1. Seorang anak umur 15 th, terkena pukul temannya dan mengeluh hidung kiri
tersumbat. Lakukan tindakan reposisi os nasal tertutup (dr. Trimartani)
Note: Perhatikan cuman yang dipake (Asch dan walsham), jangan terbalik….
PROSEDUR TRAKEOSTOMI
I. KAJI ULANG DIAGNOSIS & PROSEDUR OPERATIF
Identitas
Diagnosis
Informed Choice & Informed Consent
Rencana Tindakan
Persiapan sebelum tindakan
LISAN
1. Anamnesa apa yg ditambahkan:
- Sudah berapa lama seraknya?
- Apakah ada gangguan menelan?
- Riwayat kebiasaan merokok dan minum alkohol?
- Adakah sesak nafas?
- Adakah rasa menganjal?
2. Pemeriksaan yg dilakukan
- Pemeriksaan THT umum
- Larigoskopi indirek
- FOL
(Dikasih gambar tele: tampak nodul bilateral di 1/3 anterior pita suara)
3. Diagnosa Banding
- Nodul pita suara
- Kista pita suara
- Polip pita suara
- Reinke edema
- Laryngitis TB
- Papiloma laring
4. Diagnosa
Nodul pita suara
4. Saat ini banyak kasus KNF di daerah anda. Sebutkan masing-masing 2 Pencegahan
primer, sekunder dan tersier, dan tanda/ gejala dini KNF
SHORT ANSWER
Pencegahan Primer
- Konsumsi makanan sehat dan bergizi
- Hindari kebiasaan mengkonsumsi makanan pengawer, makanan yang diasap,ikan
asin
- Berhenti merokok
Pencegahan Sekunder
- Segera memeriksakan ke dokter apabila terdapat keluhan benjolan dileher
- Diagnosis dan tatalaksana KNF sedini mungkin sesuai dengan stadium
Pencegahan Tersier
- Sosialisasi melalui penyuluhan atau seminar awam tentang gejala dan tanda dini
KNF
- Penemuan vaksin EBV
Tanda/ Gejala dini KNF
- Tinitus, telinga terasa penuh dan penurunan pendengaran
- Hidung tersumbat, epitaksis
LISAN
1. Anamnesa apa yg ditambahkan:
- Apakah ada batuk tiba saat tertelan?
- Apakah ada rasa menganjal?
- Apakah ada muntah?
- Apakah ada sesak nafas?
- Apakah ada drooling?
Note: Saat ujian prosedur dilakukan tidak sampai selesai.. beliau hanya meminta
dilakukan pemeriksaan hantaran udara dan tulang pada 1 frekuensi.
Setelah itu kita disuruh membuat audiogram dari frekuensi dan intensitas yang udah
ada (belajar tanda dan symbol audiogram)
PROSEDUR BSS
I. KAJI ULANG DIAGNOSIS & PROSEDUR OPERATIF
Identitas
Diagnosis
Informed Choice & Informed Consent
Rencana Tindakan
Persiapan sebelum tindakan
8. Seorang laki2, 35 th, mengeluh hidung keluar ingus kehijauan dan berbau, keluhan
dirasakan kurang lebih 3 minggu. Terutama dari hidung kanan ( ada ro SPN, dan
telenasoendoskopi)
SHORT ANSWER
1. Anamnesa apa yg ditambahkan:
- Apakah ada hidung tersumbat?
- Apakah ada hidung meler dan rasa dahak mengalir kebelakang?
- Apakah ada gangguan penghidu
- Apakah ada nyeri sekitar wajah?
- Apakah ada demam?
- Apakah ada sakit gigi?
2. Diagnosis
- Rinosinusitis Bakterial Akut
3. Penatalaksanaan
- Cuci hidung 3 kali sehari
- Antibiotic: amoksisilin klavulanat 3 kali 1
- Antihistamine: cetirizine 1 kali 10mg
- Mukolitik: ambroksol 3 kali 30 mg
- Nasal steroid 2 puff per 24 jam
LISAN
1. Anamnesa apa yg ditambahkan:
Anamnesis dimulai dengan riwayat penyakit secara umum dan dilanjutkan dengan
pertanyaan yang lebih spesifik meliputi gejala di hidung termasuk keterangan mengenai
tempat tinggal / kerja dan pekerjaan penderita.
Gejala-gejala rinitis alergi yang perlu ditanyakan adalah :
- Bersin (lebih dari 5 kali setiap kali serangan), rinore (ingus bening encer)
- Hidung tersumbat (menetap/ berganti-ganti), gatal di hidung, tenggorok, langit-langit
atau telinga.
- Kadang disertai : Mata gatal, berair atau kemerahan, hiposmia / anosmia, posterior
nasal drip atau batuk kronik
Frekuensi serangan, beratnya penyakit, lama sakit, intermiten atau persisten.
Pengaruh terhadap kualitas hidup seperti adakah gangguan terhadap pekerjaan, sekolah,
tidur dan aktifitas sehari-hari.
Komorbid di organ lain sebelum atau bersamaan dengan rinitis alergi
Rinosinusitis, asma bronkhial, eosinofilik otitis media, hipertrofi tonsil adenoid,
dermatitis atopik, urtikaria, alergi makanan
Riwayat atopi di keluarga
Apakah ada anggota keluarga (ayah, ibu, saudara sekandung) yang pernah menderita
salah satu penyakit alergi tersebut diatas (Riwayat atopik keluarga).
Faktor pemicu timbulnya gejala rinitis alergi
Lingkungan misalnya polutan, asap rokok, udara dingin, polutan, bau kimia seperti
parfum, bau deodoran dan olah raga. Selain itu terdapat juga hipersensitifitas dan
hiperesponsif.
Riwayat pengobatan dan hasilnya
Efektifitas obat yang dipergunakan sebelumnya dan macam pengobatan yang sudah
diterima dan kepatuhan berobat
SPT positif bila hasil sama dengan atau lebih besar dari kontol positif
histamin (>3mm)
PROSEDUR
PEMASANGAN TAMPON ANTERIOR DAN POSTERIOR
I. KAJI ULANG DIAGNOSIS & PROSEDUR OPERATIF
• Identitas
• Diagnosis
• Informed Choice & Informed Consent
• Rencana Tindakan
• Persiapan sebelum tindakan
II. PROSEDUR PEMASANGAN TAMPON ANTERIOR
1. Memegang spekulum hidung dengan cara: ibu jari pada joint, jari telunjuk diletakkan
pada dorsum hidung dan jari lainnya pada batang spekulum untuk memegang.
2. Masukkan spekulum ke nostril kiri/kanan, spekulum harus selalu terbuka dan
diarahkan ke superior dan jangan ke lantai hidung. Inspeksi akan lebih baik dengan
menekan puncak hidung.
3. Berikan anestesi topikal untuk menekan rasa tidak nyaman, risiko apnea, bradikardi,
dan hipotensi yang diakibatkan blocking the nasal-vagal reflex. Tampon kapas yang
telah diberi larutan pantocain 1%/lidocain (dengan/tanpa 1-2 tetes larutan epinefrin
PROSEDUR MIRINGOTOMI
KEGIATAN
Nama
Diagnosis
Informed Choice & Informed Consent
Rencana Tindakan
Persiapan Sebelum Tindakan
- Cuci tangan, mengenakan sarung tangan steril
- Dapat melihat membran timpani dengan baik dan sebaiknya
menggunakan mikroskop
- Tindakan pembersihan liang telinga dengan kapas aplikator dan alkohol
70 %
- Insisi membran timpani yang dapat dilihat dengan baik, kecuali daerah
postero-superior, menggunakan miringotom atau jarum steril.
- Hisap sekret yang keluar dari telinga tengah melalui luka insisi dan kultur
sekret.
PASCA MIRINGOTOMI
- Instruksi pasca tindakan
a. pemberian antibiotik oral dan topikal
b. pemberian analgetik/antinflamasi
c. rencana evaluasi 7 hari pasca-miringotomi
LISAN
1. Anamnesa apa yg ditambahkan:
- Apakah ada mimisan? Berapa banyak? Apakah berulang?
- Apakah ada tinnitus, telinga terasa penuh?
- Apakah ada benjolan di leher?
- Apakah ada sakit kepala?
- Apakah ada gangguan penglihatan? Diplopia atau penurunan visus?
2. Diagnosa Banding
- Massa nasofaring
DD/ Limfoma nasofaring
KSS nasofaring
Angiofibroma nasofaring Juvenille
-
3. Diagnosis dan alasan
Diagnosis: Angiofibroma nasofaring Juvenille
Alasan: pada dewasa muda laki-laki, epitaksis masif
-
5. Tatalaksana yang dilakukan
- Ekstirpasi dengan pendekatan transnasal, transpalatal, midfasial degloving
KEGIATAN
I. PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN
Informed Consent
Rencana Tindakan
Persiapan Sebelum Tindakan
Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk
prosedur Ekstirpasi Angiofibroma Nasofaring telah tersedia dan lengkap,
yaitu:
a) Sterile scalpel blades no : 15
b) Scalpel handle
c) Surgical scissors blunt/blunt, curved (Cooper)
d) Mouth spreider
e) Dower catheter (small) – 2 pieces
f) Choanal forcep
g) Raspatorium
h) Dissecting scissor, curved (Metzenbaum)/dissecting scissor for plastic
surgery Gorney/scissor, delicate (Chadwick)
i) Vessel and tendon scissors, curved and straight (Stevens)
j) Standard tissue forcep
k) Dissecting forcep, delicate (Adson); dissecting, nontraumatic forcep
l) Hemostatic, delicate forcep/klem, straight and curved (Halsteid-mosquito)
m)Hemostatic forcep standard (Adson, Leriche)