotik, dan nutrisi
yang efektif, kematian pada umunya disebabkan
oleh mediastinitis, peritonitis, sepsis, malnutrisi,
aspirasi, dan kegagalan fungsi multiorgan.

Anda mungkin juga menyukai