Anda di halaman 1dari 22

TUMOR PAROTIS

Dalam rongga mulut terdapat 3 kelenjar liur besar yaitu kelenjar


parotis, kelenjar submandibularis, dan kelenjar sublingualis.

Kelenjar parotis merupakan kelenjar liur utama yang terbesar dan


menempati ruangan di depan procesus mastoideus dan liang telinga
luar.

Tumor ganas parotis pada anak jarang ditemukan.

Keganasan pada kelenjar liur sebagian besar asimtomatik,


tumbuhnya lambat, dan berbentuk massa soliter
Anatomi
kel.parotis
Tumor didefinisikan sebagai massa jaringan abnormal
dengan pertumbuhan berlebihan dan tidak ada
koordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal dan
tetap tumbuh secara berlebihan setelah stimulus yang
menimbulkan perubahan tersebut berhenti
Penyebab pasti tumor kelenjar liur belum diketahui secara pasti,
dicurigai adanya keterlibatan faktor lingkungan dan factor genetic.
Paparan radiasi dikaitkan dengan tumor jinak warthin dan tumor
ganas karsinoma mukoepidermoid. Epstein-Barr virus dan infeksi
human papillomavirus mungkin merupakan salah satu faktor
pemicu timbulnya tumor limfoepitelial kelenjar liur.
klasifikasi

1. Tumor jinak
a. Pleomorfik adenoma 2. Tumor Jinak Nonepitelial
(mixed benign tumor) a. Hemangioma
b. Warthin's tumor b. Limfangioma (higroma kistik)
(Pappilary cystadenoma c. Lipoma
lymphomatosum)
c. Papiloma intraduktal
d. Oxyphil adenoma
(oncosistoma)
3. Tumor Ganas Kelenjar Liur 4. Mixed tumor maligna

a. Mukoepidermoid  Terdiri atas 3 tipe yaitu :

karsinoma 5. Kanker
a. ex adenoma kelenjar liur lainnya yang
pleomorfik

b. Kista Adenoma karsinoma jarang


b. Karsinosarkoma

c. Adenokarsinoma a. tumor
c. mixed squamous sel karsinoma: terutama
metastasis

d. Adenokarsinoma yang pada laki-laki yang tua

jarang b. epitelial-mioepitelial karsinoma


c. anaplastik small sel karsinoma
d. karsinoma yang tidak berdiferensiasi
e. limfoma non hodgin
Teori multiseluler: teori ini menyatakan bahwa tumor kelenjar liur
berasal dari diferensiasi sel-sel matur dari unit-unit kelenjar liur.
Seperti tumor asinus berasal dari sel-sel asinar, onkotik tumor
berasal dari sel-sel duktus striated, mixed tumor berasal darisel-sel
duktus interkalated dan mioepitelial, squamous dan
mukoepidermoid karsinoma berasal dari sel-sel duktus ekskretori.
Teori biseluler: teori ini menerangkan bahwa sel basal dari
glandula ekskretorius dan duktus interkalated bertindak sebagai
stem sel. Stem sel dari duktus interkalated dapat menimbulkan
terjadinya karsinoma acinous, karsinoma adenoid kistik, mixed
tumor, onkotik tumor dan Warthin's tumor. sedangkan stem sel
dari duktus ekskretorius menimbulkan terbentuknya skuamous
dan mukoepidermoid karsinoma.
Gejala dan
gejala
tandaBiasanya terdapat pembengkakan di pre infra/retro aurikula dan
kesulitan menggerakkan salah satu sisi wajah. Pada tumor parotis benigna
biasanya asimtomatis (81%), nyeri didapatkan pada sebagian pasien (12%),
dan paralisis nervus facialis (7%). Keluhan lain adalah pembesaran kelenjar
getah bening leher, gangguan pendengaran, kebas – kebas di wajah atau
adanya perbedaan bentuk/ukuran antara wajah sisi kiri dengan sisi kanan.
Lamanya symptom ini bisa bulanan sampai tahunan tapi semakin singkat pada
tumor maligna.

tanda Pada tumor benigna benjolan bisa digerakkan, soliter, dan keras.
Namun, pada pemeriksaan tumor maligna diperoleh benjolan yang terfiksasi ,
konsistensi keras, dan cepat bertambah besar.
PEM.
RADIOLOGIS

Warthin tumor of the right parotid gland: The above sonographic images of the right parotid gland show an obvious well
defined, hypoechoic mass within the middle third of the gland in this middle aged male. Measuring 2.7 x 1.8 cms., the mass
shows mild posterior acoustic enhancement (a feature of pleomorphic adenoma). Power Doppler image shows few vessels
within the mass.
Gambar Tumor pada kelenjar parotid wanita, 57 tahun.Pinggir tumor, batas tumor di
deteksi dengan CT Scan. Kalsifikasi di deteksi dengan CTI (A) Tumor tidak homogen,
intensitas signal intrermediet pada CTI.
(B) Setelah pemakaian medium kontras tumor menunjukkan peningkatan
yang tidak homogen pada CE CTI.
Axial CT Scan : terlihat massa soft tissue ireguler pada kelenjar
parotis kanan (tanda panah)
Gambar A. Seorang wanita 48 tahun dengan carcinoma ex pleomorphic
adenoma
B.Apparent Diffusion Coefficient (ADC) menunjukkan hiperseluler dengan
karsinoma (tanda panah), sedangkan komponen intermediet dan medial hiposeluler
dengan pleomorphic adenoma (tanda panah bengkok) (Kato, 2008).
TX Tumor tidak dapat diperiksa
stadium
T0 Tumor prmer tidak dapat teraba

T1 Diameter terbesar tumor 2 cm atau kurang tanpa ada ekstensi


ekstraparenkim

T2 Diameter terbesar tumor 2 cm sampai 4 cm tanpa ada ekstensi ekstra


parenkim

T3 Diameter terbesar tumor lebih dari 4 cm dan/atau terdapat ekstensi


tumor ke ekstra parenkim

T4a Tumor menginvasi kulit, mandibula, liang telinga, dan atau nervus fasialis

T4b Tumor menginvasi dasar tengkorak (skull base) dan/atau pterygoid plates
dan/atau arteri karotis
Pengobatan tumor parotis adalah multidisipliner termasuk bedah,
neurologi, radiologi diagnostic dan inventersional, onkologi dan
patologi. Factor tumor dan pasien harus diperhitungkan termasuk
keparahannya, besarnya tumor, tingkat morbiditas serta availabilitas
tenaga ahli dalam bedah, radioterapi dan khemoterapi.
Tumor parotis (N negatif)

Parotidektomi superfisial

Potong beku

Jinak Ganas

Stop Parotidektomi total + sampling


k.g.b subdigastrikus

Potong beku

Meta k.g.b (-) Meta k.g.b (+)

Stop RND
Lesi limfoepitel jinak (peyakit Mikuliez)

Tuberculosis kelenjar limfe kelenjar saliva

Tumor ramus asenden os mandibula


Prognosis pada tumor maligna sangat tergantung pada histology,
perluasan local dan besarnya tumor dan jumlah metastasis
kelenjar leher.
Untuk tumor maligna, pengobatan dengan eksisi dan radiasi
menghasilkan tingkat kesembuhan sekitar 50%, bahkan pada
keganasan dengan derajat tertinggi.Ketahanan hidup 5 tahun
kira-kira 5%, namun hal ini masih tetap tergantung kepada
histologinya
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai