PENDAHULUAN
Otitis eksterna maligna disebut juga otitis eksterna nekrotikans. Toulmouche adalah orang pertama yang melaporkan kasus otitis eksterna maligna pada tahun 1838, di mana dia melaporkan kasus osteomielitis tulang temporal di Gazette Medicale de Paris.
ANATOMI TELINGA
2. Liang Telinga
Berbentuk huruf S, panjang : 2,5 3 cm. 1/3 luar : - tulang rawan - menyerupai struktur kulit di bagian tubuh lain 2/3 dalam : - tulang - kulit yang tipis sekali, tidak mengandung folikel rambut dan kelenjar
Ujung medial dinding superior liang telinga bagian tulang : tepi timpani dari tulang temporal.
Dinding superior liang telinga bagian tulang, di sebelah medial terpisah dari epitimpani oleh lempengan tulang baji. Ke arah lateral suatu lempengan tulang lebih tebal memisahkan liang telinga dari fossa krani medial. Dinding posterior liang telinga bagian tulang terpisah dari sel udara mastoid oleh suatu tulang tipis.
Saluran Limfatik
Bagian anterior dan superior dari meatus akustikus eksternus : pembuluh limfe preaurikuler di kelenjar parotis dan kelenjar limfe servikal bagian superior. Bagian inferior : infraaurikuler dekat angulus mandibula. Bagian posterior : ke kelenjar limfe postaurikuler dan kelenjar limfe servikal bagian superior.
3. Membran Timpani
Bentuk hampir lonjong, terletak obliq di liang telinga, diameter 1 cm. Membatasi liang telinga dengan kavum timpani.
Lapisan Luar
Kulit terusan dari kulit yang melapisi dinding liang telinga.
Lapisan Tengah
Lapisan radier yang serabut serabutnya berpusat di manubrium maleus. Lapisan sirkuler yang serat seratnya lebih padat di lingkaran luar dan makin jarang ke arah sentral.
Lapisan Dalam
Bagian dari lapisan mukosa kavum timpani.
FISIOLOGI PENDENGARAN
PATOGENESIS
Pasien diabetes melitus pH serumen lebih tinggi dan terjadi mikroangiopati Otitis eksterna yang progresif
GEJALA KLINIS - Gatal di liang telinga - Nyeri yang hebat - Sekret yang banyak - Pembengkakan liang telinga - Pusing, sakit kepala dan trismus
DIAGNOSIS
Anamnesis Identitas : usia lanjut Keluhan: otalgia menetap, otorea purulent, menetap, granulasi. RPD : riwayat diabetes melitus Riwayat pengobatan : penggunaan antibiotik dan obat tetes telinga pada otitis eksterna tanpa adanya perubahan gejala yang bermakna. Pemeriksaan Fisik Kulit yang mengalami inflamasi, hiperemis, udem dan tampak jaringan granulasi pada dasar meatus akustikus eksternus. Sekret purulen di liang telinga. Kelumpuhan saraf fasial. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium : Peningkatan jumlah leukosit, laju endap darah, gula darah sewaktu. Kultur sekret liang telinga: P. Aeruginosa ( bakteri aerob, gram negatif) Radiologi : Dekstruksi tulang di sekitar dasar tulang tengkorak dan meluas ke intrakranial. Histopatologi : Kartilago dikelilingi oleh jaringan inflamasi dan tampak destruksi. , dinding pembuluh darah : hialinisasi, tulang mastoid : adanya sel sel inflamasi akut.
STADIUM
Pembagian stadium pada otitis eksterna nekrotikan dibuat oleh Levenson et al, Corey et al, Benecke dan Davis et al. berdasarkan luasnya kerusakan jaringan atau tulang dan besarnya komplikasi neurologik yang terjadi :
Stadium I
Infeksi hanya terbatas pada jaringan lunak dan kartilago. Kerusakan jaringan lunak yang mulai meluas dan terjadi destruksi tulang temporal. Destruksi basis tengkorak yang ekstensif dan meluas ke intrakranial.
Stadium II
Stadium III
DIAGNOSIS BANDING
Herpes Zooster Otikus
Mastoiditis
KOMPLIKASI
Komplikasi Otitis Eksterna Maligna
Abses Otak
Meningitis
Neuropati
PENATALAKSANAAN