Anda di halaman 1dari 64

Clinical Science Session

OBSTRUKSI
JALAN NAFAS
ATAS
Suci Lestari 0910312013
Vella Paraditha 0910312108
Preseptor:
dr.Al Hafiz, Sp.THT-KL

BAB 1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
-

BATASAN MASALAH

Pembahasan referat ini dibatasi pada definisi, klasifikasi, pa

TUJUAN PENULISAN
-

METODE PENULISAN
-

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

EPIDEMIOLOGI

Penelitian Ogunleye dkk (2001) di Nigeria


Obstruksi jalan nafas atas :

ETIOLOGI
Eksogen

ETIOLOGI

MANIFESTASI
KLINIS
Anamnesis

HIDUNG

BENDA ASING DI
HIDUNG
Gejala

PENATALAKSANAAN

Dikeluarkan dengan pengait (haak)


Antibiotik sistemik selama 5-7 hari hanya
jika telah menimbulkan infeksi hidung atau
sinus.

Click icon to add


picture

OROFARING,
HIPOFARING,
LARING

BENDA ASING

Gejala sumbatan benda asing di dalam saluran nafas tergantung :

3 STADIUM ASPIRASI BENDA


ASING
Stadium 1

GEJALA DAN TANDA SUMBATAN


LARING
Serak (disfoni)
Sesak
Retraksi
Stridor
Pucat
Gelisah
nafas
hingga
dinding
(dispnea)
sianosis
sampai
dada afoni

4 DERAJAT SUMBATAN LARING (JACKSON)


Masih tenang
Stadium
1
Cekungan
di suprasternal (inspirasi), stridor (inspirasi)
Cekungan
di suprasternal (inspirasi), stridor (inspirasi)
Stadium
1

SUMBATAN
TOTAL LARING
Gawat, biasanya kematian mendadak

Suara parau

SUMBATAN
TIDAK TOTAL
LARING

SUMBATAN TOTAL LARING

Pertolongan segera!!!

SUMBATAN
TOTAL LARING

Anak-anak :
Pegang

anak dalam posisi terbalik, kepala ke


bawah, lalu punggung/tengkuk dipukul sehingga
diharapkan benda asing dapat dibatukkan ke
luar.

Perasat Heimlich

SUMBATAN
TOTAL LARING

SUMBATAN
TIDAK TOTAL
LARING

Perasat Heimlich tidak dapat dilakukan


Bawa ke rumah sakit terdekat

LARINGOMALASIA

LARINGOMALASIA

Kelainan kongenital laring yang paling sering


ditemukan
Paling banyak menyebabkan stridor pada
bayi.
Klinis :
Epiglotis yang lemah saat inspirasi,
epiglotis tertarik ke bawah dan menutup
rima glotis stridor saat inspirasi.
Tanda sumbatan jalan nafas : retraksi di
suprasternal, epigastrium, interkostal, dan
supraklavikular.

LARINGOMALASIA

Dapat sembuh spontan pada 70% bayi saat


usia 1-2 tahun.
Bila ditemukan sumbatan laring makin hebat
intubasi endotrakea. T
Trakeostomi tidak boleh dilakukan karena
pada umumnya laringomalasia juga disertai
dengan trakeomalasia.

CROUP DISEASE

CROUP DISEASE

Sindrom akut : suara serak, batuk


menggonggong, dan stridor.
Penyebab terbanyak obstruksi saluran nafas
pada anak.
Klinis :
Edema pada saluran nafas di area subglotis
akibat inflamasi.
Stridor inspirasi, suara serak, dan suara batuk
menggonggong.
Didahului oleh rinitis atau rinofaringitis
Demam dengan suhu bervariasi.

Biasanya, anak dengan croup disease dapat


dirawat di rumah saja. Namun, derajat
keparahan distres pernafasan dan
progresivitas penyakit dapat menjadi
pertimbangan untuk rawatan di rumah sakit.

CROUP DISEASE

Croup disease yang berat:


Hipoksemia
Stridor saat ekspirasi
Takipnea
Retraksi dinding dada
Nafas cuping hidung
Air hunger, pulsus paradoxus, penurunan
saturasi oksigen
Kesadaran yang apatis.
gagal nafas

CROUP DISEASE

Penatalaksanaan:
Nebulisasi dengan epinefrin 1% mengurangi edema
subglotis karena efek vasokonstriktornya.
Steroid masih menjadi perdebatan.
Deksametason dosis tunggal dapat memperpendek
durasi dan keparahan penyakit jika diberikan dalam
waktu 6 jam setelah pengobatan.
Dosis : 0,15-0,6 mg/kg
Intubasi dapat dilakukan pada kasus yang sangat berat
dan tidak respon terhadap pengobatan.
Bronkoskopi dapat dipertimbangkan pada pasien
dengan croup disease yang gejalanya atipikal, periode
memanjang, atau berulang.

TRAUMA LARING

TRAUMA LARING
Klasifikasi menurut Ballenger:
1. Trauma mekanik eksternal (trauma tajam,
trauma tumpul, komplikasi trakeostomi) dan
mekanik internal (akibat endoskopi, intubasi
endotrakea).
2. Trauma akibat luka bakar oleh panas (gas atau
cairan panas) dan kimia (cairan alkohol,
amoniak, lisol) yang terhirup.
3. Trauma akibat radiasi (pada radioterapi tumor
ganas leher).
4. Trauma otogen akibat pemakaian suara
berlebihan.

TRAUMA LARING

Trauma laring edema dan hematoma di plika


ariepiglotika dan plika ventrikularis karena jaringan
submukosa di daerah ini mudah membengkak.
Tulang rawan laring dan persendiannya dapat mengalami
fraktur dan dislokasi.
Kerusakan pada perikondrium hematoma, nekrosis
tulang rawan, dan perikondritis yang menyebabkan
penyempitan lumen laring dan trakea.
Tanda adanya sumbatan jalan nafas
Stridor yang perlahan-lahan yang makin menghebat atau
timbul mendadak sesudah trauma.
Hemoptisis terjadi akibat laserasi mukosa jalan nafas dan
bila jumlahnya banyak dapat menyumbat jalan nafas.

Penatalaksanaan :
Penatalaksanaan awal trauma laring dengan
ancaman sumbatan jalan nafas :
trakeostomi.
Intubasi endotrakea tidak dianjurkan
menyebabkan kerusakan struktur laring yang
lebih parah.
Lalu,eksplorasi dalam waktu paling lama 1
minggu setelah trauma.

TUMOR LARING

TUMOR LARING

Dapat terjadi sumbatan jalan nafas


bermanifestasi sebagai dispnea dan stridor.
Sumbatan jalan nafasdisebabkan oleh:
massa

tumor, penumpukan kotoran atau sekret,


maupun oleh fiksasi pita suara.

Sumbatan yang terjadi perlahan-lahan umumnya


dapat dikompensasi oleh pasien.
Dispnea dan stridor tanda prognosis yang kurang
baik.
Pada tumor supraglotik, dispnea merupakan
temuan lanjut jika tumor telah berukuran besar
jalan nafas bagian orofaring dan hipofaring
mengalami obstruksi.

DIAGNOSIS

DIAGNOSIS
Diagnosis

Stridor

Bedakan dengan croup :

PEMERIKSAAN FISIK DAN


PENUNJANG
Laringoskop

Foto polos

TATALAKSANA
A.

Non Bedah

Langkah pertama: oksigen untuk mengurangi hipoksia.


. Dekongestan topikal : Aerosol epinefrin dapat digunakan pada
obstruksi jalan napas akut dengan adanya edema.
. Epinefrin telah efektif dalam mengurangi obstruksi jalan
nafas atas, namun efeknya berlangsung singkat.
. Steroid untuk mengurangi udema masih kontroversi.
. Dari sebuah penelitian :Deksametason telah membantu
dalam tatalaksana croup berat.
. Obstruksi jalan napas atas kronis : modifikasi diet,
menghindari alkohol dan sedatif, dan perubahan kebiasaan
tidur merupakan hal yang penting.
. Pada sumbatan laring yang stadium 1 : pemberian anti
inflamasi, anti alergi, antibiotik dan oksigen intermitten.
.

B. Bedah
Pengelolaan bedah tergantung :
. Penyebab
. derajat obstruksi
. munculan gejala klinis
Pada trauma langsung leher dengan kesulitan
bernapas yang progresif, intubasi merupakan
kontraindikaasi. Tracheotomy sementara
adalah prosedur paling aman.
Pada hipertrofi adenotonsillar :
adenotonsilektomi.

.
.

Tindakan operatif pada sumbatan


memasukkan pipa endotraakea melalui mulut
atau melalui hidung
Trakeostomi
Krikotirotomi.
Sumbatan laring stadium 2 dan 3 : intubasi
endotrakea atau trakeostomi
Sumbatn laring tadium 4 : krikotirotomi

KRIKOTIROTOMI
A. Krikotirotomi dengan jarum:
Pasien dalam posisi supine dengan leher ekstensi
Cari puncak tulang rawan tiroid (Adams apple) dan difiksasi dengan
jari tangan kiri.
Dengan telunjuk jari tangan kanan, telusuri tulang rawan tiroid
kebawah sampai menemukan kartilago krikoid.
Membran krikoid terletak diantara tulang rawan tiroid dan
kartilagi krioid ini.
Dengan menggunakan jarum suntik yang telah dihubungkan dengan
iv cateter no 12 atau 14, yang berisi salin, tusuk dengan sudut 45 0
kearah kaudal untuk mencegah trauma pada dinding posterior
trakea, cabut jarum dan stylet lalu dorong kateter lebih jauh.
Aspirasi udara untuk memastikan posisi dalam trakea, berikan
ventilasi inspirasi dan ekspirasi dengan rasio 1:4 detik
Fiksasi kanul kateter.

B. Krikotirotomi melalui pembedahan :


Pasien tidur posisi supine dengan posisi leher lurus.
Identifikasi membran krikotiroid dengan mencari puncak
tulang rawan tiroid (Adams apple) dan difiksasi dengan jari
tangan kiri dan telunjuk jari tangan kanan melusuri tulang
rawan tiroid kebawah sampai menemukan kartilago krikoid.
Membran krikoid terletak diantara tulang rawan tiroid dan
kartilagi krioid ini.
Insisi kulit secara transversal sampai membran krioktiroid,
kemudian putar pisau bedah 900untuk melebarkan jalan
nafas, masukkan kanul.
Observasi pengembangan paru dengan auskultasi untuk
menilai ventilasi.
Fiksasi kanul pada leher pasien.

Kontraindikasi relatif
anak-anak kurang dari 12 tahun
Laringitis
tumor laring yang meluas ke subglotis.

TRAKEOSTOMI
Teknik trakeostomi
Pasien tidur terlentang,kepala diekstensikan.
Kulit daerah leher dibersihkan secara antiseptis dan ditutup
dengan kain steril.
Obat anestikum (novokain) disuntikkan di pertengahan krikoid
dengan fosa suprasternal secara infiltrasi.
Syaatan kulit dapat vertikal di garis tengah leher mulai di
bawah krikoid sampai fosa suprasternal atau kira-kira 2 jari di
bawah krikoid orang dewasa.
Lakukan aspirasi dengan cara menusukkan jarum pada
membran antara cincin trakea ketiga dengan gunting yang
tajam.
Kemudian dipasang kanul trakea dengan ukuran yang sesuai.
Kanul difiksasi dengan tali pada leher pasien dan luka operasi
ditutup dengan kasa.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai