1. Apa diagnosis?
2. Dasar diagnosis
3. Bagaimana etiopatogenesis pada penyakit ini?
4. Pemeriksaan tambahan?
5. Pentalaksanaan apa?
6. Komplikasi?
Pertanyaan 2:
Sebutkan dua permasalahan penunjang?
jawab: - force duction test
-3D ct scan untuk rencana rekonstruksi
pertanyaan ke3:
Kenapa terjadi diplopia pada pasien ini?
jawab:
Herniasi menyebabkan muscle trapping
pertanyaan ke 4:
Tindakan apa yang dilakukan pada pasien ini?
jawab:
repair dan reposisi
indikasi operasi pada fraktur dasar orbita bila terjadi diplopia ataupun herniasi jaringan,
dapat dilakukan ORIF dengan pemasangan plate and screw,( bila kasus berat dapat
digunakan silkon atau MESH bila ada)
laki2 perdarahan hidung, tapi tensi stabil. LAKUKAN TAMPON POSTERIOR dengan anestesi
lokal
(pada station tersedia lidocain, tersedia xylocaine spray), jangan lupa pasang tampon
anterior setelah pasang tampon posterior ikutin modul)
ATRESIA KOANA S
Seorang anak umur 7 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan hidung tersumbat
sebelah kiri, ingus satu sisi. Diberikan obat tetapi tidak membaik, lalu pasien dirujuk ke poli
THT pasien mengeluhkan hidung tersumbat riwayat alergi disangkal, riwayat korpal
disangkal, ingus berbau disangkal, ingus keluar darah tidak ada. (penguji mengarahkan ke
kelainan kongenital)
- DIAGNOSA ANDA? ATRESIA KOANA KIRI BONY TYPE, diagnostic reasoning karena ini
satu sisi, kongenital, lebih banyak pada perempuan, pada atresia koana unliateral
memang asimptomatik pada awal2 usia
- Bagaimana pemeriksaannya (pemeriksaan sederhana, tes pengembunan dengan spatel
besi, tes pasase udara dengan kassa benang, tes kateter, methylin blue blue yg
diteteskan pada hidung dan dilihat pada tenggoroknya apakah mengalir atau keluar lagi
dari hidung)
- Pemeriksaan tambahan? Nasoendoskopi dan CT scan sudah dilakukan
- Tatalaksana? Atresiaplasti. Pendekatan ada 2, trans endoscopic & transnasal,
keuntungan dan kelebihan masing2 apa? Pada atresiaplasti transendoscopic keuntungan
luka tidak terlihat kecil, risiko perdarahan minimal namun kekurangannya mudah terjadi
restenosis. Pada pendekatan transpalatal keuntungannya risiko restenosis lebih sedikit
namun risiko perdarahan banyak karena cabang dari arteri sphenopalatina
- Komplikasi sesuai jenis pendekatan oepraso
TRAKEOSTOMI
Wanita pasca operasi tiroidektomi mengeluh sesak nafas stadium 1-2. Lakukan Trakeostomi
cito. Pasien sudha berada di meja operasi (soalnya gitu, tetap sebutin ceklis modul)
TES GANS
Pasien dengan keluhan pusing berputar. Lakukan prosedur GANS dan interpretasinya (ada
pasiennya, pasien nanti terjatuh seperti sebenarnya perhatikan arah jatuhnya dan posisi
berapa, ditanya juga sampai penatalaksanaan). Interpretasikan hasil pemeriksaan GANS ini?
(sentral/vestibuler) Terapi yg anda berikan pada pasien ini apa? Betahistine do
TIPS:
(jangan lupa pakai apron, masker, cap,, cuci tangan steril di westafel yg ada,
handschoen, duk steril nya warnanya putih, gak kaya duk, asepsis antisepsis,
menutup luka dengan duk, baru tindakan suntik anestesi lokal dan jait)
laki-laki umur 40 tahun , benjolan pada leher depan sejak 20 tahun yang lalu, yang
membesar secara perlahan
- apa anamnesis
- pemeriksaan fisik
o Inspeksi, PF THT, julurkan lidah apakah benjolan leher ikut bergerak --.
Ternyata iya langusng arahkan ke kista duktus tiroglosus)
DD
Adenoma pleomorfik, kista brachialis, other benign tiroid tumor
- pemeriksaan penunjang
DD/
Diagnosis : mengarah kista duktus tiroglosus
- Intinya harus sebut foramen saecum, makanya pada PF pas pasien menjulurkan lidah
kistanya bs ikut keangkat, sisa anatomi dan ototnya baca sendiri ya hehehe..)
Intinya yg harus ada jg disebut kesulitan pada cyst trunk ada;ah hyoid diangkat sebanyak 1-2
cm