Anda di halaman 1dari 29

ATRESIA

KOANA
OLEH :
MONNA MEDANI LYSABELLA
(091001185)

PEMBIMBING :
DR. M. TAUFIQ, SP. THT-KL

PENDAHULUAN
A
T
R
E
S
I
A
K
O
A
N
A

ANATOMI HIDUNG
LUAR

ANATOMI RONGGA
HIDUNG

PENDARAHA
N HIDUNG

PERSARAFAN
HIDUNG

FISIOLOGI HIDUNG
1.

Fungsi respirasi

2.

Fungsi penghidu

3.

Fungsi fonetik

4.

Fungsi statik dan mekanik

5.

Refleks nasal

ATRESI
A

DEFINISI
Atresia koana adalah tertutupnya satu atau
kedua posterior kavum nasi oleh membran
abnormal
atau
tulang.
Atresia
koana
merupakan suatu kelainan perkembangan
kegagalan hubungan antara kavum nasi
bagian posterior dengan nasofaring.

EPIDEMIOLOGI
Angka rata-rata kasus atresia koana adalah
sebanyak 0.82 kasus dari 10.000 orang.
Atresia koana unilateral lebih sering terjadi
pada bagian sebelah kanan. Perbandingan
kasus yang unilateral dengan bilateral
adalah sebanyak 2 : 1. Lebih banyak terjadi
pada perempuan daripada laki-laki.

Dapat
dikaitkan
dengan
anomali
kongenital lainnya sampai dengan 50%.
Anomali kongenital yang paling umum
yang terkait adalah CHARGE syndrome (C
= coloboma, H = heart disease, A =
atresia dari choanae, R = retardation
mental and perkembangan, G = genital
hipoplasia, E = ear deformity or deafness).

ETIOLOGI
Kemungkinan

kelainan kongenital ini terjadi karena


mukosa bukonasal atau bukofaringeal yang menetap.

Pada

minggu ke-4 usia fetus, membran bukonasal


yang masih primitif gagal untuk robek sehingga
nantinya akan menjadi atresia koana membran.
Terbentuknya atresia koana bentuk tulang adalah
akibat perkembangan intranasal yang berlebihan
pada tulang palatina ke arah horizontal dan vertikal.

PATOFISIOLOGI

Beberapa teori yang menerangkan tentang


embriogenesis abnormal terjadinya atresia
koana diantaranya adalah :
1.Membran bukofaringeal yang persisten
2.Kegagalan pemisahan membran bukonasal
3. Medial outgrowth dari proses vertikal dan
horizontal tulang palatinum
4.Abnormalitas penyatuan mesodermal yang
membentuk area koana

MANIFESTASI
KLINIS
Atresia koana bilateral
Sering

ditemukan pada saat


menimbulkan gejala gawat napas

lahir

karena

Tampak

sianosis dalam keadaan tenang dan


kembali normal bila menangis

Kebanyakan

pasien dengan atresia koana bilateral


terdeteksi dalam bulan pertama kehidupan

Atresia unilateral
Dapat

tidak terdeteksi selama beberapa tahun,


dan pasien dapat mengeluh rhinorrea atau
sumbatan pada salah satu lubang hidung

Jarang

menimbulkan gangguan pernapasan akut

Temuan

yang paling umum adalah keluarnya


cairan berlendir unilateral

Atresia

koanal unilateral
pendekatan bedah segera

tidak

memerlukan

DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
manifestasi klinis, dan pemeriksaan penunjang.
Manifestasi klinis yang sering ditemukan adalah
bayi tampak sianosis bila bibir terkatup, dan
kembali memerah bila menangis atau keadaan
mulut terbuka. Pada uji pipa nasogastrik
terdapat tahanan pada lubang hidung. Cara lain
adalah dengan memastikan udara yang
berhembus lewat lubang hidung.

Pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan :


Meletakkan

kapas atau kaca di depan hidung.


Bila terdapat udara, kapas akan bergerak dan
kaca akan berembun.
Memasukkan

kateter karet melalui lubang


hidung ke faring dan akan terdapat tahanan.
Pemeriksaan
Meneteskan

kaca rinoskopi posterior.

metilen blue ke hidung dan di lihat


keberadaannya melalui mulut.

Memasukkan
kateter plastik

Meletakkan kapas
atau kaca di
depan hidung

Pada pemeriksaan radiografi di daerah hidung


dengan menggunakan pipa nasogastrik yang
diisi zat kontras, akan terlihat zat kontras
tertahan di daerah koana. Dengan CT-scan
yang dilakukan di daerah sinus dapat dideteksi
kelainan obstruksi yang terdiri dari tulang atau
membran, atau dapat diketahui ketebalannya,
dan dapat diketahui pula adanya kelainan di
daerah dasar tengkorak bagian anterior.

Atresia koana
unilateral tulang

Atresia koana
unilateral membran

Atresia koana
bilateral

DIAGNOSIS BANDING

Deviasi septum nasi

Dislokasi septum nasi

Septal hematoma

Mucosal swelling

Turbinate hypertrophy

Encephalocele

Nasal dermoid

Hamartoma

Chordoma

Teratoma

PENATALAKSANAAN
Pengobatan

darurat terdiri dari memasukkan


saluran udara plastik ke dalam mulut bayi.
Alternatif lain adalah merekatkan puting karet botol
bayi (puting McGovern) dengan lubang yang besar
pada ujungnya dimasukkan ke dalam mulut bayi.

ada

empat pendekatan prosedur operasi, yaitu


secara transnasal, transpalatal, transseptal, dan
transantral.

KOMPLIKASI
Aspirasi

saat menyusu dan mencoba


bernafas lewat mulut

Henti

napas (Respiratory arrest)

Penyempitan

kembali pada daerah


atresia koana setelah pembedahan

PROGNOSA
Prognosa
bergantung
pada
banyaknya
kelainan yang terjadi. Deteksi dini pada
periode perinatal penting untuk menemukan
kelainan ini lebih awal, karena atresia koana
bilateral
masih
merupakan
penyebab
kematian pada periode neonatus yang sering
terjadi tetapi tidak selalu diketahui.

DAFTAR PUSTAKA
1.

Rahajoe, N.N. Supriyanto, B. Setyanto, D.B. Buku Ajar Respirologi


Anak. Edisi Pertama. Cetakan Keempat. Jakarta : Ikatan Dokter
Anak Indonesia. 2013.

2.

Majalah Kedokteran Andalas Vol. 24. No. 2. Juli - Desember 2000.


Penatalaksanaan Atresia Koana Bilateral Congenital. Jakarta

3.

Perkasa, M.F. Penanganan Meningosil dan Atresia Koana


Bilateral. Dalam: ORLI Vol. 43 No. 1. Tahun 2013. Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin. Makassar

4.

Soepardi, E.A. Iskandar, N. Bashiruddin, J. Restuti, R.D. Buku Ajar


Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher
Edisi Keenam. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. 2007.

5.

Yantis, M. Choanal Atresia : Diagnosis, Management,


and Association with CHARGE Syndrome. Grand
Rounds Presentation, Department of Otolaryngology.
The University of Texas Medical Branch (UTMB
Health). 2014.

6.

http://www.scribd.com/doc/110429171/atresia-choan
al
. Diunduh tanggal 15 Desember 2014.

7.

Tewfik, T.L. Choanal Atresia. Update on Mar. 17,


2014.
http://emedicine.medscape.com/article/872409-over
view#showall

8.

Thiagarajan, B. Choanal Atresia, updated on: August


30,
2012.
Rhinology.
entscholar.wordpress.com/article/choanal-atresia-3/.
Diunduh tanggal 22 Desember 2014.

9.

Hall, B.D. 1999. Choanal Atresia In CHARGE


Syndrome. For Psychian. Dept. Pediatric / Genetics.
University of Kentucky Medical Center.

10.Adams,

G.L. Boies, L.R. Higler, P.A. BOIES Buku Ajar


Penyakit
THT
(BOIES
Fundamentals
of
Otolaryngology). Jakarta : EGC. 1997.

11.http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/00

1642.htm

TERIM
A

Anda mungkin juga menyukai