Oleh
Atika Safitri Nasution (213 210 073)
Tumor pada kelenjar saliva dibagi menjadi dua kelompok yaitu tumor jinak dan
tumor ganas. Dari seluruh insiden tumor kelenjar liur, diperkirakan 80% berasal
dari kelenjar parotis, 7-11% dari kelenjar submandibula, <1% berasal dari kelenjar
sublingual dan sekitar 9-23% dari kelenjar minor.
Tumor
Kelenjar Etiologi tumor kelenjar saliva belum diketahui tapi ada beberapa faktor yang dapat
memicu tumor kelenjar liur antara lain paparan radiasi, genetik, konsumsi alkohol,
Saliva paparan kimia, riwayat kemoterapi, dan infeksi virus.
Paparan radiasi,
Faktor merokok,
Infeksi,
Faktor Risiko Pekerjaan (penata rambut dan pekerja salon),
Nutrisi, genetik (Brooke-Spiergler syndrome,
nominantly inherited trichoepithelioma) dan
faktor lingkungan (paparan serbuk gergaji,
pestisida, dan bahan kimia untuk industri kulit).
Epidemiologi
Benign Malignant
Pleomorphic Adenoma
Prevalensi:
70% tumor parotis
50% tumor submandibula
45% tumor kelenjar liur minor
6% tumor sublingual
Sering terjadi pada usia 40-60
tahun
Warthin Tumor
Prevalensi:
6-10% dari tumor parotis
Sering terjadi pada usia 40-70 tahun
Pria : Wanita = 5 : 1
Onkositoma
Prevalensi:
2,3% dari tumor kelenjar liur
78% onkositoma terjadi pada parotis
9% onkositoma terjadi pada submandibula
Karsinoma
mukoepidermoid
Adenoid cyctic
Limfoma primer
carcinoma (ACC)
Salivary duct
Tumor malignant mixed
tumor
(carcinoma ex-
Maligna
carcinoma
pleomorphic
adenoma)
Karsinoma sel
Adenocarcinoma
skuamous primer
Acinic cell
carcinoma
Tumor Maligna
• Informasi tentang keluhan, perjalanan penyakit, • Status generalisata: pemeriksaan dari kepala
penyebab atau faktor resiko dan riwayat sampai kaki dan ditentukan perfomans pasien
pengobatan (skor Karnofski / WHO), keadaan umum (anemia,
• Keluhan umumnya berupa benjolan soliter tanpa ikterus, edema, sianosis, tekanan darah, frekuensi
rasa nyeri di pre / infra / retroaurikula, nadi, frekuensi nafas dan suhu tubuh) dan tanda/
submandibula dan dalam rongga mulut. Terkadang gejala metastasis jauh.
disertai rasa nyeri sedang sampai hebat. • Status lokalis : Inspeksi pada lokal, regional
• Paralisis nervus fasialis , kelenjar getah bening termasuk intar oral. Palpasi bimanual dilakukan
leher, gangguan pendengaran, kebas-kebas di untuk menilai konsistensi, permukaan, mobilitas,
wajah atau adanya perbedaan bentuk / ukuran ukuran, batas dan nyeri tekan.
antara wajah sisi kiri dengan sisi kanan • Status regional : ditentukan dengan melakukan
• Faktor resiko perlu ditanyakan terutama tenteng pemeriksaan kelenjar getah bening leher
paparan radiasi, pekerjaan dan paparan limbah ipsilateral maupun kontralateral
pabrik kulit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Terapi
Operasi Kemoterapi
Radiasi
BAB III
KESIMPULAN
1. Tumor kelenjar liur jarang terjadi, dan jika terjadi, sebagian besar tumor
pada kelenjar liur terjadi pada kelenjar parotis, dimana 75% - 85% dari
seluruh tumor berasal dari parotis dan 80% dari tumor ini adalah
adenoma pleomorphic jinak (benign pleomorphicadenomas).
2. tumor ganas kelenjar liur paling sering pada anak adalah karsinoma
mukoepidermoid, biasanya derajatnya rendah. Pada dewasa dapat
berupa Karsinoma mukoepidermoid, Karsinoma sel skuamosa,
3. terapi dilakukan tergantung stadiumnya, ada tumor yang masih dapat
dioperasi ada pula yang memerlukan terapi lain. Terapi tambahan berupa
radiasi pasca operasi atau kemoterapi.
4. Prognosis sesudah terapi adekuat pada tumor benigna terjadi residif local
kurang dari 1% kasus. Namun, jika tumor benigna tidak diangkat secara
luas, sering timbul residif lokal.
TERIMA KASIH