Anda di halaman 1dari 27

DIRECT LARYNGOSCOPY (Microlaryngoscopy)

Kelompok 12

1. Dian Kusumawati 2. Luthfi Mahmudah 3. Maharani 4. Mutiarani Ali 5. Nadia Santika 6. Ning Rahardhiyanti 7. R.Fitri Annisa 8. Reny Violeta 9. Rina Fitrisia 10.Rizka Mardiyati

(110.2003.069) (110.2003.166) (110.2003.167) (110.2003.194) (110.2003.196) (110.2003.201) (110.2003.228) (110.2003.238) (110.2003.246) (110.2003.247)

LARINGOSKOPI LANGSUNG
(DIRECT LARYNGOSCOPY)

Ada 3 jenis laringoskopi, yaitu :


1. Direct fiber optic flexible laryngoscopy

2. Direct fiber optic rigid laryngoscopy


3. Microlaryngoscopy

DEFINISI

Laryngoscopy langsung pemeriksaan untuk melihat larynx secara langsung tanpa cermin tetapi dgn perantaraan alat, yaitu laryngoscope

Microlaryngoscopy Penggunaan kata Mikro menunjukkan bahwa pemeriksaan dilakukan sangat dekat (very close /magnified of view) untuk melihat tiap detail (tiny things) hingga sekecil-kecilnya dari area tsb. Pemeriksaan ini dibantu dgn mikroskop khusus.

Tujuan Pemeriksaan

Menegakkan diagnosa Mendeteksi penyebab Voice problems (suara serak,suara lemah,tidak ada suara) Mencari penyebab sakit pada tenggorokan dan telinga Mendeteksi ada / tdk injury Mengevaluasi adanya keluhan menelan,atau sensasi adanya ganjalan yg terus menerus pada tenggorokan Melakukan treatment/pengobatan Diagnosa cancer pada larynx Performing laser treatment Pengangkatan polip Pengambilan jaringan (Biopsy)

INDIKASI
Pasien dg masalah pada Vocal cords gangguan pita suara Pasien dg keluhan chronic hoarseness suara parau Suspect adanya Foreign body ada benda asing yang masuk ke dalam tenggorokan atau hidung

DAERAH LARYNGOSCOPY
1. 2. 3. 4.

Oropharynx : dasar lidah, valleculae, epiglotis Hypopharynx : sinus piriforum Batas antara Hypopharynx dgn Larynx :
Glossoepiglottic & Aryepiglottic folds

Larynx : epiglotis, kartilago aritenoid, pita suara,


vestibular folds, ventricle.

5.

Subglottis

DIRECT FLEXIBLE LARYNGOSCOPY


PROSEDUR PEMERIKSAAN Dapat dilakukan di ruang dokter
(tdk di ruang operasi)

Anastesi lokal Pengganti indirect laryngoscopy


diberi pengobatan lebih dulu u/ mengeringkan secret pd hidung dan tenggorokan dilakukan lokal anastesi dg menyemprot (spray) pada hidung dan tenggorok fiber optic scope dimasukkan ke hidung,turun ke tenggorokan,sampai di tenggorokan spray anstesi lagi untuk mempertahankan anastesi lebih lama selama dokter memeriksa

Teknik Pemeriksaan
- pasien duduk dgn kepala pasien disanggah - dokter berdiri dihadapan pasien - nassal passage dan bagian belakang tenggorokan dibaalkan dgn spray anastesi - stlh efek bekerja ujung fiber optic laringoskop dimasukkan perlahan ke salah satu dasar lubang hidung - kemudian pasien diminta bernapas melalui hidung - begitu alat mencapai laring pita suara disemprot dgn anastesi lokal - stlh anastesi bekerja maka alat dimasukkan lebih jauh ke dalam trakhea. - pasien diminta bicara agar pergerakan pita suara dpt terlihat.

DIRECT RIGID LARYNGOSCOPY

Kontra Indikasi :
leher kaku/tidak bisa digerakkan dan resiko meningkat pd trauma leher (RA, cervical spine injury, dll) fiberoptic intubation Ketidakmampuan membuka mulut (trismus, scleroderma, dll) nasal intubation atau blind /fiberoptic, surgical airway

Prosedur Pemeriksaan
- dilakukan di ruang operasi

- anestesi umum - pasien berbaring dgn bahu sedikit terangkat dan leher ekstensi, diberi anastesi. - pelindung mulut dipasang - posisi dokter dibelakang pasien - masukkan laringoskop rigidke dalam larings

Tekhnik Pemeriksaan:

Penderita berbaring terlentang di atas meja periksa, posisi kepala di depan pemeriksa Bagian kanan penderita adalah juga bagian kanan pemeriksa Pemeriksaan baru dapat dimulai kira2 10 menit setelah diteteskan Tetrakain 1% ke dalam laring dan faring masing2 10 tetes Pipa dimasukkan sampai kedalam introitus laring Memperhatikan gambar laring spt pd indirect laryngoscopy

MICROLARYNGOSCOPY

Indikasi 1. mendiagnosis keadaan pita suara yg parau


2. mengambil preparat apus utk pemeriksaan sitologi 3. biopsi tumor 4. mengangkat pita suara palsu, subglottis, polip, kista, granuloma, dll

Laringoskop tdd :
1.

2.

3. 4.

Chest support & articulated lever arm Supported on the pateins sternum Microscope (binokuler) Endotracheal tube Area pemeriksaan : Larynx & Hypopharynx

Instrumen untuk melakukan bedah mikro (endolaryngeal micro surgery)

Hasil Pemeriksaan Yang terlihat : - warna dari mukosa - jaringan yg abnormal - lesi lokal ato difus dpt telihat dgn dekat. apakah lesi halus atau kasar, berupa ulserasi atau eksopatik - gerakan pita suara - saluran trakhea - hypopharynx tampak dgn jelas

Anastesi yg digunakan :
1. intubation endotracheal anasthesi 2. injection respiration without intubation prosedur tsb sesuai dgn ketentuan dalam diagnosis dan endotracheal microsurgery. Microlaryngoscopy menyediakan penerangan yg baik utk melihat larynx, trachea bagian atas, dan hypopharynx termasuk semua darah yg tersembunyi.

Hasil Pemeriksaan
Normal
Inflamasi (-) Striktur (-) Injury (-) Benda asing (-) Pita suara tdk ada : jar parut, tumor, pergerakan abnormal, dan tanda2 paralisis

Abnormal
Inflamasi (+) Injury (+) Striktur (+) Tumor (+) Benda asing (+) Pita suara tdp : jar parut, gerakan abnormal, paralisis.

Resiko Pemeriksaan

Prosedur ini relatif aman, tp pd Rigid Laryngoscopy krn menggunakan anastesi umum mk akan muncul efek samping yg dapat ditimbulkan o/ anastesi spt pusing, mual, sakit kepala, serak. Sbg tindakan preventif diberikan antibiotik. Semua tipe laryngoscopy memiliki resiko terjadinya obstruksi jalan napas. Resiko ini m pd pasien dg obstruksi parsial jalan napas karena tumor, polip atau epiglottitis.

Pasien dg obstruksi total maka dilakukan tracheotomy. Pada biopsi dapat timbul resiko perdarahan,infeksi ataupun perforasi jalan napas. Pemakaian anastesi umum pd direct laryngoscopy bs mengakibatkan kematian meskipun sangat jarang.

WASSALAMUALAIKUM WR. WB

Anda mungkin juga menyukai