Pembimbing
dr. Eni Nuraeni, M.Kes, Sp. THT-KL
Pendahuluan Etiologi & Faktor resiko
Epitel mukosa
Kelenjar seromusinosa
10-15% tumor ganas THT & Jaringan lunak
peringkat kedua setelah
Tumor hidung dan sinus
paranasal Jaringan saraf
Ca Nasofaring Sel hematolimfoid
Tulang rawan
Gejala dan tanda odontogenik
Staging
Prognosis
Anatomi Hidung
Nasal externus
Os nasal, processus frontalis
maxillaris, pars nasalis ossis
frontalis
Cavum nasi
Membran Mukosa respiratorius
Persarafan
Pendarahan
Anatomi Sinus paranasal
Epidemiologi
Ca 25% 75%
Radiasi
Virus HPV
Paparan Sel normal -> sel kanker
Patogenesis
Anti onkogen
Proliferasi &
Kerusakan & mutasi gen
Diferensiasi
Protonkogen
Karsinoma sel squamosa -> mukosa pernapasan sinus maksilaris & rongga hidung
01 Gejala nasal 02 03
Gejala orbita Gejala oral
Obstruksi hidung unilateral, Diplopia, proptosis, Penonjolan ulkus di
rinorea, sekret bercambur oftalmoplegia, palatum atau prosesus
darah, sekret berbau, gangguan visus, alveolaris, gigi goyang,
deformitas hidung epifora nyeri di gigi
KLASIFIKASI
1. Karsinoma Sel Skuamosa
Keganasan yang berasal dari epitel mukosa
cavum nasi / sinus paranasal.
Makroskopis:
exophytic atau endophytic
dengan ulserasi, nekrosis dan
perdarahan yang bervariasi.
Mikroskopis:
kumpulan sel-sel eosinofilik
yang terususun tidak teratur
dengan keratinisasi dan reaksi
pembentukan jaringan ikat
yang berlebihan
b. Non Keratinizing Squamous Cell Carcinoma
Makroskopis
exophytic dan atau
pertumbuhan terbalik, mudah
hancur, dengan ada atau
tidaknya perdarahan serta
nekrosis.
Mikroskopis
Pola plexiform atau ribbon like
growth pattern, bentuk “ sel
tumor biru” menginvasi ke dalam
jaringan dibawahnya dengan
batas yang jelas dan dapat
membentuk desmplasia. .
2. Adenokarsinoma
10 hingga 14% dari seluruh tumor ganas nasal dan sinus
paranasal. sering pada laki-laki dengan usia 40 - 70 tahun
Makroskopis
berbentuk polipoid, papila, nodular, dan
fungating. Konsistensi biasanya lunak,
dan kadang-kadang ditemukan ulserasi
maupun perdarahan.
Mikroskopis
Tipe cribriform dengan gambaran khas
penampakan “swiss cheese”. menginvasi
dan merusak jaringan lunak dan tulang
di sekitarnya dan jarang bermetastasis
3. Undifferentiated carcinoma
Jarang terjadi tapi sangat agresif. Banyak terjadi pada deade
3-9 dan juga laki-laki.
Makroskopis
Sel tumor berukuran sedang - besar dan
cepat membesar, bentuk bulat hingga
oval
Mikroskopis
proliferasi hiperselular dengan pola
pertumbuhan yang bervariasi, inti sel
pleomorfik dan hiperkromatik ,anak inti
menonjol, sitoplasma eosinofilik
Diagnosis
01 02 03
Epifora Diplopia
Sebab obstruksi Untuk menghindari
pada aliran tratus dengan perbaikan
lakrimalis dasar orbita.
PROGNOSIS
Riwayat
Riwayat Penyakit
Riwayat Alergi Pengobatan
keluarga
sebelumnya
Sinus paranasal
Nyeri tekan pada dahi (+)
Pemeriksaan penunjang
MSCT Scan sinoparanasal
Tampak lesi isodens memenuhi cavum nasi
bilateral terutama sinistra dan meluas ke sinus
ethmoidalis-frontalis-sphenoidalis dan maxillaris
bilateral dan meluas ke posterior ke nasopharing
curiga masuk ke intracranial (lobus frontalis
bilateral) dengan destruksi dinding sinus
sphenoidalis bilateral
Kesan: Massa sinonasal dengan destruksi dinding
sinus sphenoidalis bilateral dan curiga meluas ke
intracranial
Biopsi
● Adenocarcinoma
Resume
● Tn E, 56 tahun dengan keluhan benjolan di hidung kiri yang membesar sejak 3 bulan
yang lalu. Benjolan sering mengeluarkan cairan seperti nanah bercampur darah dan
berbau. Keluhan disertai sakit kepala hebat berdenyut di kepala kiri hingga ke mata
dan memberat disertai mual dan muntah selama seminggu terakhir . Adanya nyeri di
hidung dan susah bernafas, pasien harus bernafas melalui mulut karena adanya rasa
sumbatan di hidung, serta penurunan penglihatan sejak munculnya benjolan.
● Pasien memiliki riwayat keluhan yang sama sejak 2 tahun yang lalu dan riwayat biopsi
dan operasi tumor adenocarcinoma sinonasal sejak 1 tahun yang lalu tanpa tindakan
lebih lanjut. Pasien juga sudah berobat ke dokter karena sakit kepala hebat dan diberi
obat anti nyeri, antibiotik, obat maag, dan anti radang namun keluhan tidak mereda.
● Pada pemeriksaan fisik didapatkan hidung asimetris dengan adanya benjolan massa
yang menonjol dari cavum nasi sinistra. Massa berbentuk berbenjol benjol berwarna
kemerahan, mudah berdarah, dan keluar cairan pus yang disertai oleh darah. Terdapat
nyeri tekan di hidung, hidung teraba hangat dan nyeri tekan di dahi terutama di sebelah
kiri. Pada pemeriksaan MSCT dan Biopsi menunjukkan adanya keganasan berupa
Adenocarcinoma Sinonasa yang sudah meluas ke intracranial
Diagnosis
Adenocarcinoma sinonasal
Tatalaksana Edukasi
Quo ad vitam
01 Dubia ad malam
Quo ad functionam
02 Dubia ad malam
Quo ad sanactionam
03 Dubia ad malam
PEMBAHASAN
Anamnesis & Pemeriksaan Fisik
Faktor resiko
Gejala Nasal
obstruksi nasal unilateral &
rinorea, deformitas nasal, sekret Riwayat bekerja di karioeseri
bercambur darah
sekret berbau = Jaringan nekrotik Pajanan inhalan bahan-bahan kimia
meningkatkan resiko Ca Sinonasal
Gejala Orbita
Gangguan visus Riwayat merokok
Paracetamol Lansoprazol
Antipiretik analgetik Obat PPI menghambat
Menghambat enzim sekresi asam lambung
Siklooksigenase
Thank you!
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik