“INITIAL ASSESSMENT”
OLEH :
FAKULTAS KEPERAWATAN
2020
Tugas Pertemuan-12
Prosedur Keperawatan Gawat Darurat
Initial Assessment
Dalam video tutorial terkait prosedur keperawatan gawat darurat Initial Assessment,yang saya
pelajari adalah sebelum memulai prosedur, yang pertama perlu menyiapkan alat-alat yang akan
digunakan. Alat-alat yang digunakan pada saat Initial Assessment,yaitu sebagai berikut :
Alat pelindung diri (APD) yaitu Handscoon, Masker, dan Antiseptik Pencuci Tangan.
A. PRIMARY SURVEY
1. Airway
Untuk pemeriksaan Airway, Alat yang digunakan adalah:
a. Necollar,ditujukan pada pasien yang dicurigai memiliki fraktur servikal atau ada
benturan untuk menstabilkan jalan napas. Dan ada juga Stabilizer
b. Tongue spatel (spatel lidah) bertujuan untuk membuka jalan napas khususnya
untuk membuka mulut pasien
c. Open mouth, jika mulut pasien susah untuk dibuka
d. Oropharyngeal Airway (OPA) bertujuan untuk membuka jalan napas yang
tertutup atau tersumbat oleh lidah pada pasien yang tidak sadar,sedangkan
Nasopharyngeal Airway ( NPA) pada pasien yang sadar.
e. Laryngeal mask away, digunakan untuk kasus pasien tercekik atau pasien dengan
bunyi napas stridor
f. Pemasangan NGT, Jika pasien memerlukan ventilator
g. Suction, digunakan jika sumbatan berupa cairan atau suara seperti gagling
2. Breathing
Pada pemeriksaan Breathing dibagi menjadi 2 tahap yaitu untuk pemberian
oksigenasi dan untuk pemberian ventilasi
a. Untuk pemberian oksigenasi pada pasien yang memerlukan oksigenasi,alat yang
digunakan yaitu :
Nasal kanul untuk pemberian oksigen 2-4 liter/menit
Simple mask
Rebreathing mask untuk pemberian oksigen 8-10 liter/menit
Jarum/needle, jika ditemukan penyulit saat bernapas pada kasus tension
pneumothorax dilakukan thoraxicus sidesa yaitu menancapkan jarum/needle pada
bagian toraks untuk mengeluarkan udara yang ada pada rongga iga.
Dalam pemeriksaan Breathing,juga diperlukan tindakan pemeriksaan fisik yaitu
melakukan Inspeksi, Auskultasi, Perkusi dan Palpasi. Diperlukan Stetoskop untuk
memeriksa suara napas.
b. Untuk pemberian ventilasi pada pasien yang memerlukan pemberian ventilasi
BFM yaitu “Back full mask” berfungsi untuk memberikan ventilasi pada
pasien yang memerlukan ventilasi. Jika rumah sakit ada ventilator bisa
menggunakan ventilator.
3. Circulation dengan control perdarahan (Hemorrage control)
Perdarahan merupakan penyebab kematian setelah trauma. Oleh karena itu,
penting melakukan penilaian dengan cepat status hemodinamik dari pasien,yakni dengan
menilai tingkat kesadaran,warna kulit dan nadi. Pada pemeriksaan Circulation,alat yang
dibutuhkan adalah giv kateter,set infus, spuit dalam pengambilan darah.
4. Disability: Pemeriksaan disability ini kita memeriksa GCS, Refleks pupil menggunakan
Senter
5. Exposure,alat yang digunakan untuk pemeriksaan Exposure adalah Has, Gunting
6. Folley Catheter, alat yang digunakan untuk pemeriksaan Folley Catheter adalah Cateter,
gel, urine bag
7. Gastric Tube: Selang NGT/ selang OGT
8. Heart Monitor: alat yang digunakan adalah EKG untuk memeriksa irama jantung
B. SECONDARY SURVEY
a. Pemeriksaan head to toe terfokus
Pemeriksaan fisik head to toe digunakan untuk mendapatkan data objektif
dari riwayat kesehatan pasien. Pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan bersamaan
dengan wawancara. Fokus pemeriksaan head to toe adalah pada kemampuan
fungsional pasien.
Metode dan langkah pemeriksaan fisik :
1) Inspeksi
Cara pemeriksaan :
Posisi pasien dapat tidur, duduk atau berdiri
Bagian tubuh yang diperiksa harus terbuka
Bandingkan bagian tubuh yang berlawanan (kesimetrisan) dan
abnormalitas
2) Palpasi
Cara pemeriksaan :
Posisi pasien bisa tidur, duduk, atau berdiri
Pastikan pasien dalam keadaan rileks denga posisi yang nyaman
Kuku jari pemeriksa harus pendek, tangan hangat dan kering
Minta pasien untuk menarik nafas dalam agar meningkatkan relaksasi otot
Lakukan palpasi dengan sentuhan perlahaan dengan tekanan ringan
Palpasi daerah yang dicurigai, adanya nyeri tekan, menandakan kelainan
Lakukan palpasi secara hati – hati apabila diduga adaanya fraktur tulang
Hindari tekanan yang berlebihan pada pembuluh darah
Rasakan dengan seksama kelainan organ atau jaringan, adanya nodul,
tumor bergerak/tidak dengan konsistensi padat/kenyal, bersifat kasar atau
lembut, ukurannya dan ada atau tidaknya getaran/trill, serta ras nyeri raba
atau tekan.
3) Perkusi
Cara pemeriksaan:
Posisi pasien dapat tidur, duduk, atau berdiri
Pastikan pasien dalam keadaan rileks
Minta pasien untuk nafas dalam agar meningkatakan relaksasi otot
Kuku jari pemeriksa harus pendek, tangan hangat dan kering
Lakukan perkusi secara seksama dan sistematis
Bandingkan atau perhatikan bunyi yang dihasilkan oleh perkusi. Bunyi
timpani mempunyai intensitas keras, nada tinggi, waktu agak lama dan
kualitas seprti drum (lambung). Bunyi resonan mempunyai intensitas
menengah, nada rendah, waktu lama, kualitas bergema (paru normal).
Bunyi hipersonar mempunyai intensitas amat keras, waktu lebih lama,
kuaalitas ledakan (empisema paru). bunyi pekak mempunyai intensitas
lembut sampai menengah, nada tinggi, waktu agak lama, kualitas seprti
petir (hati).
4) Auskultasi
Cara pemeriksaan :
Posisi pasien dapat tidur, duduk, atau berdiri
Pastikan pasien dalam keadaan rileks dengan posisi yang nyaman
Pastikan stetoskop sudah terpasang baik.
Pasanglah ujung stetoskop bagian telinga ke lubang telinga pemeriksa
sesuai arah
Hangatkan dulu kepala stetoskop dengan cara menempelkan pada telapak
tangan pemeriksa
Tempelkan kepala stetoskop pada bagian tubuh yang akan diperiksa
Pergunakanlah bel stetoskop untuk mendengarkan bunyi bernada rendah
pada tekanan ringan yaitu pada bunyi jantung dan faskuler serta gunakan
diafragma stetoskop saat melakukan pemeriksaan untuk bunyi bernada
tinggi seperti bunyi usus dan paru.
b. Anamnesis
Anamnesis meliputi riwayat AMPLE yang bisa didapat dari pasien dan keluarga:
A : Alergi (adakah alergi pada pasien, seperti obat-obatan, plester, makanan)
M : Medikasi/obat-obatan (obat-obatan yang diminum seperti sedang menjalani
pengobatan hipertensi, kencing manis, jantung, dosis, atau penyalahgunaan obat
P : Pertinent medical history (riwayat medis pasien seperti penyakit yang pernah
diderita, obatnya apa, berapa dosisnya, penggunaan obat-obatan herbal)
L : Last meal (obat atau makanan yang baru saja dikonsumsi, dikonsumsi berapa
jam sebelum kejadian, selain itu juga periode menstruasi termasuk dalam
komponen ini)
E : Events, hal-hal yang bersangkutan dengan sebab cedera (kejadian yang
menyebabkan adanya keluhan utama)
c. Pemeriksaan Penunjang
Referensi
https://youtu.be/fNGLo5nEyes/Initial-Assessment-Primary-Dan-Secondary-Survey