PENDAHULUAN
Aspirasi corpus alienum (benda asing) ialah masuknya benda yang berasal
dari luar tubuh atau dari dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada di
saluran pernafasan. Benda asing dalam suatu organ dapat terbagi atas benda asing
eksogen(berasal dari luar tubuh) dan benda asing endogen (berasal dari dalam
tubuh) yang dalam keadaan normal seharusnya benda tersebut tidak ada. Benda
asing eksogen dapat berupa padat, cair, atau gas. Benda asing eksogen terdiri dari
zat organik seperti kacang-kacangan, tulang, dan zat anorganik seperti peniti,
jarum, batu dan lain-lain. Benda asing eksogen cair dibagi dalam benda cair yang
bersifat iritatif seperti zat kimia, dan benda cair non-iritatif, yaitu cairan dengan
pH 7,4. Benda asing endogen contohnya sekret kental, darah atau bekuan darah,
anak usia 6 bulan sampai 6 tahun, tampak dari 70% banyaknya yang mengalami tertelan
benda asing adalah anak-anak, meskipun dapat terjadi pada semua umur karena
atau menangis pada waktu makan. Secara statistik, persentase aspirasi benda asing
12%, dan bronkus sebanyak 83%. Kebanyakan kasus aspirasi benda asing terjadi
pada anak usia <15 tahun; sekitar 75% aspirasi benda asing terjadi pada anak usia 1
3 tahun.345
1
Sampai saat ini diagnosis dan penatalaksanaan benda asing di saluran
nafas masih merupakan tantangan bagi dokter ahli Telinga Hidung Tenggorok
telah mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat komplikasi dari tindakan
BAB 2
2
TINJAUAN PUSTAKA
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga
menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat
juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang
masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah
3
yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Pada permukaan rongga
hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk
B. Faring
2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofaring) pada bagian depan dan saluran
(posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis).
Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan
masuk kesaluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang
kesehatan.4
masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga
C. Trakea
dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding trakea tipis dan kaku, dikelilingi
oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia
4
bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung
(alveolus).4
D. Laring
Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring
berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan
pada laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak diujung bagian pangkal laring.
pipih yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada
laring. 4
tempat keluar masuknya udara. Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan
menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katup membuka. Pada
pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari
5
Gambar 2.2 Anatomi Laring
E. Bronkus
kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan
bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin
kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam
darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk
f. Paru-paru
dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang
6
berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dextra) yang
terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinistra) yang terdiri atas 2 lobus.
Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian
visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan
tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis). Paru-paru tersusun oleh
tidak mempunyai tulang rawan, tetapi ronga bronkus masih bersilia dan dibagian
2.2 Definisi
Benda asing adalah benda yang berasal dari dalam tubuh atau luar tubuh
2.3 Epidemiologi345
Dari semua kasus benda asing yang masuk ke saluran pernapasan dan saluran
cerna, sepertiga dari benda asing yang teraspirasi tersangkut di saluran napas.
Kejadian aspirasi benda asing di saluran pernapasan paling sering dialami oleh
anak-anak. Lima puluh lima persen (55%) dari kasus benda asing di saluran napas
terjadi pada anak berumur kurang dari 4 tahun dengan insiden kematian mendadak
akibat aspirasi tinggi pada usia tersebut. Kacang atau biji tumbuhan sering
teraspirasi pada anak berumur 2-4 tahun, karena belum memiliki gigi molar yang
lengkap dan belum dapat mengunyah dengan baik. Enam sampai delapan persen
7
benda asing yang teraspirasi berupa plastik yang sukar di diagnosis secara diologik,
trakeobronkial untuk periode yang lama. Benda asing di laring dan trakea lebih
sering terjadi pada anak kurang dari 1 tahun dengan insiden pada laring/trakea
12%.
2.4 Etiologi
Benda asing dalam suatu organ dapat terbagi atas benda asing eksogen
(berasal dari luar tubuh) dan benda asing endogen (berasal dari dalam tubuh) yang
eksogen terdiri dari zat organik seperti kacang-kacangan, tulang, dan zat
anorganik seperti peniti, jarum, batu dan lain-lain. Benda asing eksogen cair
dibagi dalam benda cair yang bersifat iritatif,seperti zat kimia, dan benda cair non-
iritatif, yaitu cairan dengan pH 7,4. Benda asing endogen contohnya sekret kental,
pada anak di bawah usia 2 tahun, dengan riwayat yang khas yaitu pada saat benda
atau makanan ada di dalam mulut, anak sedang tertawa atau menjerit, sehingga
saat inspirasi, laring terbuka dan makanan atau benda asing masuk ke dalam
laring.
Ketika benda asing masuk dalam laring, maka secara reflek laring akan
menyebabkan penutupan glotis, reflek batuk, dan henti nafas akibat penutupan
korpal agar tidak masuk ke saluran pernafasan yang lebih bawah. Fungsi lain dari
laring adalah untuk produksi suara (fonasi), respirasi, dan fiksasi dada. Maksud
8
dari fiksasi dada di sini misalnya ketika mengejan saat melahirkan ataupun BAB,
maka laring akan menutup. Jika laring terbuka, maka tidak bisa mengejan dengan
kuat.
Proses terjadi pada waktu makan dan tersedak. Benda asing bisa masuk
saat seseorang melakukan inspirasi dan ikut masuk. Namun apabila benda tersebut
menyinggung mukosa, maka akan terjadi batuk. Bila korpal menyangkut di glotis
(celah antara pita suara) dapat berbahaya karena menyebabkan tidak dapat
sumbatan jalan napas atas (benda asing laring atau trakea), ada
Fase tenang: Setelah gejala awal dilalui diikuti periode bebas gejala
yang disebut masa laten. Masa laten ini mulai beberapa jam sampai
beberapa tahun. Pada periode ini dapat dijumpai gejala sakit menelan
lain. Oleh karena itu, benda asing yang masuk ke dalam laring dapat
mengi, nyeri pada saat menelan, berbicara, atau bernapas dalam, serak
9
atau parau hingga afoni, batuk serak disertai stridor, hemoptisis,
2.6 Diagnosis45
A. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Diagnosis klinis benda asing di saluran napas ditegakkan berdasarkan
anamnesis, dan pada pemeriksaan fisik dilihat apakah didapatkan disfonia, bunyi
pernafasan (stridor inspirasi), dan untuk memastikan letak benda asing dapat
dan telah mengalami sianosis, serta didapatkan retraksi supraklavikula hal tersebut
karena asfiksia dapat terjadi dalam waktu hanya beberapa menit. Pada anak
dengan sumbatan total pada laring, dapat dicoba menolongnya dengan memegang
total ialah dengan cara perasat dari Heimlich (Heimlich maneuver), dapat
dilakukan pada anak maupun orang dewasa. Menurut teori Heimlich, benda asing
masuk ke dalam laring ialah pada waktu inspirasi. Dengan demikian paru penuh
10
oleh udara, diibaratkan sebagai botol plastik yang tertutup, dengan menekan botol
dilakukan penekanan pada paru. Caranya ialah, bila pasien masih dapat berdiri,
Kemudian dilakukan penekanan ke belakang ke atas dan ke arah paru beberapa kali,
sehingga diharapkan benda asing akan terlempar ke luar dari mulut pasien.3
Bila pasien sudah terbaring karena pingsan, maka penolong bersetumpu pada
kemudian dilakukan penekanan ke bawah dan ke arah paru pasien beberapa kali,
sehingga benda asing akan terlempar ke luar mulut. Pada tindakan ini posisi muka
harus lurus, leher jangan ditekuk ke samping, supaya jalan napas merupakan garis
lurus.3
11
Bila pasien sudah terbaring karena pingsan, maka penolong bersetumpu
beberapa kali, sehingga benda asing akan terlempar ke luar mulut. Pada tindakan
ini posisi muka harus lurus, leher jangan ditekuk ke samping, supaya jalan napas
atau hati dan fraktur iga. Oleh karena itu pada anak sebaiknya cara menolongnya
tidak dengan menggunakan kepalan tangan, tetapi cukup dengan dua buah jari kiri
dan kanan.3
tidak dapat digunakan. Dalam hal ini pasien masih dapat di bawa ke rumah sakit
bronkoskop, atau kalau alat-alat itu tidak ada, dilakukan trakeostomi ssebelum
Trendelenburg, kepala lebih rendah dari badan, supaya benda asing tidak turun ke
trakea. Kemudian pasien dapat dirujuk ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas
cunam. Tindakan ini dapat dilakukan dengan anastesi (umum) atau analgesia
(lokal).3
B. Bronkoskopi6
aspirasi benda asing dapat mencapai angka 50%. Saat ini, angka tersebut jauh
12
instrumentasi dan anestesia modern, menyebabkan bronkoskopi dapat bermanfaat
pada lebih dari 95% pasien dengan komplikasi kurang dari 1%. Bronkoskopi yang
yang lebih fleksibel tidak memiliki peran dalam tatalaksana. Bronkoskopi tipe ini
Beberapa benda asing yang masuk ke saluran napas tidak dapat dikeluarkan
torakokotomi terbuka. Terapi inhalasi dan drainase postural tidak memiliki peran
pada kelainan ini. Tindakan tersebut dapat menimbulkan. komplikasi lebih berat
2.8 Komplikasi
Komplikasi yang terjadi akibat aspirasi benda asing di jalan napas
lain sesak nafas, hipoksia, asfiksia sampai henti jantung. Gangguan ventilasi
ditandai dengan adanya sianosis. Komplikasi kronis antara lain pneumonia, dapat
13
yang berlangsung lebih dari 3 hari akan menambah komplikasi seperti emfisema
hipoksia, retensi CO2 atau tekanan langsung selama manipulasi bronkus utama
kiri. Komplikasi teknis yang paling mungkin terjadi pada operator yang kurang
berpengalaman adalah benda asing masuk lebih jauh sampai ke perifer sehingga
sulit dicapai oleh skop, laserasi mukosa, perforasi, atau benda asing masuk ke
segmen yang tidak tersumbat pada saat dikeluarkan. Bisa juga terjadi edema
laring dan reflek vagal. Komplikasi pasca bronkoskopi antara lain demam, infiltrat
14
BAB 3
KESIMPULAN
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah ada, maka dapat disimpulan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Definisi
Benda asing adalah benda yang berasal dari dalam tubuh atau luar tubuh
obstruksi total saluran nafas yaitu dengan Heimlich maneuver. Bila benda
direk.
15
DAFTAR PUSTAKA
M. Djamil. Padang.
Jakarta.
Universitas Gresik.
7. PERHATI K-L, 2016. Benda Asing Saluran Nafas. Panduan Praktis Klinik
100-1.
16
17