OBSTRUKSI
JALAN NAFAS
ATAS
Suci Lestari 0910312013
Vella Paraditha 0910312108
Preseptor:
dr.Al Hafiz, Sp.THT-KL
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
-
BATASAN MASALAH
TUJUAN PENULISAN
-
METODE PENULISAN
-
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
Eksogen
ETIOLOGI
MANIFESTASI
KLINIS
Anamnesis
HIDUNG
BENDA ASING DI
HIDUNG
Gejala
PENATALAKSANAAN
OROFARING,
HIPOFARING,
LARING
BENDA ASING
SUMBATAN
TOTAL LARING
Gawat, biasanya kematian mendadak
Suara parau
SUMBATAN
TIDAK TOTAL
LARING
Pertolongan segera!!!
SUMBATAN
TOTAL LARING
Anak-anak :
Pegang
Perasat Heimlich
SUMBATAN
TOTAL LARING
SUMBATAN
TIDAK TOTAL
LARING
LARINGOMALASIA
LARINGOMALASIA
LARINGOMALASIA
CROUP DISEASE
CROUP DISEASE
CROUP DISEASE
CROUP DISEASE
Penatalaksanaan:
Nebulisasi dengan epinefrin 1% mengurangi edema
subglotis karena efek vasokonstriktornya.
Steroid masih menjadi perdebatan.
Deksametason dosis tunggal dapat memperpendek
durasi dan keparahan penyakit jika diberikan dalam
waktu 6 jam setelah pengobatan.
Dosis : 0,15-0,6 mg/kg
Intubasi dapat dilakukan pada kasus yang sangat berat
dan tidak respon terhadap pengobatan.
Bronkoskopi dapat dipertimbangkan pada pasien
dengan croup disease yang gejalanya atipikal, periode
memanjang, atau berulang.
TRAUMA LARING
TRAUMA LARING
Klasifikasi menurut Ballenger:
1. Trauma mekanik eksternal (trauma tajam,
trauma tumpul, komplikasi trakeostomi) dan
mekanik internal (akibat endoskopi, intubasi
endotrakea).
2. Trauma akibat luka bakar oleh panas (gas atau
cairan panas) dan kimia (cairan alkohol,
amoniak, lisol) yang terhirup.
3. Trauma akibat radiasi (pada radioterapi tumor
ganas leher).
4. Trauma otogen akibat pemakaian suara
berlebihan.
TRAUMA LARING
Penatalaksanaan :
Penatalaksanaan awal trauma laring dengan
ancaman sumbatan jalan nafas :
trakeostomi.
Intubasi endotrakea tidak dianjurkan
menyebabkan kerusakan struktur laring yang
lebih parah.
Lalu,eksplorasi dalam waktu paling lama 1
minggu setelah trauma.
TUMOR LARING
TUMOR LARING
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
Diagnosis
Stridor
Foto polos
TATALAKSANA
A.
Non Bedah
B. Bedah
Pengelolaan bedah tergantung :
. Penyebab
. derajat obstruksi
. munculan gejala klinis
Pada trauma langsung leher dengan kesulitan
bernapas yang progresif, intubasi merupakan
kontraindikaasi. Tracheotomy sementara
adalah prosedur paling aman.
Pada hipertrofi adenotonsillar :
adenotonsilektomi.
.
.
KRIKOTIROTOMI
A. Krikotirotomi dengan jarum:
Pasien dalam posisi supine dengan leher ekstensi
Cari puncak tulang rawan tiroid (Adams apple) dan difiksasi dengan
jari tangan kiri.
Dengan telunjuk jari tangan kanan, telusuri tulang rawan tiroid
kebawah sampai menemukan kartilago krikoid.
Membran krikoid terletak diantara tulang rawan tiroid dan
kartilagi krioid ini.
Dengan menggunakan jarum suntik yang telah dihubungkan dengan
iv cateter no 12 atau 14, yang berisi salin, tusuk dengan sudut 45 0
kearah kaudal untuk mencegah trauma pada dinding posterior
trakea, cabut jarum dan stylet lalu dorong kateter lebih jauh.
Aspirasi udara untuk memastikan posisi dalam trakea, berikan
ventilasi inspirasi dan ekspirasi dengan rasio 1:4 detik
Fiksasi kanul kateter.
Kontraindikasi relatif
anak-anak kurang dari 12 tahun
Laringitis
tumor laring yang meluas ke subglotis.
TRAKEOSTOMI
Teknik trakeostomi
Pasien tidur terlentang,kepala diekstensikan.
Kulit daerah leher dibersihkan secara antiseptis dan ditutup
dengan kain steril.
Obat anestikum (novokain) disuntikkan di pertengahan krikoid
dengan fosa suprasternal secara infiltrasi.
Syaatan kulit dapat vertikal di garis tengah leher mulai di
bawah krikoid sampai fosa suprasternal atau kira-kira 2 jari di
bawah krikoid orang dewasa.
Lakukan aspirasi dengan cara menusukkan jarum pada
membran antara cincin trakea ketiga dengan gunting yang
tajam.
Kemudian dipasang kanul trakea dengan ukuran yang sesuai.
Kanul difiksasi dengan tali pada leher pasien dan luka operasi
ditutup dengan kasa.
TERIMA KASIH