ZEIN
030.06.312
Dokter Pembimbing:
Dr. Enos H. Siburian, Sp.B(K)ONK
Sekresi
air liur
Rangsangan Rangsangan
parasimpatik simpatik
Enzim dan Ig
Amylase
mencerna
Air cegah infeksi
dan atur
karbohidrat liur keseimbanga
n flora mulut
Sifat basa
dan kaya
kalsium dan
fosfat
2nd maxillary
molar tooth
Auriculotempor
al nerve
Facial nerve
Orbicularis
Sternocleidoma
oris
stoid attached
to mastoid External carotid
process artery and nerve Buccinator
plexus
Retromandibular vein Parotid duct
CA
Parotis
Parotis pula diartikan
sebagai kelenjar liur
yang terbesar yang
terletak di
anteroinferior dari
telinga.
Insidens tumor kelenjar liur di
Amerika ialah 1.5 kasus
setiap 100,000 orang.
Dijangkakan 700 kematian
terjadi akibat tumor kelenjar
liur pertahun.Tumor kelenjar
liur sering terjadi pada usia
dekade ke-6.
Tumor kelenjar liur sering
terjadi pada usia dekade ke-6.
Tumor maligna biasanya terjadi
pada usia di atas 60 tahun dan
tumor benigna pada usia di
atas 40 tahun. Tumor jinak lebih
sering pada wanita tetapi tumor
maligna terdistribusi rata pada
wanita dan laki-laki
Awal Lanjut
Trismus
Fistula Parotid
Prognosis Ca parotis tergantung dari staging
system dari AJCC. Dari sitem tersbut
didapatkan %-year survival rate untuk stage I
85%, stage II 66%stag III 53% dan stage IV 32%.
Selain itu , prognosis juga tergantung
dari diagnose histologi Ca. Pembahagian
kategori Ca parotis kepada highgrade dan
low-grade sangat berguna. Pada tumor low-
grade, 10 years survival rate ialah 80-95%
dan tumor high-grade ialah 25-50%.
Kelenjar parotis merupakan salah satu dari kelenjar liur
mayor.
Keganasan pada tumor kelenjar parotis berkaitan dengan
paparan radiasi, debu silica, nitrosamine dan faktor
genetik. Kelenjar liur yang paling sering terjadi tumor
ialah kelenjar parotis.
Kira-kira 10-20% daripada kejadian tumor kelenjar parotis
adalah ganas.
Dari gejala klinis biasanya pasien datang tanpa keluhan
yang berarti kecuali benjolan di depan telinga atau di
daerah mandibula. Dan pada kasus yang sudah lanjut,
dengan pemeriksaan dalam rongga mulut biasanya
ditemukan darah atau pus yang keluar dari muara kelenjar
parotis.
Pertumbuhan sel pada ca parotis dapat
cepat maupun lambat.
Keterlibatan saraf fasialis (N.VII) umumnya
sebagai indikator dari keganasan.
Untuk terapi dilakukan reseksi tergantung
dari stadiumnya, disebut dengan
parotidektomi.
Terapi tambahan berupa radiasi pasca
operasi atau kemoterapi dapat diberikan
dengan mempertimbangkan resiko-resiko
yang harus dihadapi nantinya.
Untuk prognosis, tergantung dari staging dan
juga dari derajat selnya.