Karsinoma Nasofaring

Slide 1
2003 By Default!
DETEKSI DINI
KARSINOMA NASOFARING
Yussy Afriani Dewi
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/RS Dr. Hasan Sadikin
Bandung
A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com
Slide 2
2003 By Default!
Anatomi Nasofaring
Slide 3
2003 By Default!
Registrasi kanker data patologi Indonesia

(1977-1979)
Ke-4
Survei Departemen Kesehatan RI

(2004-2006)
Ke-10
Slide 4
2003 By Default!
Insidens KNF di Dunia

Eskimo:
25/100.000/yr
Western country
<1/100.000 yr
South East China:

30-50/100.000/yr
North Africa
<12/100.000/yr
Taiwan:
7,9/100.000/yr
Singapore
10,8/100.000 yr
Indonesia:
6,2/100.000/yr
HongKong
24,3/100.000/yr
Slide 5
2003 By Default!
Insidens KNF di Indonesia (2000)
Semarang: 4,39
MEDAN: 4.3
Manado : 6,54
PADANG: 2,22
Makasar: 4,69
Palembang: 3,11
Denpasar: 8,41
Surabaya: 7,23
Solo: 4,93
Jakarta: 4,41
Bandung: 5
Pathology Based Cancer Registry, 2000-2005

Yogya: 4,9
Slide 6
2003 By Default!
Morbiditas tinggi
Epitel/mukosa &
kripta
Karsinoma
Nasofaring
Prognosis
Stadium lanjut
Masalah di bidang kedokteran !!!!

Slide 7
2003 By Default!
Keterlambatan Diagnosis Dini

Faktor Pasien
Faktor Dokter
Faktor Lain
Ketidaktahuan
Kurang
Pengetahuan
Sistem Pelayanan
Kesehatan
Pengobatan
Alternatif
Kurang
Peralatan
Behaviour of
Tumor
Ketakutan
Kurang
Keterampilan
Tidak ada biaya

Slide 8
2003 By Default!
Memeriksa
Nasofaring
Sulit
Blind Area
Gejala
Tidak Khas
Diagnosis
Dini Tidak
Mudah
Peralatan &
Ketrampilan
Khusus
Terapi Tidak
Memuaskan
Morbiditas & mortalitas KNF tinggi !!!

Slide 9
2003 By Default!
Stadium dini
Stadium
pertama kali
berobat
Prognosis
Baik
Slide 10
2003 By Default!
KNF perlu diketahui dr. umum

MENGAPA???
- Sering dijumpai di Indonesia (23.000 kasus/tahun)
- Tumor ganas terbanyak (No.1) daerah kepala leher
- Sebagian besar pertama kali berobat ke dr. umum
- dr. umum lini terdepan
- 95% penderita KNF datang ke RS stadium lanjut
dr. umum perlu ditingkatkan pengetahuan dan

keterampilan mendeteksi KNF stadium dini
Slide 11
2003 By Default!
Dinas
Kesehatan
IDI dan
profesi
(Perhati-KL )
Pemda
Kerjasama
Deteksi
Dini KNF
Institusi
Pendidikan
Dokter /
Perawat
LSM
Slide 12
2003 By Default!
Etiologi
Epstein-Barr virus
Diet
(smoke)
(Immuno) genetic factors
NPC
Gender
Environmental
factors
Ethnicity
Herbal
Drugs/
oils
Slide 13
2003 By Default!
VIRUS Epstein Barr

Penularan lewat orofaring
Kebiasaan menggunakan chopsticks
Hampir semua individu < 25 tahun
terinfeksi
Negara berkembang 99,9% anak 3
tahun terinfeksi
Negara maju 80-90% terinfeksi
Hongkong < 15 tahun punya antibodi
virus EB
viral capsid antigen (VCA)

diekspresikan saat infeksi aktif
early antigen (EA)

dibentuk sebelum sintesa DNA virus
fase lanjut
fase
replikasi
dini
Epstein Barr nuclear antigen ( EBNA)

latent membrane protein ( LMP)
proliferasi dan replikasi virus sel terinfeksi jadi imortal
fase
infeksi
laten
Antigen Spesifik Virus EB

Slide 14
2003 By Default!
Slide 15
2003 By Default!
KARSINOGEN LINGKUNGAN
Gaya hidup kebiasaan makan
Bahan yang diawetkan dengan garam
Nitrosamine
Pro karsinogen dan promotor aktivasi EBV
Kofaktor KNF
Slide 16
2003 By Default!
Asia Ras Cina Mongoloid

Riwayat Tumor dalam Keluarga
Genetik
Slide 17
2003 By Default!
Indonesia
Faktor kebiasaan makan & lingkungan
Ikan asin, makanan yang di asinkan, kecap & taoco
tertentu, panas & pedas, kayu bakar, lampu minyak
tanah, asap obat nyamuk, jamu / obat herbal
Faktor lingkungan buruk, di rumah maupun di tempat
kerja dengan ventilasi kurang
Sosial ekonomi rendah
kurang vitamin tertentu (Vit. A, B, C), ketahanan
tubuh rendah, infeksi nasofaring kronis
Slide 18
2003 By Default!
Gejala
Rasa penuh, tinitus, otalgia, pendengaran
menurun, OM serosa, otore/perforasi
Buntu, mimisan, bau, anosmia, sengau
Benjolan
Diplopia, oftalmoplegia, lagoftalmus,
strabismus
Nyeri hebat, baal pipi atau hidung
Disfagia, gangguan pengecapan, atrofi
lidah, hemiparese lidah
Slide 19
2003 By Default!
Gejala Lanjut
perluasan
tumor primer
sekitarnya
metastasis ke
KGB leher
metastasis jauh
Ekspansi
Hidung, sinus. Mata, rongga mulut

Metastasis
KGB leher
N. IX, X, XI, XII
Disfagia, refleks muntah menurun, deviasi lidah, gangguan bahu
Parafaring
Superior
N. III, IV, V, VI
Diplopia, oftalmoplegia, hipestesi wajah
Perluasan Tumor Primer

Slide 20
2003 By Default!
Slide 21
2003 By Default!
pemeriksaan
nasofaring
biopsi /
sitologi
nasofaring
pemeriksaan
klinis
(inspeksi,
palpasi)
anamnesis
foto radiologi
Diagnosis
KNF
Serologi
Slide 22
Gejala
Hidung
2003 By Default!
Gejala
Telinga
Benjolan
Leher
Gejala
Intrakranial
A
N
A
M
N
E
S
I
S
Slide 23
2003 By Default!
Trias Gejala, WASPADA!!

Gejala
Intrakranial
Tumor Leher
Gejala Telinga
Gejala Telinga
Gejala Hidung
Gejala Hidung
Tumor Leher
Gejala
Intrakranial
Gejala Hidung
Slide 24
2003 By Default!
Pemeriksaan Leher
Slide 25
Rinoskopi Anterior
2003 By Default!
Slide 26
2003 By Default!
Rinoskopi Posterior
kaca laring kecil (uk. 2 atau 3)
peralatan mudah diperoleh, harga
murah
perlu sering latihan dan kesabaran
Dokter Umum dan dokter
puskesmas mampu
melakukan
Slide 27
2003 By Default!
RP tidak mudah dilakukan !!!

bila pasiennya sensitif (reflek muntah ++)
non kooperatif
Alternatif cara mengatasinya

dengan kateter nelaton
Slide 28
2003 By Default!
Slide 29
2003 By Default!
Rigid Nasofaringoskopi
Slide 30
2003 By Default!
Flexible Nasofaringoskopi
Slide 31
2003 By Default!
Slide 32
Massa nasofaring kanan
2003 By Default!
nasofaring kiri normal
Slide 33
2003 By Default!
Biopsi
Aplikasi kapas anestesi lokal 5 menit
Cunam biopsi menyusuri dasar rongga hidung ke

belakang sampai menyentuh dinding belakang
ujung tang biopsi digeserkan kesamping mengikuti
dinding lateral sambil ditarik ke depan perlahan 1 cm
Pengambilan tumor
Perdarahan dirawat
Slide 34
2003 By Default!
Slide 35
2003 By Default!
Biopsi nasofaring
Slide 36
2003 By Default!
Brushing (Swab Nasofaring)
Pasang kapas ditetesi obat vasokonstriktor, semprot anestesi

lokal
Cytobrush Plus dimasukkan sampai dinding nasofaring
Sikat diputar menggores halus dinding lateral nasofaring
sikat ditarik keluar rongga hidung
bahan yang menempel pada sikat dibuat preparat hapus

(direct smear)
Setelah kering fiksasi dengan alkohol 95%
Gelas objek ditutup, kirim ke Lab. PA
Slide 37
2003 By Default!
Slide 38
2003 By Default!
BRUSHING
Tidak ada perdarahan

BIOPSI
Ada perdarahan
Slide 39
2003 By Default!
Histopatologi
WHO type I
Karsinoma sel
skuamosa dengan
keratinisasi
WHO type II
Karsinoma sel
skuamosa tanpa
keratinisasi
WHO type III

Karsinoma tanpa
differensiasi atau
undifferentiated
gambaran lesi lebih jelas

ekspansi tumor ke hidung dan sinus
paranasal, rongga orbita.
struktur tulang dan foramina
CT scan atau
MRI
Proyeksi AP dan
Water`s
Proyeksi basis
Informasi
tumor serta perluasannya

kekambuhan tumor pasca terapi.
Skull lateral
penebalan jaringan lunak di dinding

posterior
Pemeriksaan Radiologi
Slide 40
2003 By Default!
Slide 41
2003 By Default!
Slide 42
2003 By Default!
Slide 43
2003 By Default!
Slide 44
2003 By Default!
Serologi
membantu menegakkan diagnosis KNF
IgA anti VCA untuk deteksi dini
IgA anti EA untuk evaluasi hasil terapi
Slide 45
2003 By Default!
Terapi
Radioterapi
respons rate
dan survival
lebih tinggi
Kemoterapi
Slide 46
2003 By Default!
Anamnesis & Pemeriksaan
Rinoskopi Posterior
Tidak Jelas,
Klinis Curiga
Jelas KNF
Biopsi
nasofaring
Positif
CT
Scan/MRI
KGB Leher,
FNAB
Biopsi
Negatif
Negatif
Positif
Biopsi Ulang
NPC Biopsi
Radioterapi/
kemoterapi
Positif
Negatif
Slide 47
2003 By Default!
DIAGNOSIS DINI
Gejala dirasakan dan
dikeluhkan penderita
harus diperhatikan
Mengapa ???
Kadang pend. KNF

stad. Dini datang dgn
keluhan sangat umum
(flu, rinitis atau
sinusitis) tidak khas
luput atau tidak

terpikir
bila ditelusuri cermat

dapat menuntun
penegakkan diagnosis
KNF stadium dini
(prognosis baik)
Pend. kontrol, disertai

gejala lanjut
(prognosis buruk)
kesalahan sangat
merugikan penderita
PENTING !!!
Perhatian DOKTER adanya KNF stadium dini
Slide 48
2003 By Default!
Keluhan penderita
gejala telinga &
hidung
Kewaspadaan
(ingat gejala dini
KNF)
Perlu
pemeriksaan
nasofaring
Kecurigaan kuat
suatu KNF
stadium dini
Pedoman :
setiap penderita dgn
gejala telinga & gejala
hidung unilateral
harus dicurigai sebagai
penderita KNF, kecuali
bila telah dibuktikan lain
Slide 49
2003 By Default!
Deteksi dini KNF

RP bantuan
kateter
nelaton
Rinoskopi
Posterior
(RP)
Dokter Umum dan Dokter Puskesmas mampu

melakukan
Pem. Swab
nasofaring ,
biopsi
pem. serologi
(IgA anti EBVVCA dan IgA anti
EBV-EA)
Gama NPC strip
Slide 50
2003 By Default!
Kewaspadaan dokter merupakan kunci penemuan

KNF stadium dini
Setiap dokter diharapkan dapat melakukan deteksi
KNF sedini mungkin
Perlu ditingkatkan :
Pengetahuan & keterampilan
deteksi dini KNF oleh Dokter
Umum / Puskesmas dan
petugas kesehatan lain di lini
terdepan
Penyuluhan kepada
masyarakat tentang gejala KNF
dini & lanjut
Slide 51
2003 By Default!
Upaya pencegahan KNF

Menghindarkan,
mengurangi,
menghilangkan
faktor risiko
Penyuluhan
masyarakat, oleh
pemerintah maupun
badan swasta (LSM)
Peningkatan status
sosial ekonomi
masyarakat
Slide 52
2003 By Default!
Saat ini mulai

dilakukan penelitian
membuat vaksin
terhadap virus EB
Penduduk dengan
risiko tinggi
Vaksinasi
Slide 53
RINGKASAN
2003 By Default!
KNF sering ditemukan pada penduduk Indonesia
Tumor ganas no. 1 di daerah kepala dan leher
Urutan ke -4 dari keganasan di seluruh tubuh

Hasil pengobatan KNF sampai saat ini secara keseluruhan belum begitu
menggembirakan karena kebanyakan penderita datang berobat pada
stadium lanjut
Perlu dilakukan berbagai upaya menemukan KNF stadium dini, agar
prognosis lebih baik
Kewaspadaan Dokter dan Penderita kunci penemuan KNF stadium dini
Slide 54
2003 By Default!
Setiap penderita dengan gejala telinga dan hidung unilateral

harus dicurigai KNF, kecuali bila telah dibuktikan lain
Cara sederhana memeriksa nasofaring yang dapat dilakukan
di kamar praktek dokter umum dan poliklinik Puskesmas
adalah Rinoskopi Posterior
Bila ditemukan penderita suspek KNF dini, Dokter Umum /

Puskesmas dapat langsung merujuk ke spesialis THT
Agar upaya deteksi dini KNF lebih efektif perlu kerjasama

antara Dinas Kesehatan (PemKot, PemProv), Pemda, LSM,
Institusi Pendidikan Dokter / Perawat, IDI dan profesi (PerhatiKL)
Slide 55
2003 By Default!
Terima Kasih

Karsinoma Nasofaring

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Karsinoma Nasofaring

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Slide 1

Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

Registrasi kanker data patologi Indonesia

Survei Departemen Kesehatan RI

Insidens KNF di Dunia

South East China:

Insidens KNF di Indonesia (2000)

Pathology Based Cancer Registry, 2000-2005

Masalah di bidang kedokteran !!!!

Keterlambatan Diagnosis Dini

Tidak ada biaya

Morbiditas & mortalitas KNF tinggi !!!

KNF perlu diketahui dr. umum

dr. umum perlu ditingkatkan pengetahuan dan

(Immuno) genetic factors

VIRUS Epstein Barr

viral capsid antigen (VCA)

early antigen (EA)

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

Epstein Barr nuclear antigen ( EBNA)

Antigen Spesifik Virus EB

Bahan yang diawetkan dengan garam

Pro karsinogen dan promotor aktivasi EBV

Asia Ras Cina Mongoloid

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

Hidung, sinus. Mata, rongga mulut

Perluasan Tumor Primer

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

Trias Gejala, WASPADA!!

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

RP tidak mudah dilakukan !!!

Alternatif cara mengatasinya

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

Massa nasofaring kanan

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

nasofaring kiri normal

Cunam biopsi menyusuri dasar rongga hidung ke

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

Brushing (Swab Nasofaring)

Pasang kapas ditetesi obat vasokonstriktor, semprot anestesi

Cytobrush Plus dimasukkan sampai dinding nasofaring

Sikat diputar menggores halus dinding lateral nasofaring

sikat ditarik keluar rongga hidung

bahan yang menempel pada sikat dibuat preparat hapus

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

Tidak ada perdarahan

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

WHO type III

gambaran lesi lebih jelas

A Free sample background from www.powerpointbackgrounds.com

tumor serta perluasannya

penebalan jaringan lunak di dinding