Bronkoskopi Rigid
Feranti Meuthia
Isnu Pradjoko
Bronkoskop rigid
The Dutau-Novatech
• Intervensi endoskopik :
cryotherapy¸fotoreseksi laser, balloon
bronchoplasty, elektrokauter, brachytherapy,
dilatasi jalan napas menggunakan bronkoskop
rigid, dan penempatan stent
• Stent
– bronkomalacia, stenosis bronkial, kombinasi
stenosis dan malacia, bronchial dehiscence, atau
komplikasi postobstruktif
Stenosis Bronkial Setelah Transplantasi Paru..
• Problem stent :
– Iskemia mukosal
– Restenosis
– Jaringan parut
– Penyumbatan oleh mukus
– Kolonisasi bakteri
– Migrasi
Anestesi
• Problem :
– Kedua spesialis membagi jalan napas yang sama
selama prosedur
– Penyakit yang mendasari sering mengganggu jalan
napas secara signifikan
– Usia tua dan penderita yang memiliki
komorbiditas paru dan non paru → timbul
komplikasi
Anestesi..
• Diagnosis preoperatif :
– Imaging : mendokumentasi lokasi obstruksi dan
menentukan bagaimana hal ini dapat mengganggu
ventilasi
– Tes darah rutin termasuk koagulasi dan gas darah
arteri
• Teknik :
– ventilasi spontan dengan asistensi manual
– ventilasi jet
– ventilasi inhalasi
– ventilasi mekanik
Kesimpulan
• Bronkoskop rigid adalah instrumen pilihan
pada kebanyakan prosedur terapi
bronkoskopik
• Bronkoskopi rigid memerlukan latihan dan
fasilitas yang berdedikasi atau akses yang
mudah dengan ruang operasi dengan bantuan
anestesi
Kesimpulan
• Bronkoskopi rigid wajib pada stent jalan napas
dengan menggunakan stent silikon
• Bronkoskopi intervensional kadang
merupakan jembatan untuk manajemen
bedah definitif
• KI pembedahan → intervensi paliatif definitif